Menyelamatkan Bumi
Mendaur ulang barang bekas ialah hal nan mudah dilakukan. Ada banyak sekali barang bekas di sekitar kita. Dalam satu minggu, satu bulan, satu tahun, barang-barang bekas ini akan menjadi sangat banyak. Menjadi semakin banyak sebab semua orang menghasilkan barang bekas. Buang saja ke loka sampah, beres. Namun selain membuang sampah-sampah itu begitu saja ke loka sampah, kita dapat mendapatkan nilai lebih dengan mendaur ulang barang bekas.
Mendaur ulang barang bekas bukan hanya mengurangi sampah nan menumpuk namun juga bisa menghasilkan laba materi nan tak sedikit.Ini dia ulasan lengkap seputar daur ulang barang bekas sebagai peluang usaha nan menjanjikan sekaligus menyelamatkan bumi.
Mendaur Ulang Barang Bekas Menyelamatkan Bumi
Bumi nan kita tempati tidak hanya menanggung beban manusia nan semakin banyak, namun juga menanggung sampah dan barang-barang bekas nan dihasilkan oleh manusia. Mulai dari sampah kertas hingga sampah elektronik.
Kertas merupakan salah satu barang bekas nan cukup banyak kita hasilkan. Bentuknya bermacam-macam: surat kabar, majalah, brosur, buku tulis di kelas nan lalu, aneka pengumuman, pamflet, dan sebagainya. Belum lagi kertas baru nan langsung menjadi bekas hanya gara-gara kita salah menge- print dari komputer atau salah memfotokopi.
Tidak seperti plastik nan susah diuraikan oleh alam, kertas memang lebih mudah hancur. Namun demikian, bukan berarti tidak ada masalah. Kertas dibuat dari bubur kayu (pulp) . Semakin banyak kebutuhan kita akan kertas, berarti semakin banyak pula kertas nan diproduksi. Semakin banyak kertas nan diproduksi, akan semakin banyak pula pohon nan ditebang. Semakin banyak pohon nan ditebang (apalagi jika tak disertai dengan penanaman kembali), akan membuat hutan semakin gundul.
Kita tahu sendiri apa nan terjadi jika semakin banyak hutan nan gundul: suhu bumi meningkat, keringnya sumber mata air, banjir, tanah longsor, dan sebagainya. Mendaur ulang kertas meskipun terlihat sepele namun dapat merupakan awal dari langkah besar buat menyelamatkan bumi.
1. Mendaur Ulang Kertas
Mendaur ulang kertas sebenarnya tidak sulit buat dilakukan. Kapital nan diperlukan buat mendaur ulang kertas ini pun tak banyak. Dari kapital nan sedikit bisa menghasilkan laba nan berlipat ganda, siapa nan tidak mau?
Untuk mendaur ulang kertas, kita hanya membutuhkan bahan dan alat-alat berikut:
- Kertas bekas. Semua jenis kertas bisa didaur ulang.
- Air bersih. Air higienis ini digunakan buat merendam kertas bekas.
- Screen (alat cetak). Alat ini dapat dibeli di toko sablon, bentuknya seperti bingkai atau pigura dan terdiri dari berbagai ukuran.
- Ember. Sesuaikan ukuran ember dengan ukuran screen agar screen bisa dikeluar-masukkan dengan leluasa.
- Spons. Digunakan buat menyerap air nan menempel pada screen .
- Pewarna. Untuk mendapatkan hasil kertas daur ulang nan lebih menarik.
- Blender. Digunakan buat menghaluskan kertas bekas.
- Kain bekas atau plastik mika. Digunakan sebagai alas cetakan. Tekstur kain bekas atau mika ini akan menentukan tekstur kertas daur ulang nan dihasilkan.
Tak mahal, bukan? Kertas bekas dapat kita peroleh dengan harga sekitar Rp 1.000,-/kg di tukang loak, atau bahkan perdeo jika menggunakan kertas bekas di rumah kita sendiri.
Spons dapat dibeli di warung-warung atau toko dengan harga sekitar Rp 1000,-. Demikian pula dengan pewarna. Yang agak mahal hanya blender dan screen. Namun kedua alat ini akan dipakai berkali-kali dalam proses produksi dan bukan bahan sekali pakai. Setelah kertas daur ulang ini jadi, kita dapat menjualnya dalam bentuk kertas lembaran seharga Rp 1.000,- sampai Rp 3.000,- per lembar ukuran folio atau mengolahnya lebih lanjut menjadi benda lain.
2. Mendaur Ulang Plastik
Dari hari ke hari, kita semua semakin sering disuguhi dengan pemandangan sampah-sampah plastik nan bertebaran di mana-mana. Bahkan, banyak juga dijumpai gunungan sampah plastik di pinggir jalan. Siapakah nan membuat sampah-sampah plastik tersebut berserakan? Tentu saja manusia jawabannya. Ya, manusia merupakan konsumen terbesar di global ini.
Sampah plastik dikenal sebagai limbah nan sangat sulit dimusnakan. Jika ditimbun, tentu akan mencemari tanah. Jika dibakar, tentu juga akan menimbulkan polusi udara, karena asap plastik nan berwarna hitam pekat banyak mengandung karbondioksida sehingga berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia.
Sebenarnya, mengelola plastik agar tidak mencemari lingkungan itu dapat dilakukan. Tak ada salahnya memanfaatkan plastik sebagai penunjang keperluan sehari-hari asalkan seseorang dapat meminimalisir pencemaran nan bersumber dari sampah plastik tersebut. Salah satu cara pemanfaatannya ialah dengan menjadikannya sebagai kerajinan atau bahkan dijadikan produk fashion tesendiri nan dikenal dengan sebutan trashion.
Trashion itu didefinisikan sebagai fashion dari sampah atau barang daur ulang. Dengan menjadikan sampah plastik sebagai trashion , produk kerajinan ini nantinya akan bisa dinikmati tak hanya oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah, tetapi juga oleh kalangan menengah ke atas nan sangat memerhatikan kualitas produk kerajinan.
a. Pengolahan Sampah Plastik
Nah, berikut ini proses alternatif mengolah sampah alternatif menjadi sebuah kerajinan bernilai tinggi.
- Langkah pertama ialah memisahkan sampah kering dan sampah basah dengan menyimpannya di loka sampah nan berbeda.
- Langkah berikutnya yaitu membersihkan sampah kering hasil pemisahan tersebut seperi bungkus minuman kopi, bungkus susu, bungkus mi instan, dan lain sebagainya.
- Langkah ketiga, plastik-plastik nan sudah dicuci dan juga dikeringkan lalu dipotong-potong menjadi berbentuk lembaran-lembaran.
- Sesudah terpotong-potong menjadi lembaran, satukan plastik tersebut menggunakan lem atau dijahit agar diperoleh bahan sinkron dengan ukuran nan diperlukan.
- Menyatukan plastik dapat dilakukan sinkron dengan masing-masing selera, baik itu motif, warna, dan lain sebagainya.
- Sesudah disatukan, selajutnya dipotong mengikuti pola serta dapat juga dijahit sinkron dengan pola tersebut.
b. Pembuatan Kerajinan Plastik
Berikut ini ialah salah satu contoh membuat kerajinan dari sampah plastik nan paling sederhana berupa kembang plastik. Anda hanya cukup memakai sedotan plastik serta botol bekas nan ada di sekitar.
Alat-alat nan diperlukan ialah sebagai berikut.
- gunting
- cutter
- lem.
Sementara itu, bahan-bahan nan diperlukan ialah sebagai berikut.
- sedotan
- lidi atau dapat juga menggunakan dawai nan agak besar, yaitu berdiameter kurang lebih 2mm.
- kertas krep atau dapat juga diganti dengan menggunakan kertas pita.
- Botol plastik bekas buat tambahan aksesori.
Cara membuatnya ialah sebagai berikut.
- Potonglah sedotan dengan panjang kurang lebih sekitar 10cm.
- Setelah itu, belahlah bagian ujung sedotan menjadi empat bagian.
- Lalu, bentuk sedotan nan sudah dibelah sampai diperoleh bentuk lebih mengembang dan lebih lemas.
- Kemudian guntinglah setiap ujung sedotan tersebut membentuk lancip seperti bentuk kelopak kembang nan asli.
- Satukan sedotan sekitar empat sampai lima buah nan sudah dipotong lancip tersebut lalu disatukan sampai berbentuk kembang mekar.
- Bunga-bunga nan sudah mengembang tersebut dapat disatukan dengan menggunakan dawai atau lidi nan dilapisi kertas krep atau pita warna-warni.
- Untuk ornamen daun, buatlah dari potongan kertas pita atau dapat juga dari potongan gelas plastik bekas.
- Ulanglah cara nan sama dalam membuat tangkai-tangkai kembang lainnya dan bunga-bunga plastik pun siap buat dirangkai ke dalam pot kembang nan sudah diisii busa atau spon.
Nah, ternyata mendaur ulang barang bekas seperti kertas, plastik, dan lain sebagainya dapat mendatangkan laba nan lumayan, kan?