Faktor Makanan

Faktor Makanan

Jerawat memang punya imbas nan luar biasa dalam mempengaruhi kepercayaan diri seseorang, apalagi jika letaknya sedikit “tak sopan”, seperti di ujung hidung atau di tengah-tengah kening.

Rasa-rasanya semua mata langsung menatap keberadaan si pengganggu penampilan tersebut. Memang, jerawat identik sebagai salah satu permasalahan nan kerap dialami remaja.

Namun, tidak menutup kemungkinan bagi orang dewasa buat mengalaminya. Lalu, bagaimana mengatasinya? Well , Anda harus lebih dulu mengetahui penyebab tumbuhnya jerawat , baru kemudian mencari tahu cara mengatasinya.

Bagaimana jerawat dapat timbul?

Pada dasarnya, kulit kita punya bahan alami nan berfungsi buat melindungi permukaan kulit bernama sebum atau minyak. Nah , ada kalanya, kelenjar minyak tersebut jumlahnya hiperbola dan terhambat saat hendak muncul ke permukaan kulit, hingga menumpuk.

So, Jerawat ialah suatu kondisi kulit nan ditandai dengan komedo, whiteheads, papula dan pustula atau nan pertumbuhan meradang pada permukaan kulit. Kulit memiliki pori-pori nan mengandung beberapa folikel rambut dan kelenjar minyak.

Kelenjar minyak ini atau kelenjar sebaceous di bawah kulit bertanggung jawab buat minyak mensekresi buat menjaga kulit dilumasi. Sekresi minyak berlebih menyebabkan penyumbatan pori-pori dampak akumulasi kotoran, menyebabkan peradangan nan sering disebut sebagai jerawat.

Keberadaannya dapat di berbagai loka di permukaan tubuh, namun paling sering timbul di kulit bagian wajah, dada, juga punggung.

Berlebihnya hormon minyak pada seseorang terpicu oleh beberapa faktor. Berikut beberapa faktor penyebab tumbuhnya jerawat.



Faktor genetik

Jika semasa remaja ayah atau ibu Anda termasuk nan bermasalah dengan jerawat, maka tidak heran jika Anda juga mengalami hal nan serupa. Ini artinya, sudah jadi garis keturunan keluarga tersebut memproduksi kelenjar minyak nan berlebihan.

Faktor genetika ini memang sulit buat diubah, sebab sudah ada di garis keturunan, layaknya penyakit jantung serta darah tinggi.



Faktor Hormon

Biasanya terjadi pada pria nan sedang mengalami masa pubertas, serta wanita nan akan memasuki siklus menstruasi. Dalam masa-masa ini, hormon mengalami aktivitas nan berbeda hingga jumlah kelenjar minyak jadi berlipat ganda.



Faktor Makanan

Mengonsumsi makanan eksklusif juga bisa memacu jumlah kelenjar minyak seseorang hingga jadi salah satu penyebab tumbuhnya jerawat. Salah satu makanan nan mesti dihindari ialah hidangan laut, seperti cumi-cumi, udang, serta kerang, sebab memiliki kandungan yodium nan tinggi.

Selain itu, makanan dengan kadar karbohidrat serta gula nan tinggi juga lebih baik tidak dikonsumsi. Kenapa? Makanan tinggi gula dan karbohidrat akan menambah jumlah sekresi insulin di tubuh dan rangkaian biokimianya berakhir jadi kelenjar minyak!



Faktor Gaya Hidup

Anda bukan penggemar seafood atau berasal dari keluarga dengan genetika penyakit jerawat, namun kerap stres dan sulit tidur. Hati-hati, dua hal ini juga termasuk sebagai penyebab tumbuhnya jerawat sebab saat porsi tidur berkurang, maka tubuh mengeluarkan hormon DHEA nan memperparah keberadaan jerawat.



Tidur Menjadi Penyebab?

Tidur larut malam berhubungan dengan jerawat dengan cara tak langsung. Tidak ada bukti nan jelas nan menunjukkan bahwa kurang tidur secara langsung berkaitan dengan pembentukan jerawat. Namun, penelitian mengungkapkan bahwa secara tak langsung, kurang tidur menyebabkan jerawat dan memperburuk kondisi nan sudah ada sebelumnya.

Ketika Anda sering tidur larut malam, Anda cenderung buat menghilangkan tubuh Anda dari jumlah nan memadai dari tidur nan dibutuhkan buat peremajaan kulit. Hal ini mengakibatkan -

  1. Stress
  2. Peningkatan inflamasi
  3. Peningkatan resistensi insulin
  4. Depresi
  5. Hubungan antara tidur ini dan Imbas Jerawat

Tidur larut malam menyediakan tidur nan tak memadai, imbas nan disebutkan di atas. Jadi, bagaimana imbas nan bertanggung jawab buat pembentukan jerawat? Mari kita berurusan dengan setiap imbas satu per satu.

Efek pertama dari kurang tidur ialah stres nan merupakan penyebab nan sangat terkenal dari jerawat. Peningkatan stres dalam hasil orang stimulasi kelenjar adrenal nan bertanggung jawab buat memproduksi androgen.

Sekresi hormon-hormon dalam tubuh memicu pembentukan jerawat. Stres juga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh sebab nan dibutuhkan lebih banyak waktu buat menyembuhkan jerawat nan sudah ada sebelumnya.

Kurang tidur diketahui menyebabkan inflamasi sistemik. The Journal of Clinical Endokrinologi dan Metabolisme laporan itu, kurang tidur menyebabkan peningkatan sitokin inflamasi. Peningkatan zat-zat di dalam tubuh meningkatkan kesamaan buat menghasilkan peradangan.

Seperti kita ketahui, bahwa jerawat ialah peradangan pori-pori tersumbat di kulit, jelas bahwa peradangan ini dipicu sebab peningkatan jumlah sitokin dalam tubuh.

Resistensi insulin ialah suatu kondisi ketika tubuh harus memproduksi lebih banyak insulin buat menjaga kadar glukosa darah.

Kurang tidur menyebabkan resistensi insulin meningkat sehingga, memaksa tubuh buat memproduksi lebih banyak insulin. Hal ini juga menyebabkan produksi sebum meningkat dan peradangan nan menyebabkan potensi buat pembentukan jerawat.

Kurang tidur menyebabkan kerangka kerja mental dan emosional berubah nan bisa menyebabkan depresi pada individu. Depresi menciptakan sikap negatif dalam pikiran seseorang sehingga menghambat holistik kesejahteraan individu. Kesehatan secara holistik nan jelek mengurangi kemampuan penyembuhan tubuh demikian, mempengaruhi jerawat dengan cara nan negatif.

Kutipan di atas menunjukkan bahwa meskipun tidur larut malam tak memberikan kontribusi terhadap pembentukan jerawat secara langsung, itu niscaya mempengaruhi faktor-faktor nan bertanggung jawab buat pembentukannya demikian, memberikan kontribusi ke arah itu. Jerawat ialah masalah nan sangat generik di kalangan remaja nan bisa dikontrol dengan mengambil istirahat nan cukup. Hal ini tak hanya akan memberikan mereka kulit bersinar, tetapi akan membantu sudut pandang mereka buat tak gampang begadang.



Penyebab Jerawat Karena Keringat?

Banyak orang nan cenderung buat berolahraga atau menjalani pekerjaan fisik, berkeringat banyak. Terutama setelah satu langkah keluar di bawah terik matahari pada hari nan kering dan berdebu. Keringat nan baik niscaya akan membantu membuka pori-pori Anda dan flush kotoran dari kulit.

Tapi, keringat hiperbola bisa memperburuk keadaan. Ketika seseorang berkeringat, mereka harus segera membersihkannya. Jika tidak, mungkin mulai menyumbat pori-pori Anda terbuka lebar sudah. Bertanya-tanya bagaimana? Mari aku jelaskan.

Ketika Anda berkeringat, kulit Anda menjadi lembab. Ini kulit lembab menarik debu dan kotoran nan menempel mulai ke pori-pori. Ketika ini terjadi, pori-pori mulai menyumbat dan minyak disekresikan oleh kulit memastikan kotoran menempel pada pori-pori Anda.

Setelah menguap, semua itu meninggalkan berbagai kotoran, debu serta bakteri di permukaan kulit Anda. Jika Anda tak mencuci paras segera dengan sabun muka dan air, pori-pori tetap tersumbat. Dan akhirnya, pada hari berikutnya, Anda seolah “menyiram kembang jerawat di paras sendiri agar tumbuh”.

Banyak kali, orang cenderung buat mengembangkan jerawat mekanikal. Ini ialah bentuk jerawat nan berkembang dampak gosokan pada kulit sebab baju atau peralatan olahraga. Ini berarti gesekan kontinu sebab adanya, tali serat sabuk, sintetik atau helm dan bantalan bahu dengan kulit bersama dengan keringat bisa menyebabkan jerawat mekanikal.

Kulit tak bisa bernapas di bawah baju atau bahan sintetis bergesekan itu. Mereka mulai berkeringat dan panas tambahan, tekanan dan gesekan membuat mereka rentan terhadap jerawat. Jerawat jenis ini bisa berkembang pada usia berapa pun setiap saat.

Nah jerawat ini mungkin muncul tak hanya pada wajah, tapi bahu, punggung, pinggang, kaki, di bawah lengan atau di daerah selangkangan.

Jadi, apakah keringat menyebabkan jerawat? Jawabannya ialah YA. Walau tak menyebabkan jerawat sebab memungkinkan kotoran dan kotoran menempel pada kulit Anda. Namun, keringat juga membantu membersihkan kulit buat sebagian kecil. Jadi, Anda perlu ekuilibrium antara keringat nan baik dan keringat berlebihan.

Jika Anda cenderung berkeringat banyak, pastikan Anda membersihkan paras atau mandi sering. Orang rentan terhadap jerawat mekanikal, seperti musisi, olahragawan, dll harus memastikan mereka memakai baju longgar atau kain katun.

Jangan memakai ikat pinggang, tali, dan helm buat waktu nan lama. Anda bisa mencoba beberapa selama perawatan jerawat counter dan menyingkirkan orang-orang nan Anda bisa mengembangkan. Sedikit kebersihan akan memastikan keringat Anda tak mengarah ke penyebab tumbuhnya jerawat.