Pengertian Budaya dalam Hal Penetrasinya
Pengertian budaya tak jauh berbeda dengan pengertian bahasa dalam hal pemberlakuannya nan turun temurun dari generasi ke generasi. Membahas pengertian budaya ialah sama saja membahas kondisi atau Norma sebuah masyarakat nan tentunya memiliki karakternya masing-masing nan berbeda. Hanya saja, dalam ranah budaya semua disikapi dengan lebih arif sepanjang memang kebudayaan tersebut tak bersifat memaksa kebudayaan lain.
Nah , di sini akan dibahas mengenai pengertian budaya secara menyeluruh serta bagaimana sebenarnya makna budaya dalam beberapa segi kehidupan peradaban manusia. Juga bagaimana sebenarnya penyebaran atau penetrasi budaya nan terjadi selama ini? Apakah memang setiap budaya nan masuk tak menimbulkan kekacauan konflik sebab sebagian orang mengatakan bahwa bukan budaya nan menyebabkan pertikaian, tapi perlawanan adat budaya penyebabnya.
Sebelum kita membahas lebih detail apa itu pengertian budaya dari beberapa ahli nan ada, tidak ada salahnya kita membahas terlebih dahulu budaya itu sendiri apa. Lalu, kenapa juga ada istilah kebudayaan? Ini tentu pembahasan nan menarik jika Anda terus membaca tulisan ini.
Memahami Pengertian Budaya
Mari sama-sama kita pahami apa itu sebenarnya pengertian budaya itu? Sejatinya, dari sekian definisi mengenai pengertian budaya, maka diambil konklusi bahwa, budaya ialah tidak lain dan tidak bukan suatu konduite atau juga cara hayati nan berkembang dan dimiliki secara bersama-sama oleh sebuah kelompok orang nan kemudian pada perkembangannya diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya sebagai penjaga tradisi atau pemelihara budaya. Dari sini, kemudian kita bertanya, apa saja nan kemudian melatari terjadinya budaya? Ini dapat dilihat dari beberapa latar nan mewarnainya, sebab sejatinya budaya tidak terbentuk dengan sendirinya, tapi dipengaruhi oleh beberapa hal nan banyak bahkan termasuk dalam pembahasan nan rumit.
Budaya pada dasarnya terjadi atas bercampurnya ragam unsur nan juga termasuk di dalamnya ialah sistem agama dan politik nan berlaku, keberadaan adat istiadat, penggunaan bahasa di sebuah kelompok, perkakas aktivitas sehari-sehari, ragam jenis dan rona pakaian, konstruksi pada bangunan, dan nan tidak kalah niscaya ialah pengaruh pada sebuah maha karya seni. Lantas apakah ada peranan bahasa bagi kebudayaan? Jawabannya ya jelas ada. Dalam bahasan mengenai pengertian budaya ini, sejatinya bahasa juga sama dengan budaya, sebab memang merupakan bagian tidak terpisahkan dari manusia.
Wajar jika kemudian oleh orang, bahasa juga dianggap sebagai sesuatu nan keberadaannya ada sebab diwariskan secara genetis dari generasi ke generasi. Sama seperti halnya bahasa nan dapat dipelajari, maka budaya pun demikian. Ini dapat dibuktikan, manakala kita berusaha melakukan kontak komunikasi dengan manusia berbada budaya dengan kita, maka akan terjadilah nan dinamakan dengan penyesuaian perbedaan-perbedaan tersebut agar dapat paham atau dapat sama. Itu ialah bukti budaya dapat pelajari.
Memahami pengertian budaya juga dapat dari memaknai bahwa budaya juga merupakan suatu pola dalam sebuah hayati nan sifatnya menyeluruh dan seragam. Ada pun sifat budaya sendiri ialah memiliki kompleksitas nan tinggi, mengandung sesuatu nan bersifat abstrak hingga kerap kali memicu multitafsir, dan tentu saja budaya memilik makna nan sangat luas sekali. Pada kondisi inilah, tak sedikit aspek nan ada dalam budaya ikut menentukan konduite nan sifatnya komunikatif pada sebuah kelompok. Inilah nan kemudian juga dalam pengertian budaya disebut dengan masuknya faktor atau unsur sosial budaya masyarakat nan tersebar dengan cara nan alamiah lewat ragam kegiatan sosial manusia nan dia lakukan baik disengaja atau pun tak disengaja.
Demikianlah pengertian budaya telah memberikan sebuah kerangka nan berkaitan dalam hal melakukan pengelompokan aktivitas seseorang nan kemudian pada akhirnya sangat memungkinkan terjadinya peramalan atau proses menduga pada konduite manusia lain. Nah, lantas bagaimana dengan pengertian budaya menurut beberapa pakar?
Sama seperti halnya pengertian kebudayaan, maka sejatinya nan dinamakan pengertian budaya juga sangat erat hubungannya dengan hubungan sosialnya dengan masyarakat. Oleh Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski, maka dikemukakanlah pengertiannya bahwa segala sesuatu nan terdapat dalam sebuah kehidupan masyarakat pada dasarnya ditentukan oleh kondisi kebudayaan nan ada dan dimiliki masyarakat itu sendiri. Dalam bahasanya mereka, hal ini kemudia biasa disebut dengan istilah Cultural-Determinism, dimana pada kondisi ini, Herskovits melihat adanya aktivitas kebudayaan nan memang terjadi secara turun temurun dari satu generasi ke generasi nan kemudian memunculkan istilah baru dalam hal ini, yakni superorganic.
Sementara itu, Andreas Eppink, juga memili anggapannya tersendiri, yakni ia melihat bahwa pengertian budaya juga memiliki unsur kandungan di dalamnya nan berbentuk pengertian nilai sosial, norma-norma sosial, pemahaman ilmu pengetahuan, ragam struktur sosial, perbedaan makna religius, intelektualitas pribadi dan ragam artistik, dan lain sebagainya sebagai karakteristik masyarakat tertentu.
Ini juga nan diungkapkan oleh Edward Burnett Tylor. Ia mengatakan bahwa pengertian budaya atau kebudayaan ialah sesuatu nan bersifat menyeluruh dan kompleks. Di dalamnya ada nan disebut dengan pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, serta keahlian-keahlian sebagainya nan dimiliki seseorang di dalam sebuah kelompok masyarakat.
Ada pun ahli kebudayaan Indonesia, Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi memiliki pengertian budaya nan sangat simpel dimana dia mengatakan bahwa, budaya atau juga kebudayaan tidak lain dan tidak bukan ialah wahana hasil karya, rasa, dan cipta manusia dalam sebuah komunitas atau mereka nan dinamakan sebagai masyarakat.
Dari sinilah kemudian, disebutkan bahwa, apa nan disebut dengan pengertian budaya ialah suatu kondisi nan kelak memengaruhi pada taraf pengetahuan dan juga mengepung pada area sistem ide atau gagasan nan sejatinya ada pada pikiran manusia. Inilah nan kemudian menjadikan budaya menjadi sesuatu nan abstrak dan mengandung penafsiran berbeda-beda. Hal ini kemudian memunculkan 'benda-benda kebudayaan' ciptaan manusia dalam bentuk perilaku, bahasa, perangkat hidup, organisasi dalam sosial masyarakat, kondisi religiutas, tradisi kesenian, dan masih banyak lagi. Semua itu tidak lain dan tidak bukan berguna buat membantu manusia dalam melangsungkan kehidupannya dalam masyarakat.
Pengertian Budaya dalam Hal Penetrasinya
Kita telah membahas bagaimana sebenarnya pengertian budaya itu sendiri. Nah, sekarang kita membayangkan bagaimana sebuah budaya nan sejatinya luhur kerap kali juga menjadi masalah ketika kemudian berbentur atau sengaja dipaksakan dengan kebudayaan lain. Apakah nan menjadi penyebab semua itu? Jawabannya, ada pada bagaimana budaya itu disebarkan atau dalam bahasa kajian kebudayaan disebut dengan penetrasi kebudayaan.
Sejatinya dalam penetrasi budaya dalam pembahasan pengertian budaya ini, ada dua cara nan terjadi. Pertama , ialah penetrasi dengan cara damai dan kedua , penetrasi dengan kekerasan. Pada penetrasi damai dapat diambil contoh ialah kasus masuknya pengaruh kebudayaan nan ada pada masyarakat Hindu dan Islam ke tanah air Indonesia saat ini. Keduanya tak mengakibatkan konflik akan tetapi malah menjadikan khasanah budaya masyarakat setempat menjadi majemuk dan kaya sebab memang tak menghilangkan unsure orisinil budaya setempat. Maka dari jalan damai inilah muncul istilah dalam pengertian budaya semacam akulturasi, asimilasi, dan sintesis.
Contoh sederhana dari penetrasi damai ini ialah keberadaan Candi Borobudur nan memang perpaduan antara Indonesia dan juga India. Sementara penetrasi kekerasan ialah masuknya kebudayaan barat Belanda pada negara Indonesia saat era penjajahan nan jelas-jelas dilakukan menggunakan kekerasan. Goncangan-goncangan dan kerusakan terjadi di tengah masyarakat. Budaya Belanda ditolak oleh budaya Indonesia saat itu. Terjadi gesek menggesek. Maka lahirlah kekerasan. Nah, demikianlah cara kita memahami masalah pengertian budaya. Semoga tulisan ini dapat membawa manfaat.