Penyebab Banyaknya Seniman Korea nan Bunuh Diri
Bunuh diri bukan lagi terjadi di kalangan mereka nan tergolong tak mampu, nan biasanya melakukan bunuh diri sebab tak sanggup menghadapi tekanan hayati sebab sempitnya ekonomi. Kenyataannya malah bunuh diri banyak dilakukan oleh mereka nan secara ekonomi sangat berlimpah. Bahakan dari segi pendidikan pun mereka bukan orang nan tak terpelajar, misalnya seniman Korea nan wafat bunuh diri juga banyak. Tentu saja mereka nan tak kekuarangan apapun dari segi materi dan status sosial, kemudian wafat secara putus harapan begini sangat mengherankan.
Tetapi apabila kita sadari bahwa, manusia memang tak akan cukup puas hanya dengan terpenuhinya kebutuhan ekonomi dan status sosial semata, tetapi ada kebutuhan lain nan lebih fundamental dari itu. Misalnya soal kebahagian dan kepuasan diri, ini suatu kebutuhan nan tak cukup dipenuhi hanya dengan banyaknya uang dan popularitas semata. Dan kehidupan moderen semakin memiskinkan orang dalam kebutuhan seperti ini.
Bunuh diri merupakan dosa besar nan paling dilaknat Tuhan. Dengan membunuh dirinya sendiri, manusia tersebut tak mensyukuri kehidupan nan diberikan kepadanya. Kenyataan bunuh diri ini marak terjadi terutama di kalangan seniman Korea. Lalu, siapa saja seniman Korea nan bunuh diri ?
Fenomena Ramainya Seniman Korea nan Bunuh Diri
Cantik, terkenal, kaya raya ternyata sama sekali bukan agunan seseorang bisa hayati dengan tenang dan damai. Lihat saja para seniman Korea. Mereka seolah malah depresi dengan kehidupannya nan terlihat istimewa.
Keindahan nan terlihat di luar ternyata sama sekali tak berkilau di dalam. Ibarat berada di sangkar emas, para seniman Korea tersebut tak senang di dalam semua kemudahan nan melingkupinya.
Para seniman Korea nan bunuh diri seolah putus harapan dengan kehidupannya. Bahwa gelimang harta dan ketenaran, serta kecantikan tak cukup buat membuat mereka bahagia. Sebagai masyarakat nan melihat itu dari sudut pandang luar, iri dan merasa benci serta tak masuk akal
Ada sebuah gejala kejiwaan dan sosial nan serius pada kenyataan banyaknya seniman Korea nan memutuskan buat membunuh dirinya sendiri. Hal ini seharusnya ditanggapi secara serius oleh pihak-pihak terkait. Agar, tak ada lagi warta nan beredar tentang artisnya nan bunuh diri.
Artis Korea. Mereka muda, cantik, kaya, dan terkenal. Bagi sebagian besar penggemarnya, mereka hayati dalam global impian. Akan tetapi, mengapa justru ada sebagian artis korea nan bunuh diri?
Dunia tersentak ketika aktor Korea Park Yong-ha ditemukan bunuh diri dengan cara menggantung dirinya dengan tali camcorder di rumahnya. Kematiannya meninggalkan duka nan mendalam bagi penggemar dan sahabatnya. Park Yong-ha juga menambah deretan seniman Korea nan bunuh diri.
Sebelum Park Yoh-ha, seniman Korea nan bunuh diri juga cukup banyak. Hitungannya menjadi banyak mengingat kejadian bunuh diri ini bukanlah sebuah hal nan lumrah atau wajar dilakukan oleh seorang manusia. Hal ini semakin menjadi sorotan ketika sebagian besar nan melakukan bunuh diri ialah public figure .
Public figure ialah sosok sorotan nan kehidupannya dianggap menarik buat diketahui. Apapun nan berkenaan dengan dirinya, niscaya menjadi pembicaraan nan hangat. Terutama di kalangan para penggemarnya. Ketika seorang seniman tersebut memutuskan buat mengakhiri hidupnya, pertanyaan mengenai alasan mengapa orang tersebut sampai bunuh diri.
Kesedihan para penggemarnya juga mengiringi kepergian seniman tersebut. Menyayangkan sudah pasti, terlebih jika seniman tersebut tengah naik daun. Para penggemar seniman tersebut pun tentu ingin kenyataan seniman Korea bunuh diri segera disudahi.
Mereka, Seniman Korea nan Bunuh Diri
Sejauh ini artis Korea nan bunuh diri semenjak tahun 2005 lebih dari 5 orang artis. Berikut ini ialah daftar serta alasan nan menyertainya.
- Lee Eun-ju, 2005 (bintang film). Sahabat dan temannya mengatakan bahwa Eun-ju mengalami depresi nan akut.
- U-Nee, 2007 (penyanyi). Syahdan kabarnya U-Nee mengalami depresi dan tekanan nan luar biasa dari fansnya di internet.
- Jung Da-bin, 2007 (bintang televisi). Seperti kedua rekannya, ia mengalami depresi.
- Ahn Jae-hwan, 2008 (aktor). Dengan utang nan menggunung kepada lintah darat dan bisnis nan bangkrut, ia memutuskan buat bunuh diri.
- Choi Jin-sil, 2008 (artis). Depresi pasca perceraiannya, beban Choi Jin-sil bertambah setelah ia dituduh di internet sebagai salah satu pihak nan menyebabkan Ahn Jae-hwan bunuh diri.
- Jang Ja-yeon, 2009 (model dan artis). Dalam catatan bunuh dirinya, Jang Ja-yeon mengatakan ia sering dipaksa buat "melayani" petinggi di bidang hiburan.
- Kim Daul, 2009 (model). Ia melakukan bunuh diri di Prancis setelah merasa tekanan global model terlalu berat baginya.
- Choi Jin-young, 2010 (aktor dan penyanyi). Ia melakukan bunuh diri setelah menderita dampak kematian adik nan dicintainya.
- Park Yong-ha, 2010 (aktor dan penyanyi). Ia bunuh diri dampak depresi sebab harus mengatur masalah karir dan bisnis di samping merawat kedua orangtuanya nan sakit parah.
Dari beberapa seniman Korea nan bunuh diri di atas, rata-rata penyebabnya ialah depresi. Kejiwaan mereka terganggu oleh berbagai tuntutan nan begitu banyak. Jiwa seseorang atau mental seseorang nan belum siap menerima perubahan besar dalam waktu cepat memiliki kemungkinan nan besar buat mengalami depresi. Hal itulah nan sepertinya terjadi pada artis-artis Korea tersebut.
Penyebab Banyaknya Seniman Korea nan Bunuh Diri
Fenomena banyaknya seniman Korea nan bunuh diri ternyata sudah lama diteliti. Kajian-kajian ilmiah tentang penyebab mengapa seniman Korea tersebut membunuh dirinya sendiri juga menjadi bahan penelitian nan menarik. Terutama berkaitan dengan penelitian kejiwaan.
Banyak muncul pertanyaan mengapa begitu banyak terjadi kasus seniman Korea nan bunuh diri. Seniman Park Jin-hee nan menulis disertasi buat gelar masternya, mengatakan bahwa 40% seniman Korea mengalami depresi.
Sebanyak 20% respondennya bahkan telah membeli racun atau alat buat bunuh diri. Indeks stres seniman Korea juga tinggi, yaitu 53,12 dari total nilai 100. Hal ini lebih tinggi dari wirausahawan nan mendapat poin 48,12 ataupun pekerja kantoran nan memperoleh 48,18 poin.
Dari data tersebut, terlihat jelas bahwa nan melakukan bunuh diri ternyata bukan hanya seniman Korea. Mereka dengan pekerjaan segunung, dan tanggung jawab nan besar juga rentan buat nekat membunuh dirinya sendiri. Terlihat bahwa masalah ini merupakan masalah nasional masyarakat Korea.
Ada banyak penyebab seniman Korea nan bunuh diri mengalami depresi. Antara lain sebab tuntutan pekerjaan di global seniman nan begitu tinggi. Manajemen seniman ikut dituding sebagai salah satu penyebab. Mereka mengontrol kehidupan seniman begitu ketat, menuntut banyak hal, mulai dari menjaga citra, latihan nan ketat, hingga mengatur dengan siapa sang seniman boleh berkencan.
Banyak seniman nan merasa diperlakukan seperti budak atau dipaksa melakukan kerja rodi. Menurut Edward Chun nan membuat dokumentasi di balik global K-Pop, seniman menjalani kehidupan nan amat ketat. Mereka harus latihan selama 10-12 jam sehari dan menjalaninya tujuh hari dalam seminggu.
Bahkan, penggemar di Korea bisa memberikan tekanan tambahan. Seorang seniman bisa dipuji setinggi langit hari ini dan kemudian dihina keesokan harinya. Mereka menguntit idolanya hingga batas nan membuat seniman tak nyaman.
Di internet, para penggemar ini bisa dengan bebas memberikan kritik nan luar biasa pedas saat idola mereka melakukan tindakan tak sinkron dengan keinginan mereka.
U-Nee dan Choi Jin-sil ialah contoh seniman korea nan bunuh diri sebab depresi dampak tekanan internet. Sebagai tambahan, Korea merupakan negara dengan koneksi internet tertinggi. Sekitar 80% persen rumah tangga di Korea memiliki sambungan internet. Dengan kecepatan internet tertinggi di dunia, orang Korea bisa dengan mudahnya mendukung idola nan mereka cintai atau mencaci idola nan mereka benci.
Secara sosial, Korea juga memiliki masalah besar dalam urusan bunuh diri. Korea Selatan menempati peringkat atas dalam masalah bunuh diri, melampaui Jepang. Menurut Kementerian Kesehatan Korea Selatan, 24,3 dari 100,000 orang melakukan bunuh diri. Jika dirata-rata, 35 orang bunuh diri setiap harinya. Hal ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, tak mudah bagi orang Korea buat membuka diri dan membicarakan masalah depresi.
Faktor lainnya ialah kepercayaan mereka terhadap reinkarnasi. Ditambah sifat pemalu nan sesungguhnya merupakan sifat dasar masyarakat Korea. Mereka nan diketahui tengah depresi oleh masyarakat luas, pada akhirnya lebih memilih buat bunuh diri.
Depresi nan dialami oleh masyarakat Korea semakin parah dengan kepercayaan terhadap adanya Tuhan nan masih sangat rendah. Hampir setengah dari penduduk Korea tak beragama. Iman mereka ringkih dan mudah sekali memutuskan buat mengakhiri hidup. Deretan artis Korea nan bunuh diri pun kini semakin panjang.