Contoh Khutbah Jumat Singkat
Contoh khutbah jumat singkat dibutuhkan oleh siapa saja tanpa batasan profesi atau kedudukan, apalagi mereka laki-laki nan telah dewasa. Memang sahih aplikasi shalat wajib ini umumnya sudah direncanakan oleh pihak takmir masjid, namun ada kalanya seorang khatib tak bisa hadir sehingga memerlukan pengganti. Teks khutbah nan disampaikan tak harus panjang, namun cukup buat memberikan kegunaan dan hikmah kepada jamaah shalat jumat. Terutama buat mengingat Allah SWT dan menyeru kaum muslimin senantiasa bertakwa.
Shalat jumat merupakan salah satu kewajiban dalam agama Islam nan diperintahkan kepada kaum laki-laki nan telah dewasa. Setiap minggunya kaum lelaki muslim melaksanakan ibadah shalat Jumat di masjid, tentu urutan shalat ini dilaksanakan sinkron dengan tuntunan dari Rasulullah . Salah satu syarat dari shalat Jumat ialah aplikasi khutbah oleh seorang khatib.
Sering dijumpai para khatib nan menyampaikan khutbahnya terlalu lama dan pembahasannya terus-menerus setiap minggunya, hal ini memengaruhi para jamaah Jumat dalam menyimak nan dibawa khatib. Isi dari khutbah Jumat tak harus standar pada satu tema saja, alangkah baiknya tema nan diangkat dalam pidato ialah permasalahan nan melanda umat muslim di Indonesia dan global pada umumnya. Sehingga tak hanya wawasan agama nan dijelaskan kepada hadirin, namun langsung menyentuh problematika nan dihadapi mereka di kehidupannya ini.
Contoh Khutbah Jumat Singkat
Seperti nan diuraikan sebelumnya bahwa isi dari sebuah teks khutbah Jumat bisa diubah oleh seorang khatib, bergantung dari tema nan diangkat. Akan lebih baik bila tema nan diangkat telah dikuasai dengan baik oleh seorang khatib pengganti, sehingga lebih leluasa mengajak para jamaah buat berpikir bersama tentang hikmah Islam nan diceramahkan. Berikut ini contoh khutbah Jumat singkat :
a. Contoh Khutbah Pertama
Pemberian salam kepada jamaah shalat Jumat oleh khotib…
Segala puji dan syukur mari kita panjatkan kepada Allah SWT nan senantiasa memberikan konservasi dan keselamatan kepada kita semua. Dan semoga segala kenikmatan nan diberikan bisa dimanfaatkan sebaik mungkin buat beribadah kepada Allah semata.
Shalawat serta salam haturkan pada Nabi Muhammad Saw selaku tauladan terbaik bagi manusia buat hayati mulia dan meraih kebahagiaan abadi di akhirat kelak. Shalawat serta salam juga teruntuk para keluarga Nabi, para shahabat nan menemani perjuangan dakwah Beliau, serta bagi semua kaum muslimin hingga yaumul akhir.
Khatib pertama-tama berpesan kepada para jamaah shalat Jumat nan dimuliakan Allah, agar senantiasa bertakwa kepada Allah SWT. Bertakwa dalam keadaan sempit ataupun lapang, bertakwa dalam kondisi sehat maupun sakit, bertakwa di tengah keramaian ataupun bersendiri. Takwa dalam makna sebenarnya, yakni senantiasa menaati seluruh perintah dalam agama Islam serta menjauhi semua embargo nan telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Di momen nan berbahagia dan khusyuk ini kami ingin mengajak para hadirin shalat Jumat buat sejenak berpikir tentang makna hakiki dari hayati ini. Kehidupan nan penuh dengan persaingan dan sifak hedonis nan kita rasakan sekarang ini, banyak menyeret hati dan pikiran buat selalu mengejar kebahagiaan dunia. Sehingga lupa akan akhirat nan merupakan loka kembali nan sejati dan abadi.
Kehidupan nan serba materi sekarang ini, semua diukur dari seberapa harta dan kedudukan dari seseorang. Masyarakat telah lupa bahwa kemuliaan nan sebenarnya bukan pada kepemilikan fisik, tapi pada ketakwaan individu kepada Allah SWT.
Bekal ketakwaan dan keimanan menjadi kunci selamat dalam mengarungi kehidupan nan singkat ini. Sehingga waktu, kesehatan, dan kesempatan nan diberikan kepada manusia tak terbuang sia-sia. Di khutbah singkat ini khatib akan mengangkat nasihat cara buat menguatkan iman dan takwa. Seperti nan diketahui bersama keimanan pada diri seseorang akan mengalami titik naik dan turun sebagaimana dalam sebuah sabda baginda Nabi Muhammad Saw.
Begitu pula ketakwaan nan ada dalam diri manusia beriringan dengan kuat dan lemahnya iman pada kalbu. Tentu saja setiap muslim berharap menghadap Allah saat kondisi keimanan dan ketakwaan nan tinggi. Sebab itu seorang beriman tak boleh merasa kondusif atau hebat dari planning Allah di masa depan.
Banyak contoh dari kisah nan diutarakan nabi tentang seorang nan awalnya bejat, namun pada akhir hayatnya menjadi pribadi nan penuh ketakwaan. Begitu sebalik ada kisah seorang tokoh nan semula pada kondisi beriman nan kuat, tapi selang waktu berlalu menjadi pribadi nan jauh dari ketakwaan kepada Allah SWT.
Cara pertama buat menguatkan ketakwaan yakni menanamkan rasa takut kepada Allah SWT dalam segala kondisi. Baik itu di kala bersama khalayak manusia, atapun saat sendirian tanpa ada manusia nan mengawasi. Allah selalu mengawasi perbuatan hamba di kehidupan di global ini, tak ada satu pun amalan nan akan luput dari perhitungan di yaumul hisab. Seluruh amalah nan baik atau jelek akan diperhitungkan secara cermat dan seksama nanti di hari penghisapan.
Tidak ada manusia nan didzalimi, apa nan diperbuat maka itulah nan menjadi pertanggungjawaban. Begitu juga dengan perbuatan nan kita anggap kecil layaknya sebiji zarrah akan dimintai pertanggungjawaban.
Umumnya manusia akan beramal dengan penuh kekhusyukan di kala berada di tengah-tengah manusia. Namun sebaliknya di kesendirian, amalan seperti shalat dilaksanakan secara cepat dan terburu-buru. Berbeda dengan kondisi dia dilihat oleh manusia lain.
Hati nan seperti ini akan mudah buat berbuat seenaknya hingga bermaksiat kepada Allah ketika tak diawasi oleh manusia. Contohnya sangat banyak nan bisa dilihat di kehidupan sekarang, cermati saja kenyataan korupsi nan mengakar kuat di negeri Indonesia.
Korupsi merupakan bentuk perbuatan maksiat nan dilakukan seseorang ketika merasa tak diawasi oleh manusia. Para pejabat atau pegawai merasa lepas dari supervisi KPK maka dia aman. Sehingga ketakwaan kepada Allah tak membekas pada diri sewaktu berurusan dengan pekerjaan dan kedudukan.
Akibatnya seorang pejabat nan korup hanya ketakutan di hadapan petugas KPK nan datang di kantor, selepas pengawas tersebut pergi selanjutnya dia kembali pada perbuatan korupsi lagi.
Kejadian nan sering muncul di koran tersebut sangat berbeda dengan contoh langsung dari rasulullah, beliau bahkan mengancam akan memotong langsung tangan putrinya Fatimah bila tertangkap dan terbukti mencuri. Sabda dari nabi itu memberikan tauladan bahwa keluarga nabi pun dilatih buat takut pada hukum Allah SWT di global ataupun di akhirat nanti. Tidak sebagaimana penanganan kasus korupsi nan tebang pilih sekarang ini.
Sudah sepatutnya sebagai muslim buat meneladani contoh mulia dari baginda Muhammad Saw di semua lini kehidupan. Akhlak nan bercermin kepada Rasulullah ibaratkan sebuah telaga nan menyegarkan di tengah kehidupan modern nan gersang ini.
Demikian khutbah Jumat pertama nan kami sampaikan, semoga membawa berkah dan pelajaran bagi semua jamaah dan khususnya buat khotib sendiri.
b. Contoh Khutbah Kedua
Khutbah kedua ini mari manfaatkannya buat memanjatkan doa kepada Allah SWT, agar kita semua dapat menjaga ketakwaan dan keimanan kepada Allah hingga ajal menjemput. Semoga Allah mematikan kita dalam keadaan khusnul khotimah, menjauhkan kita dari perbuatan maksiat nan sangat merugikan di akhirat kelak. Dan semoga Allah memberikan pengampunan dan kasing sayang kepada kita dan orangtua sebagaimana mereka menyayangi diri kita sewaktu masih kecil. Ya Allah anugerahkan kepada kami kebahagiaan di global dan akhirat aamiin ya rabbal ‘alamin.
Contoh khutbah Jumat singkat ini dapat Anda kembangkan lagi. Anda dapat menambahkan dengan isu-isu nan tengah ramai menjadi buah bibir masyarakat, agar jamaah menjadi lebih antusias.