Cacar dan Air
Siapa nan tak mengenal penyakit cacar air , sebuah penyakit nan disebabkan virus varicella . Penyakit ini juga merupakan penyakit menular. Tentunya akan menambah pengetahuan krusial bagi para pembaca ketika dijadikan sebuah ulasan seperti berikut ini. Selain itu, para pembaca juga akan semakin meningkatkan kewaspadaan terhadap majemuk jenis penyakit lainnya sebab kesehatan tubuh termasuk hal vital dalam keseharian manusia.
Penyakit dengan nama cacar air ini umumnya menyerang tubuh selama seminggu lebih. Hal ini tergantung pada pertahanan tubuh atau sering dikenal dengan istilah kekebalan tubuh manusia. Biasanya penularan virus ini berdasarkan kontak langsung antar kulit. Penyakit berupa cacar air ini terjadi kebanyakan pada waktu musim panas tiba. Kenapa seperti tiu? Tentu saja sebab virus varicella hayati dalam udara panas. Ketika musim panas tiba, maka virus ini akan semakin menunjukkan kehebatan serangannya terhadap kulit manusia. Mulai dari anak-anak hingga orang tua juga.
Gejala Penyakit Cacar Air
Penyakit nan dikenal sebagai cacar air ini awal timbulnya pada tubuh tak terasa. Hal itu terjadi sebab pada saat itu tubuh hanya merasakan demam, pilek, dan sedikit batuk. Gejala tersebut persis dengan penyakit meriang. Namun penyakit ini terasa lebih mengganggu aktivitas manusia ketika muncul bintik-bintik kecil kemerahan mirip gigitan nyamuk. Bintik-bintik kecil inilah nan makin lama akan semakin membesar jika penyakit ini mulai mendekati sembuh.
Jika digaruk, bintik kecil itu akan mengeluarkan nanah dan bercampur dengan sedikit darah. Nanah itulah nan jika digaruk akan menyebar pada seluruh tubuh. Maka dari itu, penderita cacar air sebaiknya jangan pernah menggaruk penyakit cacar air nan dideritanya. Hal itu tentu saja buat mencegah penyebarannya ke seluruh tubuhnya.
Penyakit berupa cacar air ini akan menyerang tubuh jika daya tahan tubuh kita melemah. Oleh sebab itu, mengapa kita dianjurkan buat sering mengkonsumsi sayur dan buah, tujuannya ialah agar tak mudah terserang virus, termasuk virus varicella ini. Dalam sayur dan buah terdapat kandungan zat-zat nan diperlukan tubuh buat menjaga serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Gejala nan akan timbul ketika virus ini menyerang orang dewasa lebih berat daripada ketika terserang pada usia masih anak-anak. Gejalanya diawali demam nan tak terlalu tinggi, lemah, nyeri kepala, kemudian disusul timbulnya kelainan kulit berupa bintik-bintik kecil dengan kemerahan di sekelilingnya. Bintik-bintik kecil tersebut nan dalam waktu beberapa jam kemudian akan berisi cairan. Nah, cairan inilah nan hendaknya diwaspadai agar tak digaruk meski terasa gatal. Melalui cairan itulah, cacar air akan menyebar ke seluruh bagian kulit tubuh.
Sekitar 1-2 hari kemudian, bintik itu akan berubah menjadi bintik nan berisi nanah dan kemudian akan mengering dengan sendirinya. Sementara proses ini berlangsung, timbul lagi bintik-bintik nan baru. Pada awalnya akan muncul di daerah badan dan menyebar ke wajah, tangan serta kaki, terkadang juga menyerang daerah mata, mulut, dan saluran pernapasan bagian atas. Penyebaran ini biasanya disertai dengan rasa gatal.
Jika penyakit ini menyerang anak-anak, maka sebaiknya orang tua lebih meningkatkan penjagaan serta ciptaan mengalihkan pikiran anak dari rasa gatalnya. Sebab, anak-anak masih belum memiliki daya tahan nan kuat menghadapi rasa gatal virus ini. Karenanya, krusial buat melakukan proses penyembuhan dengan segera agar anak nyaman.
Cacar dan Air
Ada mitos nan mengatakan kalau orang mengalami penyakit cacar air sebaiknya jangan pernah mandi. Alasan nan ada yaitu sebab tangan dapat saja dengan tanpa sengaja membuat cacar pecah dan akhirnya menyebar pada seluruh tubuh. Wajar saja jika pada akhirnya banyak nan percaya mitos tersebut.
Namun demikian, sebetulnya mitos nan berkembang ini tak benar. Menurut para dokter, penderita nan mengalami cacar air sebaiknya mandi, hanya saja mandi tak menggunakan sabun seperti orang kebanyakan. Mandi bagi penderita cacar, harus dengan menggunakan waslap basah dan dengan air nan sudah dicampurkan dengan cairan antiseptik.
Hal ini bertujuan agar kuman nan ada dalam cairan nanah tak serta merta akan menyebar pada orang lain dan akan cepat mengering. Cairan antiseptik nan dicampurkan pada air akan banyak membunuh kuman nan berada pada tubuh. Oleh sebab itu, para penderita tak perlu menghindari mandi seperti pernyataan mitos di atas.
Penyembuhan Penyakit Cacar
Sebaiknya orang nan menderita penyakit berupa cacar air, cara penyembuhannya dengan diasingkan ketika menjalani proses pengobatannya. Alasannya tentu sebab dikhawatirkan penyakit ini akan menyebarkan virus bagi calon penderita nan belum terkena cacar. Wajar saja jika pada akhirnya penderita diasingkan di loka nan kondusif dari area penularannya.
Penderita nan mengalami penyakit dengan nama cacar air dianjurkan buat mengkonsumsi makanan nan berprotein, mengkonsumsi banyak air dan buah juga vitamin. Mengonsumsi makanan tersebut, tentu saja buat mengganti sel kulit nan terkena penyakit cacar, juga buat mempercepat penyembuhan penyakit ini.
Selain itu, penderita jangan terkena udara luar. Selain itu, selama sakit, diharapkan jangan pernah buat keluar rumah sampai penyakit sembuh benar. Dikhawatirkan, virus penderita akan terbawa angin dan akhirnya akan menempel pada orang lain.
Pengobatan penyakit berupa cacar air ini hanya bersifat simtomatik atau sekadar mengurangi gejala dengan antipiretik (penurun panas), analgesik (pereda nyeri) dan antipruritus (pengurang rasa gatal). Untuk mencegah agar bintik tak pecah, sebab akan menyebabkan rasa gatal dan infeksi nan lebih lanjut, bisa melumuri kulit dengan bedak anti gatal seperti menthol atau kamfora. Obat antivirus seperti asiklovir bisa diberikan dalam 3 hari pertama sejak bintik muncul. Lebih dari itu, akan menjadi kurang efektif lagi.
Untuk pencegahan, bisa diberikan vaksin varisela pada usia 12 bulan atau lebih, dan bisa diulang setiap 5 tahun. Akan tetapi, seorang penderita penyakit cacar air nan telah sembuh, di dalam tubuhnya secara otomatis akan membentuk antibodi nan bisa melawan cacar air. Sehingga kemungkinan buat terjangkiti kembali sangat kecil. Jadi, tak perlu lagi menggunakan vaksin nan diulang setiap 5 tahun nan akan memakan biaya nan cukup besar.
Setelah sembuh, virus varisela zoster tetap akan berada di dalam tubuh. Virus ini akan berdiam di ganglion saraf tepi dan ganglion saraf kranialis. Pada kondisi dengan daya tahan tubuh menurun, virus ini akan aktif lagi dan menyebabkan penyakit nan sering kita kenal sebagai herpes zoster.
Menjaga kesehatan merupakan hal absolut nan memang harus dilakukan kita sebagai manusia. Tentunya, agar terhindar dari berbagai macam penyakit. Terlebih lagi penyakit menular termasuk cacar air. Meski upaya pencegahan terhadap majemuk penyakit dilakukan secara individu maksimal, tapi upaya itu membutuhkan kolaborasi nan maksimal dari semua pihak.
Kesehatan tak hanya terbatas pada diri sendiri tapi juga orang lain ataupun masyarakat sekitar. Oleh itulah, jangan lupa menerapkan prinsip lebih baik mencegah daripada mengobati suatu penyakit, baik menular ataukah tidak.