Salah Satu Bentuk soneta

Salah Satu Bentuk soneta

Soneta ialah jenis puisi lama nan sudah berkembang pada abad ke 13 di Italia, tepatnya di kota Florance. Soneta sendiri mulai dikenal di Indonesia mulai abad ke 16 oleh pedagang-pedagang Eropa. soneta ialah jenis puisi terikat nan tak dapat diganggu gugat baik bentuk maupun ritmanya.

Soneta ialah bentuk puisi dengan jumlah larik 14 baris. jumlah tersebut harus meliputi sampiran dan isi layaknya sebuah pantun nan sudah dulu berkembang di kesusastraan nusantara.

struktrur fisik puisi soneta nan terdiri dari 14 larik puisi itu terdiri dari 2 quartin dan 2 terzina. Quartin ialah sajak empat baris, sedangkan terzina adalah sajak 3 baris. dua quartin dalam soneta merupakan satu kesatuan nan diikat dengan ritma.

Bagian pertama dari soneta disebut oktaf, sedangkan bagian kedua dari soneta disebut sektet, nan terdiri dari dua terzina nan diikat dengan ritma. Jadi, sesungguhnya Soneta terdiri dari dua bagian utama, yaitu oktaf dan sektet.

Bagian pertama dari soneta terdiri dari sampiran dan isi. Empat baris pertama disebut sampiran nan biasanya berisi citra alam, sedangkan baris kelima sampai kedelapan disebut isi nan berisi curahan hati si penyair.

Bagian kedua dari soneta nan disebut sektet ini pun terdiri dari sampiran dan isi. Tiga baris pertama biasa berisi citra alam sekitar nan berkaitan dengan curahan hati si penyair pada bait sebelumnya, sedangkan bait keduabelas sampai keempat belas berisi konklusi dari curahan hati si penyair. Peralihan dari otkaf ke sektet disebut volta, sedangkan penambahan larik dalam soneta disebut koda.

Jumlah suku kata dalam tiap baris soneta biasanya terdiri dari sembilan sampai empat belas suku kata. Rima akhirnya biasanya abba, abba, cdc, cdc, atau dapat seperti rumus pantun, aabb, aabb, aba, aba, dapat juga abba, abba, aaa,aaa

Pada awalnya, soneta berfungsi sebagai media buat mencurahkan hati, baik itu cinta pada seseorang, cinta tanah air, maupun cinta pada agama dan orang tua. Soneta digunakan sebagai media buat menyemangati perjuangan, konvoi kebudayaan, atau sebagai alat sindir politik dan pemerintahan, nan mungkin dapat dijadikan lirik lagu sehingga lebih enak buat didengarkan.



Salah Satu Bentuk soneta

Gembala

Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )
Melihat anak berelagu dendang ( b )
Seorang saja di tengah padang ( b )
Tiada berbaju buka kepala ( a )
Beginilah nasib anak gembala ( a )
Berteduh di bawah kayu yang rindang ( b )
Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )
Pulang ke rumah di senja kala ( a )
Jauh sedikit sesayup sampai ( a )
Terdengar olehku bunyi serunai ( a )
Melagukan alam yang molek permai ( a )
Wahai gembala di segara hijau ( c )
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )
Maulah saya menurutkan dikau ( c )
(Muhammad Yamin)

Contoh diatas ialah jenis soneta nan ditulis oleh pujangga baru.

Para pujangga baru menyukai soneta sebab soneta itu bentuknya hampir sama seperti pantun, soneta terdiri dari 14 baris nan cukup buat menyatakan perasaan, dan soneta bisa dipakai buat mengukapkan berbagai perasaan, seperti cinta, politik, atau parodi.