Konsep Ilmu Pengetahuan
Warna tak hanya memiliki karakter saja namun juga mengandung arti rona . Dengan mengetahui karakter dan makna sebuah warna, setidaknya ini menjadi panduan bagi setiap orang buat memilih rona kesukaan mereka yng disesuaikan dengan kepribadian masing-masing.
Arti Warna
Secara definisi arti warna ialah persepsi dari respon otak buat data nan diterima secara visual. Sama halnya dengan proses penginderaan manusia lainnya, seperti penciuman atau perasa, rona merupakan rasa atau sensasi nan dirasakan oleh seseorang melalui penglihatannya setelah melihat objek nan menghasilkan cahaya dalam berbagai campuran panjang gelombang nan akhirnya kita sebut sebagai warna.
Beragam Teori Warna
Berbagai teori dari beberapa bidang ilmu coba buat mengkaji teori warna, hasil dari penelitian para teoritikus inilah nan sekarang bisa diketahui saat membicarakan perspektif rona melalui beberapa konsep, seperti desain, tabiat manusia, bahkan alam semesta.
Untuk memudahkan pemahaman tentang teori warna, akan dilakukan pengelompokan ke dalam tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
- Konsep ilmu pengetahuan
- Konsep estetika.
- Konsep psikis.
Konsep Ilmu Pengetahuan
Bidang ilmu pengetahuan telah meneliti mengenai rona buat berbagai kebutuhan, tetapi ilmu fisika merupakan bidang ilmu nan meletakkan konsep dalam teori warna. Ada beberapa nama nan bisa dijadikan surat keterangan ketika berbicara mengenai teori warna, antara lain sebagai berikut.
Teori Optik
Isaac Newton ialah salah seorang fisikawan nan mengkaji tentang teori optik nan kemudian menghasilkan penemuannya mengenai refraksi cahaya menggunakan prisma kaca segitiga nan menghasilkan spektrum warna. Melalui penelitiannya ini ditemukan bahwa rona putih terdiri dari berbagai macam warna.
Untuk itu putih bukanlah warna, putih merupakan perpaduan dari seluruh gelombang warna, nan diantaranya ialah merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu atau Anda bisa melihatnya ketika pelangi muncul. Konklusi dalam penelitiannya ini menyebutkan bahwa rona ialah hubungan antarobjek dengan cahaya nan sudah memiliki rona terlebih dahulu.
Hal tersebut terjadi sebab objek tak bisa menghasilkan warnanya sendiri. Lebih mudahnya menurut teori Newton ini, berkas cahaya berwarna nan menghasilkan rona putih ketika dipisahkan dari prisma atau sebaliknya, menghasilkan berbagai macam warna, tak akan merubah sifat dari rona itu sendiri. Contohnya, ketika Anda mengamati gelas dengan berbagai rona bohlam. Gelas tersebut akan berwarna sinkron dengan rona bohlam nan anda gunakan.
Teori Komplementer
Teori ini merupakan teori rona nan dicetuskan oleh Brewster. Pada prinsipnya teori ini menggunakan pengelompokan atau clustering pada berbagai macam rona nan sering dilihat pada lingkaran warna, antara lain sebagai berikut.
1. Rona Primer
Menurut teori ini rona utama terdiri dari beberapa rona dasar, nan berarti bukan merupakan percampuran dari rona lainnya. Misalnya, rona merah nan menyerupai rona darah, rona biru seperti rona langit cerah atau laut.
Warna terakhir ialah rona kuning seperti kuning telur. Meskipun pada awalnya banyak pendapat nan menyatakan bahwa hijau juga termasuk, tetapi teori dari Brewster ini membantahnya.
2. Rona Sekunder
Secara teoritis rona jenis ini merupakan hasil percampuran dari rona primer, Anda bisa membayangkan rona sekunder ini hanya dengan mengkombinasikan warna, seperti rona merah dan kuning nan kemudian menjadi jingga atau biru dan kuning nan akan menjadi rona hijau (karena itu hijau tak menjadi bagian dari rona primer), dan merah dicampur biru akan menjadi rona ungu.
3. Rona Tersier
Warna tersier merupakan hasil pencampuran dari salah satu warrna sekunder. Anda dapat menyebutnya sebagai rona dengan kesamaan mendekati rona lain. Misalnya, hijau kebiru-biruan nan merupakan campuran dari rona kuning dengan hijau.
4. Rona Netral
Bagian terakhir merupakan jenis rona hasil dari campuran ketiga rona primer. Jenis rona ini menjadi jenis rona nan bisa dikombinasikan dengan rona apapun. Misalnya, rona hitam, atau kelabu. Para pakar menyebut campuran dari rona ini sebagai rona intermediate.
Konsep Psikis
Pada konsep ini, teori rona lebih berperan pada pembacaan karakter manusia. Apakah dia seseorang nan bersemangat, pemurung, atau tipe seseorang nan memiliki kelebihan khusus. Pembahasan pada teori ini bukan lagi pada sisi bagaimana rona dikelompokan atau dicampurkan menjadi rona nan baru, tetapi lebih kepada makna dari rona tersebut.
Ada beberapa rona nan mampu mendefinisikan hal tersebut, antara lain sebagai berikut.
1. Merah
Warna ini menggambarkan keadaan psikis nan berhubungan dengan semangat dan memiliki pengaruh pada produktivitas, kompetitif, dan keberanian. Ada beberapa arti rona merah, antara lain sebagai berikut.
- Merah terang. Rona ini berhubungan dengan agresif, aktif, eksentrik serta berpengaruh pada gairah, dominasi, serta kejantanan.
- Merah jambu. Rona ini melambangkan romantisme dan feminim nan berpengaruh pada kesan seseorang nan pasrah, menggemaskan dan jenaka.
2. Biru
Rona nan melambangkan ketenangan dan sifat seseorang nan cooling down atau bijaksana. Ada beberapa arti rona biru, antara lain sebagai berikut.
- Biru tua. Rona ini melambangkan perasaan nan stabil dan cenderung bermakna kecerdasan, kooperatif, dan tenang.
- Biru muda. Rona ini melambangkan karakter dari seseorang nan keras kepala, berpendirian teguh serta kebanggaan pada diri sendiri.
3. Kuning
Orang nan menyukai rona ini cenderung memiliki karakter menyenangkan, santai, dan sering menunda masalah. Sifatnya nan impulsif juga menyebabkannya sering berubah-ubah sekaligus juga memiliki banyak asa pada apa nan sedang dilakukannya.
4. Hijau
Seseorang nan menyenangi rona ini cenderung memiliki sifat nan lebih hebat dari orang lain, orang penyuka rona ini juga bahagia dengan pujian, baik nan terselubung maupun langsung, dan karakter ini juga suka buat menasehati orang lain.
5. Hitam
Pada banyak pembahasan karakter penyuka rona ini dianggap misterius atau cenderung tertutup, tetapi penafsiran lain tentang makna karakter dari penyuka ini ialah seseorang nan seringkali merasakan kehampaan.
6. Biru (Keunguan) atau Indigo
Dalam perspektif ini makna rona tak lagi meliputi rona kesukaan, tetapi lebih kepada karakter orang tersebut nan memancarkan rona ini. Rona ini juga menyebutkan sifat spesifik dari pemiliknya.
Melalui pembahasan tersebut bisa diketahui bahwa rona tak sekedar menjadi syarat suatu objek disebut latif secara estetis, tetapi rona juga bisa bermakna dalam melambangkan suatu budaya, inovasi ilmu pengetahuan hingga identifikasi ciri dari sifat manusia.
Warna juga turut mempengaruhi psikologi setiap orang. Karakter rona nan hangat tentu menghadirkan suasana nan berbeda dengan karakter rona sejuk. Inilah nan kemudian diterapkan buat mengatasi gangguan psikologis seseorang sejak dini. Di usia dini, para orang tua berusaha menghadirkan ekuilibrium rona dalam kamar anak-anak mereka.
Bila anak autis maka karakter rona nan dihadirkan tentunya warna-warna hangat. Terapi ini dimaksudkan agar anak lebih peka terhadap lingkungannya. Demikian halnya dengan anak maskulin, anak dengan karakter feminim ataupun maskulin, anak hiperaktif, semuanya memiliki psikologi rona nan berbeda-beda.
Namun bukan berarti orang tua harus memaksakan keinginan perihal rona buat anaknya. Jalan terbaik ialah komunikasikan dengan sang anak, agar anak pun bisa memahami arti dari sebuah rona dan khasiatnya buat perkembangan mereka.
Warna Hangat
- Merah, arti warna ini:
Positif : Cinta, kekuatan, energi, panas, kuasa, penderitaan
Negatif : Ketidaksabaran, kemarahan, peringatan, bahaya
- Merah Muda, arti rona ini:
Positif : Manis, sehat, feminim, bahagia, suka melucu, rasa kasihan
Negatif : Ketidakdewasaan, kelemahan, kewanitaan
- Kuning, arti rona ini:
Positif : Kreativitas, energi, cerdas, akal bahagia, matahari
Negatif : Tidak bertanggung jawab, penakut, tak stabil
- Orange, arti rona ini:
Positif : Kehangatan, kepercayaan, keakraban, keberanian, keramahan
Negatif : Ketidaktahuan
- Emas, arti rona ini:
Positif : Berharga, kekayaan, tradisional, kemakmuran
Negatif : pemimpi., ketamakan
Warna Sejuk
- Biru, arti rona ini:
Positif : Kesetiaan, keheningan, keamanan, mencintai, percaya
Negatif : Kejantanan, kedinginan, ketakutan
- Biru Muda, arti rona ini:
Positif : Menenangkan, imajinatif, nyaman
Negatif : Terisolasi, menimbulkan rasa malas
- Hijau, arti rona ini:
Positif : Kesuburan, kesegaran, pertumbuhan
Negatif : Kesalahan, iri hati, kecemburuan, kekacauan
- Pirus, arti rona ini:
Positif : Perlindungan, sembuh, rohani
Negatif : Kewanitaan, cemburu
- Perak, arti warna ini:
Positif : Anggun, glamour, tinggi
Negatif : Tidak tulus, pengkhayal
Perpaduan Rona Hangat dan Rona Sejuk
- Ungu merupakan perpaduan merah dan biru sehingga maknanya meliputi kombinasi rona hangat dan rona sejuk.
Positif : Kerohanian, kebangsawanan, ambisi, ningrat, kemewahan
Negatif : Misteri, kemurungan, kegaiban.