Sejarah Piala Dunia
Hasil piala global dalam setiap ajang pergelarannya selalu berbeda dari waktu ke waktu. Banyak cerita nan selalu menghiasi prestasi sang juara. Kebanggaan, kegembiraan, eksistensi sebagai negara penguasa sepak bola hingga gengsi sebagai kelas level atas dalam jagat persepakbolaan dunia.
Piala global merupakan ajang kompetisi empat tahunan nan diadakan federasi sepak bola paling tinggi di dunia, yaitu Federation International FootBall Association(FIFA). Federasi paling tinggi sepak bola paling tinggi di global tersebut menjadikan piala global sebagai ajang rutin nan diselenggarakan dan diikuti oleh 32 negara anggota FIFA nan lolos kualifikasi dari setiap zona kualifikasi berdasarkan pada letak dan wilayah para peserta nan terbagi atas tujuh wilayah zona kualifikasi.
Tujuh Zona Kualifikasi Piala Dunia
1. Zona Asia
Zona Asia terdiri atas negara Indonesia, China, Yordania, Irak, Singapura, Korea Selatan, Korea Utara, Kuwait, Uni Emirat Arab, Lebanon, Jepang, Uzbekistan, Suriah, Australia, Arab Saudi, Oman, Thailand, Iran, Qatar, dan Bahrain.
2. Zona Asia Oseania
Negara-negara nan termasuk ke dalam zona ini ialah Papua Nugini,Vanuatu, New Caledonia, American Samoa/Cook Islands/Samoa atau Tonga, Tahiti, Fiji, Selandia Baru, dan Kepulauan Solomon.
3. Zona Afrika
Zona Afrika terdiri atas negara-negara di Benua Afrika, yaitu Afrika Selatan, Botswana, Republik Afrika Tengah, Somalia atau Ethiopia, Tunisia, Kepulauan Cape Verde, Sierra Leone, Seychelles atau Kenya, Equatorial Guinea atau Madagascar, Pantai Gading, Maroko, Gambia, Chad atau Tanzania, Ghana, Zambia, Sudan, Lesotho atau Burundi, Burkina Faso, Gabon, Niger, Sao Tome e Principe atau Congo, Nigeria, Malawi, Djibouti atau Namibia, Mesir, Guinea, Zimbabwe, Comoros atau Mozambique, Aljazair, Mali, Benin, Eritrea atau Rwanda, Kamerun, Libya, Guinea-Bissau atau Togo, Swaziland atau Congo DR, Senegal, Uganda, Angola, dan Mauritius atau Liberia.
4. Zona Eropa
Zona Eropa terdiri atas Kroasia, Serbia, Belgia, Skotlandia, Makedonia, Wales, Italia, Denmark, Republik Ceska, Bulgaria, Armenia, Malta, Jerman, Swedia, Republik Irlandia, Austria, Kepulauan Faroe, Kazakhstan, Belanda, Turki, Hongaria, Romania, Estonia, Andorra, Norwegia, Slovenia, Swiss, Albania, Siprus, Islandia, Portugal, Rusia, Israel, Irlandia Utara, Azerbaijan, Luksemburg,Yunani, Slowakia, Bosnia-Herzegovina, Lithuania, Latvia, Lichtenstein, Inggris, Montenegro, Ukraina, Polandia, Moldova, San Marino, Prancis, Belarusia, Georgia, Finlandia, dan kampiun bertahan Spanyol.
5. Zona Amerika Selatan
Zona ini hanya terdiri atas beberapa negara saja, yaitu Argentina, Bolivia, Chile, Kolombia, Ekuador, Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela, dan Brazil.
6. Zona Amerika Utara, Tengah, dan Karibia (Putaran Tiga atau R3)
Negara-negara nan harus bertarung di zona ini ialah Amerika Serikat, Jamaika, negara Kampiun Grup E R2, negara Kampiun Grup F R2, Meksiko, Costa Rica, negara Kampiun Grup A R2, negara Kampiun Grup B R2, Honduras, Kuba, negara Kampiun Grup D R2, serta negara Kampiun Grup C R2.
7. Zona Amerika Utara, Tengah, dan Karibia (Putaran Dua atau R2)
Pada zona ini terdiri atas El Salvador, Suriname, Kepulauan Cayman, Republik Dominika,Trinidad dan Tobago, Guyana, Barbados, Bermuda, Panama, Dominica, Nikaragua, Bahamas, Kanada, St. Kitts dan Nevis, Puerto Rico, St Lucia, Grenada, Guatemala, St Vincent dan Grenadines, Belize, Haiti, Antigua dan Barbuda, Curacao, dan Kepulauan Virgin.
Sejarah Piala Dunia
Sepak bola merupakan olah raga paling populer di dunia, bahkan sebagian pecintanya menganggap olah raga ini sebagai agama. Syahdan olah raga ini dulunya merupakan permainan para tentara pada zaman perang, namun nan dijadikan sebagai bolanya pada saat itu bukanlah bola seperti sekarang, melainkan tengkorak kepala manusia nan menjadi musuh perang para tentara tersebut.
Sepak bola kemudian dalam perkembangannya menjadi olah raga paling populer di muka bumi ini, berubah dari sekadar permainan biasa menjadi sebuah industri tontonan nan nilai jualnya sangat tinggi. Olah raga ini bahkan menjadi alat politik kekuasaan nan ampuh seperti nan terjadi di Italia ketika tiran Mussolini berkuasa.
Sepak bola jugalah nan kemudian membuat permusuhan dua negara menjadi lebur. Namun, di satu sisi, tak sporadis sepak bola menjadi karena terjadinya perang saudara dalam satu wilayah bangsa nan saling bersaing. Kendatipun demikian, olah raga ini tetap menjadi olah raga nan paling banyak dimainkan oleh manusia terlepas dari segala sesuatu nan menyelimuti perkembangannya selanjutnya.
Tidak ada literatur atau buku sejarah nan memuat secara niscaya kapan olah raga ini kali pertama muncul dan dimainkan. Namun, kemudian Inggris mengklaim bahwa sepak bola merupakan olah raga kreasi mereka sehingga banyak orang mengenal Inggris sebagai negara ibunya sepak bola dunia. Betul atau salah sampai sekarang terkait asal muasal sepak bola belum bisa dijelaskan secara niscaya dan tegas.
Sebagai olah raga terpopuler di dunia, sepak bola dalam kalender rutinnya mengagendakan pesta empat tahunan antarnegara sepak bola buat memperebutkan piala Jules Rimet. Piala global merupakan pesta empat tahunan di jagat sepak bola dunia, sekaligus merupakan ajang olah raga terbesar di jagat raya ini mengalahkan multieven olah raga lainnya, seperti olimpiade. Diperkirakan lebih dari setengah penduduk global menyaksikan, baik langsung maupun melalui pesawat televisi siaran langsung pertandingan-pertandingan selama piala global berlangsung.
Uruguay merupakan negara pertama nan mengangkat trofi piala dunia, sekaligus menjadi tuan rumah perhelatan ajang sepak bola terakbar ini pada tahun 1930. Hasil Piala global hampir selalu berbeda dalam setiap pergelarannya. Sangat sulit suatu negara pemenang edisi sebelumnya bisa kembali menjadi kampiun dunia. Hanya Italia dan Brazil nan pernah mengulang kesuksesan mereka pada perhelatan dua piala global berturut-berturut, dan rekor ini belum terpecahkan oleh negara mana pun pada ajang piala dunia.
Ada hal nan patut ditunggu pada perhelatan piala global nan akan datang pada tahun 2014 di mana Brazil akan menjadi tuan rumah. Spanyol sebagai kampiun piala global 2010 mungkin akan menjawab ekspektasi evaluasi para pengamat sepak bola bahwa sangat sulit buat kembali menjadi kampiun piala global jika telah menjadi juara di pergelaran sebelumnya. Bahkan, ada mitos di sepak bola nan hampir selalu dipercaya bahwa kampiun bertahan akan mengalami nasib jelek pada piala global selanjutnya, seperti Italia nan harus terpuruk di klasemen grup, lantaran menjadi juara pada piala global 2006.
Hasil Piala Global Sepanjang 82 Tahun
1. Hasil Piala Dunia Tahun 1930
Uruguay menjadi kampiun piala global tahun 1930. Pada putaran final, Uruguay mengalahkan Argentina dengan skor 4-2. Sementara perebutan peringkat ketiga belum berlaku formatnya, sebab baru diadakan pada piala global ke-2 di Italia.
2. Hasil Piala Global Tahun 1934
Juara pada piala global kedua ini ialah Italia. Syahdan pada perhelatan piala global ini terdapat ancaman nan akhirnya melecutkan semangat pemain-pemain Italia buat merengkuh supremasi paling tinggi sepak bola. Tidak diketahui niscaya ancaman apa nan dimaksudkan, namun disinyalir erat kaitannya dengan para mafia judi Italia nan menginginkan Italia sebagi kampiun piala global di negeri spaghetti itu sendiri. Pada putaran final, Italia mengalahkan Cekoslowakia dengan skor 2-1 pada perpanjangan waktu. Sedangkan Jerman sukses meraih peringkat ketiga setelah mengalahkan Austria dengan skor 3-2.
3. Hasil Piala Global Tahun 1938
Italia kembali menjuarai piala global ketiga nan digelar di Prancis ini. Sukses ini sekaligus menjadikan negeri Menara Pisa ini sebagai negara pertama nan memenangi piala global sebanyak dua kali berturut-turut. Ada cerita di balik kesuksesan Italia menjuarai piala global 1938.
Pada partai final, Mussolini nan pada saat itu menjadi penguasa tiran Italia mengancam akan menembak wafat semua pemain Italia nan berlaga di piala global di Prancis jika Italia tak mampu menang dan menjuarainya. Dipercaya bahwa Hongaria nan menjadi versus Italia di putaran final sengaja mengalah dan akhirnya kalah demi menyelamatkan para punggawa Azzuri dari ancaman Mussolini tersebut. Sama seperti skor nan dibuat Italia terhadap Hongaria, Brazil nan tampil sebagai kampiun ketiga sukses mengalahkan Swedia dalam perebutan peringkat ketiga.
4. Hasil Piala Global Tahun 1950
Uruguay kembali menjadi kampiun buat kali keduanya. Brazil nan pada saat itu menjadi tuan rumah tak mampu melengkapi euforia penyelenggaraan piala global sebagai kampiun di rumahnya sendiri. Brazil terpaksa kalah dari Uruguay dengan skor 2-1 pada partai final. Sedangkan perebutan peringkat ketiga ditiadakan.
5. Hasil Piala Global Tahun 1954
Jerman Barat menjuarai ajang piala global kali ini. Pada putaran final, Jerman Barat mengalahkan Hongaria dengan skor 3-2, adapun Austria sukses mengalahkan Uruguay dengan skor 3-1 pada perebutan peringkat ketiga.
6. Hasil Piala Global Tahun 1958
Akhirnya Brazil mampu menyabet gelar kampiun piala global buat kali pertamanya. Perhelatan akbar ini diselenggarakan di Swedia. Brazil sukses mengalahkan tuan rumah Swedia pada final dengan skor 5-2 dan Prancis berhak atas loka ketiga setelah mengalahkan Jerman Barat 6-3.
7. Hasil Piala Global 1962
Brazil kembali menyabet gelar kampiun keduanya setelah mengalahkan Cekoslowakia pada partai final sekaligus menjadi negara kedua setelah Italia nan sukses menjadi kampiun piala global dua kali berturut-turut. Brazil mengungguli versus dengan skor 3-1. Adapun tuan rumah Chili menduduki peringkat ketiga setelah mengalahkan Yugoslavia dengan skor tipis 1-0.
8. Hasil Piala Global Tahun 1966
Kali ini Inggris menjadi juaranya mengalahkan Jerman Barat dengan skor 4-2. Peringkat ketiga diraih Portugal setelah mengandaskan Uni Soviet dengan skor 2-1.
9. Hasil Piala Global Tahun 1970
Brazil lagi-lagi jadi juaranya mengalahkan Italia dengan skor 4-1 pada putaran final. Jerman Barat menduduki peringkat ketiga setelah mengalahkan Uruguay 1-0.
10. Hasil Piala Global Tahun 1974 dan 1978
Juara tahun 1974 ialah Jerman Barat dan tahun 1978 ialah Argentina. Dua kampiun tersebut menghadapi Belanda pada partai finalnya. Sedangkan Polandia dan Brazil sama-sama menempati loka ketiga pada dua piala global tersebut.
Selanjutnya secara berurut hasil piala global tahun 1982 juaranya Italia; tahun 1986 juaranya Argentina nan menang dampak gol tangan Tuhan Maradona; tahun 1990 juaranya Jerman Barat; tahun 1994 juaranya Brazil; tahun 1998 juaranya Prancis; tahun 2002 juaranya Brazil; tahun 2006 juaranya Italia; dan menutup rangkaian hasil piala dunia sepanjang sejarahnya, Spanyol sukses menjadi kampiun pada tahun 2010.