1. Analisis primer atau analisis data primer
Penelitian kuantitatif ialah suatu penelitian ilmiah nan dilakukan secara sistematis terhadap masalah-masalah serta kaitannya. Penelitian kuantitatif ini bertujuan buat mengembangkang dan menerapkan langkah-langkah dan teori-teori serta hipotesis masalah nan terkait dengan kejadian alam.
Dalam penelitian kuantitatif, pengukuran proses merupakan bagian utama. Sebab akan memberikan sinkronisasi nan fundamental antara pengamatan realitas dan aktualisasi diri perhitungan dari hubungan kuantitatif.
Penelitian kuantitatif ini banyak diterapkan dalam berbagai ilmu, baik ilmu alam maupun ilmu sosial. Penerapan dalam ilmu alam misalnya pada penelitian bidang fisika atau kimia. Sementara dalam ilmu sosial, misalnya sosiologi, jurnalistik, serta pendidikan.
Istilah penelitian kuantitatif banyak digunakan buat penelitian-penelitian bidang sosial nan digunakan buat membedakan dengan penelitian kualitatif. Seperti kita ketahui, dalam proses penelitian, kita memang mengenal ada 2 (dua) macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Kedua macam proses penelitian ini dibedakan pada proses pengukurannya.
Pada penelitian kuantitatif, pengukurannya melalui pengamatan realitas nan dipadukan dengan perhitungan secara kuantitatif. Sedangkan pada penelitian kualitatif, proses pengukuran dilakukan dengan pengamatan realitas dengan evaluasi kualitatif.
Unsur Dasar dalam Penelitian Kuantitatif
Dalam penelitian kuantitatif, hal nan perlu kita ketahui dan pahami ialah bahwa penelitian kuantitatif pada dasarnya merupakan rangkaian beberapa hal. Yaitu antara definisi, pengukuran data nan bersifat kuantitatif, dan statistik objektif nan didapatkan dari proses perhitungan ilmiah dari beberapa sampel objek penelitian atas pertanyaan survei nan disampaikan pada objek penelitian.
Jawaban atas survei nan disampaikan akan menentukan frekuensi dan presentase tanggapan mereka. Misalnya, ada objek penelitian sebanyak 200 orang. 75% dari populasi sampel tersebut menyatakan bahwa mereka lebih percaya pada diri pribadi mereka, masa depan mereka dari setahun kemarin hingga hari ini.
Angka 75% nan kita sampaikan ialah inovasi nan bisa diproyeksikan ke seluruh populasi dari sampel nan telah ditentukan. Sementara pengambilan data dilakukan dan disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian kualitatif.
Besarnya sampel nan disurvei dalam penelitian kuantitatif ini dihitung dengan statistik dan menggunakan rumusan agar bisa ditentukan seberapa besar ukuran sampel nan dibutuhkan dari sebuah populasi. Sehingga didapatkan hasil dengan taraf ketelitian nan bisa diterima.
Para peneliti pada umumnya menggunakan batasan minimal 95% menunjukkan taraf keyakinan. Dalam penelitian kuantitatif, presentase ini berarti bahwa jika survei nan kita lakukan sebanyak 100 kali, maka 95 kalinya mempunyai kondisi sinkron harapan.
Sementara angka 5% nan tersisa ialah toleransi atau margin atas kesalahan nan mungkin terjadi selama proses penelitian. Dan, umumnya, setiap penelitian berusaha buat mendapatkan hasil margin nan lebih kecil dari kesalahan.
Untuk mendapatkan informasi, maka penelitian kuantitatif ini dilakukan melalui pertanyaan tertulis dan tes. Dengan melibatkan berbagai macam responden survei, survei dan adiministrasi statistik analisis dan pelaporan buat layanan nan diberikan oleh informan.
Sifat teknis metode nan digunakan pada survei atau penelitian ini bersifat teknis, maka topik nan lain tak termasuk dalam bahasan ini. Topik nan kita teliti hanyalah nan sinkron dengan permasalahan dasar nan sudah kita rumuskan dalam proposal penelitian.
Proses Dasar Penelitian Kuantitatif
Seperti telah kita ketahui, penelitian kuantitatif ialah metode nan digunakan dalam meneliti objek nan bisa diukur dalam angka-angka. Sehingga setiap gejala nan diteliti bisa diukur melalui skala-skala atau tabel-tabel. Penelitian ini lebih banyak digunakan buat ilmu pasti.
Untuk hal tersebut, sebaiknya kita perlu memahami ulang tentang apa nan disebut penelitian kuantitatif. Secera sederhana, penelitian kuantitatif bisa diartikan sebagai penelitian yang:
- Melibatkan 5 unsur dasar dalam informasi ilmiah, yaitu teori, hipotesis, observasi, generalisasi empiris, dan penerimaan atau penolakan hipotesis.
- Mengutamakan adanya populasi/kelompok objek dan teknik atau cara penarikan sampel.
- Menggunakan daftar pertanyaan atau kuisioner buat pengumpulan datanya.
- Menjelaskan variabel-variabel penelitian dalam analisis datanya.
- Berusaha buat menghasilkan konklusi umum. Konklusi generik ini berlaku buat populasi dan atau sampel nan diteliti.
Selama kita melakukan proses penelitian ini, kita akan menjumpai adanya 2 (dua) hipotesis. Yaitu hipotesis nihil nan disimbolkan dengan Ho dan hipotesis alternatif nan disimbolkan H1.
Hipotesis nihil ialah hipotesis sederhana nan bisa dirumuskan dan diuji secara langsung. Keputusan hipotesis ini ialah jika Ho ditolak, maka H1 tak ditolak.
Sementara dalam proses penganalisiaan data, kita mengenal 3 tipe analisis kuantitatif, yaitu sebagai berikut.
1. Analisis primer atau analisis data primer
Analisis ini merupakan analisis orisinil nan dilakukan dan menghasilkan temuan mengenai topik nan khusus. Analisis ini merupakan analisis nan mempertimbangkan informasi atau data utama nan didapatkan dalam proses penelitian. Data utama ialah data primer nan didapatkan dari orang pertama, narasumber utama.
2. Analisis sekunder atau analisis data sekunder
Analisis ini merupakan analisis nan mengemukakan tentang temuan-temuan nan dinyatakan oleh peneliti lain, tetapi sinergis dengan penelitian kita. Temuan-temuan tersebut mungkin hanya berbeda dalam penggunaan metode penemuannya. Jika kita jajak lagi, maka analisis ini memfokuskan pada data nan telah dikumpulkan, sudah ada dan dianalisis buat kedua atau ketiga kalinya dalam penelitian kita.
3. Meta analisis
Analisis ini merupakan analisis terhadap data atau informasi nan merupakan hasil temuan dari beberapa penelitian dan dianalisis dari beberapa penelitian. Data nan kita gunakan buat sumber informasi penelitian kita ini sebenarnya merupakan data nan sudah digunakan oleh peneliti lain buat penelitian kuantitatif sejenis. Dengan demikian, penelitian kuantitatif nan dilakukan mendasarkan analisis secara studi literasi.
Pelaksanaan analisis data pada penelitian kuantitatif dilakukan dengan melakukan pengelolaan data terlebih dahulu. Pengolaan data ini meliputi termin editing , coding , penyederhanaan data, dan mengkode data. Keempat tahapan pengelolaan data ini dilakukan sebagai upaya buat memberikan dan mendapatkan data seakurat mungkin. Pada akhirnya, semua data benar-benar bisa dipertanggungjawabkan sebagai data penelitian.
Pengolaaan Data Penelitian Kuantitatif
Pada penelitian kuantitatif, analisis data nan diperoleh dikelola sedemikian rupa sehingga siap buat dimasukkan sebagai bagian integral penelitian. Tentunya dengan cara seperti ini, peneliti tak kesulitan mencari ulang data dari objek utama/pertama. Data nan sudah dikelola ini selanjutnya mempermudah peneliti buat melakukan pengukuran terhadap hasil penelitian.
Sementara, pengelolaan data penelitian kuantitatif nan kita maksudkan terdiri atas kegiatan-kegiatan berikut.
a. Inspeksi Informasi atau Data
Data nan sudah terkumpul dalam penelitian kuantitatif merupakan sumber informasi nan perlu digarap lebih lajut. Inspeksi ulang data nan ada merupakan langkah pertama dari pengelolaan data atau informasi. Langkah ini dilakukan agar kita bisa mengetahui kesiapan data buat dianalisis lebih lanjut. Kita harus mengetahui dan meyakini bahwa data nan kita dapatkan tersebut benar-benar siap buat dinalisa lebih lanjut.
Pemeriksaan ini pada umumnya difokuskan pada isi jawaban nan diberikan oleh objek penelitian melalui kuesioner. Pertanyaan-pertanyaan ataupun penyataan-pernyataan nan ada dalam kuesioner, khususnya kuesioner terstruktur. Hal-hal nan harus diperiksa dalam proses ini meliputi kelengkapan isian jawaban, kejelasan tulisan, kejelasan arti jawaban, konsistensi kesesuaian antarjawaban, relevansi jawaban, dan keseragaman kesatuan data atau informasi.
b. Pembuatan Kode
Pengkodean atau coding adalah proses perubahan jawaban dan pertanyaan menjadi angka-angka. Langkah ini merupakan langkah lanjut setelah data diperiksa. Data atau informasi nan sudah dianggap layak buat diterima diberikan kode. Pengkodean ini ialah buat menyederhanakan data dengan angka-angka.
c. Penyederhanaan Data
Kita harus menyadari bahwa jawaban nan diberikan oleh responden sangatlah bervariasi. Hal ini tentu saja sangat menyulitkan pada saat kita harus mengelola lebih lanjut. Hal ini semakin sulit jika jenis pertanyaannya terbuka dan semiterbuka. Oleh sebab itulah, penyederhanaan data perlu dilakukan agar data nan didapatkan tersebut mudah dianalisis.
Data nan sudah disederhanakan tersebut diharapkan bisa mempermudah pengambilan konklusi dan menjawab masalah nan ada dalam penelitian. Penyederhanaan ini bisa juga kita katakan sebagai peringkasan data.
d. Memberi Kode Data
Setelah kita mengumpulkan data dan melakukan inspeksi terhadap data tersebut, nan harus kita lakukan selanjutnya ialah memberi kode terhadap data sinkron dengan buku kode nan telah kita buat. Kita jadikan buku kode sebagai acuan dalam pemberian kode data.
Dengan memberikan kode data sinkron dengan tata urutan data nan kita untuk dalam buku kode, maka data semakin tersusun secara baik. Kita tak akan kesulitan saat mencari data nan kita butuhkan. Untuk bisa melakukan proses memberi kode data, maka kita bisa memakai alat nan disebut lembaran kode nan link dengan komputer. Tetapi, jika kita mempergunakan cara manual, maka kita bisa mempergunakan kartu tabulasi.
Penelitian kuantitatif memang membutuhkan langkah-langkah nan lebih teliti dan matematis dibandingkan penelitian nan lainnya. Dengan demikian, maka penelitian ini mempunyai taraf ketelitian lebih tinggi secara matematis. Artinya, hasil penelitian nan diperoleh bisa diwujudkan dalam bentuk angka-angka pada tabel-tabel penelitian. Hal ini memungkinkan bagi semua pihak terkait buat mengetahui dan memahami isi dan simpulan penelitian.