Merawat Komponen Mesin Sepeda Motor

Merawat Komponen Mesin Sepeda Motor

Komponen mesin sepeda motor ialah hal primer dalam sebuah sepeda motor. Komponen mesin sepeda motor inilah nan menentukan kualitas performa sepeda motor tersebut. Untuk memahami lebih dalam mengenai komponen mesin ini, mari simak klarifikasi singkatnya.



Berbagai Komponen Mesin Sepeda Motor dan Fungsinya

Sebuah sepeda motor terdiri dari serangkaian komponen mesin nan saling bekerja sama dan melengkapi buat memberikan performa baik pada motor tersebut. Ada banyak komponen dalam sebuah sepeda motor. Namun pada dasarnya, mesin sepeda motor terbagi ke dalam 3 bagian inti, yakni:

1. Kepala Silinder ( Cylinder Head )

Kepala silinder merupakan komponen mesin sepeda motor nan posisinya bertumpu pada bagian atas blok silinder. Titik tumpu kepala silinder disekat menggunakan gasket, tujuannya ialah buat menghindari terjadinya kebocoran kompresi dan menjaga permukaan kepala silinder serta bagian atas blok silinder dari kerusakan.

Umunya, kepala silinder dibuat dari aluminium campuran. Bahan aluminium membuat kepala silinder lebih tahan zat oksidasi dan tahan suhu tinggi. Bahan ini juga cukup ringan. Bagian luar konstruksi kepala silinder biasanya dilengkapi dengan sirip nan berfungsi melepaskan panas pada mesin.

2. Blok Silinder Mesin

Blok silinder merupakan komponen nan inheren dengan silinder liner. Ukuran isi silinder suatu motor memengaruhi daya motor tersebut. Silinder liner terpasang kokoh pada blok silinder. Silinder liner terbuat dari bahan nan tahan panas dan gesekan. Sementara itu blok silinder terbuat dari besi tuang tahan panas.

Dahulu, blok silinder dan silinder liner dirancang menjadi satu. Namun desain seperti ini sudah sangat sporadis ditemukan. Kini, silinder liner dan blok silinder dibuat terpisah, sehingga jika silinder liner aus bisa segera diganti.

Blok silinder biasanya dibuat dari besi tuang kelabu. Akan tetapi pada beberapa jenis sepeda motor, besi tuang tersebut dicampur dengan aluminium agar lebih ringan. Bahan blok silinder harus tahan suhu tinggi, mampu menghantarkan panas dengan baik, dan tahan gesekan.

3. Bak Engkol Mesin ( Crankcase )

Bak engkol atau crankcase dibuat dari aluminium die casting nan dicampur dengan logam. Komponen mesin nan satu ini berfungsi sebagai 'rumah' bagi komponen-komponen mesin sepeda motor lainnya, yakni:

  1. Kopling
  1. Pompa oli
  1. Generator/alternator (pembangkit tenaga listrik pada sepeda motor)
  1. Gigi transmisi atau gigi persneling
  1. Bantalan peluru dan poros engkol

Bak engkol juga berfungsi sebagai loka menampung pelumas alias oli. Pada sepeda motor, bak engkol terletak di sebelah bawah silinder. Bak engkol biasanya ditautkan ke rangka sepeda motor.

Komponen nan lain, seperti knalpot berfungsi sebagai saluran gas buang. Sementara itu fungsi karburator ialah mengatur perbandingan campuran udara dan bahan bakar, membuat campuran tersebut menjadi kabut, menambah atau mengurangi jumlah campuran sinkron dengan kecepatan dan beban motor nan berubah-ubah.

Karburator basah dapat menyebabkan motor mogok. Akan tetapi, buat Honda tipe PGM nan tak mempunyai karburator, hal ini sedikit mengurangi kekhawatiran pengendara motor ketika melewati jalanan nan sedang terkena banjir.

  1. Kepala silinder berfungsi sebagai loka prosedur katup, komponen penggerak katup dan sistem pengapian.

  2. Blok Silinder berfungsi sebagai loka bergeraknya piston, pertukaran gas residu hasil pembakaran dengan campuran bahan bakar baru, loka dudukan sirip-sirip pendingin serta loka masuk dan buang.

  3. Piston berfungsi buat mengkompresi gas campuran bahan bakar, menerima tenaga hasil pembakaran dan meneruskannya ke poros engkol serta buat membuka dan menutup lubang masuk dan lubang buang.

  4. Ring piston berfungsi sebagai perapat kompresi juga sebagai penghantar panas piston ke silinder.

  5. Poros Engkol/ Crank Shaft berfungsi buat mengubah mobilitas bolak-balik piston menjadi mobilitas putar.



Perbedaan Komponen Mesin Sepeda Motor 2 Tak dan 4 Tak

Dalam global otomotif, spesifik sepeda motor, dikenal dua jenis mesin nan biasa dipakai, yakni mesin 2 tidak dan mesin 4 tak. Seperti halnya nama atau sebutan mesin tersebut, komponen mesin sepeda motor 2 tidak dan 4 tidak pun pastilah berbeda. Disparitas itu mengakibatkan pemakaian bahan bakar dan performa mesin kendaraan jadi berbeda juga.



1. Disparitas Pabrikan

Ada orang nan lebih menyukai mesin 4 tidak nan irit, tapi juga ada nan lebih menyukai mesin 2 tidak nan tarikannya bandel. Untuk mesin 4 tak, produksi Honda masih unggul dibandingkan dengan produksi dari pabrikan lainnya. Hal ini mungkin sebab Honda ialah pemain di mesin 4 tidak sejak awal.

Untuk mesin 2 tak, Yamaha nan memimpin. Walaupun Yamaha berusaha buat merebut kue bisnis Honda buat mesin 4 tak, Honda tidak gentar dan buat sementara Honda masih unggul di bidang satu ini.

Kawasaki ingin juga bermain di mesin 4 tak. Dengan menonjolkan kestabilan dan berat motor nan lebih ringan serta tinggi motor nan memungkinkan pengendara berukuran tinggi hanya 150 cm masih merasa nyaman mengendarai motor, tetap berusaha mendapatkan 'jatah' kue bisnis di arena pengguna mesin bermotor 4 tak.

Sekali lagi, Kawasaki harus berjuang dan berbuat lebih banyak lagi sebab Honda tidak akan dengan mudah menyerahkan kue bisnis nan telah dimilikinya hingga hampir lebih dari 50% pangsa pasar nan ada.



2. Disparitas Komponen Mesin

Sebenarnya antara komponen mesin sepeda motor 2 tidak dan 4 tidak tidak jauh berbeda. Fungsi masing-masing komponen pun sama. Namun buat 4 tak, ada tambahan nan memungkinkan mesin bekerja dengan komsumsi bahan bakar nan lebih irit.

Komponen mesin sepeda motor 2 tidak terdiri atas kepala silinder, blok silinder, piston, ring piston, crank shaft , kopling, karburator, gear box, pompa oli, dan knalpot.

Sementara itu komponen mesin 4 tidak terdiri atas Kepala silinder, blok silinder, piston, ring piston, crank shaft, valve, kopling, karburator serta sistem baru sekarang mengunakan fuel injection, gear box, pompa oli, serta knalpot. Untuk jenis motor sport biasanya dilengkapi dengan radiator dan oil cooler. Dua alat ini dimaksudkan agar mesin dalam kondisi temperatur nan stabil.



Merawat Komponen Mesin Sepeda Motor

Agar motor dapat digunakan dalam jangka panjang dan tak mudah 'ngadat', perawatan komponen mesinnya perlu dilakukan secara sungguh-sungguh. Hal ini dikarenakan kondisi mesin sebuah sepeda motor bergantung pada pemeliharaan dan perawatan nan dilakukan oleh pemiliknya.

Inilah beberapa tips merawat komponen mesin sepeda motor:



1. Waspadai tanda-tanda kerusakan

Kunci dari pemeliharaan ialah mengetahui kapan sepeda motor Anda perlu dibawa ke bengkel. Untuk itu, coba waspadai tanda-tanda kerusakan. Melihat tanda-tanda kerusakan bisa dilakukan dengan memperhatikan tanda-tanda atau gejala tak normal pada motor Anda. Kenali sepeda motor Anda dengan baik agar Anda lebih mudah menyadari saat ada nan tak beres.



2. Cermati kerusakan mesin

Apabila Anda telah menemukan kerusakan pada mesin sepeda motor, segera bawa motor Anda ke bengkel. Hindari menunda-nunda pemugaran (apalagi jika motor terus digunakan tanpa mempedulikan kerusakan) sebab dapat berakibat kerusakan mesin nan semakin parah dan kecelakaan lalu lintas.



3. Menangani kerusakan kecil

Jika terjadi kerusakan kecil pada komponen mesin sepeda motor Anda, seperti kerusakan pada kabel, kebocoran oli, dan sebagainya, Anda dapat memperbaikinya sendiri. Akan tetapi jika Anda tak konfiden dapat melakukannya, bawalah sepeda motor Anda ke bengkel. Berikan klarifikasi sejelas mungkin kepada montir bengkel agar perawatan sepeda motor Anda maksimal.



4. Hindari bahan bakar oplosan

Bensin oplosan memiliki kualitas nan lebih rendah daripada bensin murni. Pada bensin oplosan, kandungan nilai oktan tak maksimal sebab tercampur dengan unsur lain (biasanya bensin dioplos dengan minyak tanah).

Menurunnya nilai oktan berakibat pada tak sempurnanya proses pembakaran. Hasilnya, muncul kerak pada kepala silinder mesin motor Anda. Kerak ini mengakibatkan menurunnya perfoma mesin sepeda motor Anda. Jika sepeda motor Anda diberi bahan bakar oplosan terus menerus, mesin menjadi bergetar dan menggelitik; hingga lama-kelamaan rusak.



5. Memilih dan mengganti oli

Oli, selain berfungsi sebagai pelumas, berfungsi sebagai pembersih, pendingin, dan bantalan. Jangan sembarangan memilih oli. Berkonsultasilah pada montir bengkel (lebih baik jika bengkel resmi) mengenai jenis oli nan harus dipakai. Asal memilih oli bisa menyebabkan keausan pada mesin, sebab komponen mesin saling bergesekan tanpa dilumasi cairan nan sesuai.

Perihal frekuensi ganti oli, setiap merek sepeda motor memiliki variasi sendiri, biasanya setiap 2.000 - 2.500 km sekali. Akan tetapi, frekuensi mengganti oli ini tergantung pada pemakaian sepeda motor itu sendiri. Jika sepeda motor sering dipakai, sebaiknya gantilah oli setiap 1.200 - 1.700 km sekali; apalagi jika sepeda motor Anda harus bertarung melawan stagnasi kota-kota besar.

Akan tetapi jika motor Anda sporadis digunakan, Anda cukup mengganti oli setiap 3 bulan sekali. Dalam waktu 3 bulan, oli akan berubah sifatnya menjadi asam. Asam pada oli akan merusak komponen mesin sepeda motor dan menyebabkan karat. Pentingkan mengganti oli motor Anda agar mesin motor tetap awet muda.