Pengertian Prostat nan Berkaitan dengan Faktor Risiko, Gejala, dan Pencegahan Kanker Prostat
Tahukah Anda pengertian prostat ? Pengertian prostat ini biasanya dibahas dalam kajian tentang struktur tubuh manusia. Karena memang prostat ialah salah satu organ krusial dalam tubuh manusia.
Jika kita membahas tentang pengertian prostat maka akan erat kaitannya dengan hal tentang seksual manusia. Karena prostat ialah kelenjar dalam tubuh manusia nan berfungsi membantu sistem kerja organ seksual manusia.
Bagi beberapa kalangan pembahasan tentang prostat ini sangatlah diperlukan. Hal ini dimaksudkan agar mereka memiliki pemahan nan sahih dan menyeluruh tentang prostat tersebut. Dengan pemahaman nan sahih dan menyeluruh ini diharapkan bahwa mereka bisa melakukan tindakan-tindakan bijak dalam menjaga sistem kerja prostat tersebut. Karena jika hal ini tak dilakukan maka akan terjadi hal jelek dengan organ prostat ini seperti terserang penyakit.
Kebanyak penyakit nan menyerang sistem kerja prostat ialah kanker prostat. Bagi pria, menderita kanker prostat ialah mimpi buruk. Bagaimana tidak, penyakit nan satu ini dapat merenggut kejantanan nan selama ini selalu dibanggakannya. Apalagi, jika diingat bahwa hampir semua kanker jika sudah memasuki stadium menengah (stadium 2) hingga stadium lanjut dipastikan tak bisa diobati.
Jika prostat telah terserang sel kanker maka ini akan mempengaruhi cara kerja dari prostat. Dengan ini berarti bahwa sperma nan dihasilkan akan mengalami gangguan atau pun penurunan dalam hal kualitas maupun kuantitas.
Di balik keganasan kanker prostat, tahukah Anda apakah sebenarnya kanker prostat itu? Apa penyebabnya dan bagaimana cara pencegahannya? Supaya Anda lebih tahu tentang kanker perenggut kejantanan ini, simaklah uraian berikut.
Tentang Pengertian Prostat dan Kanker Prostat
Pengertian prostat ialah nama dari kelenjar (aksesori) seksual pria. Fungsinya sebagai pemberi cairan pada semen (cairan sperma) nan melindungi sperma buat keluar dari dalam tubuh pria. Prostat letaknya ada di bagian bawah kantung kemih nan juga di sisi kanan dan kiri uretra.
Kanker prostat ialah kanker (pertumbuhan sel-sel nan tak terkontrol) nan terbentuk di jaringan kelenjar prostat. Seperti kebanyakan kanker lainnya, jika dibiarkan, kanker ini dapat menyebar melalui darah dan getah bening ke organ-organ lain. Untungnya, kanker prostat perkembangannya cukup lambat jika dibandingkan dengan kanker nan lain.
Penyebab primer kanker prostat belum diketahui secara pasti. Namun, hormon seksual pria (androgen) memegang peranan krusial dalam perkembangannya. Dalam beberapa penelitian dikatakan bahwa peningkatan testosteron dapat meningkatkan risiko kanker prostat. Adapun peningkatan estrogen akan menurunkan risiko kanker prostat.
Tak hanya itu, beberapa studi juga menemukan fakta bahwa konsumsi lemak berlebih dapat meningkatkan level testosteron nan akhirnya memperbesar risiko kanker.
Pengertian Prostat nan Berkaitan dengan Faktor Risiko, Gejala, dan Pencegahan Kanker Prostat
Selain peningkatan hormon testosteron dan penurunan hormon estrogen dapat menurunkan risiko kanker, ada pula faktor lain nan memperbesar kemungkinan terjadinya kanker prostat.
Di antaranya ialah usia pria nan berada di atas 40 tahun; sejarah keluarga nan pernah menderita kanker prostat; banyak mengkonsumsi daging; kebangsaan (Asia, Amerika, dan Eropa); seringnya terpapar dengan zat karsinogen (zat kimia penyebab kanker); infeksi dan peradangan prostat; serta adanya kanker lain nan sedang tumbuh di dalam tubuh.
1. Stadium Kanker Prostat
Seperti halnya kanker lain, kanker prostat juga memiliki strata (stadium). Stadium tersebut disebut juga sebagai sistem Whitmore-Jewett. Berikut pembagiannya.
- Stadium A: stadium ketika kanker masih berupa tumor (tumor = pertumbuhan sel-sel nan masih jinak). Stadium ini umumnya tak terasa oleh penderita. Pendeteksian hanya dapat dilakukan ketika ada pembedahan sebab hal tertentu.
- Stadium B: stadium ketika tumor mulai tak terkontrol, tetapi masih belum terasa oleh penderita. Pendeteksian hanya dapat dilakukan dengan tes darah atau tes fisik.
- Stadium C: stadium ketika kanker sudah menyebar di dalam prostat, tetapi belum menyebar ke kelenjar getah bening. Pada stadium ini, kanker sudah terasa oleh penderita.
- Stadium D: stadium ketika kanker sudah menyebar (bermetastasi) ke kelenjar getah bening dan beberapa bagian di dalam tubuh. Stadium ini disebut juga sebagai stadium lanjut.
2. Gejala Kanker Prostat
Gejal-gejala nan terjadi saat menderita kanker prostat di antaranya ialah susah buat mengeluarkan urin; pengeluaran urin nan sedikit-sedikit; pengeluaran urin nan terus menerus; sakit saat pengeluaran urin; sakit saat ejakulasi; sakit punggung bagian bawah; sakit usus; urin berdarah; turun berat badan; dan anemia.
3. Pengobatan Kanker Prostat
Pengobatan nan dilakukan bagi penderita kanker prostat biasanya disesuaikan dengan strata kankernya itu sendiri. Pengobatan nan dilakukan di antaranya ialah terapi sinar (radioterapi); kemoterapi (terapi dengan obat-obatan kimia); dan juga bedah operasi (pengangkatan kelenjar prostat)
4. Pencegahan Kanker Prostat
Pencegahan kanker prostat bisa dilakukan dengan cara menjaga makanan (mengurangi konsumsi daging); tak merokok; menghindari kontak dan konsumsi zat-zat karsinogen; berolahraga; membiasakan hayati sehat; banyak mengkonsumsi makanan nan mengandung antioksidan; dan pola hayati seimbang.
Setelah mengetahui segala sesuatu tentang kanker prostat, mari kita tangkal diri kita dari hal-hal nan berbahaya. Tentu saja agar kita dapat terhindar dari penyakit ini.
Pengertian Prostat - Minum Kopi Membantu Hindari Kanker Prostat?
Pada bagian ini, kita akan coba bahas kaitannya antara pengertian prostat dan minum kopi buat menghindari kanker prostat. Menurut hasil dari sebuah penelitian, mengonsumsi rutin kopi dengan teratur akan membuat seorang pria terbebas dari risiko kanker prostat. Ini perlu diketahui sebab tak hanya tentang pengertian prostat nan akan kita dapatkan di sini, tetapi juga cara mencegah kanker prostat itu sendiri.
Di Harvard School of Public, sejumlah peneliti nan juga telah pakar dalam permasalahan prostat, termasuk soal pengertian prostat dan kanker prostat, menerangkan bahwa seorang pria nan mengonsumsi kopi rutin setiap hari berpeluang lebih sedikit atau sekitar 20 sampai 50 persen buat mengembangkan semua jenis penyakit.
Pria-pria nan meminum kopi sebanyak enam cangkir kopi atau lebih dari itu dalam satu hari, akan menghindarkan peluang sebesar-besarnya kemungkinan berkembangnya sel kanker prostat nan sangat mematikan. Bahkan, hanya dengan meminum kopi sebanyak tiga cangkir, risiko berkembangnya sel kanker akan berkurang sebesar 30 persen.
Dalam penelitian nan ada sedikit kaitannya juga dengan pengertian prostat ini, sepertinya kafein tak menjadi faktor di dalamnya. Hal ini dapat dilihat dari sekitar 45.000 peserta nan memberikan data seputar kebiasaannya meminum kopi. Seluruh peserta tersebut tak diklasifikasikan apakah mengonsumsi kopi nan berkafein atau tak memakai kafein.
Sejumlah peneliti ini menyebutkan bahwa terkandung senyawa antioksidan serta antiimflamasi dalam kopi sehingga memengaruhi taraf insulin dan juga taraf hormon seks. Kedua hal ini juga mempunyai interaksi dengan kanker prostat dan juga pengertian prostat bila dikaitkan dengan kesehatan prostat.
Tapi bagaimanapun juga, kopi nan di dalamnya mengandung kafein jika diminum terlalu sering dan banyak dapat mengakibatkan sakit kepala, insomnia, dan gangguan pencernaan perut. Konsumsi hiperbola ini tentu tak bagus buat tubuh dan kesehatan. Di samping itu, kafein dengan jumlah sangat banyak pun akan mengakibatkan gangguan ketika buang air kecil serta akan berisiko terhadap kesehatan jantung.
Untuk menjaga kesehatan prostat, makanan lainnya nan sangat disarankan ialah dengan mengonsumsi sayuran nan jumlah porsinya lima atau lebih dan juga jangan lupa melakukan diet rendah lemak. Selain itu, jenis makanan nan kandungan zincnya tinggi pun sangat bermanfaat buat menjaga kesehatan prostat, misalnya kepiting, kerang, daging sapi, domba, bebek, dan kacang panggang.
Pengertian Prostat - Pria Botak Berisiko Mengalami Kanker Prostat
Berdasarkan penelitain terbaru, pria nan mengalami kebotakan mungkin saja lebih berisiko terserang kanker prostat. Sejumlah ilmuwan mengklaim pria nan melakukan biopsi prostat lebih mungkin didiagnosa dengan kanker bila dirinya sudah kehilangan sebagian besar rambutnya.
Pernyataan ini memang tak begitu jelas alasannya. Namun, para peneliti ini berpikir semua itu dapat dikaitkan ke taraf nan lebih tinggi dari kadar testosteron, hormon nan dapat merangsang perkembangan sel, tetapi dapat juga menghambat pertumbuhan rambut.
Penelitian nan dilakukan Dr. Neil Flashner dari University of Toronto ini menyimpulkan walaupun temuan ini masih harus ditindaklanjuti dengan penelitian lebih mendalam, tetapi bisa menjadi peringatan bagi pria berambut tipis. Para pria nan berkepala botak harus sadar jika mereka berisiko terhadap hal ini dan lebih baik melakukan biopsi sesegera mungkin.
Mengetahui pengertian prostat itu memang penting. Tapi, menjaga kesehatan psotat jauh lebih krusial daripada hanya sekadar mengetahui pengertian prostat.
Semoga bermanfaat!