Boneka Jepang - Boneka Ningyo

Bagi kita, boneka mungkin hanya sekedar mainan atau pajangan semata nan biasanya hanya dimiliki oleh anak perempuan saja. Sporadis di antara kita para orang dewasa nan memang secara spesifik membeli boneka, khususnya boneka Jepang buat sekedar hobi semata, sebab beberapa orang beranggapan bahwa mengoleksi boneka ialah hal nan kekanak-kanakan.

Namun, tak begitu nan terjadi di negara Jepang. Pada zaman Edo, boneka dianggap sebagai pemberian nan sangat berharga terutama bagi keluarga bangsawan. Negara Sakura ini juga menggunakan boneka Jepang buat acara-acara khusus, seperti seremoni buah persik atau hina matsuni atau juga dapat disebut dengan seremoni anak perempuan. Boneka juga digunakan dalam seremoni anak laki-laki nan biasanya diperingati setelah seremoni anak perempuan.

Boneka jepang terdiri dari berbagai bentuk dengan penggunaan bahan nan beragam. Beberapa dari mereka bahkan berusia lebih dari ratusan bahkan ribuan tahun. Berikut kita akan merihat macam-macam boneka Jepang nan masih dapat kita jumpai pada masa sekarang ini.

Boneka jepang Kokeshi ialah salah satu boneka dari negara Jepang nan terbuat dari kayu dengan tubuh selinder atau menyerupai botol. Boneka Kokeshi mempunyai kepala nan lebih besar ukurannya jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya, sedangkan pada badannya terdapat lukisan bunga-bunga nan umumnya berwarna merah, kuning, dan hitam. Boneka ini menjadi menarik sebab boneka ini tak meliliki tangan dan kaki layaknya boneka pada umumnya. Bagian boneka ini juga dilapisi dengan lilin.

Boneka kokeshi ini berusia lebih dari 150 tahun. Boneka ini biasanya dilengkapi dengan cap pada bagian bawah boneka buat menandakan kepemilikan. Pada zaman Edo, boneka Kokeshi ini dijadikan sebagai oleh-oleh buat orang orang nan berkunjung ke onseng atau pemandian air panas. Seperti halnya boneka jepang lainnya, boneka nan satu ini juga tak lepas dari legenda mistis. Beberapa orang beranggapan bahwa boneka kokeshi mempunyai kekuatan supranatural nan digunakan sebagai pengganti bayi-bayi nan tak diinginkan nan segera dibunuh setelah mereka lahir.

Rumor ini berkembang sebab penggunaan karakter kanji pada boneka ini, namun fenomena tersebut belum terbukti sampai sekarang. Boneka Kokeshi Jepang terdiri dari sebelas tipe boneka. Mereka ialah Stuchiyu, Yajiro, Togatta, Naruko, Sakunami atau Yamagata-Sakunami, Zao Takayu, Hijiori, Kijiama, Nambu, Tsugaru atau Nuruyu. Sekarang ini boneka Kokeshi ini lebih sering dijadikan sebagai cendra mata, terutama di daerah-daerah utara Jepang.

Boneka Jepang ini merupakan boneka nan hanya terdiri dari bagian kepala saja tanpa badan. Boneka Dharma ini berbentuk bulat dengan bagian nan kosong di dalam boneka dan ditambahkan homogen pemberat pada bagian bawah boneka. Boneka ini biasanya berwarna merah menyala dan banyak terdapat di kuil-kuil Budha di Jepang.

Boneka Dharma ini sering dikaitkan sebagai simbol keberuntungan sebab kemampuannya buat kembali ke bentuk semula. Mereka juga menyebut boneka Dharma ini sebagai boneka okiagari atau boneka nan bisa berdiri kembali. Tipe boneka ini bisa kembali berdiri seperti sediakala dikarenakan pemberat nan ditempatkan di bawah boneka. Pemberat itulah nan membuat boneka tersebut akan kembali berdiri seperti sebelumnya.

Ningyo dalam bahasa Jepang mempunyai arti “seperti manusia”, sama dengan namanya boneka Jepang Ningyo ini memang merupakan boneka nan dibuat spesifik buat dapat menyerupai bentuk fisik manusia. Boneka Ningyo ini mempunyai bentuk nan beragam, ada nan sengaja dibuat menyerupai anak-anak, bayi, pejabat kekaisaran, prajurit, pahlawan, karakter-karakter dongeng, dewa, setan, atau orang-orang biasa.

Boneka tipe Ningyo ini biasanya ditempatkan di altar sesembahan atau pada bagian rumah nan dianggap keramat. Boneka ini juga sering digunakan buat perayaan-perayaan atau upacara keagamaan. Terdapat beberapa tipe boneka Ningyo ini, mereka adalah:

Boneka Karakuri Ningyo ini dekenal juga sebagai boneka mekanik nan dibuat menyerupai manusia. Boneka mekanik ini mulai diperkenalkan pada abad ke-17 sampai dengan abad ke-19. Tipe boneka ini bisa bergerak sebab mereka dilengkapi dengan stuktur mekanik nan rumit. Tipe boneka kakuri ningyo terbagi atas 3 jenis yaitu:

1. Butai Karakuri. Boneka ini sering digunakan dalam penampilan teater boneka Jepang atau nan juga dikenal dengan sebutan Bunraku.

1. Zashiki Karakuri. Boneka ini memiliki ukuran nan lebih kecil dan biasanya ditempatkan di rumah.

1. Dashi Karakuri. Tipe boneka Dashi biasanya hanya digunakan buat festival atau seremoni keagamaan saja.

Iki Ningyo ialah tipe boneka nan sengaja dibuat sama persis seperti pada manusia umumnya dan biasanya digunakan sebagai patung di toko-toko.

Hakata Ningyo merupakan boneka nan terbuat dari tanah liat nan digunakan sebagai pemberian/seserahan ketika ke kuil buda. Boneka ini mulai diperkenalkan semenjak abad ke-17.

Boneka ini diperuntukkan spesifik buat seremoni anak perempuan dan anak laki-laki nan biasa dirayakan oleh warga Jepang setiap tahunnya. Tipe boneka ini memiliki bentuk seperti piramida nan dilapisi kain berlapis-lapis, sedangkan bagian dalamnya berisikan jerami ataupun blok-blok kayu. Bagian tangan dan kepalanya merupakan hasil pahatan nan kemudian de lapisi dengan gofun. Bagian mata biasanya terbuat dari kaca, sedangkan rambutnya terbuat dari sutra atau rambut orisinil manusia.

Selain itu, terdapat boneka Musha nan betuknya hampir sama dengan boneka Hina Ning Yo, hanya saja boneka ini lebih berbentuk seorang kesatria nan dilengkapi dengan kuda, baju perang, dan senjata perang. Emperor Jimmu dan Empress Jingu merupakan karakter boneka nan sering dibuat kedalam bentuk boneka Musha ini.

Boneka ini sengaja dibuat telanjang dengan kulit nan putih higienis seperti bayi pada umumnya.

Boneka-boneka Jepang sering sekali dikaitkan dengan cerita cerita rahasia atau hal-hal mistis lainnya. Ini mungkin dikarekanan boneka merupakan bagian dari kehidapn mereka sehari-hari, bahkan boneka juga dijadikan sebagai alat ritual keagamaan, perlambangan keberuntungan, dan lainnya. Banyak boneka dari Jepang nan kemudian dikait-kaitkan dengan kejadian misteri, seperti boneka Okiku.

Boneka ini diberi nama Okiku sinkron dengan nama pemilinya terdaluhu, Okiku kemudian ditiipkan di kuil Manenji. Banyak cerita nan berkembang seputar boneka tersebut, ada nan menyebutkan bahwa boneka ini dibeli oleh seorang pemuda nan bernama Ekichi Suzuki pada tahun 1918 nan kemudian memberikan boneka ini kepada adiknya nan bernama Okiku. Tak lama setelah itu, Okiku meninggal dan keluarga mereka pindah dan boneka Okiku ini dititipkan di kuil Manenji.

Boneka Okiku terkenal dengan kemisteriusannya, meskipun boneka ini hanya berukuran 40 cm dengan bentuk anak perempuan nan mengenakan kimono, namun boneka ini dipercaya memiliki kekuatan magis. Terutama setelah peneliti Jepang mengungkapkan bahwa rambut dari boneka Okiku ini terus memanjang setiap tahunnya dengan struktur rambut nan sama persis dengan struktur rambut anak perempuan berumur sepuluh tahun.

Boneka Okiku mungkin dikenal dengan kemistisannya, berbeda dengan boneka Teru-teru Bozu. Teru-teru Bozu memang mirip dengan boneka hantu sebab seluruh tubuhnya berwarna putih. Namun berbeda dengan boneka Kokiku, Teru-teru Bozu jauh dari kesan mistis dan seram. Boneka Teru-teru Bozu merupakan tipe boneka nan dibuat tangan, baik menggunakan kertas, tisu, ataupun kain putih nan kemudian digantung menggunakan tali pada jendela.

Teru-teru Bozu biasa dibuat sebagai pengharapan udara cerah, biasanya Teru-teru Bozu digantungkan sehari sebelum hari nan diharapkan tiba. Boneka Teru-teru Bozu merupakan sebuah tradisi nan telah diturunkan dari zaman Edo sampai dengan sekarang. Hampir di setiap rumah di Jepang menggantungkan boneka ini di kala hujan ataupun badai. Dengan melihat tipe dan jenis boneka Jepang di atas, manakah dari boneka-boneka tersebut nan menjadi pilihan Anda?