Hikmah dan Kesimpulan
Hidup selalu menyimpan banyak makna kehidupan nan luar biasa dan juga memberikan kegunaan tersendiri bagi manusia. Makna hayati mengajarkan kita banyak hal, mulai dari memberikan edukasi, proses kedewasaan, dan juga pegalaman hayati nan luar biasa. Dan, hal ini tentunya bisa menjadi proses menuju kebaikan nan ingin kita raih.
Arti Makna Kehidupan
Mencari makna kehidupan bukanlah hal nan mudah, namun bukan pula hal nan sulit. Untuk menyikapi makna kehidupan, kita perlu memaknainya bukan hanya dengan akal sehat, namun juga hati nan bersih. Karena makna hayati hanya akan bisa dirasakan oleh orang-orang nan memiliki hati dan pikiran nan bersih.
Bagi mereka nan memiliki hati dan pikiran nan kotor, akan sulit menemukan sebuah makna kehidupan tersebut. Makna hayati bukanlah hal nan secara wujud fisiknya terlihat ada, namun dia hanya bisa dirasakan melalui hati dan fikiran nan bersih.
Dalam memperoleh makna kehidupan ini, setiap orang akan menemuinya dengan cara nan berbeda, ada nan melalui hal-hal nan menyenangkan ataupun melalui hal nan kurang mengenakkan. Semua itu telah diatur sendiri oleh Tuhan sebab Tuhan ingin mengetahui sejauh mana kita bisa mengambil makna hayati itu melalui hal-hal nan Dia berikan kepada manusia.
Setiap manusia tentunya akan bhineka dalam mengambil makna kehidupan nan Tuhan diberikan. Makna hayati nan Tuhan berikan melalui ujian kesulitan biasanya bisa tergali sendiri oleh manusia. Namun, makna hayati ini tak selalu tergali ketika manusia ditimpa kesenangan dan kemudahan sebab di saat itulah biasanya manusia lupa buat bersyukur dan berdoa. Lain ketika mereka mendapat suatu musibah, maka mereka akan banyak berdoa dan memohon.
Hal inilah nan memang menjadi misteri tersendiri bagi Tuhan bahwa kebanyakan kita biasanya lupa kepada Tuhan bila sedang mendapat kenikmatan dan kelimpahan. Namun, pada saat ditimpa kesulitan, manusia akan banyak mengingat Tuhan dan baru akan mendapat makna kehidupan itu sendiri. Makna hayati memang Tuhan berikan kepada setiap hamba-Nya agar hamba-nya tersebut memperoleh suatu pembelajaran nan baik dalam kehidupannya. Hal ini di berikan melalui caranya tersendiri dan disesuaikan dengan kadar kesanggupan setiap hamba-Nya.
Pada saat menerima pemberian Tuhan inilah manusia banyak nan menyikapinya dengan berbeda-beda. Pada saat ditimpa kesulitaan banyak nan berdoa dan ingat kepada Tuhan, namun tidak sporadis pula ada nan berkeluh kesah dan menganggap Tuhan tak adil, tak sayang, bahkan nan paling parah ada nan mengatakan bahwa Tuhan itu tak ada.
Dan, bagi nan mendapat kesenangan, ada mereka nan bersyukur dan banyak mengingat Tuhan, namun tidak sporadis pula ada nan tak bersyukur kepada Tuhan, bahkan mengucapkan terima kasih kepada Tuhan pun tidak.
Di sinilah kualitas keimanan seorang manusia akan teruji dan terlihat dengan sangat jelas, bagaimana mereka menyikapi ujian kehidupan nan mereka hadapi.
Ternyata kebanyakan manusia justru menjadi lengah dan tak ingat kepada Tuhan saat mereka sedang mendapat kesenangan dan kenikmatan. Karena mereka begitu sedang merasa asyik dengan kesenangannya, namun apabila mereka mendapat kesulitan baru mendekat dan banyak mengingat Tuhan. Ujian itu tak melulu dikemas dalam bentuk kesulitan saja, namun ujian juga dikemas dalam bentuk kemudahan dan kesenangan.
Gambaran di atas merupakan kenyataan kehidupan nan memang benar-benar dialami oleh setiap manusia dan itu sudah menjadi sunnatullah kehidupan. Namun nan terparah dari itu semua ialah manusia nan tak percaya dengan adanya keberadaan Tuhan, yaitu ketika mereka dilanda dan melihat ujian kehidupan nan sangat menyulitkan dan menyedihkan.
Ada sebuah kisah nan memberikan sebuah makna hayati nan luar biasa, isi dari kisah ini memberikan arti dari sebuah makna kehidupan nan Tuhan berikan kepada kita. Berikut ialah sepenggal kisahnya.
Menggali Makna Hayati dari Sebuah Kisah
Suatu hari, seorang laki-laki bernama Steve pergi ke Barbara Shop buat memotong jenggot dan kumisnya. Sudah hampir tiga bulan lamanya dia tak pergi bercukur sebab kesibukannya nan cukup padat. Tibalah Steve di loka cukur langganannya nan bernama "Barbara Shop", dengan ada lampu warna-warni nan berputar di depan pintunya. Dia pun langsung masuk ke dalam dan menyapa tukang cukur langgannya.
Steve: "Hai……."
Tukang Cukur: "Hai Tuan Steve, wah sudah lama tak terlihat kemari".
Steve: "Ya, aku sedang sibuk dengan beberapa urusan pekerjaan, dan sekarang baru sempat kemari, (sambil tersenyum).."
Tukang Cukur: "Oh begitu, mari tuan silahkan (sembari mempersilahkan Steve duduk dan menyiapkan kain epilog buat bercukur).
Dan, seperti biasa ketika sedang bercukur, tidak lengkap rasanya bila tak ada topik nan menjadi perbinacangan selama bercukur. Berbagai macam topik menjadi pilihan mereka, mulai dari sosial, keluarga, politik, ekonomi, pemerintahan, dsb. Hingga akhirnya Tuhan menjadi topik pembicaraan pada saat itu.
Steve: "Anda tahu Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, atas kelimpahan-Nya nan diberikan kepada Saya. Setiap kerja keras Saya dan do'a nan Saya panjatkan, Tuhan selalu mengabulkannya. Tuhan itu memang sangat luar biasa (sembari tersenyum bahagia)".
Tidak seperti biasanya, tukang cukur tadi hanya terdiam, dia tak begitu menanggapi terkait pembicaraan Steve saat itu, tampak dari raut wajahnya nan tak begitu menanggapi cerita dari Steve. Akhirnya dia pun berkata.
Tukang Cukur: "Hai Tuan, aku tak percaya bahwa Tuhan nan seperti Anda katakan tadi itu ada!!! (dengan tegasnya)".
Steve pun kaget dan berkata, "Mengapa Anda berkata demikian???"
Tukang Cukur: "Ya, jika memang Tuhan itu ada tentu tak akan ada anak-anak sakit dan banyak anak-anak terlantar. Jika Tuhan itu ada tentu tak akan ada sakit dan penderitaan, Tuhan apa nan membiarkan semua itu terjadi! ungkapnya dengan nada tinggi. Apa Anda tak melihat warta nan tayang di media cetak dan elektronik, selalu menggambarkan penderitaan dan kesengsaraan nan terjadi".
Kemudian dia menunjukkan koran nan baru saja dia baca, dan kembali berkata, "Ini Anda lihat, semua nan terjadi di global ini hanyalah penderitaan dan kesengsaraan, dan Anda lihat warta di televisi nan sedang tayang saat ini itu pun menunjukkan banyaknya penderitaan dan kesengsaraan nan terjadi".
Steve hanya tertegun mendengarnya, dia tidak menyangka jika tukang cukur itu akan berkata demikian. Kemudian dia berkata.
Steve: "Tapi bagaimana dengan kegembiraan dan kebahagiaan nan Saya rasakan saat ini, bukankah itu ialah anugerah Tuhan, dan bagaimana dengan penghasilan nan Anda dapatkan setiap hari dari hasil mencukur ini, bukankah ini ialah anugerah Tuhan?"
Tukang Cukur: "Wah kalau soal itu memang sudah sewajarnya Tuan, Anda bekerja di perusahaan nan bonafit sudah barang tentu Anda akan mendapatkan uang berlimpah dan keluarga Anda pun bahagia. Dan wajar saja jika Saya mendapatkan pelanggan setiap hari, sebab memang semua orang butuh bercukur, itu sudah wajar Tuan. Tidak ada hubungannya dengan anugerah Tuhan, (Tukang cukur berkata semakin mantap dan yakin)."
Steve pun berpikir apa nan baru saja diucapkan oleh si Tukang Cukur, namun dia tak memberikan respon, agar argumentasi itu tak semakin meluas. Setelah selesai Steve keluar dari Barbara Shop tersebut, tiba-tiba dia berpapasan dengan seorang laki-laki masuk ke dalam Barbara Shop tadi, lelaki tadi berambut panjang dan berjenggot sangat lebat.
Nampak dia sudah sangat lama sekali tak pergi ke tukang cukur dan itu membuat penampilannya sangat tak rapi. Melihat hal itu, Steve pun langsung mendapatkan jawaban nan tepat atas pertanyaan dari tukang cukur tadi. Steve pun kembali ke dalam Barbara Shop dan berkata kepada Tukang Cukur.
Steve: "Hai Tuan, ternyata di global ini tak ada tukang cukur!!!! (otomatis tukang cukur pun terkejut)"
Tukang Cukur: Bagaimana tak ada Tuan, buktinya ialah Saya, dan Saya ialah seorang tukang cukur, sanggah si tukang cukur keheranan".
Lalu, Steve berkata tegas, "Kalau memang tukang cukur itu ada, tak mungkin ada orang berjenggot lebat seperti bapak nan satu ini".
Tukang cukur: "Ahh, Anda dapat saja Tuan. Tukang cukur itu selalu ada, nan terjadi pada pria ini ialah dia tak mau datang ke Barbara Shop Saya buat bercukur, ujarnya.
Steve: "TEPAT!!!, tegas Steve, itulah poinnya. Sebenarnya Tuhan itu ada. Yang terjadi pada umat manusia yaitu tak datang dan mencari-Nya, itulah sebabnya mengapa tampak banyak penderitaan di seluruh global ini". Mendengar jawaban tersebut Tukang cukur pun tersentak kaget, dia hanya tertegun mendengarnya dan bingung harus berkata-kata.
Tukang Cukur: Anda sahih Tuan, Saya memang telah galat atas ucapan dan pendapat Saya, Saya telah salah besar atas perkataan Saya tadi" (seraya menundukkan kepalanya).
Steve: "Ya, aku konfiden Anda hanya sedikit khilaf tadi. Karena sebenarnya Anda hanya mencari sebuah jawaban nan tepat, atas kebingungan nan sedang Anda rasakan."
Tukang cukur pun hanya tersenyum, sembari mengatakan, "Terima kasih Tuan atas jawaban nan engkau berikan dan telah mengingatkan Saya atas kekhilafan tadi."
Steve: "Wah jelas bukan Saya nan memberikan jawaban itu, tapi itu ialah jawaban dari Tuhan melalui lisan Saya (sambil tersenyum)". Dan mereka berdua pun saling tersenyum penuh arti.
Hikmah dan Kesimpulan
Hikmah nan bisa kita ambil dari kisah di atas, yaitu terkadang kita terlalu gampang mengambil sebuah konklusi dari sesuatu hal nan tak kita pikirkan dengan mendalam. Terkadang kita sulit dalam mengambil makna kehidupan dari setiap kejadian nan terjadi dalam kehidupan ini bahkan sampai mengatakan bahwa Tuhan itu tak ada.
Tukang cukur itu ialah diri kita nan selalu tak pernah bersyukur dan mendekatkan diri kepada Tuhan, padahal Tuhan selalu ada di dekat kita. Dia selalu senantiasa mengawasi kita setiap waktunya dan Dia selalu mendengarkan doa setiap hamba-Nya nan mengadu kepada-Nya.
Tuhan memberikan kita ujian sebagai bentuk kasih sayangnya kepada kita dan juga sebab Tuhan ingin mengetahui kualitas keimanan setiap hamba-Nya. Tuhan pun ingin akan mengangkat derajat Hamba-Nya melalu ujian nan Dia berikan, sebab melalui ujian dari Tuhanlah kita akan menemui makna kehidupan nan sesungguhnya dan makna kehidupan ini hanya bisa dirasakan oleh orang nan memiliki hati nan higienis dan pikiran nan bersih.
Mengenal Arti dan Makna Kehidupan
Banyak orang terlalu serius mengurusi kehidupan di dunia, padahal hayati di global ini hanya sementara. Ini nan sering dilupakan oleh manusia. Lupa mengingat sebuah perjalanan kehidupan hakiki setelah hayati di dunia. Kurang cerdas mengenal dan mengetahui makna kehidupan itu sendiri.
Kehidupan nan Sementara
Hidup di global diibaratkan kita sedang bercocok tanam di ladang, dan kelak hasil dari cocok tanam tersebut akan kita tuai pada kehidupan setelah mati, yakni kehidupan di akhirat. Hayati di global hanya senda gurau, permainan nan tidak lebih hanya sebagai terminal kehidupan menuju sebuah hayati nan lebih kekal dan hakiki.
Adanya kehidupan setelah wafat merupakan hal nan wajib dipercaya oleh mereka nan memiliki agama. Segala bentuk tindakan nan pernah kita lakukan selama di global ini akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. Inilah nan menyebabkan kita tidak boleh begitu larut dengan indahnya kehidupan dunia. Sebab akan ada proses hitung-hitungan nan akan kita jalani kelak di hadapan Tuhan.
Jika kita jelek selama di global pasti Tuhan akan memberi balasan nan setimpal dengan keburukan kita. Sebaliknya jika kita baik, maka Tuhan akan memberi balasan berupa estetika surga nan sangat dinanti-nanti oleh manusia. Inilah makna kehidupan nan sebenarnya.
Indahnya gemerlap kehidupan di global sering membuat manusia lupa dengan hakikat dan makna kehidupan. Manusia merasa seolah mereka akan hayati selamanya di dunia. Mereka lupa bahwa akan ada kehidupan sejati nan akan dilalui. Segala bentuk ketidakadilan nan dialami manusia selama di global akan diadili di akhirat kelak. Di sanalah pengadilan nan tidak akan pernah sedikit pun menzalimi para peserta pengadilan tersebut.
Manusia krusial mengingat mati, karena itu akan mendorong dirinya cerdas dalam mengahadapi segala hal kehidupan di dunia. Ia tidak akan tertipu dengan kemewahan dunia. Bahkan dikatakan bahwa orang nan paling pintar ialah orang nan selalu rajin mengingat kematian atau disebut dengan zikrul maut. Sebab kematian ialah sesuatu nan rahasia, hanya Allah nan tahu kapan seorang hamba akan ia panggil kembali.
Arti Kehidupan
Apakah arti dan makna kehidupan itu? berikut ini beberapa pengertian singkat mengenai makna kehidupan nan bisa memberikan pelajaran dan kegunaan bagi manusia;
Hidup ialah buat beribadah; beribadah merupakan salah satu bentuk dari cara manusia bercocok tanam di muka bumi buat kemudian menuai hasilnya kelak di akhirat. Beribadah nan dilakukan manusia meskipun sebagai bentuk perintah dari Tuhan, tidak lain khasiatnya ialah buat manusia itu sendiri.
Tuhan tidak akan pernah kurang kemuliaannya seandainya saja seluruh manusia di muka bumi ini tak menyembah-Nya. Tuhan tetap akan Esa dan memiliki segala kekuasaan dan kebesaran. Ibadah nan dilakukan manusia buat kepentingan manusia itu sendiri.
Hidup buat menjadi khilafah bagi bumi; salah satu tugas krusial manusia diciptakan di muka bumi ialah buat menjadi pemimpin dan memakmurkan bumi dan alam semesta. Manusia diberi amanah oleh Tuhan buat mengelola alam semesta nan begitu kaya. Fakta nan terjadi justru manusia nan kerap melakukan kerusakan terhadap alam semesta itu sendiri.
Kesalahan manusia nan tak amanah terhadap tugasnya menyebabkan kemurkaan Tuhan, dan akhirnya bala pun terjadi dimana-mana. Bala tersebut terjadi dampak kesalahan dari tangan-tangan manusia itu sendiri dalam mengelola dan memanfaatkan alam semesta.
Manusia terkadang terlalu rakus dalam memerah hasil-hasil sumber daya alam.Dalam menjalani kehidupan ini, tentu tak akan berjalan dengan penuh kebahagiaan dan kemulusan saja. Pastilah terdapat cobaan dan ujian sebab dengan cobaan dan ujian inilah manusia akan mendapatkan nilai di sisi Alloh sebagai Tuhannya.
Cobaan dan ujian memang ialah sebuah keniscayaan dalam kehidupan manusia. Tidak ada satu manusia pun di global ini nan tidak mengalaminya. Karena memang hal ini pun juga telah disebutkan banyak di dalam ayat Al Quran.
Cobaan dan ujian tentu ada dalam dua bentuk yaitu kesedihan dan kebahagiaan. Kesedihan seperti kurangnya harta, ditinggalkan oleh orang nan disayangi atau tertimpanya bala atau penyakit nan tidak kunjung sembuh ialah bentuk ujian nan tidak diharapkan oleh kebanyakan orang. Karena memang semuanya membawa pada keadaan nan tidak mengenakkan.
Sedangklan bentuk ujian nan kedua ialah dimana semuanya berada pada hal nan mengenakkan. Misalnya banyaknya mal nan dimilki, usaha nan dijalankan berhasil dan selalu menghasilkan untung besar. Memilki banyak anak nan sehat dan pintar. Semuanya ialah bentuk ujian nan terkadang tidak banyak disadari oleh kita sebab memang di balik semuanya tersimpan kebahagiaan bukan kesedihan.
Dalam menghadapi kedua hal tersebut, manusi dinilai oleh Alloh. Dan dari evaluasi inilah Alloh akan menentukan banyak sediktnya pahala nan akan di bisa oleh manusia tersebut.
Jika memang ia bisa melewatinya dengan baik dan sahih tentu akan mendapatkan nilai nan baik. Dan nilai nan baik ini akan membawanya kepada surganya Alloh. Sebaliknya jika manusia dalam menghadapi semua cobaan dan ujian itu tak sukses dengan sahih maka nan didapat ialah nilai nan jelek dimana nilai ini akan menjerumuskan manusia ke neraka nan begitu menyiksa.
Dua Konsep kehidupan
Dalam menghadapi semua cobaan dan ujian nan telah diberikan oleh Alloh, ada dua hal bijak nan patutnya kita lakukan. Kedua hal ini sejatinya ialah dua hal fundamental nan harusnya dikuasai oleh seluruh manusia nan ada agar ia bisa mlewati kehidupan ini dengan lebih bermakna. Kedua hal ini ialah hal nan sepele buat dilakukan. Namun walau pun begitu tidak semua orang bisa melakukannya dengan baik.
Dua hal ini ialah sabar dan syukur. Hal inilah nan sepatutnya dilakukan manusia dalam menghadapi semua cobaan dan ujian nan diberikan Alloh kepada hidupnya. Tentu dengan dua hal ini pula manusia akan sukses melewati hidupnya dan menggapai tujuan nan hakiki.
Sabar. Sabar ialah perasaan menerima dengan ikhlas segala apa nan telah ditetapkan Alloh dalam hidupnya. Sabar erat kaitannya dengan bentuk ujian nan tidak mengenakan atau ujian nan dipenuhi dengan kesedihan.
Jika kita tertimpa musibah misalnya kurangmya harta, tentu sabarlah nan harus kita tanamkan dengan lebih mendalam dalam hati kita. Kita berusaha iklas untu menerimanya dan memahami bahwa itu semua adlah ujian nan berasal dari Alloh dimana di balik semua itu ada pahala.
Atau pun jika kita sedang ditimpa sebuah penyakit, tentu kita pun tetap harus bersikap sabar dalam menghadapinya. Kita berusaha buat konfiden bahwa di balik penyakit tersebut tentu ada obat buat kesembuhannya.
Di balik kesabaran ini juga terdapat pahala nan cukup besar nan telah dijanjikan oleh Alloh. Tentu kita akan benar-benar menjadi orang nan merugi jika kita ketika menghadapi penyakit ini dengan perasaan tak sabar dan tak ikhlas menerimanya.
Kita justru mencaci maki dan berbuat beberapa hal nan menunjukkan ketidak sabaran kita. Selain rasa sakit itu justru akan terasa lebih parah, kita pun tidak mendapatkan pahala nan dijanjikan Alloh.
Sebaliknya jika dalam menghadapai rasa sakit itu kita tepat ikhlas dan percaya bahwa di balik itu ada pertolongan Alloh maka rasa sakit itu niscaya tidak akan terasa lebih menyakitkan, terlebih kita akan mendapatkan pahala dari Alloh.
Syukur. Konsep syukur ini kita terapkan ketika kita mendapatkan kemewahan dalam hidup. Jika Alloh mencukupi semua nan kita butuhkan dan menjauhkan adanya kekurangan dalam hayati kita, syukurlah nan harus terus kita lakukan.
Bersyukur bahwa semuanya ialah dari Alloh dan bahwa itu ialah sebuah nikmat nan tidak diberikan kepada seluruh umatnya. Bersyukur dengan tak berfoya-foya nan justru menjadikan kita lupa dan semakin jauh dengan Alloh.
Bahkan Alloh telah menjanjikan barang siapa nan mensyukuri semua nikmat nan telah diberikan kepadanya walau pun nikmat sekecil apa pun, Alloh akan menambah nikmat itu. Namun justru ketika kita tak mensyukuri nikmat itu dan terus saja merasa kurang maka siksaan nan kelak akan kita dapatkan.
Syukur ini terkadang ialah sebuah hal kecil namun tidak mudah buat dilakukan sebab manusia memiliki kesamaan buat tidak puas dengan pa yng telah dimilikinya. Namun tentunya bukan pula hal nan tidak dapat kita lakukan. Kita tetap butuh belajar buat menjadi manusia nan selalu bersyukur terhadap semua nan telah Alloh berikan.
Sebagai manusia nan dewasa dan bijak, makna kehidupan akan terus kita ilhami dengan semakin banyaknya hal nan terjadi dalam kehidupan ini. Semua itu akan membuat kita menjadi sosok nan lebih baik lagi dalam menghadapi kehidupan ini.