Mari Berbakti kepada Ibu
Tidak ada seorang pun akan menyangkal cinta kasih seorang Ibu terhadap anaknya lebih besar dari dunia. Cinta kasih seorang Ibu tak akan pernah berhenti hingga ajal menjemputnya.
Ibu merupakan pelita asa bagi seluruh anak di dunia. Tanpa adanya restu dan doa dari Ibu maka tak ada suatu keberkahan hayati nan dialami oleh seorang anak.
Kasih Sayang Ibu Ibarat Matahari
Benarlah afeksi nan diberikan oleh seorang Ibu terhadap anak-anaknya tidak ada batasnya. Sering diibaratkan seperti matahari nan menyinari alam semesta. Afeksi seorang Ibu diberikan secara cuma-cuma tanpa mengharapkan sebuah imbalan atau tuntutan kembalian afeksi dari sang anak.
Jika diibaratkan afeksi seorang Ibu sebesar buah kelapa, maka afeksi seorang anak terhadap Ibunya hanya sebesar butiran padi, sangat jauh sekali perbandingannya.
Di dalam Islam, keridhaan Allah bergantung pada keridhaan orang tua, salah satunya ialah Ibu. Bahkan keistimewaan selanjutnya nan diberikan oleh Islam kepada seorang Ibu ialah istilah nan menyebutkan bahwa syurga berada di bawah telapak kaki Ibu.
Pengertian dan makna konotatif dari istilah ini tentu saja mengandung konskuensi bagi seorang anak agar selalu mematuhi perintah dan seruan nan baik dari sang Ibu. Tidak mendurhakai dan membuat seorang Ibu bersedih.
Tidak sepatutnya seorang anak menyakiti, mendurhakai, dan menelantarkan Ibu kita. Begitu besar jasa Ibu dari mulai mengandung kita ketika masih dalam perut. Menjaga kita hingga besar, memberi makan kita sewaktu masih kecil, an masih banyak lagi jasa-jasa Ibu nan tak pernah kita sadari.
Ibu memang seorang pahlawan global nan melahirkan anak seperti kita buat menjalani kehidupan dunia. Ibu memberikan kita pelajaran-pelajaran hidup, memberikan apa nan kita butuhkan, dan tak pernah sekalipun mengeluh akan hal tersebut.
Oleh sebab itu, sudah sepantasnya kita membahagiakan Ibu dengan tingkah laku dan menyayangi Ibu kita dengan tulus. Menuruti apa nan beliau katakan, selalu mendoakan beliau, merawat beliau sebagaimana beliau merawat kita sewaktu kita kecil, dan lain sebagainya ialah suatu hal nan hanya dapat kita lakukan.
Tiga Cara Aktualisasi diri Cinta
Pengorbanan dan afeksi seorang Ibu nan diberikan pada anak-anaknya sangatlah besar. Secara logis, mustahil kita bisa membalas pengorbanan seorang Ibu dengan nilai-nilai materi.
Dari semenjak mengandung, melahirkan, menyusui, membesarkan, mendidik, merawat dan seterusnya, afeksi Ibu rasanya tidak dapat kita kalkulasikan. Inilah diantara jasa-jasa besar seorang Ibu nan sangat durhaka apabila kita melupakannya.
Lantas bagaimana upaya nan dapat kita lakukan buat bisa sedikit membalas pengorbanan dan perjuangan seorang Ibu nan sedemikian besar terhadap kita anak-anaknya? Berikut ini beberapa cara nan dapat kita lakukan buat membalas afeksi seorang Ibu meskipun tidak akan pernah dapat menyamai dengan afeksi nan telah diberikan seorang Ibu terhadap kita;
1. Ekspresikan sayang dengan ketaatan
Siapa pun orangnya akan sangat bahagia jika kita mendengarkan dan mematuhi setiap apa nan ia perintahkan. Ketaatan di sini ditujukan kepada hal-hal positif nan tak bertentangan dengan nilai-nilai syariah dan agama. Ikutilah dan laksanakanlah setiap perintah nan baik dari Ibu. Jangan sekali-kali membantah meskipun hanya dengan sahutan kata “ah”.
Dalam salah satu hadist menyebutkan bahwa, jika seorang anak berkata kasar kepada seorang Ibu, bahkan hanya mengucap kata “ah” maka anak tersebut akan berdosa. Jelas hal ini menjelaskan kepada kita kedudukan seorang Ibu nan sangat agung keberadaannya, hingga berkata “ah” kepadanya saja bisa membuat kita berdosa dan mendapat murka Allah Swt.
Jikalau pun Anda merasa sulit dengan permintaan dan perintah Ibu tersebut, tolaklah dengan cara dan akhlak nan baik. Beri pengertian akan kesulitan Anda tersebut. Sebagai Anak, Anda niscaya tau bagaimana cara membujuk dan merayu Ibu Anda, lakukan dengan cara nan baik dan tak membuatnya marah. Ingatlah bahwa afeksi Ibu telah begitu besar ia berikan kepada kita.
2. Sesekali berilah kejutan
Ada banyak cara dan momen buat memberi kejutan pada Ibu Anda. Diantaranya dengan memberi Ibu Anda hadiah hal-hal nan sangat ia sukai, dapat berupa benda maupun makanan. Misalnya pada saat pertama kali Anda mendapat gaji sendiri, pada seremoni ulang tahun Ibu Anda, pada tanggal 22 Desember nan merupakan hari Ibu.
Atau Anda juga dapat melakukan kejutan spesifik di hari pahlawan 10 November. Anda dapat menjadikan Ibu Anda sebagai sosok pahlawan besar dalam hayati Anda dengan membuat even spesifik di hari spesial tersebut.
Kejutan nan Anda berikan kepada Ibu ini akan membuat Ibu bangga dan tentunya memiliki hati nan senang. Ingatlah, ketika kita kecil Ibu akan sangat senang melihat kita tersenyum. Dan kini, kita senang pula ketika Ibu kita tersenyum dengan kejutan nan kita berikan.
3. Afeksi penuh sebelum Anda menikah
Setiap kita, kelak niscaya bercita-cita buat berumah tangga. Tahukah Anda seorang Ibu akan sangat-sangat bersedih melepas anaknya ketika ia telah menikah. Terlebih jika anak tersebut ialah wanita nan selanjutnya akan dibawa pergi dan tinggal di loka nan jauh bersama sang suami.
Oleh karena itu, bagi Anda nan belum menikah, berilah afeksi sepenuhnya pada Ibu Anda di masa-masa ini. Afeksi Ibu telah mengantarkan kita hingga menghirup udara kebahagiaan di muka bumi. Karena kelak ketika Anda telah bersuami, maka ketaatan primer nan Anda posisikan tentulah pada suami. Namun bagi kaum lelaki, meskipun ia telah menikah, ketaatan utamanya tetaplah ia berikan kepada sang Ibu disamping tanggung jawabnya sebagai seorang suami .
Mari Berbakti kepada Ibu
Seorang Ibu tentu memiliki peran nan sangat besar dalam kehidupan kita. Dengan penuh cinta kasih, seorang Ibu setia merawat anaknya hingga tumbuh menjadi dewasa. Ibu merawat anaknya tanpa kenal lelah dan berusaha memberikan nan terbaik bagi anaknya.
Kebahagiaan seorang Ibu ialah ketika melihat anaknya tersenyum, meskipun dirinya sendiri harus menangis. Sungguh tidak terlukiskan begitu besar afeksi seorang Ibu dan bagaimana cara buat membalasnya. Oleh sebab itu, sangat tepat sekali ungkapan nan mengatakan bahwa “Surga ada dibawah telapak kaki Ibu”.
Sebagai seorang anak, tentunya kita tak akan bisa membalas jasa seorang Ibu. Meskipun sebagian besar Ibu nan ada di global ini tak berharap jasa nan telah beliau lakukan harus dibalas oleh anak-anaknya.
Kemuliaan hati seorang Ibu bagaikan bahari nan tidak berujung, dan afeksi seorang ibu laksana embun penyejuk dikala kehausan. Sentuhan afeksi nan lembut dari Ibu tersebut telah membentuk kita menjadi pribadi nan penuh dengan kearifan dan paham akan etika-etika nan berlaku.
Akan tetapi, jika kita menemukan sosok anak nan berperilaku tak baik, hal tersebut tak dapat dianggap sebagai kepribadian nan diwariskan oleh ibunya. Bisa dipastikan bahwa hal tersebut terbentuk dari lingkaran pergaulan nan salah.
Begitulah kebaikan Ibu nan ada di global ini, kebaikan Ibu sungguh tiada tara dan tak pernah ada batasnya hingga ujung dunia. Namun, sungguh menyedihkan sekali ketika kita melihat masih banyak di berbagai loka para ibu hayati terlunta-lunta nan diabaikan oleh anak-anaknya.
Para Ibu ini diperlakukan dengan tak baik setelah segala apa nan diberikan Ibu kepada anaknya itu begitu besar dan penuh perjuangan. Miris memang ketika kita melihat situasi seperti ini.
Namun, itulah fakta nan menjadi kenyataan nan sering terjadi saat ini. Untuk itu, marilah kita berbakti kepada orangtua kita, terutama Ibu nan telah menagndung, melahirkan, merawat, mendidik, dan menjaga kita ketika masih kecil hingga saat ini.
Demikianlah pembahasan mengenai afeksi dari seorang Ibu. Semoga dengan adanya artikel ini, bisa menginspirasi Anda buat lebih menyayangi para Ibu nan ada di dunia, khususnya Ibu kita sendiri.