Faktor internal
Pengertian Prestasi kerja karyawan
Prestasi kerja tersusun dari dua kata yaitu ‘prestasi’ dan ‘kerja’. Prestasi diartikan sebagai hasil nan diperoleh dari sebuah proses, kegiatan atau aktivitas. Sedangkan kerja bermakna kegiatan membuat atau menyelesaikan sesuatu. Jadi prestasi kerja karyawan ialah hasil nan diperoleh dari suatu kegiatan eksklusif berkaitan dengan tugas pokok nan dilakukan oleh karyawan.
Setiap karyawan nan bekerja di suatu loka atau perusahaan pastilah bekerja sinkron dengan apa nan seharusnya ia kerjakan. Dan kebanyakan memang terdapat beberapa hal nan harus dicapai dalam menjalankan tugasnya bekera tersebut.
Di dalam menjalankan tugasnya bekerja ini, hampir semua karyawan pastilah memiliki keinginan buat bisa menjalankan tugasnya dengan benar, tepat dan efektif. Hal ini sebab memang seorang karyawan nan memiliki pandangan hidup kerja nan seperti ini akan disebut dengan keryawan nan mempunyai prestasi kerja.
Dan sebagai karyawan nan mempunyai prestasai kerja maka akan menjaid karyawan nan memiliki nilai lebih di hadapan pemilik perusahaan dibandingkan dengan karyawan nan lainnya.
Karyawan nan seperti ini akan dianggap sebagai karyawan nan memang patut dan layak buat dipekerjakan dan terus dipekerjakan. Dengan evaluasi nan seperti ini maka akan memberikan pengaruh kepada keberlangsungan kerja dari karyawan nan berpreastasi tadi.
Dimana saat ini setiap dari karyawan pastinya ingin buat tetap atau memiliki masa kerja nan tinggi di tempatnya bekerja. Karena hal ini akan memberikan pengaruh terhadap keberlangsungan hidupnya sendiri.
Untuk itu, karyawan nan sadar betul akan hal ini pastilah akan memberikan usaha nan semaksimal mungkin buat melakukan atau menjalankan tugasnya dengan sahih dan tepat. Sehingga dengan asa bisa menjadi sosok nan diberikan label berprestasi oleh perusahaannya.
Faktor nan Mempengaruhi Prestasi Kerja Karyawan
Banyak faktor nan mempengaruhi bagaimana kerja dari seorang karyawan. Hal ini memang akan mempengaruhi bagaimana dia akan menjalankan semua tugasnya di loka ia bekerja.
Beberapa faktor tersebut bisa dikategorikan sebagai faktor internal dan juga faktor eksternal. Faktor interal ialah faktor nan berasal dari dalam diri si karyawan itu sendiri dan tidak terpengaruh oleh kondisi nan ada di luar dirinya.
Sedangka faktor eksternal ialah faktor nan berasal dari luar diri si karyawan itu sendiri. Dimana dalam hal ini akan dipengaruhi oleh kondisi nan ada di luar dari diri karyawan tersebut.
Berikut ialah klarifikasi nan lebih terperinci mengenai dua faktor tersebut.
Faktor internal
• Disiplin. Disiplin bermakna tertib, baik cara maupun waktu. Disiplin baik waktu maupun cara sangat mempengaruhi prestasi atau pencapaian kerja karyawan. Disiplin cara, mempengarungi prestasi atau pencapaian kerja karyawan dalam bentuk kualitas. Sedangkan disiplin waktu akan meningkatkan prestasi atau pencapaian kerja karyawan secara kuantitas.
Karyawan nan disiplin mematuhi standart operational prsosedure (SOP) akan menghasilkan hasil kerja nan berkualitas dan rapi sinkron dengan baku kerja nan diinginkan oleh perusahaan. Sementara karyawan nan disiplin mematuhi waktu kerja, maka secara kuantitas hasil kerjanya akan jauh lebih baik. Jadi mental disiplin ikut berperan meningkatkan prestasi atau pencapaian kerja karyawan nan bersangkutan.
• Motivasi. Motivasi ialah dorongan nan kuat buat melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin. Atau sederhananya, motivasi sering diartikan sebagai semangat kerja nan tinggi. Pekerjaan nan dilakukan dengan motivasi nan tinggi akan terasa lebih ringan dan jauh dari stress. Hasilnya pun jauh lebih baik baik secara kualitas maupun kuantitas.
Motivasi memang berasal dari dalam diri seseorang. Dengan adanya motivasi ini maka seseorang akan berusaha buat bisa melakukan segala hal sinkron dengan apa nan ada di dalam motivasi tersebut.
Dengan adanya motivasi yag kuat dari dalam diri seorang karyawan buat bisa menjalankan tugasnya dengan baik maka memang seorang karyawan tersebut akan memberikan aplikasi tugas nan optimal dan maksimal pula.
• Kecerdasan. Faktor internal lain nan sangat berpengaruh terhadap prestasi atau pencapaian kerja karyawan ialah kecerdasan individu tersebut. Karyawan nan cerdas akan dengan mudah memahami SOP tugas nan diberikan kepadanya. Hal tersebut akan meminimalisir error atau kesalahan dalam pekerjaan, sehingga pekerjaan bisa diselesaikan dengan baik sinkron dengan baku nan ditetapkan perusahaan.
Memang setiap orang memiliki taraf kecerdasan nan berbeda-beda. Dengan taraf kecerdasan nan tinggi nan dimiliki oleh seorang karyawan maka dirinya akan lebih cepat buat menangkap segala hal nan dijelaskan kepadanya. Sehingga ia pun akan lebih cepat pula dalam menjalankan hal tersebut.
• Tanggung jawab. Tanggung jawab ialah salah satu sifat nan harus dimiliki oleh seorang karyawan. Karyawan nan bertanggung jawab akan berusaha mengerjakan setiap tugas nan diserahkan kepadanya dengan baik dan tepat waktu.
Tanggung jawab bisa dimulai dengan adanya pencerahan diri akan tugas nan diberikan kepadanya. Dengan disertai tanggung jawab nan tinggi nan telah timbul di dalam dirinya maka akan ada usaha nan besar dan kuat buat bisa menyelesaikan tugas dan kerja tersebut.
Faktor Eksternal
Selain faktor internal, ada beberapa faktor eksternal nan ikut mempengaruhi prestasi karyawan. Diantaranya yaitu :
• Kondisi keluarga. Kondisi keluarga bisa mempengaruhi suasana hati dan psikologis karyawan. Mau tak mau secara tak langsung akan berpengaruh terhadap motivasi dan kedisiplinan kerja. Kondisi rumah nan tak tenang, banyak permasalahan akan menurunkan motivasi kerja dan akhirnya berdampak pada kedisiplinan dan prestasi kerja.
Hal ini otomatis akan menurunkan prestasi kerja. Sebaliknya kondisi rumah nan tenang, senang akan memberikan motivasi kerja nan tinggi, jauh dari stress. Hal ini tentu akan berpengaruh positif terhadap prestasi atau pencapaian kerja karyawan.
Jika seseorang sedang mengalami adanya sebuah permasalahan dalam keluarga maka tentunya akan ada bagian dari pikirannya nan berusaha buat memikirkan hal ini. termasuk ketika ia sedang bekerja. Sehingga ia akan mengalami kegundahan nan akan memberikan pengaruh terhadap pandangan hidup kerjanya.
• Lingkungan kerja. Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap prestasi atau pencapaian kerja karyawan. Lingkungan kerja nan nyaman, rekan kerja nan bersahabat dan saling mendukung serta pimpinan nan care akan memberi motivasi positif dalam bekerja. Karyawan akan bahu membahu bekerja dengan penuh keceriaan. Persaingan sehat antar karyawan pun akan mewarnai keseharian dalam perusahaan.
Sebaliknya lingkungan kerja nan tak nyaman, rekan kerja nan tak bersahabat, pimpinan nan kurang menghargai karyawan akan menurunkan prestasi kerja. Karyawan pun akan bekerja ogah-ogahan dan tak bersemangat.
Memiliki lingkungan kerja nan baik dengan rekan kerja nan juga menyenangkan akan membuat seorang karyawan dalam menjalankan tugasnya mengalami kesenangan pula. Akan tercipta suasana nan baik dalam bekerja.
Namun sebaliknya jika lingkungan kerja sudah tak nyaman ditambah dengan adanya rekan kerja nan tidak bersahabat maka akan ada pula rasa tak nyaman dalam menjalankan tugas nan dibebankan kepadanya. Sehingga hal ini akan berpengaruh dalam pandangan hidup kerjanya.
• Pendidikan dan pelatihan
Pendidikan dan pelatihan ialah hak karyawan nan harus diberikan oleh perusahaan. Karyawan nan terdidik dan terlatih sinkron dengan bidangnya akan bekerja lebih cerdas dan baik. Sudah seharusnya setiap perusahaan mengalokasikan dana buat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan secara berkala. Harapannya prestasi atau pencapaian kerja karyawan akan terus meningkat, seiring dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan mereka.
Meningkatkan prestasi kerja karyawan
Meningkatkan prestasi karyawan ialah hal nan absolut dan harus dilakukan. Karena hal tersebut merupakan faktor kunci kesuksesan usaha. Tidak ada artinya menambah kapital usaha jika prestasi karyawan tetap jeblok.
Dari penjabaran di atas hal-hal nan mungkin dapat diupayakan buat meningkatkan perusahaan adalah;
1. Menciptakan lingkungan kerja nan nyaman.
Upaya nan mungkin bisa dilakukan diantaranya ialah membangun sifat kekeluargaan dengan karyawan dengan bertegur sapa antar setiap karyawan, mengadakan acara kekeluargaan dan keagaman secara berkala, atau mengadakan kegiatan seni dan olahraga secara berkala.
2. Memberikan pendidikan dan pelatihan secara berkala
Perusahaan atau pimpinan perlu mempertimbangkan buat memberikan beasiswa pendidikan kepada karyawan nan dianggap berpotensi. Selain itu, pelatihan rutin secara berkala perlu dilakukan buat semua karyawan, minimal buat kembali menyegarkan semangat dan ilmu.
3. Memberikan penyegaran
Memberi kesempatan tour, makan bersama atau jatah perlop kepada setiap karyawan cukup mampu memberikan penyegaran semangat kerja karyawan.
Itulah beberapa faktor nan berhubungan dengan prestasi kerja karyawan.