Materi nan Diujikan

Materi nan Diujikan

Siapa nan tidak ingin mendapatkan beasiswa S2 Depag atau Departemen Agama nan kini berganti menjadi Kementerian Agama. Para sarjana nan baru saja lulus, khususnya sarjana keluaran IAIN, UIN, STAIN, IIQ, dan sebagainya nan berbasis keagamaan dapat dikatakan sedang sibuk-sibuknya buat mendaftar menjadi calon penerima beasiswa nan disediakan oleh Depag. Setiap tahunnya Depag RI selalu menyiapkan beasiswa buat para sarjana nan memenuhi kualifikasi dan pantas diberikan beasiswa oleh pihak Depag. Beasiswa ini sendiri buat meningkatkan kualitas lulusan dan kualitas sumber daya manusia bidang Agama Islam.



Beasiswa Ilmu Tafsir

Beasiswa S2 Depag khususnya dalam bidang ilmu tafsir atau ulumul Qur'an disiapkan buat menjaring lulusan IAIN atau UIN dari seluruh wilayah di negeri ini. Ilmu tafsir Qur'an ini merupakan bidang nan sangat sulit dikaji dan didalami sebab memerlukan instrumen seperti bahasa Arab, semantik bahasa maupun sejarah Islam supaya ketika melakukan interpretasi al-Qur'an hasilnya dapat komprehensif.

Bagaimanapun keilmuan nan berkaitan dengan ilmu tafsir ini sangat penting. Kemajuan zaman jangan sampai membuat umat Islam tercabut dari akar tuntunan agamanya nan benar. Kalau pengkaji ilmu ini tak diberi beasiswa, pencarian dan pendalaman ilmu ini dapat tersendat. Mempelajari Al-Quran harusnya memang menjadi ilmu pertama nan dipelajari sebelum mempelajari keilmuan nan lain. Hal ini agar apa nan akan dipelajari itu sudah ada filter atau penyaringnya.

Kalau semua kemajuan ilmu tak disaring dengan keilmuan nan benar, maka para ilmuwan hanya bersandar pada logikanya. Ketika hanya logika nan dikedepankan, maka hati tak menjadi acuan lagi. Hal inilah nan membuat banyak orang pandai lalu terjebak ke dalam kedalaman ilmu nan menyesatkan. Mereka membuat manusia dapat dikloning. Padahal kloning itu ialah pembuahan nan tak melalui rendezvous antara sel telur dengan sperma. Dapat dibayangkan mahluk nan akan lahir itu kalau nan digunakan buat pembuahan ialah sel tubuh manusia sendiri.

Permasalahan nan menyangkut ilmu pengetahuan ini harus mendapatkan penyelesaian nan tepat dan tak dapat hanya mengandalkan logika. Bila manusia tak mempunyai ilmu Al-Quran, bagaimana ia dapat mengaitkan semua masalah ke Al-Quran. Umat ini membutuhkan petunjuk dan arahan nan tepat dari para pakar hukum nan tak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga ilmu tentang pengetahuan lainnya. Sungguh suatu nan sangat tepat kalau pihak Kementerian Agama memberikan beasiswa kepada para mahasiswa nan ingin memperdalam Ilmu Tafsir Al-Quran.



Beberapa Persyaratan

Memang tak sembarangan orang dapat mendapatkan beasiswa termasuk beasiswa satu ini. Banyak syarat nan harus dipenuhi. Terkadang orang nan pandai tetapi hatinya tak bersih, akan mendapatkan kesulitan mempelajari ilmu satu ini. Oleh sebab itulah, seleksi nan dilakukan diberlakukan bagi para calon penerima beasiswa nan benar-benar memiliki hati nan lurus dengan kemampuan-kemmpuan lain nan menunjang.

Beasiswa S2 dari Depag ini ditawarkan oleh Dirjen Pendidikan Islam Depag RI dengan mensyaratkan kepada calon penerima beasiswa sebagaimana ketentuan, seperti melakukan pengisian formulir pendaftaran nan telah disediakan oleh panitia. Formulir sendiri dapat didapatkan di Kementerian Agama nan ada di daerah masing-masing. Syarat lain nan cukup krusial ialah bahwa pada saat melakukan pendaftaran usia pelamar maksimal 35 tahun.

Setelah itu, menyerahkan ijazah kesarjanaan terakhir nan dilegalisir sebanyak 2 lembar. Jangan lupa melampirkan transkrip nilai nan telah dilegalisir. Melampirkan surat keputusan dari berbagai pihak terkait. Menyerahkan photo berwarna dengan ukuran 3 x 4, 2 lembar. Membuat makalah tentang bidang nan akan digeluti seputar ilmu tafsir minimal 8 halaman. Makalah ini akan memperlihatkan seberapa jauh pencerahan para pelamar beasiswa terhadap pentingnya Ilmu Tafsir itu sendiri dan seberapa jauh pengetahuan mereka tentang ilmu tafsir tersebut.

Pengetahuan dasar sangat krusial sebab kalau belum mempunyai pengetahuan dasar nan mumpuni, maka akan sangat sulit mengharapkan bahwa penerima beasiswa itu akan menamatkan studinya tepat waktu. Bukannya meremehkan, namun, dari berbagai pengalaman, pengetahuan dasar nan diketahui dari makalah nan dibuat, sangat membantu para penerima beasiswa itu sendiri dalam menjalankan aktivitasnya sebagai seorang mahasiswa S2 nan harus bekerja berdikari dalam waktu nan cukup lama.

Apalagi kalau ia sudah mempunyai keluarga. Kesibukan dan kerepotan rumah tangga sedikit banyak akan mempengaruhi gaya belajar dan motivasi mendapatkan gelas master tepat waktu. Hal ini dapat terjadi pada laki-laki maupun wanita. Itulah mengapa peraturan berikutnya ialah harus sanggup menyelesaikan program master tersebut maksimal 2 tahun, nan dibuktikan dengan surat pernyataan dan memakai materai. Pentingnya menyelesaikan pendidikan selama dua tahun ini akan memberikan dorongan semangat menyelesaikan kuliah secepatnya dengan nilai nan memuaskan..

Persyaratan nan tak kalah krusial lainnya ialah kemampuan memahami dan membaca kitab tafsir. Peserta berasal dari Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI), baik nan berstatus PNS maupun non-PNS. Itulah di antara persyaratan generik nan harus dimiliki oleh para calon penerima beasiswa S2 dari Depag. Kalau seandainya salah satu syarat tak terpenuhi, sebaliknya pelamar beasiswa tak perlu membuang waktu mengikuti tes seleksi buat mendapatkan beasiswa tersebut. Selanjutnya, bagi nan telah lulus persyaratan umum, mereka akan diuji. Ujiannya tentu saja nan berkaita dengan keilmuan nan akan mereka pelajari.



Materi nan Diujikan

Materi ujian nan diberlakukan sifatnya lisan nan meliputi tes wawancara makalah nan telah dibuat tentang ilmu tafsir atau ulumul Qur'an. Dari wawancara itu akan diketahui apakah nan ditulis sama dengan apa nan ada di otak penulisnya. Tidak menutup kemungkinan bahwa ada nan berlaku curang dan meminta orang lain buat membuat makalah bagi diri pelamar. Rasanya sangat sulit mendapatkan orang-orang nan akan mempermalukan dirinya sendiri di depan penguji.

Tes membaca kitab tafsir nan berbahasa Arab ialah satu tes nan tak akan berat bagi nan telah terbiasa membaca tafsir dalam bahasa Arab. Bagaimanapun, bahasa Arab ialah bahasa Islam. Bahasa nan membuat banyak orang tergila-gila sebab sisi romantisme nan dimiliki oleh bahasa Arab. Tafsir itu sendiri sebenarnya dapat didapatkan di toko buku kalau memang berkeinginan mendapatkan beasiswa tersebut. Kalau pun tidak, bertanyalah kepada orang-orang nan ada di pondok pesantren. Mereka niscaya akan membantu dan tak akan ragu menerangkan apa nan mereka tahu tentang segal sesuatunya.

Orang nan mempelajari Al-Quran itu akan ditinggikan oleh Allah Swt. Bahkan dari satu warta dinyatakan bahwa bacaan Al-Quran ini dapat menggetarkan jiwa dan dapat menenangkan perasaan serat pikiran. Jangan heran kalau ada nan memenangkan satu kejuaraan ialah lomba nyanyi taraf sekolah. Tidak peduli suaranya tidak terdengar, nan krusial anak-anak ini mendapatkan kesempatan melihat akuarium nan luar biasanya.



Hak dan Kewajiban

Jika dinyatakan lulus, maka para peserta akan mendapatkan hak dan kewajiban selama menuntut ilmu di perguruan tinggi nan dimaksud. Tentunya sebelum mereka melangkah dengan derap kaki nan membahana penuh semangat menyongsong loka belajar nan baru, mereka harus mengetahui tentang segala hal nan menyangkut diri mereka dan lingkungannya. Jangan sampai ada nan mengundurkan diri setelah berminggu-minggu atau mungkin sebulan-bulan mempersiapkan semuanya. Namun, ketika hari-H nya datang, maka semuanya sudah dianggap mampu bermain musik dengan apa adanya.

Hak mahasiswa program master. Kuliah Program master beasiswa ulumul Qur'an. Mengikuti kegiatan perkuliahan sebagaimana mestinya. Mendapatkan berbagai fasilitas seperti transpor lokal, uang saku, dan uang buku sejumlah Rp 780.000 per bulan. Mendapatkan ijazah. Mendapatkan wahana pembelajaran dan fasilitas di PT nan menyelenggarakan program master tersebut.



Kewajiban mahasiswa

Sama dengan para penerima beasiswa lainnya, terkadang ada rasa malas buat melakukan aktivitas. Namun, bagi mahasiswa penerima beasiswa ini, mereka harus memahami bahwa mereka harus menyelesaikan program master maksimal 2 tahun. Mesti mengikuti perkuliahan sebagaimana seharusnya. Menjaga nama baik institusi nan bersangkutan. Menaati segala peraturan dan tata tertib nan dituntutkan oleh panitia program master ulumul Qur’an. Semaksimal mungkin menjaga nama baik forum (Depag) nan memberikan dana beasiswa. Setelah selesai beasiswa, maka diwajibkan kembali berkegiatan seperti biasanya dan mengabdi di PTAI sebelumnya.

Semoga informasi mengenai beasiswa S2 Depag ini banyak membantu para sarjana llusan PTAI nan ingin melanjutkan program masternya.