Format Teks Pidato
Seni Pidato
Jika ada aturan buat pembuatan sebuah teks pidato, itu artinya huma ini cukup menggiurkan. Bahkan seorang presiden pun mempunyai staf spesifik nan membuat pidato buat dirinya. Tentu saja staf nan bertugas membuat teks pidato ini ialah orang-orang nan sangat cerdas nan mampu melihat apa nan sedang terjadi dan mengaitkan berbagai informasi itu dengan rangkaian acara nan sedang diikuti oleh sang presiden atau pejabat pemerintah lainnya. Pembuat teks pidato itu tak bekerja sendirian. Ada beberapa orang lain nan memberikan informasi.
Informasi itu lalu diolah menjadi rangkaian kata nan bagus nan dapat menggugah. Tidak semua pemimpin mampu membuat teks pidato sendiri dan menyampaikannya dengan baik seperti Persiden pertama RI, Bung Karno. Untuk itulah staf spesifik ini membuatkan teks pidato nan akan dibacakan oleh pejabat nan bersangkutan. Memang ada beberapa pejabat nan akhirnya memangkas atau tak menggunakan fasilitas ini sama sekali. Misalnya, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.
Setelah mengetahui adanya aturan buat pembuatan teks pidato ini, Jokowi langsung menghapusnya. Jokowi merasa bahwa ia tak membutuhkan aturan seperti itu. Ia akan berpidato sinkron dengan keadaan nan ada di lapangan dan tak harus merasa didesak agar membuat pidato nan menyenangkan nan mendengar kalau fenomena nan dialami oleh rakyatnya tak semanis nan ada didalam teks pidato. Hal ini tentu saja sangat menyenangkan rakyat. Uang sebanyak itu dapat digunakan buat membuat sesuatu nan lebih bermanfaat bagi mereka.
Orang-orang seperti Jokowi ini harus ‘dilestarikan’. Pidato nan disampaikannya sangat mengena di hati sebab memang ia tahu apa nan terjadi di lapangan. Bagaimana mungkin seorang presiden mengatakan bahwa rakyatnya senang dan tak ada nan mempunyai masalah kalau ia hanya menonton ‘sinetron’ latif nan ada di laporan nan dibuat oleh anak buahnya. Seorang pemimpin akan berdekatan dengan rakyatnya. Ia tahu ketika rakyatnya menangis kelaparan. Ia pun tahu ketika rakyatnya tak dapat tidur sebab rumahnya kebanjiran.
Apa Adanya Saja
Pidato nan sinkron dengan apa nan ada, niscaya akan lebih menarik. Tidak perlu memikirkan banyak teori sebab sesungguhnya inilah seni pidato. Ketahui siapa pendengar dan gunakan bahasa nan mereka pahami. Untuk mengetahui siapa pendengar nan sesungguhnya, memang tak mudah. Sine qua non pencerahan dan kerendahan hati nan paling dalam agar mampu memahami dan memang ingin membantu dengan tulus sebagai bagian dari tanggung jawab sebagai seorang pemimpin.
Kalau saja semua pemimpin negeri ini telah mampu mengetahui siapa rakyatnya sesungguhnya, apa nan menjadi masalah mereka, maka mereka tak membutuhkan staf spesifik nan dibayar mahal buat membuat teks pidato nan mungkin tak akan didengar oleh rakyatnya sebab mereka merasa hanya diberi janji kosong dan asa hampa. Coba kalau isi pidato itu memang menyinggung rakyat nan hadir, mereka akan mendengarkan tanpa diminta sebab memang mereka merasa membutuhkan apa nan sedang dikatakan oleh pemimpinnya.
Walaupun begitu, bagi para pelajar dan orang-orang nan masih belajar bagaimana membuat sebuah teks pidato, ada urutan dan format nan harus diikuti. Misalnya, mulai dari mengucapkan salam, menyapa hadirin, lalu mengucap syukur kepada Allah Swt telah diberi kesehatan dan nikmat nan banyak. Ucapan syukur ini harus dilakukan dengan khusyuk sehingga terasa di hati. Lalu mengatakan apa nan akan dikatakan pada saat acara itu. Kalau memang dapat membuat lelucon, tak menjadi masalah. Tetapi tetap harus fokus pada tujuan berpidato nan telah diniatkan semula.
Selanjutnya tutup dengan kata-kata nan memberikam asa atau kata-kata semangat nan akan membuat para pendengar merasa termotivasi melakukan sesuatu nan lebih baik. Doa pun dapat diselipkan sebagai ungkapan bahwa tak ada nan dapat mengubah segala hal di global ini selain Allah Swt.
Format Teks Pidato
Jika Anda menginginkan kualitas nan lebih dari sekedar baku tersebut, Anda perlu mempelajari tentang seni membuat teks pidato. Pada intinya, seni pembuatan teks pidato ini akan memandu Anda buat menulis teks nan menarik, runtut, mudah dipahami, tersampaikan pesan pidato, dan cukup menarik buat didengarkan.
Berikut ialah beberapa seni menulis teks pidato nan bisa Anda coba:
1. Kerangka Teks nan Terstruktur Rapi
Seperti karya tulis lainnya, menulis teks pidato dimulai dari pembukaan, isi (pembuka isi, inti isi, epilog isi), dan diakhiri dengan penutup. Pembukaan pidato berisi hal-hal nan berkaitan dengan panjatan rasa syukur pada Tuhan dan shalawat kepada Muhammad Rasulullah bagi umat islam. Isi pidato meliputi pesan-pesan nan ingin disampaikan dalam pidato. Sedangkan epilog pidato berisikan konklusi dari isi, ajakan kepada audience, dan kalimat penutup.
Memang terkadang ada pula pidato nan langsung masuk ke isi pidato tanpa diawali dengan pembuka. Biasanya, pidato tersebut dipergunakan buat acara-acara nan kurang resmi dengan porsi waktu nan sedikit. Akan tetapi, dalam menulis teks pidato, alangkah baiknya apabila Anda tetap mencantumkan pembuka.
2. Pembuka Teks Pidato nan Tidak Biasa
Bagian nan paling krusial dari pidato berada di 60 detik pertama. Jika dalam waktu itu bisa membuat audience tetap menyimak pidato Anda, dalam termin ini Anda telah berhasil. Ketika di awal pidato audience sudah tak tertarik mendengarkan, kemungkinan kecil bagi mereka buat mengikuti pidato Anda hingga selesai. Ada beberapa tips menulis pembukaan teks pidato:
* Analogi. Analogi atau perumpamaan ialah kekuatan berbahasa nan sungguh ampuh efeknya. Buatlah analogi nan menarik sinkron dengan pesan nan akan Anda sampaikan. Kemudian kaitkan analogi tersebut dengan pesan pidato secara bersamaan.
* Kutipan. Kutiplah pernyataan dari para pakar atau tokoh, nan mempunyai nama besar berkaitan dengan pesan Anda. Semakin menarik kutipan Anda, semakin audience tertarik mendengarkan pidato Anda.
* Humor. Penggunaan humor nan sukses merupakan daya tarik kuat bagi audience. Tapi Anda harus hati-hati jika memilh menuliskan humor di pembuka teks pidato. Humor nan tak pada tempatnya, klise, tak lucu, akan membuat Anda terlihat aneh saat membacakan teks pidato tersebut.
* Cerita. Anda bisa pula menuliskan pembuka isi teks pidato dengan menyuguhkan satu cerita. Namun, tak baik jika Anda menjadikannya berpanjang-panjang apalagi tanpa ada poin di sana. Anda bisa membuat audience jengkel.
* Timbal Balik. “Apa nan akan Saya dapatkan?” Audience akan bergairah buat mendengarkan pidato Anda lebih lama jika mereka tahu bahwa, Anda akan memberikan apa nan mereka inginkan. Dalam menulis teks pidato Anda juga perlu memperhatikan kepentingan dan kebutuhan audience nan kemudian Anda tawarkan di awal pidato.
3. Kebutuhan Audience
Pada dasarnya, audience bersedia menyimak sebuah pidato sebab mereka membutuhkan pesan nan disampaikan. Ketika Anda menulis teks pidato perhatikan kepentingan dan kebutuhan audience terhadap pidato Anda. Jika audience Anda ialah anak-anak SMA, tuliskan hal-hal nan berkaitan tentang motivasi belajar atau setidaknya tentang bagaimana orang tua mereka berkorban demi melunasi biaya sekolah.
Begitu pula ketika Anda menulisan teks pidato buat memperingati hari ulang tahun (HUT) Indonesia, tulislah segala sesuatu nan berkaitan dengan perjuangan dan pengorbanan pahlawan bangsa.
4. Akhiri dengan Ajakan buat Bertindak
Anda sukses menulis teks pidato ketika bisa menggerakkan audience dengan teks pidato tersebut. Entah itu berupa tindakan, rasa empati, semangat hayati atau apapun juga nan membuat audience merasakan disparitas nan lebih baik, sebelum dan sesudah mendengarkan teks pidato nan Anda bacakan.
Untuk memperkuat imbas tersebut, ada baiknya Anda menuliskan sesuatu nan energik pada epilog pidato. Tulislah pesan pokok pidato Anda kemudian ajak audience buat bertindak. Dorong semangatnya dengan kalimat nan ringkas dan mengesankan. Maka selamat, Anda sukses menulis teks pidato dengan seni di dalamnya.