Tingkatan dan Akibat Pencemaran Udara
Keadaan alam kita tak lagi bersahabat. Berbagai macam polusi ada selalu mengitari kita. Tidak hanya di air, tetapi juga ada di darat dan udara. Semua polusi tersebut tak lain dan tak bukan juga sebab ulah tangan kita sendiri sebagai manusia. Oleh sebab itu perlu ditemukan cara menanggulangi pencemaran udara ini.
Keserakahan kita akan alam raya membuat kita lupa akan akibatnya. Hutan nan hijau nan juga sebagai sumber dari penghasil udara higienis serta sebagai sumber air nan melimpah kita tebang dengan seenaknya. Semuanya sebab keegoisan kita sebagai manusia nan menganggap dirinya sebagai pemimpin dari semua makhluk nan ada.
Keegoisan dan keserakahan manusia inilah nan menyebabkan banyaknya sekali kehancuran pada alam. Alam nan dulu latif yang bersahabat kini berbalik memusuhi kita. Dulu udara segar ada di mana-mana, sekarang udara kotor nan ada di mana-mana.
Banyak sekali pabrik nan menyumbang polusi baik udara maupun air. Penggunaan bahan energi nan sangat tak ramah lingkungan. Dalamhal pencemaran udara kita banyak sekali menyumbang gas co2 dan gas lain nan berbahaya bagi diri kita sendiri dan makhluk hayati lain.
Sedangkan dalam pencemaran air kita terus menerus menyumbang zat kimia berbahaya di dalam air. Limbang rumah tangga biasanya membuang residu cucian nan sebenarnya tak ramah terhadap sebagian makhluk hayati nan ada di air. Pihak pabrik juga berperan besar dalam pencemaran air nan ada di bumi kita tercinta ini.
Bumi dilindungi oleh selubung gas nan disebut atmosfer . Atmosfer terdiri dari lapisan-lapisan dengan komposisi gas nan berbeda. Lapisan atmosfer nan paling bawah dan paling kedap ialah troposfer. Gas-gas pada lapisan troposfer inilah nan mempengaruhi kehidupan semua makhluk di muka bumi, termasuk manusia. Jika terjadi pencemaran maka haruslah segera dicari cara menanggulangi pencemaran udara ini.
Kapan Dikatakan Tercemar
Udara ialah bagian terpenting bagi makhluk hidup. Tanpa adanya udara makhluk hayati tak akan bertahan hidup. Di dalam udara mengandung zat nan dibutuhkan oleh semua makhluk hayati buat bernapas.
Hewan, manusia, dan binatang semuanya butuh udara buat bernapas. Sangat disayangkan bahwa kita sendiri ternyata memikul beban dan ikut andil dalam pencemaran udara. Seharusnya kita menjaganya dan bukan merusaknya sebab kita sendiri sangat membutuhkannya sebab tanpanya kita tak akan dapat bertahan hidup. Cara menanggulangi pencemaran udara absolut dibutuhkan.
Karena kita ikut berperan aktif dalam pencemaran udara maka sudah sepatutnya kita ikut andil dalam mencari solusi tentang cara menanggulangi pencemaran udara.
Udara memiliki peran nan krusial bagi kita. Pernahkah kita berpikir jika udara itu tercemar, khususnya pada lapisan troposfer tercemar? Dan kapan udara dikatakan tercemar?
Dalam keadaan tak tercemar, gas-gas nan terdapat pada lapisan troposfer mempunyai kadar tertentu, tetapi pada saat eksklusif bisa berubah. Jika perubahan tersebut telah mencapai termin eksklusif hingga menyebabkan perubahan sifat udara dan menimbulkan imbas samping, maka pada keadaan tersebut udara dikatakan tercemar.
Pencemaran udara bisa disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya ialah sebagai berikut.
- Meningkatnya salah satu atau lebih komponen udara nan melebihi “nilai ambang batas” (NAB), misalnya karbon monoksida, karbon dioksida, oksida nitrogen, oksida belerang, dan gas-gas hidrokarbon.
- Disebabkan oleh adanya partikel-partikel nan terdispersi di dalam udara (partikulat), seperti timbal, nikel, raksa, kadmium, dan partikel asbestos.
Dengan tercemarnya udara kita sebab hal-hal diatas maka haruslah ditemukan cara menanggulangi pencemaran udara.
Sumber Primer Zat Pencemar Udara
Diakui maupun tidak, sumber primer zat pencemar udara berasal dari kegiatan manusia, khususnya dari proses pembakaran bahan bakar fosil, gas alam, dan batu bara nan digunakan dalam kegiatan-kegiatan industri dan transportasi (bahan bakar mesin kendaraan bermotor).
Zat-zat pencemar udara berbahaya nan dihasilkan dari pembakaran bahan bakar industri dan kendaraan bermotor tersebut antara lain ialah karbon dioksida, karbon monoksida, zat oksida nitrogen, belerang dioksida, dan partikel-partikel kecil, nan termasuk timbal dari bahan aditif pada bensin.
Tingkatan dan Akibat Pencemaran Udara
Menurut organisasi kesehatan dunia, WHO (World Health Organization), pencemaran udara bisa dibedakan menjadi 4 tingkatan, yaitu strata pertama (tidak atau belum merugikan manusia), strata kedua (mulai merugikan manusia), strata ketiga (dapat menimbulkan gangguan fungsi sistem tubuh), dan strata keempat (dapat menimbulkan gangguan kesehatan nan serius bahkan kematian serta membahayakan tumbuhan maupun hewan serta merusak lingkungan).
Jika masih berada pada strata pertama atau kedua, pencemaran udara mungkin belum terlalu merisaukan, tetapi jika hal ini dibiarkan, maka pada akhirnya akan memberikan ancaman nan serius bagi kehidupan manusia dan lingkungan sekitar.
Hal ini sebab pencemaran udara bisa menurunkan kualitas hayati manusia nan secara bertahap bisa menimbulkan berbagai macam penyakit, khususnya penyakit-penyakit nan menyerang sistem pernapasan. Selain itu, pencemaran udara disinyalir juga menjadi salah satu pemicu penyakit kanker.
Jika di udara kita telah terdapat zat pencemar dengan konsentrasi nan tinggi, hal ini bisa menyebabkan terjadinya hujan asam nan bisa merusak bangunan-bangunan fisik, merusak tanaman dan hutan, serta meracuni air di bumi, sehingga akan merusak ekuilibrium ekosistem. Selain itu, pencemaran udara juga bisa menyebabkan rusaknya lapisan ozon di atmosfer serta memicu terjadinya pemanasan dunia ( global warming ).
Cara menanggulangi Pencemaran Udara
Terdapat berbagai cara menanggulangi pencemaran udara. Akan tetapi, cara menanggulangi pencemaran udara ini harus didukung oleh pencerahan masyarakat akan pentingnya udara bagi kehidupan.
Adapun beberapa usaha nan bisa dilakukan sebagai cara menanggulangi pencemaran udara antara lain sebagai berikut.
- Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan menggantinya dengan bahan bakar nan ramah lingkungan, misalnya biodiesel.
Kita semua mengetahui bahwa bahan bakar fosil saat ini terlalu banyak digunakan buat menggerakkan mesin-mesin pabrik dan juga kendaraan bermotor. Penggunaan ini mengakibatkan pengeluaran zat residu pembakaran nan mencemari udara kita.
Udara menjadi kotor dan tidak segar lagi. Selain itu, hasil emisi bahan bakar fosil ini juga mengakibatkan naiknya suhu bumi. Saat ini manusia dihantui oleh isu pemanasan global. Meningkatnya suhu bumi ini menaikkan juga peluang mencairnya es di kutub nan bisa menyebabkan naiknya permukaan air laut. Tentu ini sangat membahayakan agi kehidupan manusia di dunia.
- Mengontrol emisi kendaraan bermotor, yaitu dengan memasang alat pengubah katalitik.
Setiap dari kita memang harus mempunyai taraf pencerahan terhadap lingkungan nan tinggi. Siapa lagi nan akan menjaga lingkungan kita ini kalau tak kita sendiri. Apakah kita akan mewariskan kepada anak cucu kita sebuah rumah di bumi nan tidak lagi ramah lagi?
Pemasangan alat pengubah katalik ini bisa mengontrol gas buangan emisi kendaraan bermotor. Dengan alat ini kita bisa mengetahui kadar emisi gas nan dihasilkan. Jika kadar ini telah melewati batas kewajaran maka sudah sebaiknyalah kita melakukan pemugaran terhadap kendaraan bermotor kita.
- Mengembangkan teknologi mesin nan tak menggunakan bahan bakar fosil, misalnya dengan membuat mobil listrik.
Konsumsi bahan bakar fosil terbesar ialah buat bahan bakar kendaraan bermotor dan mesin-mesin pabrik. Tentu konsumsi ini menghasilkan zat residu pembakaran nan kurang ramah lingkungan.
Dengan membatasi dan menekan penggunaan bahan bakar fosil pada mesin maka kita juga akan menekan emisi gas nan dihasilkan. Penggunaan mobil listrik tentulah lebih ramah lingkungan.
- Melakukan pengolahan atau penyaringan terhadap gas buang industri sebelum dibuang bebas ke udara.
Tindakan lain sebagai cara menanggulangi pencemaran udara ialah dengan benar-benar menaruh perhatian terhadap limbah gas nan dihasilkan industri. Sebelum gas ini dibuang bebas di udara, setiap pabrik memiliki tanggung jawab buat mengolahnya terlebih dahulu menjadi gas nan tak berbahaya terhadap lingkungan.
- Melakukan penanaman pohon dan memeliharanya dengan baik.
Ini ialah tindakan klasik sebagai salah satu cara menanggulangi pencemaran udara. Penanaman pohon telah dipercaya bisa meningkatkan kadar oksigen di dalam udara. Selain itu juga bisa digunakan buat mengurangi kadar karbondioksida dalam udara karen zat inilah nan dibutuhkan dalam proses fotosintesis tumbuhan.
- Tidak melakukan pembakaran hutan secara liar.
Pembakaran hutan nan dilakukan secara bebas tentu akan mencemari udara kita. Jika kita tak melakukan pembakaran hutan maka pencemaran udara bisa terelakkan. Pembakaran hutan biasanya dilakukan ketika akan menjadikan hutan sebagai huma pertanian baru.
Masalah pencemaran udara ialah masalah nan saat ini menghantui kehidupan manusia. Tapi manusia pun juga berusaha buat menemukan berbagai cara menanggulangi pencemaran udara ini.