Futsal Indonesia

Futsal Indonesia

Beberapa tahun belakangan, futsal menjadi sebuah tren olahraga bagi para remaja. Futsal menjadi sebuah olahraga nan diminati setelah adanya turnamen perserikatan futsal global nan pernah disiarkan pada sebuah stasiun televisi. Indonesia pun terkena imbas momentum tersebut. Futsal Indonesia bak kacang goreng laris manis dijual.

Para remaja baik putra maupun putri menggemari olahraga ini. tak memerlukan skill khusus, tak membutuhkan peralatan nan banyak pula, kondisi lapangan nan lebih nyaman dibanding loka terbuka, serta tren olahraga nan gaul membuat futsal semakin digemari oleh mereka.

Pelaku bisnis tentu saja memanfaatkan keadaan ini, dengan menyediakan lapangan futsal nan lengkap peralatannya, nyaman juga. Produsen-produsen sepatu dan beberapa accesories mengenai futsal tak mau kalah, turut turun dalam kancah nan menjanjikan tersebut.

Stasiun-stasiun TV pun mengisi program siarannya dengan pertandingan futsal. Beberapa perserikatan futsal Indonesia, baik lokal maupun nasional dibuat buat memeriahkan tren tersebut. Namun tahukah Anda tentang asal usul futsal?



Asal-usul Futsal

Futsal ialah permainan homogen sepakbola. Dua tim nan saling berlawanan, dengan tujuan memasukkan bola ke masing-masing gawang musuh. Disparitas fundamental pada sepakbola dan futsal ialah jumlah pemainnya. Pada setiap tim futsal, tim beranggotakan lima orang pemain, sedangkan pada permainan sepakbola berjumlah sebelas orang. Tentu saja sebab jumlah pemain nan lebih sedikit, luas lapangan futsal lebih kecil dibanding luas lapangan sepakbola.

Futsal pertama kali dicetuskan oleh seorang instruktur sepakbola bernama Juan Carlos Ceriani, pada tahun 1930. Dampak hujan nan sering mengguyur Montevideo mengakibatkan beberapa planning sang maestro lapangan berubah. Akhirnya dengan terpaksa sang instruktur memindahkan latihan ke dalam ruangan. Dikarenakan lapangan nan tak luas, pengaturan jumlah pemain pun dibatasi menjadi lima, termasuk di dalamnya seorang penjaga gawang.

Karena sempitnya lapangan, maka akan sangat terlihat sekali dominasi bola, teknik bermain, dan kerjasama antar tim. Akhirnya, hal tersebut menjadi sorotan dan merebak menjadi sebuah permainan nan berbeda. Namun, negara Brazil pun ingin mengakui bahwa permainan futsal berasal dari negaranya.

Sudah sejak lama permainan itu muncul di Brazil, nan syahdan berasal dari permainan street soccer , permainan sepakbola jalanan dengan ruang nan cukup sempit. Lepas dari itu semua, futsal kini menjadi olahraga nan cukup diminati banyak orang. Permainan dan turnamen futsal diatur bersama dengan sepakbola oleh FIFA.

Beberapa negara mengembangkan permainan futsal dan aturan-aturan dalam permainan futsal. Brazil menjadi pelopor buat pemberian anggaran waktu pada permainan ini. Setelah pemberian anggaran batas waktu, maka futsal menjadi sebuah olahraga nan bisa dipertandingkan.

Italia menjadi negara 'pengimpor' futsal nan diperkenalkan oleh pemain-pemain dari Amerika Latin. Spanyol pun demikian dengan perkembangan nan baik. Brazil, selain sebagai pencetus anggaran futsal, futsal juga dikembangkan sebagai media berlatih para pemain sepakbola buat melatih kemampuan bermain mereka.



Ketentuan dalam Futsal

Beberapa anggaran telah dibuat dalam permainan futsal agar permainan ini menjadi sejenis penggunaannya dan bisa dipertandingkan. Ukuran lapangan, ketentuan bola sepak nan digunakan, dan ketentuan terhadap pemain telah dibuat spesifik buat mengatur jalannya pertandingan futsal nan berbeda dibanding anggaran pada permainan sepakbola.

Jika Anda ingin berlatih futsal dengan cara menyewa lapangan, biasanya ketentuan lapangan telah diatur dan ketentuan pemain telah banyak dipahami.

Ada beberapa anggaran nan cukup berbeda dengan sepakbola. Anggaran nan berlaku pada permainan futsal nan berbeda dengan sepakbola ialah sebagai berikut.

  1. Lama permainan futsal cukup pendek yakni 2x20 menit, berbeda dengan sepakbola 2x45 menit.

  2. Lama istirahat pada permainan futsal ialah 10 menit, sedang dalam sepakbola 10-15 menit.

  3. Lama perpanjangan waktu pada permainan futsal ialah 2x10 menit, sedangkan dalam sepakbola ialah 2x15 menit.

  4. Adu penalti dilakukan 3 kali pada permainan futsal dan pada permaina sepakbola dilakukan 5 kali.

  5. Terdapat waktu time-out buat permainan futsal.

  6. Permainan futsal tak dibatasi pergantian pemain, sedang pada permainan sepakbola dibatasi 3 kali saja.

  7. Jumlah pemain buat mengakhiri pertandingan ialah 2 orang, sedang dalam sepakbola ialah 7 orang.


Futsal Indonesia

Coba Anda ingat kembali tentang pertandingan futsal kurang lebih satu minggu nan lalu nan disiarkan di televisi Anda, turnamen futsal EPL master Indonesia Cup, yakni EPL all star, Liverpool Master, Manchester United Master, dan Indonesia all star.

EPL all star sukses mengalahkan rivalnya Liverpool master dengan skor 4-2 dan membalas kekalahannya pada babak penyisihan dengan skor 1-8. Ternyata lagi-lagi Indonesia belum beruntung. Indonesia masih harus berbenah dalam segi latihan dan manajemennya.

Sekilas pertandingan EPL master Indonesia Cup terkesan biasa saja. Namun, menilik lebih jauh, sebenarnya banyak pelajaran di sana. Futsal Indonesia ialah salah satu permainan nan diakui oleh KONI (Komite Olehraga Negara), maka permainan itu harusnya mendapat tanggapan nan sama dibanding permainan lain, seperti sepakbola dan bulutangkis, nan akhir-akhir ini juga marak dipertandingkan.

Pelatihan dan pembinaan pemain futsal perlu dilakukan agar futsal Indonesia menjadi lebih berkembang. Kita ketahui bersama, futsal Indonesia belum menemui sebuah kejelasan regulasi, entah dalam bentuk turnamen dan perserikatan maupun dalam bentuk seleksi tim-nas.

Perhatian terhadap futsal Indonesia juga kurang oleh orang Indonesia sendiri. Beberapa program televisi menampilkan tentang pemberitaan sepakbola di seluruh dunia, mulai dari warta sebuah tim, transfer pemain, analisis tim, hingga gol-gol indah.

Televisi juga berlomba-lomba menampilkan pertandingan sepakbola mulai dari perserikatan nasional hingga sekelas Premiere League, Perserikatan Champion, dan Piala Dunia. Seolah-olah futsal bukanlah komoditi siaran nan menjanjikan, sehingga 'perlu' buat ditinggalkan. Baru pada kemarin sekitar satu minggu nan lalu, futsal ditampilkan pada sebuah siaran televisi sebab adanya 'tamu' nan didatangkan ke Indonesia.

Futsal Indonesia sebenarnya sudah memiliki wadah, yaitu nan mengatur baik permainan futsal maupun turnamen nan berada di Indonesia. Wadah tersebut ialah Badan Futsal Nasional. Badan Futsal Nasional juga telah menggulirkan turnamen liga, yaitu Perserikatan Futsal Indonesia atau Perserikatan Futsal Nasional, sejak tahun 2006/2007.

Hingga tahun 2011, Perserikatan Futsal Indonesia telah berjalan, tapi kita lihat sendiri gaungnya tak sampai ke telinga kita. Sebuah bertentangan dengan harapan buat warga negara Indonesia termasuk para remaja nan asyik bermain futsal, mengikuti tren olahraga nan marak dilakukan, tapi perkembangannya tak tahu menahu.

Kita tak pernah tahu siapa pemain futsal Indonesia, tak tahu juga turnamennya seperti apa, jadwalnya, bahkan pertandingan internasional nan diikuti juga tak pernah terdengar. Berbeda dengan sepakbola nan digadang-gadang, beberapa pertandingan diikuti hingga perserikatan Internasional. Terjadi nasionalisasi pemain luar nan masih ada interaksi dengan Indonesia, hingga mendatangkan pemain-pemain dan tim asing buat latih tanding dengan Indonesia.

Namun, kita lihat sendiri, bagaimana wadah nan mengatur sepakbola kita? Jauh dari harapan, polemik terus bergulir hingga diadakan pemilihan ketua PSSI beberapa kali nan menjadikan carut-marut persepakbolaan Indonesia. Alhasil, output nan didapat pun masih belum sinkron harapan.

Sebuah fakta nan cukup mencengangkan, ketika kita tahu bahwa sebenarnya futsal Indonesia menduduki peringkat 50 besar dunia, sedangkan warga Indonesia bingung sendiri dengan status tersebut. Media menjadi faktor nan niscaya dalam menyebarkan pemberitaan nan baik.

Tidak banyak nan mengetahui tentang status tersebut sebab memang tak ada pemberitaan nan pernah disiarkan dalam sebuah program televisi, sehingga dianggap biasa saja.

Kini, setelah kita tahu tentang peringkat futsal Indonesia nan baik, seharusnyalah kita bangga dan mencoba memberikan perhatian nan seimbang pada futsal Indonesia. Tidak sekedar menjadikannya sebagai permainan nan rekreatif semata, tapi merambah pada taraf profesionalitas.

Kerjasama nan apik antar wadah nan mengurusi, BFN, PSSI, dan KONI, agar bisa bahu membahu meningkatkan olahraga di Indonesia agar futsal Indonesia tak terkesan dari salah satu cabang olahraga dianggap sebagai anak tiri.