Mengapa Dapat Terjadi?
Cerita daun muda merupakan salah satu topik nan digemari oleh para penyuka cerita dewasa. Kisah-kisah nan diceritakan selalu berkisar pada kisah percintaan kaum muda nan baru pertama kali melakukan interaksi seksual.Biasanya pelaku dikisahkan masih berusia belasan tahun dan belum pernah melakukan aktivitas seksual dengan versus jenisnya. Sehingga kebingungan dan kegugupan tokoh nan diceritakan pun sering mewarnai alur dalam cerita daun muda tersebut.
Pengalaman Pertama nan Diumbar
Tema kehilangan keperawanan, keperjakaan atau penyesalan sering diangkat oleh para penulisnya. Dan inilah nan sering menjadi sensasi dan dibawa ke alam fantasi oleh para pembacanya buat mendukung aktivitas seksual mereka. Ada rasa keingintahuan dari pembaca cerita dewasa, ketika dihadapkan pada sebuah kisah tentang pengalaman pertama para remaja dalam global seksual. Meskipun kemudian hal ini juga menjadi sebuah frekuwensi bahwa kehidupan seksual sudah makin akrab dengan manusia di berbagai taraf usia.
Mengapa Dapat Terjadi?
Ada dua hal nan ingin dicapai para penulis cerita dewasa, khususnya nan menggemari menulis dengan tema cerita daun muda ini. Tujuan pertama ialah bahwa penulis ingin berbagai kisah atas apa nan dialami atau diketahuinya kepada orang banyak. Ada semacam kebanggaan bagi sebagian pihak, ketika menceritakan pengalaman pertama mereka saat berhubungan seksual dengan versus jenis.
Sehingga makin banyak orang nan tahu tentang pengalaman sang penulis tersebut, makin banggalah dia. Mungkin hal ini aneh bagi sebagian orang nan masih memandang tabu masalah seksual.Namun bagi sebagian orang lain, ialah sebuah kebanggaan sebab sudah mampu dan berani berbuat sesuatu nan orang lain belum berani melakukannya. Ini terkait pula dengan makin longgarnya kebiasaan kesusilaan nan berlaku di tengah masyarakat kita.
Tujuan penulis kedua ialah bahwa tulisan nan dibuatnya merupakan sebuah pelampiasan atas fantasi seksual nan menjadi imajinasinya. Dan dia tak memiliki kemampuan serta kesempatan buat melakukan apa nan menjadi fantasinya. Tulisan menjadi sebuah pelarian baginya buat meraih kepuasan serta buat menunjukkan gengsi di tengah komunitasnya.
Sebab, dalam komunitas sex nan menyukai hal-hal tersebut, pengalaman atas aktivitas seksual merupakan sebuah hal krusial nan menjadi tolok ukur status di lingkungan tersebut. Dan buat meraih status tersebut, serta menutupi ketidakmampuan melakukan hal nan ‘seharusnya” maka diciptakanlah sebuah fantasi nan diolah sedemikian rupa dalam bentuk tulisan sehingga akan nampak nyata.