Keluarga

Keluarga

Helmi Yahya berasal dari kota Palembang. Kehidupan masa kecilnya tak terlalu baik secara ekonomi. Ia harus berjuang keras agar dapat bertahan hayati di lingkungan nan cukup keras. Daerah Kertapati, loka asal Helmi Yahya itu terkenal dengan kehidupan para preman. Kertapati dekat dengan Pasar 7 Ulu dan Pasar 16 Ilir nan terkenal dengan global kejahatan nan luar biasa dan mungkin juga merupakan pusat markas besar para partikelir nan ada di kota pempek ini. Dari kehidupan nan keras itu, batin dan jiwa Helmi terbiasa buat melakukan banyak hal tanpa mengenal menyerah. Inilah nan membuat perjalanan terjal kehidupan Helmi menjadi menari dibaca dalam catatan nan diberi nama biografi Helmi Yahya



Helmi dan Tantowi Yahya

Tahukah Anda dengan Helmi Yahya? Helmi Yahya pernah diduga mendompleng kepopuleran kakaknya, Tantowi Yahya, nan lebih dulu merambah global entertainment Indonesia. Tiap kali Helmi berusaha tampil, orang-orang mengira bahwa tampilnya Helmi itu tidak lain ialah berkat donasi kakaknya. Helmi sadar itu dan Tantowi juga sangat tahu hal itu. Mereka berusaha bersikap biasa saja dengan semua gunjingan dan ketidakpercayaan orang lain terhadap Helmi.

Kalau saja para wartawan warta hiburan telah bejibun seperti saat ini, maka warta tentang hal ini pastilah lebih seru dan heboh. Pada saat itu saja warta tentang hal ini niscaya akan membuat telinga Helmi memerah. Apalagi kalau waktu itu seperti sekarang. Keduanya santai saja menghadapi semua tudingan itu. Tidak ada nan dapat menjelaskan dengan lebih baik kecuali membuktikan semua kerja keras itu memang benr-benar dari Helmi sendiri.

Helmi Yahya memang berbeda dengan kakaknya, Tantowi Yahya. Secara fisik tidak ada nan mengira kalau Helmi itu ialah adik Tantowi. Hanya nama belakang mereka nan membuat banyak orang bertanya-tanya apakah keduanya ada interaksi darah. Ketika orang tahu bahwa Helmi itu ialah adik Tantowi, orang-orang pun mulai curiga bahwa Helmi itu numpang tenar saja dan tak mempunyai kemampuan apa-apa.

Itulah tantangan bagi semua orang nan ingin maju. Akan banyak orang nan meragukan sebelum ada bukti nan meyakinkan bahwa semua itu memang sahih dan bukan sebab adanya kolusi atau adanya rasa belas kasihan. Akhirnya, Helmi Yahya mampu membuktikan bahwa dia mempunyai "buku kehidupan karier" sendiri. Ia mampu membaut orang menulis biografi Helmi Yahya dengan tinta emas nan memang buat dia dan buakn sebab kakaknya.

Kehadiran Tantowi Yahya nan lebih dahulu maju di bidang hiburan, malah menjadi satu pecutan dan dorongan nan sangat kuat bagi Helmi buat membuat sesuatu nan lebih baik daripada kakaknya. Bagaimanapun sebagai seseorang nan mempunyai kecerdasan nan diatas rata-rata, ketersinggungan memang ada, tetapi kakaknya juga bijaksana dengan tak berusaha mencampuri urusan adiknya. Saling mendukungnya mereka telah membuat keduanya meraih berhasil di jalur nan berbeda walaupun di global nan sama. Helmi lebih banyak berada di belakang layar memproduksi walaupun sesekali tampil ke depan menjadi presenter. Sedangkan Tantowi lebih di depan layar sebagai seseorang nan menjadi pusat perhatian.

Helmi Yahya memang kalah keren dari Tantowi Yahya nan terkenal sebagai seorang metroseksual man . Tantowi nan masa mudanya cukup tampan dengan paras cerah dan berseri ditopang oleh otak nan cerdas terlihat sangat berbeda dengan Helmi Yahya nan sederahna dan lebih terlihat sebagai seorang kutu buku nan tak asyik bila diajak bergaul. Namun, Helmi mampu menggali potensinya sendiri nan mungkin saja tak dimiliki kakaknya.

Keduanya telah menjadi seorang pekerja keras sejak berusia sejak dini. Kehidupan masa kecil itu mau tidak mau memang sangat mempengaruhi kehidupan mereka selanjutnya. Bahwa hayati ini tidak pernah ada tanpa onak dan duri, telah menjadi satu prinsip nan tidak mungkin dilupakan oleh Helmi Yahya. Ia harus tetap bertahan dan terus berupaya tetap menjadi nan terbaik di bidangnya. Ia nan tak dapat diam dengan otak nan terus dipenuhi oleh berbagai ide, terus saja bergerak. Gerakan Helmi inilah nan membuatnya tetap dapat bertahan di tengah gempuran tantangan nan terus berusaha melibas dan menghalangi langkahnya. Pekerja keras seperti Helmi Yahya ini patut diberi perhatian lebih sebagai bentuk inspirasi kepada siapapun nan ingin berusaha dan menang dalam merajut impiannya.



Politik dan Entertainment

Seperti Tantowi Yahya nan berusaha mengadu peruntungan di global politik dan berhasil, Helmi Yahya masih belum beruntung di global politik. Tantowi Yahya sukses menjadi anggota DPR nan terhormat dengan bergabung dengan Partai Golkar. Sedangkan Helmi Yahya harus puas merasa bahwa mungkin nasibnya tak seberuntung kakaknya. Ia mungkin lebih ditakdirkan dijalur bisnis nan berbasis hiburan atau bisnis lainnya. Ia tetap menghargai apapun nan telah ia temui dalam kehidupannya. Ia tetap menghormati dan menjadikan kakaknya sebagai salah satu figur nan patut dijadikan pemacu dan semangat buat terus maju.

Keinginannya menjadi wakil gubernur Sumatera Selatan dan calon bupati Kabupaten Ogan Ilir masih belum berhasil. Ia ingin melakukan sesuatu nan lain dan lebih kepada tanah kelahirannya. Ia ingin melihat tanah kelahirannya lebih dapat bersaing dengan daerah-daerah nan ada di belahan tanah Indonesia nan lain. Ternyata keinginan itu belum ada salurannya. Ia harus rela dan ikhllas. Urusan kesalahpahaman dan kehilangan uang nan dirasakannya dimasa kampanye benar-benar telah memberinya pelajaran nan tidak akan pernah ia lupakan.

Apapun itu, segala sesuatu itu niscaya ada hikmah nan tidak akan dapat dihindarkan. Helmi tak menyurutkan niatnya membantu rakyat kecil dalam memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Ia tetap berkomitmen membantu mereka. Ia sangat tahu bagaimana rasanya menjadi rakyat kecil. Ia tahu rasanya berjuang meraih sesuap nasi dan terus berdoa agar dimudahkan dan dilancarkan semua usaha. Ia tahu bagaimana ia menangis tersedu merasa perjuangan telah dipuncaknya tetapi hasil nan diharapkan belum juga sukses diraih.

Oleh sebab itulah, Lewat acara relaity show , seperti Tolong , Uang Kaget , Bedah Rumah , Masihkah Kau Mencintaiku , nan diproduksi oleh perusahaan Production House -nya, Helmi menyalurkan bantuan. Ide dari acara itu memang ada nan berasal dari perusahaan lain nan berasal dari luar negeri dan uang nan dipakai buat membantu tersebut didapatkan dari para sponsor, tetap saja ide cemerlang Helmi dan timnyalah nan menyalurkan semua itu. Paling tidak, Helmi merasa bahawa apa nan telah dilakukannya dapat bermanfaat dan memberikan inspirasi bagi banyak orang.



Keluarga

Helmi Yahya tak terlalu beruntung dalam kehidupan rumah tangga. Perceraian akhirnya harus terjadi pada 2009 walaupun sempat rujuk sekali. Namun, Helmi tidak ingin menduda dan hayati sendiri terlalu lama. Pada awal 2010, Helmi menikahi mantan muridnya, Febriyani Sofyan.

Helmi sempat terlihat cukup kurus ketika permasalahan rumah tangganya menjadi sorotan publik. Namun, setelah menikah lagi, Helmi tampak segar kembali dan terus berkarya dengan ide-ide kreatifnya. Beberapa acara produksi PH-nya masih banyak nan merajai pertelevisian Indonesia.



Masa Kecil dan Pendidikan

Helmi Yahya terlahir di Indrayala, Sumatera Selatan, 6 Maret 1963. Helmi melewatkan masa kecilnya di kota kecil, Indralaya, nan kini menjadi lokasi Universitas Sriwijaya. Helmi dan Tantowi Yahya sudah dikenal berotak encer sejak masa kecil. Helmi nan bukan berasal dari keluarga berada tersebut harus berpikir keras agar tetap dapat melanjutkan pendidikan.

Helmi sempat mencicipi kampus hijau Institut Pertanian Bogor selama 3 bulan. Namun akhirnya, dia meninggalkan IPB dan melompat ke STAN agar dapat bersekolah secara perdeo dan langsung mendapat kerja saat lulus. Helmi akhirnya lulus dari STAN dan sempat mengabdikan diri pada almamaternya itu. Setelah itu, Helmi melanjutkan pendidikannya ke Universitas Miami, Amerika.



Prestasi

Helmi sangat dikenal sebagai Raja Kuis. Karyanya sudah cukup banyak. Di antaranya ialah Kuis Siapa Berani nan mengantarkannya mendapatkan Panasonic Award 2002 buat kategori Kuis Favorit. Helmi juga pernah meraih penghargaan sebagai Pembawa Acara Pria Terbaik masih pada ajang Pansonic Award 2002.



Bisnis

Sempat disinyalir berlaku tak adil pada para karyawannya, Helmi Yahya tetap melebarkan sayap bisnisnya. Terutama, di kota kelahirannya. Helmi nan kini menjabat sebagai presiden direktur perusahaan real estate Marvin Reeve Indonesia, sedang membangun sebuah hotel berlantai tujuh dengan konsep modern tradisional di pinggiran Sungai Musi. Hebatnya, ada sebuah rumah adat Palembang berusia 300 tahun nan akan diletakkan di atas hotel tersebut. Helmi juga sudah berencana membangun resort dan loka wisata lainnya.

Itulah sekelumit biografi Helmi Yahya.