Cara Membangun Property di Surga
Istilah property saat ini tengah populer. Bahkan cukup banyak orang membangun property . Tapi, apakah mereka juga sudah membangun property nya di akhirat? Tepat, artikel ini hanya akan membincang bagaimana membangun property di surga. Namun sebelumnya, dibahas terlebih dulu defenisi property .
Pengertian Generik Property
Property berasal dari bahasa Inggris. Di dalam kamus-kamus oxford, property memiliki tujuh makna, yaitu, harta benda, hak milik, tanah milik, perlengkapan sandiwara, bahan pembuat film, aktor, dan daya. Namun secara umum, kebanyakan orang memahami property sebagai harta benda, bangunan, dan tanah milik. Contoh penggunaan property dalam kalimat “ This house is that man’s property (Rumah ini ialah milik pria itu).”
Dalil Adanya Pembangunan Property di Surga
Setelah mengetahui definisi property dari makna asalnya, maka mungkinkah kita membangun property di surga? Apakah memang ada property di surga? Siapa nan membangunkannya? Apakah ada dalil nan menunjukkan bahwa di surga ada property ?
Yang membangun property di surga ialah Allah. Bagaimana cara Allah membangunnya, tidak layak buat dibahas. Pasalnya, terkadang akal kita tak mampu menjangkau apa nan diperbuat atau diberikan Allah kepada hamba-Nya. Intinya, kita mengimani bahwa Allah kuasa membangunkan property di surga buat hamba-Nya.
Adapun dalil nan menunjukkannya ialah firman Allah Swt., “ Dan Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang nan beriman, isteri Fir’aun, ketika dia berkata: “Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah saya dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah saya dari kaum nan zhalim .” (QS. At-Tahriim [66]: 11)
Ayat tersebut cukup rill menunjukkan bahwa di surga ada rumah sebab Asiyah binti Muhajimin, istri Fir’aun memohon kepada Allah seperti itu. Jika sudah dimaktubkan di dalam Al-Quran menjadi bukti bahwa memang ada rumah, nan termasuk bagian property di dalam surga. Lantas bagaimana cara mendapatnya?
Cara Membangun Property di Surga
Tak seorang memungkiri bahwa surga ialah kediaman abadi (QS. Al-Mukminun [23]: 10-11). Di global ini hanyalah sebagai laham bercocok tanam atau berusaha agar dapat meraih surga. Jika di dalam surga ada rumah, maka di global ini ialah langkah-langkah menyusun ‘modal’ agar gelak memiliki property berupa rumah atau istana di surga.
Karena itu, kita mesti tahu cara-cara agar memiliki property di surga. Mengkaji tentang cara mendapatkan property di surga hanya bisa dipelajari melalu hadis Rasulullah saw. Tak ada pembahasan memgenai property di dalam Al-Quran. Dalil generik tentang adanya property rumah saja nan ada, penguraian bagaimana mendapatkannya hanya di jelaskan melalui lisan Rasulullah saw atau nan lazim disebut dengan hadis.
Bila dikaji, mungkin cukup banyak sekali hadis-hadis nan mengupas cara mendapatkan property di surga. Namun di dalam artikel ini hanya dikupas tiga ibadah saja, yaitu, shalat sunat dua belas rakaat, menjawab salam, dan membangun masjid. Pasalnya, jika melakukan salah satunya dengan kontinuitas, insya Allah akan mendapatkan property di surga.
1. Proyek Property Surga - Shalat Sunat Dua Belas Rakaat
Dalil nan menunjukkan bahwa shalat sunat dua belas rakaat dapat menjadi propery di surga ialah hadis Rasul saw. Ibnu Hibban berkata, saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, “ Tidaklah seoang hamba muslim melaksanakan shalat sunnah sebab Allah, sebanyak dua belas rakaat setiap harinya, kecuali Allah membangunkan sebuah rumah baginya di surga. ” (HR. Muslim)
Hadis ini tak menjelaskan nama shalatnya. Pasalnya, nan menamakan nama-nama shalat ialah para ulama. Yang menamakan shalat dhuha, para ulama. Yang menamakan shalat hajat, juga para ulama. Hanya saja, Rasulullah saw., menganjurkan umatnya melakukan shalat pada waktu tersebut.
Di dalam hadis ini, Rasulullah saw., hanya menganjurkan buat melakukan shalat sunat sebanyak dua belas rakaat. Tujuannya, agar Allah memberikan ganjaran property berupa rumah di surga. Oleh sebab itu, agar memiliki property berupa rumah di surga, lakukanlah shalat sunnah nan dapat dilakukan.
Jika hanya dapat melakukan shalat sunat rawatib nan empat belas dalam sehari, maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga. Shalat sunat rawatib nan empat belas tersebut ialah 2 rakaat sebelum shalat Zhuhur, 2 rakaat sesudah shalat Zhuhur, 2 rakaat sebelum shalat Ashar, 2 rakaat sesudah shalat Maghrib, 2 rakaat sebelum shalat Isya, dua rakaat sesudah shalat Isya dan 2 rakaat sebelum shalat subuh.
Jika shalat sunat rawatib saja dilakukan sehari, maka janji mendapatkan property berupa rumah di surga bakal dimiliki. Tak dapat shalat sunat rawatib secara total, iringi dengan shalat sunat lainnya seperti shalat dhuha, tahajjud, witir dan sebagainya.
Selain itu, hadis ini juga menunjukkan bahwa sapta akhir shalat sunat ialah dua belas. Karena shalat ini nan dijanjikan oleh Allah bagi orang nan melaksanakannya akan mendapat property berupa rumah.
2. Proyek Property Surga - Mengucapkan Salam
Dalil nan menunjukkan bahwa mengucapkan salam sebagai bukti proyek property surga ialah pengaduan Umar bin Khattab kepada Rasulullah. Berikut petikan riwayatnya, " Suatu hari Umar bin Khattab datang menemui Rasulullah Saw. berkata, ‘Ya Rasulullah, Ali bin Abi Thalib tidak pernah mengucapkan salam terlebih dahulu kepadaku .”
Mendengar pengaduan Umar tersebut, Rasulullah saw., memanggil Ali bin Abi Thalib. Rasulullah Saw bersabda kepada Ali, “ Hai Ali, apa sahih nan dikatakan Umar bahwa kamu tak pernah mengucapkan salam kepadanya. ” Ali menjawab, “ Benar ya Rasul. Aku melakukannya sebab saya ingin supaya Umar dapat mendapatkan istana di surga. Ini sinkron dengan sabdamu, ya Rasul. Bahwa siapa nan lebih dahulu mengucapkan salam kepada saudaranya, Allah akan mendirikan istana baginya di surga .”
Riwayat ini konkrit menunjukkan ada property berupa istana di surga. Bagaimana bentuk istananya? Semua itu urusan Allah. Yang krusial sudah ada sabda Rasullah nan terkenal dengan julukan al-Amiin (orang nan terpercaya) nan menyatakan dengan mengucapkan salam kepada orang lain, maka Allah menjanjikan dibangunkan istana.
Kenapa Allah menjanjikan property berupa istana kepada orang nan memberi salam? Jawabannya, sebab inilah nan menunjukkan adanya saling mencintai di antara sesama muslim. Bukankah Rasulullah saw bersabda, “ Tidaklah kalian masuk surga hingga kalian beriman. Tidaklah kalian beriman hingga saling mencintai. Maukah kalian saya tunjukkan amalan nan jika kalian lakukan pasti kalian akan saling mencintai? Terbarkanlah salam di antara kalian .” (HR. Muslim)
3. Proyek Property Surga - Membangun Masjid
Dalil nan menujukkan bahwa membangun masjid ialah proyek property surga ialah sabda Rasulullah saw, “ Siapa nan membangun mesjid dengan hartanya akan Allah bangunkan sebuah rumah baginya di surga .” (HR. Ibnu Majah). Dalil ini begitu rill sehingga bagi nan memiliki kelebihan harta dan bisa membangun mesjid, maka lakukanlah sebab Allah sudah menjanjikan akan dibangunkan rumah baginya di surga sebagai ganjaran atas amalnya membangun loka ibadah bagi orang-orang muslim.
Hadis ini selaras dengan firman Allah Swt, “ Perumpamaan orang nan menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji nan menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa saja nan Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui. ” (QS. Al-Baqarah [2]: 261)
Bagaimana jika kita hanya dapat membangun mesjid bersama-sama, tak dapat melakukannya sendiri? Misalnya melakukan infak saat melalui daerah nan sedang ada pembangunan. Lalu para masyarakat di daerah tersebut sedang menjaring dana buat pembangunan mesjid. Ekonomis penulis, infakkan saja harta nan dimiliki. Mudah-mudah nan dilakukan dapat dikategorikan bagian dari orang nan membangun masjid.
Jika pun tidak, kita sudah termasuk dalam firman Allah nan menginfakkan hartanya dijalan-Nya. Anda tidak mesti melakukan ketiganya. Satu saja Anda lakukan, insya Allah property berupa rumah atau istana dibangunkan Allah buat Anda di surga. Intinya, jangan sia-siakan kesempatan buat memiliki property di kediaman nan abadi, surga nan penuh dengan kenikmatan.