Merenungi Tumbuhan Lumut sebagai Kreasi Allah

Merenungi Tumbuhan Lumut sebagai Kreasi Allah

Sekitar 540 juta tahun nan lalu, beberapa jenis tanaman dari keluarga ganggang berevolusi buat bisa hayati di daratan, di luar dari air. Padahal, seperti nan kita ketahui bahwa ganggang hayati di dalam air sebagai wahana kehidupan para makhluk air. Ganggang nan hayati di daratan ini ialah awal terbentuknya tumbuhan lumut seperti sekarang.



Lebih Dekat Dengan Tumbuhan Lumut

Lumut berasal dari divisi byrophyta atau tanaman nan tak memiliki xylem maupun floem. Tumbuhan ini berbeda dari tumbuhan-tumbuhan dengan kelas nan lebih tinggi sebab tak memiliki pembuluh dalam buat menghantarkan air. Selain itu, tumbuhan ini juga tak memiliki bunga, buah, dan bibit. Lumut berukuran sangat kecil dan tak memiliki batang seperti tumbuhan pada umumnya.

Meskipun lumut ialah keluarga ganggang nan hayati di darat, namun ia tetap membutuhkan banyak air dari lingkungan sekitarnya. Itulah mengapa lumut hanya bisa tumbuh pada lingkungan nan lembab dan sering tersiram oleh air. Tidak ada tanaman nan bisa hayati di atas bebatuan dan permukaan keras lainnya seperti lumut.

Lumut memiliki kelebihan pada akarnya nan bisa merekat pada berbagai permukaan nan keras nan tak mungkin dijadikan sebagai loka buat menancapkan akar pada tumbuhan nan lain. Dengan kelebihannya tersebut, tumbuhan ini memenuhi kebutuhannya dari air nan membasahi permukaan tersebut, entah dengan air hujan, deburan ombak, embun, atau saluran air pada permukaan tersebut.

Sama halnya seperti tanaman nan lain, lumut mendapatkan makanan dengan cara fotosintesis. Ia juga memiliki kloroplas nan membantu terjadinya proses fotosintesis seperti pada tumbuhan nan lain.

Pertumbuhan lumut dilakukan dengan cara mitosis, di mana sebuah sel akan membelah diri menjadi dua bagian buat mendapatkan makanan secara bersama-sama. Namun, dalam proses reproduksi, lumut akan menggunakan meiosis buat memproduksi spora nan akan tertiup oleh angin dan hinggap pada permukaan nan lain buat tumbuh menjadi tumbuhan lumut nan baru.

Apa itu meiosis? Meiosis ialah sebuah proses buat memproduksi sel baru berupa spora. Sebuah sel nan bereproduksi dengan meiosis memiliki DNA dan nukleus nan berbeda dan lebih banyak daripada mitosis. Ketika satu dari beberapa sel bereproduksi, setiap DNA atau kromosom dari sel ini membuat ‘kopian’ dari diri mereka sendiri buat menjadi bahan reproduksi.



Tumbuhan Lumut pada Permainan

Tumbuhan ini rupanya menarik beberapa perhatian orang buat dijadikan sebagai tokoh primer dalam sebuah permainan. Biasanya, orang lebih bahagia memilih objek generik buat dijadikan tokoh primer dalam permainan nan hendak dibuatnya, seperti bola, pesawat terbang, atau bahkan manusia. Namun, ternyata beberapa orang bahagia membuat sesuatu nan jauh lebih unik dan tak terpikirkan oleh orang lain, seperti lumut.

Tumbuhan lumut rupanya bisa menjadi tokoh primer di dalam sebuah permainan flash nan bernama Moss. Tujuan dari permainan itu sangat sederhana, yakni menyelesaikan sirkuit perlombaan dalam waktu nan sesingkat-singkatnya. Nantinya, waktu Anda akan dicatat dalam daftar “pemain tercepat” setelah menyelesaikan sirkuit perlombaan.

Fitur nan ditawarkan oleh permainan Moss ini juga sangat sederhana, namun konten permainan dirasa cukup menantang. Lumut nan kita mainkan akan kita gerakkan secepat mungkin menuju garis akhir dengan trek nan cukup berat, di mana karakter lumut nan Anda mainkan harus menempel pada dinding buat melompat ke dinding nan lebih tinggi dan usahakan agar lumut nan Anda gerakkan tak jatuh ke dalam jurang.

Sifat permainan ini mirip seperti permainan N nan juga dibangun dengan framework flash , di mana tokoh primer harus menyelesaikan misinya sambil melompat dari dinding nan rendah ke dinding nan lebih tinggi. Unik memang jika kita membayangkan sebongkah lumut menjadi tokoh primer pada sebuah permainan PC. Dengannya, anak-anak juga akan sedikit mengenal sifat lumut nan diciptakan buat bisa menempel pada semua permukaan nan lembab.



Merenungi Tumbuhan Lumut sebagai Kreasi Allah

Terkadang kita berpikir, buat apa Allah menciptakan lumut. Padahal, masih banyak tumbuhan nan lebih latif dan lebih berguna dibandingkan lumut. Namun, kita harus kembali kepada kaidah bahwa Allah tiada menciptakan segala sesuatu dengan sia-sia. Berikut ialah pesan nan Allah katakan di dalam Alquran:

(yaitu) orang-orang nan mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Kudus Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. ”(Q.S Ali-Imran: 191).

Dan siapakah nan disebut Allah sebagai ‘orang-orang nan mengingat Allah dalam keadaan berdiri maupun duduk’? Jawabannya ada di ayat sebelumnya,

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang nan berakal ,” (Q.S Ali-Imran: 190).

Jadi, orang-orang nan senantiasa memperhatikan kreasi Allah dan menganggap bahwa tiada kreasi nan sia-sia ialah golongan orang-orang nan berakal.



Fungsi Lumut

Jadi, apakah fungsi lumut bagi kehidupan? Lumut memiliki fungsi nan mungkin sebagian dari kita tak mengetahuinya. Diantara fungsi lumut tersebut adalah:



1. Sebagai makanan bagi makhluk hayati nan lain

Kita mungkin tak pernah terpikir buat memakan lumut, baik digoreng, dikukus, ditumis, maupun dimasak. Oleh karenanya kita akan berpikir bahwa lumut tak memiliki banyak fungsi nan berarti. Padahal, banyak hewan nan menggunakan lumut sebagai makanan utamanya. Hewan-hewan tersebut ialah rotifer, nematoda, beberapa jenis siput, kalajengking, semut, keluarga laba-laba, belalang batu, kumbang pengkonsumsi lumut, dan tardigrada.

Hewan-hewan tersebut membutuhkan lumut sebagai makanan pokok mereka. Jika tidak, maka siklus kehidupan dan rantai makanan hewan akan rancu dan akan terjadi kekacauan berantai. Sebagai contoh, laba-laba. Jika lumut tak ada, maka laba-laba akan punah dan akan banyak serangga nan berkeliaran tanpa terkendali. Akibatnya, akan terdapat banyak penyakit dampak serangga liar di rumah-rumah warga.



2. Bisa digunakan sebagai loka tinggal hewan

Lumut bisa dijadikan sebagai habitat sebab beberapa hal, diantaranya adalah:

  1. Sebagai isolator buat melawan hawa panas, dingin, dan angin kencang,
  2. sebagai bantalan buat menaungi hewan dari perubahan iklim nan ekstrim,
  3. menyaring suara nan terlalu keras buat beberapa hewan,
  4. sebagai loka berlindung beberapa hewan sebab tersamar dengan lingkungan sekitar dan tak menarik perhatian,
  5. sebagai loka buat mengerami telur dan loka menaungi kepompong bagi beberapa hewan mikro, dan
  6. sebagai loka buat melakukan kamuflase.


3. Sebagai indikator terjadinya pencemaran udara atau air

Tumbuhan ini sangat sensitif dengan polutan udara maupun air. Oleh karenanya, lumut bisa dijadikan surat keterangan sebagai indikasi terjadinya pencemaran udara maupun air.



4. Sebagai indikator buat mendeteksi bahan logam

Terdapat beberapa jenis lumut nan bisa mendeteksi batu ataupun permukaan tanah nan mengandung logam, seperti tembaga. Contoh lumut nan bisa mendeteksi bahan logam pada batuan atau tanah ialah lumut tembaga.



5. Mengatur ekuilibrium air dan mempersubur tanah

Sebuah penelitian membuktikan bahwa biji-biji tumbuhan nan berjatuhan pada lumut 90%-nya akan memiliki kecambah. Lumut juga mempunyai kemampuan bagaikan spons, dimana ia bisa menyerap air dan menyimpannya buat keperluan mendatang. Dengan adanya hal tersebut membuktikan bahwa tumbuhan lumut bisa mengatur ekuilibrium air dan menjaga kesuburan tanah bagi kehidupan tumbuhan lain.