Pasir Putih, Taman Laut, dan Ikan Besar di Riung
Flores merupakan sebuah pulau di Indonesia nan terletak di bagian timur, tepatnya di daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Flores terkenal dengan kecantikan dan keeksotikannya nan masih murni dan belum terjamah. Oleh sebab itu, hal ini membuat Flores menjadi sebuah kepulauan nan menjadi tujuan wisata nan tak dapat dipandang sebelah mata.
Berbagai potensi pariwisata ada di Flores, seperti sebuah jamuan makan malam nan lezat, Flores menyuguhkan berbagai kelezatan dan keunikan. Mulai dari potensi pariwisata di bidang rohani, bahari, alam, petualangan, budaya, dan beraneka ragam keunikan lainnya.
Kunjungan wisatawan ke Flores juga meningkat seiring kepopuleran komodo sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Taman Nasional Komodo menjadi primadona pariwisata di kKepulauan Flores. Setiap hari, jumlah wisatawan senantiasa bertambah dan semakin padat. Oleh sebab itu, meningkatkan kesiapan pemerintah daerah dan masyarakat buat menyambut arus wisatawan ini merupakan tugas besar nan perlu menjadi titik tujuan pengembangan wisata di Flores.
Gelombang wisatawan ini telah membuat sedikit perubahan pada paras Flores. Sebagian besar kota di Labuhan Bajo tepatnya di daerah Manggarai Barat, menjadi ramai sebab merupakan pintu gerbang menuju pulau Komodo. Hotel-hotel, resort, dan villa mulau menjamur di sana.
Pariwisata di daerah ini memang sedang mengembang seperti bunga, tidak heran jika hal ini menarik kunjungan investor. Baik nan sedang mencoba mencari celah, maupun nan berkeinginan buat menginvestasikan dana buat sebuah kapital usaha pariwisata.
Beberapa estetika pariwisata di pulau ini bisa Anda simak berikut ini.
Taman Nasional Komodo
Komodo menjadi daya tarik luar biasa bagi penikmat wisata alam. Komodo merupakan hewan reptil peninggalan purba nan memang masih lestari hingga saat ini. Komodo mencuat namanya sejak 1912 sebab dipublikasikan oleh Belanda ke dunia.
Sejak saat itu, komodo menjadi perbincangan di belahan global manapun. Apalagi ketika komodo telah menjadi salah satu dari pemenang New 7 Wonders baru-baru ini. Taring komodo semakin kokoh mencengkeram. Pulau komodo tak lagi sesepi biasanya. Gelombang turis baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri telah membuat pulau komodo menjadi ramai dan menggeliat.
Keajaiban tak hanya terletak pada komodo saja, namun estetika alam di pulau Komodo dan sekitarnya telah mampu menyihir siapa pun nan ingin menikmatinya dengan saksama. Bahari di sekitar pulau Komodo membiru dan dikelilingi pulau-pulau kecil nan juga menyimpan estetika flora maupun fauna nan sama. Estetika laut pun tak dapat dipandang sebelah mata. Terumbu karang, dan ribuan spesies hewan air telah menanti siapa pun nan berkeinginan buat melihatnya.
Keindahan Danau Kelimutu
Danau Kaldera Kelimutu merupakan danau tiga rona nan sangat terkenal di Indonesia. Letak danau Kelimutu di daerah Ende, Pulau Flores. Siapa pun nan bertandang ke Ende, namun belum menikmati estetika alam danau Kelimutu maka dia sebenarnya belum bertandang ke Ende. Kelimutu ialah kenyataan nan patut diperhatikan dan dinikmati keunikannnya.
Danau Kelimutu terletak di 54 sebelah timur Kota Ende. Mempunyai keunikan dengan tiga rona kawahnya nan bisa berubah-ubah. Air-air nan berada di dalam kubangan Danau Kelimutu dipisahkan oleh dinding batu nan unik. Danau ini berjajar tiga di dalam sebuah kaldera nan indah. Uniknya, perubahan rona danau ini tak bisa diprediksi sehingga menjadi sebuah tanda tanya nan besar.
Air danau kaldera Kelimutu ada tiga macam warna, misalnya kaldera Danau Tiwu Nua muri Koo Fai, nan berwarna biru kemuda-mudaan, sedangkan Kaldera Tiwu Ata Polo berwarna hijau tua, adapun rona danau Tiwu Ata Polo pernah pula berwarna coklat kehitaman. Sementara itu, air kaldera Danau Tiwu Ata Mbupu selama satu minggu pernah pula berwana hijau muda kemudian berubah menjadi rona hijau lumut dengan pekat sehingga nyaris berwarna kehitaman.
Danau Kelimutu ini juga kental dengan perbedaan makna magis nan pekat. Masyarakat di Ende meyakini bahwa Kelimutu merupakan loka berkumpulnya arwah para leluhur. Jadi, masyarakat Ende sangat menghormati dan memuja danau tersebut.
Masyarakat Ende juga meyakini bahwa perubahan rona dalam danau tersebut juga mengisyaratkan sesuatu nan penting. Misalnya seperti perubahan rona danau pada 1998, saat itu rezim Soeharto tumbang. Tetapi, jika berkunjung ke Danau Kelimutu saja, tentunya wisatawan akan cepat merasa jenuh sebab hanya melulu melihat danau.
Oleh sebab itu, fauna unik nan menghuni Danau Kelimutu, yaitu burung garugiwa mencuat menjadi sebuah wisata alternatif nan menyenangkan. Burung garugiwa ini merupakan endemik burung Flores .
Burung garugiwa selain bentuknya nan khas dan mungil dengan jambul berwarna. Mempunyai keunikan dengan memiliki 22 jenis kicauan nan bisa membuat Anda semakin takjub. Bahkan, jenis kicauannya dapat menyerupai ciap ayam atau pun bunyi dentang lonceng nan nyaring. Burung garugiwa ini memang sangat menggemaskan dan unik.
Masyarakat etnik di Ende, yaitu masyarakat Lio, meyakini bahwa burung ini merupakan burung arwah sebab habitatnya ialah di Kelimutu nan merupakan loka berkumpulnya arwah leluhur. Dapat jadi juga sebab bentuknya nan mungil dan sulit buat ditemukan namun kicauannya nyaring terdengar sehingga masyarakat tak melihatnya namun masih mendengar suaranya.
Ada pun ukuran tubuh garugiwa ialah seukuran burung pipit. Senang berkicau antara pukul 07.00 hingga 10.00 pagi. Adapun kebiasaannya ialah bertengger di tajuk dahan nan tingginya kurang lebih 10 meter. Garugiwa dan Kelimutu ialah dua sisi koin nan tak dapat dilepaskan.
Pasir Putih, Taman Laut, dan Ikan Besar di Riung
Selain Pulau Komodo dan Danau Kelimutu, Riung merupakan tujuan primer wisata nan berikutnya di Flores. Riung termasuk salah satu loka wisata nan berada di Kabupaten Ngada di Flores.
Riung menyajikan eksotisme pemandangan bahari nan memukau dan tak terjamah. Pulau Riung memiliki keunikan dengan hadirnya ribuan kalong nan bergelantungan di rerimbunan pepohonan. Kalong tersebut terlihat mencolok menjelang senja ataupun saat malam akan berakhir.
Adapun bahari disekitar kepulauan sangatlah dangkal dan indah. Bahari berwarna toska dengan pemandangan trasnparan ini membuat siapa pun bisa dengan mudah menelanjangi estetika taman bawah bahari nan menawan.
Untuk Anda nan hobi memancing, Riung merupakan pilihan nan tepat. Limpahan ikannya sangat memukau dengan beraneka ragam jenis ikan bahari nan besar dan cantik. Layaknya nan Anda saksikan di televisi, Anda akan dengan mudah menangkap seekor ikan bahari berukuran besar dengan hanya menggunakan alat pancing seadanya dan umpan nan tak mahal.
Lupakan alat-alat pancing nan rumit dan mahal. Penduduk setempat bahkan hanya memancing dengan menggunakan seutas benang nilon dan bulu ayam. Namun, hasil tangkapannya sangat diluar dugaan.
Taman bahari di Riun 17 Pulau patut Anda jelajahi. Keindahannya sangat memukau dengan kedalaman hanya sekitar 5 meter. Bahari berwarna biru toska dan hamparan pasir putih membelalakkan mata kita nan terbiasa dengan gedung-gedung dan stagnasi kota besar. Bulu-bulu babi, bintang laut, terumbu karang, gerombolan ikan laut, serta kicauan camar akan menjadikan wisata snorkeling Anda tak akan pernah terlupakan.
Adapun buat mencicipi wisata masakan di Riung, Anda bisa membeli tangkapan penduduk berupa ikan bahari nan segar. Atau dapat juga Anda menangkapnya sendiri. Di Riung, ada Norma buat memanggang ikan bahari tanpa bumbu apa pun di atas batok kelapa nan membara. Pemanggangan ini mirip dengan cara Robinson Crusoe nan semakin membuat daya tarik Riung tak bisa diremehkan.
Jadi, jika Anda ialah seorang wisatawan petualang dan ingin menghabiskan liburan kali ini dengan cara nan tak biasa, berkunjunglah ke Flores, pulau dengan ribuan keindahan.