Bila Liburan Tak Pergi Ke mana-mana

Bila Liburan Tak Pergi Ke mana-mana

Berlibur niscaya merupakan kegiatan nan menyenangkan bagi anak-anak. Selain bisa melihat-lihat loka baru dan bersenang-senang, berlibur juga memberikan banyak pengalaman bagi anak-anak. Mungkin itu pula sebabnya hampir sertiap sekolah mengadakan acara rekreasi setiap akhir semester.

Tempat rekreasi nan dituju pun dapat bermacam-macam, mulai dari nan bermuatan edukatif hingga nan hanya sekadar buat bergembira ria. Alangkah baiknya jika setelah kegiatan ini, para guru menugaskan murid-muridnya buat menulis karangan tentang liburan .

Bagaimana jika pihak sekolah tidak mempunyai program berdarmawisata di akhir tahun atau semester? Tak mengapa. Bukan berarti menulis karangan tentang liburan ini tidak bisa dilakukan. Murid-murid bisa diberi tugas menulis karangan tentang liburan mereka sendiri, misalnya apa nan mereka lakukan buat mengisi liburan.



Peran Keluarga

Jika sekolah tidak mempunyai program liburan, keluarga lah nan perlu merancang acara liburan buat anak-anak ini. Sebaiknya bicarakan dengan anak sejak jauh hari sebelumnya agar diperoleh kesepakatan tentang loka nan akan dikunjungi atau kegiatan liburan nan akan dilakukan.

Menentukan loka liburan secara mendadak dapat saja bernilai kejutan, namun tidak semua anak bahagia dengan kegiatan mendadak ini. Dapat jadi anak sudah punya planning dengan teman-temannya sendiri, lebih-lebih anak-anak nan sudah beranjak remaja.

Orang tua pun tidak perlu terbebani dengan mencarikan loka berlibur nan mewah, terkenal, atau prestisius. Liburan di loka nan biasa-biasa saja, bahkan berlibur di rumah pun dapat mengesankan.

Jika ingin berlibur murah meriah di luar rumah, orang tua dapat memberikan alternatif misalnya: jalan-jalan ke museum, kebun binatang, taman kota, mengunjungi pameran, berwisata kuliner, atau berkeliling kota dengan menggunakan bus kota. Berkunjung ke tempat-tempat sosial seperti panti asuhan atau panti jompo pun dapat mengesankan.

Jika berencana menghabiskan liburan di rumah pun dapat mengadakan kegiatan liburan seperti: mendekorasi ulang kamar tidur, belajar memasak, belajar berkebun di halaman rumah, merawat binatang peliharaan, dan sebagainya. Meskipun “judulnya” belajar, namun niscaya tidak sama dengan belajar di sekolah. Belajar di sini lebih bersifat keterampilan nan menyenangkan.



Sekarang, Tuliskan

Sebelum melakukan kegiatan liburan itu, beritahu pada anak bahwa ia harus membuat karangan tentang liburan. Jadi ketika tiba saatnya berkegiatan atau bepergian, tidak menjadi sia-sia belaka.

Apa nan dituliskan dalam karangan tentang liburan? Tentu disesuaikan dengan usia dan jenjang pendidikan anak. Namun umumnya anak dapat diminta menuliskan kesan dan pengalaman mereka tentang kegiatan nan mereka lakukan atau loka nan mereka datangi.

Menulis karangan tentang liburan ini bermanfaat untuk:

  1. Melatih kemampuan anak dalam menuangkan pikiran dan perasaannya secara tertulis.
  2. Melatih keberanian anak. Jika berkunjung ke museum, misalnya, anak dapat diminta buat menanyakan hal-hal eksklusif pada guide nan mengantar tur keliling museum. Keterangan itu dapat dicatat oleh anak buat kemudian ditambahkan ke dalam karangan tentang liburannya.
  3. Melatih anak buat peka pada keadaan sekitarnya. Karena harus menulis, anak jadi terdorong buat mengamati apa nan ada di sekitarnya.

Setelah anak selesai menuliskan karangan tentang liburannya, berikan rewards buat mereka. Tak perlu rewards nan mahal. Pujian nan tulus atau pelukan nan hangat sudah bisa membuat hati mereka berbunga-bunga dan bersemangat.



Bila Liburan Tak Pergi Ke mana-mana

Banyak di antara kita nan memahami bahwa membuat menulis karangan tentang liburan harus dengan mendatangi suatu tempat, lalu kita menuliskan ceritanya. Jika mempuanyai uang, tentu saja mendatangi suatu loka wisata ialah hal nan mengesankan. Lalu, bagaimana bila tak memiliki uang?

Tentunya, kita tidak ingin memaksa orang tua buat berliburan ke suatu loka wisata agar kita dapat menulis catatan liburan. Padahal, orang tua kita lagi tidak memiliki uang. Lalu, adakah solusi nan dapat dilakukan agar kita seolah-olah pergi ke loka wisata, lalu dapat membuat cerita tentang liburan sekolah? Jawabannya, ada.

Anda cukup membaca buku cerita tentang suatu daerah atau negara nan menceritakan loka wisata nan menyenangkan atau bahkan menakjubkan. Lalu catatlah tempat-tempat wisata nan Anda. Coba pelajari apa saja nan di loka wisata tersebut. Jika sudah, lakukanlah langkah mengarang cerita liburan sekolah seperti nan dipelajari di depan.

Pertanyaanya, bukankah cerita tersebut tidak termasuk cerita liburan sekolah? Siapa bilang! Itu cerita liburan sekolah. Bukankah Anda membaca cerita tersebut di saat liburan sekolah? Dan buku nan Anda baca pun tentang loka wisata, lalu Anda menceritakan loka liburan tersebut sinkron dengan apa nan Anda baca. Bahkan, mungkin Anda dapat menceritakan tak saja dalam satu loka wisata atau negara saja, tapi bahkan tujuh hingga delapan negara pun dapat Anda ceritakan. Anda masih bingung? Baik, lihat contoh cerita pendek tentang liburan sekolah dari hasil membaca buku berikut ini



Tuliskan Saja Karangan Liburan dari Hasil Membaca Buku

Hari pertama saya mengeliling Mesir, singgah di lorong-lorong kota Kairo bersama Naguib Mahfudz. Mengenal karakter orang-orang Mesir. Di sana Aku berkenalan dengan Hamidah, Nyonya Hasniya, Zaita, Tuan Ridwan, Husaini, Dokter Busyi, dan Abbas Hilu. Semuanya kukenal lewat novelnya nan berjudul “Lorong Midaq”.

Setelah tiga hari Aku bersama Naguib Mahfudz, saya pun terbang ke pedalaman Afrika. Di sana berkenalan dengan wanita nan kaya raya. Ia memiliki rumah nan banyak, tapi ia juga wanita nan melakukan banyak kejahatan dan kelicikan. Meski demikian, ia menjadi pejuang keras hak perempuan. Aku mengenalnya dengan nama Nyonya Mudenda di dalam novel Warisan karya Himunyanga-Phiri.

Setelah dua hari di Afrika, saya pun pindah bertualang ke negeri Jepang. Di sana saya menikmati estetika lembah, gunung, bahari dan segala hal nan berhubungan dengan Jepang. Di sinilah saya mengetahui kenapa Jepang dapat menjadi negara nan besar. Karena Jepang memiliki pulau-pulau nan sama dengan apa nan dimiliki negara kita. Jepang juga negara nan begitu kuat memegang tradisinya. Sungguh wisata di Jepang bersama Yatsunari Kawabata di dalam novelnya “Daerah Salju” membuatku terkagum-kagum dengan negeri Jepang. Di sini jugalah saya menjadi jatuh hati dengan sosok Koto, wanita nan pandai dan memiliki sopan santun nan tinggi.

Keesokan harinya, saya berwisata di tiga negara di Balkan, Yunani dan Cina. Di sini saya hanya singgah sebentar-sebentar saja. Perjalanan ini kulakukan bersama Maguerite Yourcenar di dalam kumpulan cerpennya.

Lalu, Aku berhari-hari di Rusia bersama Leo Tolstoy lewat novelnya “Perang dan Damai”. Di novel ini saya belajar tentang arti kegagalan, kaagungan, keburukan, kemuliaan, dan keangkuhan nan dimiliki Rusia. Di novel ini juga saya belajar tentang Nasionalisme.

Setelah berhari-hari saya melalangbuana di negara orang lain, saya kembali kembali ke kampung halaman, Indonesia. Aku pilih buat berwisata ke pedalaman Sumatera. Di sini saya mengenal habitat harimau. Aku melihat betapa keajamnnya manusia melakukan perburuan nan ganas terhadap harimau. Penyaksian ini kulakukan bersama Muchtar Lubis melalui novelnya nan berjudul “Harimau! Harimau!”

Inilah cerita liburan sekolah nan kulakukan dengan melakukan wisata bersama buku-buku bacaanku. Semua ini sungguh kulakukan dan saya miliki bukti nan nyata. Tak mungkin kulalui semua negara itu dengan uang orang tuaku. Pekerjaannya saja hanya seorang petani. Namun dengan buku nan kudapatkan di perpustakaan membuatku dapat mengunjung negara-negara besar tersebut.

Inilah alternatif nan dapat dilakukan ketika guru memberikan tugas menulis karangan tentang liburan . Semoga artikel ini bermanfaat bagi sobat Ahira.