Fakta Tentang Rubah

Fakta Tentang Rubah

Rubah merupakan hewan hewan pemakan daging nan termasuk keluarga Canidae . Keluarga Canidae meliputi serigala, rubah, jakal, coyote , dan anjing. Ukuran tubuh rubah sedikit lebih kecil daripada anjing berukuran sedang. Ciri-ciri spesifik rubah ialah moncong kecil panjang dan ekor berbulu lebat.



Spesies Rubah

Rubah dapat ditemui di semua benua dan hayati di hutan, semak-semak, serta di padang pasir. Di Britania Raya, ada sebuah olahraga generik buat berburu rubah dengan menggunakan kuda atau anjing.

Di seluruh global terdapat 32 spesies rubah , namun sebenarnya hanya 12 spesies nan termasuk genus Vulpes atau “rubah sejati”. Jenis rubah nan paling sering ditemui dan penyebarannya paling luas ialah rubah merah ( Vulpes vulpes ).

Rubah merah merupakan mamalia pada ordo karnivora . Rubah merah habitatnya berada di Kanada, Alaska, Amerika Serikat, Eropa, Afrika Utara, dan Asia, termasuk juga Jepang. Rubah ini diprekenalkan di Australia pada abad ke-19. Rubah ini berewarna merah kecokelatan sama seperti namanya.

Selain rubah merah, beberapa spesies juga bisa ditemukan di hampir setiap benua. Bahkan wilayah Arktik nan sangat dingin juga dihuni spesies rubah nan disebut rubah arktik ( Alopex lagopus atau Vulpes lagopus ). Nama lain rubah arktik ialah rubah putih atau rubah salju.

Di benua Afrika juga bisa dijumpai beberapa spesies rubah. Rubah bertelinga kelelawar ( Otocyon megalotis ) menghuni padang sabana Afrika. Makanan mereka sebagian besar ialah serangga, seperti rayap dan belalang.

Gurun Sahara juga dihuni spesies rubah bernama rubah fennec ( Vulpes zerda ). Untuk melindungi diri dari pasir gurun nan panas, bagian bawah kaki rubah fennec tertutup oleh bulu tebal.

Rubah bersurai ( Chrysocyon brachyurus ) merupakan jenis rubah terbesar di Amerika Selatan. Sementara di Kanada terdapat rubah kelabu ( Urocyon cinereoargenteus ), jenis rubah nan dapat memanjat pohon.



Ciri Generik Rubah

Di alam liar, rubah dapat hayati sampai usia 10 tahun. Tetapi kebanyakan hanya hayati tiga tahun sebab perburuan, kecelakaan, dan penyakit. Umumnya, ukuran tubuh rubah lebih kecil daripada anggota keluarga Canidae nan lain, seperti serigala, jakal, dan anjing.

Rubah jantan memiliki berat rata-rata 5,9 kilogram, sedangkan rubah betina sekitar 5,2 kilogram. Karakteristik fisik rubah beragam, bergantung pada habitat mereka. Misalnya, rubah fennec (dan spesies rubah lain nan beradaptasi buat hayati di gurun, seperti rubah kit) memiliki telinga besar dan berbulu pendek. Sementara itu, rubah arktik bertelinga kecil dan berbulu tebal. Contoh lainnya, rubah merah memiliki bulu cokelat kemerahan, dengan ujung ekor bertanda putih.

Jumlah anak rubah berbeda-beda, bergantung pada spesies dan lingkungannya. Rubah arktik, misalnya, rata-rata melahirkan empat hingga lima anak, dan paling banyak sebelas.

Berbeda dengan serigala atau jakal, rubah tak hayati berkelompok. Rubah biasanya hayati dalam keluarga-keluarga kecil. Rubah merupakan hewan pemangsa oportunis nan piawai dalam berburu mangsa, terutama hewan pengerat.

Dengan teknik menyergap mangsa nan dilatih sejak muda, rubah mampu membunuh mangsanya dengan cepat. Rubah juga memakan berbagai jenis makanan nan lain, mulai dari belalang hingga buah-buahan.

Rubah sangat waspada terhadap manusia dan tak lazim dijadikan hewan piaraan. Namun, di Rusia rubah perak sukses dijinakkan setelah melalui program pemeliharaan selama 45 tahun. Pemeliharaan selektif tersebut juga menghasilkan karakteristik fisik dan konduite nan sering terlihat pada kucing, anjing, atau hewan rumahan nan lain, seperti perubahan pigmentasi, telinga terkulai, dan ekor menggulung.



Fakta Tentang Rubah
  1. Rubah merupakan hewan soliter dan dijumpai di hampir setiap jenis habitat. Rubah pun memperlihatkan kemampuan buat beradaptasi dengan kehadiran manusia.
  1. The rubah fennec merupakan rubah terkecil di antara semua spesies.
  1. Rubah mempunyai bermacam-macam suara dan pitches buat berkomunikasi. Selama masa kawin pada bulan Desember sampai Januari, rubah memperlihatkan suara bernada tinggi.
  1. Rubah lebih kecil ukurannya daripada serigala. Ciri-ciri rubah ialah moncongnya tajam, ekor lebat, dada serta perut biasanya berwarna putih atau abu-abu.
  1. Rubah nan hayati dekat dengan manusia memakan limbah rumah tangga.
  1. Rubah ialah hewan malam dan sering berburu pada malam hari.
  1. Rubah ialah hewan nan satu keluarga dengan anjing, tetapi memperlihatkan konduite nan mirip dengan kucing. Mata celah vertikal pada rubah sama dengan kucing. Di samping itu, hewan ini juga memilki cakar ditarik.


Makanan Rubah

Rubah merupakan hewan omnivora. Makanannya sebagian besar berupa invertebrata. Namun, rubah juga memakan hewan pengerat (seperti tikus dan kelinci) dan mamalia kecil lainnya, reptil (seperti ular), amfibi, rumput, buah-buahan, burung, telur, kumbang, serangga, dan hewan-hewan kecil lainnya.

Sebagian besar spesies rubah merupakan predator nan tak memilih-milih buruannya. Ada juga beberapa spesies nan memangsa hewan eksklusif saja, seperti rubah pemakan kepiting. Rubah umumnya mengonsumsi 1 kilogram makanan per hari. Residu makanan akan disimpan oleh rubah di bawah dedaunan, salju, atau tanah.



Konservasi Rubah

Rubah bisa dengan mudah dijumpai di kota-kota dan daerah pertanian. Bergantung pada spesiesnya. Rubah tampaknya beradaptasi dengan baik terhadap kehadiran manusia.

Rubah merah diintroduksi ke Australia, nan tak memiliki hewan pemakan daging sejenis. Di sana rubah hasil introduksi memangsa hewan liar asli. Beberapa di antaranya terancam punah.

Spesies-spesies lain tak bereproduksi semudah rubah merah dan terancam punah di lingkungan aslinya. Spesies rubah nan terancam punah antara lain rubah pemakan kepiting ( Cerdocyon thous ) dan rubah bertelinga kelelawar ( Otocyon megalotis ) dari Afrika. Namun, jenis-jenis rubah lainnya, seperti rubah fennec ( Vulpes zerda ), tak terancam.



Pemanfaatan Rubah

Di daerah perkebunan buah, rubah dimanfaatkan buat mengendalikan hama. Rubah bisa mengurangi hama tanpa merusak buah.

Berburu rubah merupakan kegiatan kontroversial nan bermula di Inggris pada abad ke-16. Berburu rubah dengan anjing saat ini dilarang di Inggris, tetapi berburu tanpa anjing masih diperbolehkan.

Pemburuan rubah juga dilakukan di negara-negara lain, seperti Australia, Kanada, Prancis, Irlandia, Italia, Rusia, dan Amerika Serikat. Rubah diburu buat diambil bulunya.



Rubah Bergaul dengan Manusia Sebelum Anjing

Anjing memang dikenal sebagai hewan nan bersahabat atau bergaul dengan manusia. Namun, sebelum bergaul dengan anjing, manusia lebih sering berinteraksi dengan rubah sebab zaman dahulu rubah banyak dipeliahara manusia.

Simpulan ini muncul setelah para arkeolog dari Universitas Cambridge, Inggris sukses menemukan tulang belulang rubah nan tertimbun tak jauh dari tulang manusia di Yordania. Berdasarkan keterangan para ahli, tulang rubah ini berumur sekitar 16.500 tahun. Sementara itu, penguburan anjing dan manusia paling awal baru ditemukan 4.000 tahun nan lalu.

Menurut seorang peneliti, kerangka tulang rubah nan dikubur dekat dengan kerangka manusia menunjukkan saat itu rubah ialah hewan kesayangan nan akan menemani tuannya ke akhirat. Lokasi penguburan ini membuktikan adanya interaksi antara manusia dan rubah.

Penelitian nan dilakukan ini terfokus pada makam Uyun Al-Hammam nan berada di lembah Sungai Wadi Ziqlab, Yordania. Tapi, para peneliti belum bisa memaparkan bagaimana mungkin rubah menjadi hewan peliharaan manusia sebab hewan ini cukup sulit dijinakkan.