Penemuan Kapal Nabi Nuh di Turki Diyakini 99 Persen

Penemuan Kapal Nabi Nuh di Turki Diyakini 99 Persen

Jika Anda rajin mengikuti perkembangan warta terkini, tentunya Anda juga sudah mendengar tentang hebohnya inovasi kapal Nabi Nuh di Turki . Itu ialah ebuah warta nan cukup menggemparkan dunia.

Karena rahasia terdamparnya kapal nabi Nuh menjadi sebuah teka-teki nan tak berujung dan menarik banyak minat arkeolog serta ilmuwan buat menyingkapnya. Hal inilah nan membuat inovasi kapal Nabi Nuh di Turki menjadi headline news nan cukup menggemparkan di berbagai media di dunia.

Sebagaimana dikisahkan dalam alquran, kaum Nabi Nuh mendapatkan azab dari Allah Swt. sebab sikap mereka nan tak mau menerima kebenaran serta kedurhakaan mereka kepada Allah Swt. dan utusan-Nya. Inovasi kapal Nabi Nuh di Turki merupakan sebuah bukti bahwa kisah-kisah bangsa nan durhaka dan dimusnahkan oleh azab Allah Swt. sahih adanya.

Jika kaum Nabi Nuh ditenggelamkan dalam banjir bah nan luar biasa besar, kaum-kaum durhaka nan lain pun mendapatkan ganjaran nan setimpal. Seperti kaum ‘Ad, yaitu kaum Nabi Hud nan dimusnahkan oleh Allah Swt. dengan mengirimkan angin nan sangat dingin dan kencang selama tujuh hari dan tujuh malam.

Kaum ‘Ad binasa bergelimpangan dengan kedurhakaan mereka. Kaum lain nan dibinasakan oleh Allah Swt. ialah kaum Tsamud, yakni kaum nabi Shalih nan durhaka dan mendapatkan azab kebinasaan dengan datangnya suara nan sangat memekakkan telinga sehingga mereka seketika wafat tidak berdaya.

Penemuan kapal Nabi Nuh di Turki memberikan sebuah rahasia bagaimana kaum Nabi Nuh di kala itu mengingkari segala kebenaran nan datang dari Allah Swt. dan utusan-Nya. Ditemukannya kapal Nabi Nuh di Turki setelah pencarian berpuluh-puluh tahun membuktikan kebesaran dan keagungan Allah Swt.



Banjir Besar dan Terdamparnya Kapal Nabi Nuh

“ Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar dan mereka ialah orang-orang nan zalim. ” (QS. Al Ankabut: 14)

Ditemukannya kapal Nabi Nuh di Turki, mau tak mau mengingatkan kita kembali akan kaum Nabi Nuh nan dibinasakan Allah Swt. dengan datangnya air bah atau banjir. Banjir Nabi Nuh ialah salah satu

Saat banjir datang, Allah Swt. memerintahkan Nabi Nuh buat naik ke dalam perahu nan telah dibuat dan disiapkan oleh kaumnya nan beriman. Banjir tersebut demikian hebat sehingga gunung pun tak sanggup buat menyelamatkan anak Nabi Nuh nan enggan buat naik ke dalam perahu sebab kekerasan hatinya.

Selain kaum beriman nan jumlahnya segelintir, di dalam perahu Nabi Nuh tersebut juga terdapat binatang-binatang. Mereka sengaja dinaikkan secara berpasang-pasangan.

Di antara kita mungkin ada nan bertanya bagaimana sifat banjir Nabi Nuh tersebut? Apakah bersifat global, yaitu menenggelamkan seluruh manusia,ataukah hanya bersifat regional?

Ada beberapa disparitas fundamental buat menjawab pertanyaan ini. Jika rahasia inovasi kapal Nabi Nuh di Turki juga menimbulkan banyak praduga, sifat banjir Nabi Nuh ini juga banyak menimbulkan pertanyaan bagi kita.

Sebenarnya, alquran telah menjelaskan bahwa Nabi Nuh diutus oleh Allah Swt. kepada kaumnya saja. Dengan demikian, mustahil Allah Swt. akan mengazab kaum nan belum menerima kabar kerasulan.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam alquran.

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata): "Sesungguhnya saya ialah pemberi peringatan nan konkret bagi kamu, agar kamu tak menyembah selain Allah. Sesungguhnya saya risi kamu akan ditimpa azab (pada) hari nan sangat menyedihkan." (Q.S. Hud: 25-26)

Yang dimusnahkan oleh Allah Swt. saat terjadi banjir Nabi Nuh ialah mereka nan tak beriman kepada kerasulan Nabi Nuh saja, bukan manusia pada umumnya. Secara gamblang ayat lain nan menyatakan bahwa banjir Nabi Nuh bersifat regional ialah ayat berikut.

"Maka mereka mendustakan Nuh , kemudian kami selamatkan dia dan orang-orang nan bersamanya di dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang nan mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka ialah kaum nan buta (mata hatinya)." (Q.S. Al-A'raf: 64).

Ketika banjir besar tersebut surut, kapal Nabi Nuh terdampar di sebuah loka nan disebut sebagai Judi. Judi ialah sebuah loka tinggi nan tak disebutkan secara eksplisit oleh alquran. Keterangan nan bisa diambil, bahwa Judi merupakan loka nan tinggi dan membuat perahu Nuh terdampar di atasnya.

Penemuan kapal Nabi Nuh di Turki bisa jadi merupakan klarifikasi dari kata Judi tersebut walaupun nama gunung di Turki ialah Gunung Ararat, bukan Judi. Judi merupakan sebuah istilah loka nan sangat tinggi, bukan nama gunung tertentu.

Di samping diceritakan dengan detail oleh alquran, kisah banjir Nuh ini juga diceritakan oleh Perjanjian Lama, rekaman-rekaman bangsa Sumeria, Babilonia, Yunani, Brahmana, serta berbagai epik dari India. Hal ini menunjukkan bahwa peristiwa banjir Nuh merupakan peristiwa konkret nan membuat banyak bangsa di global terkejut dan menjadikannya sebuah tragedi nan perlu diceritakan secara berantai kepada penerusnya.

Tak hanya itu, perahu Nuh juga mengusik keingintahuan ilmuwan buat memburu di mana loka terakhir perahu tersebut merapat. Inovasi kapal Nabi Nuh di Turki telah banyak menyita keingintahuan para pakar buat membuktikan kebenarannya.



Lokasi Inovasi Kapal Nabi Nuh di Turki

Penemuan awal kapal Nabi Nuh di Turki terjadi saat pesawat angkasa milik Amerika Perkumpulan menangkap sebuah benda aneh di atas Gunung Ararat Turki pada 1949. Ketinggian gunung itu sendiri ialah sekira14.000 kaki (4700 meter dari permukaan laut).

Misteri tentang adanya benda asing di atas Gunung Ararat kembali berlanjut pada 1960. Pesawat nasional angkatan udara Turki menangkap sebuah benda nan diyakini mirip bahtera di atas Gunung Ararat. Panjang bahtera itu diperkirakan sekira 500 kaki (152 meter). Banyak pakar nan kemudian menduga bahwa benda asing tersebut merupakan kapal Nabi Nuh di Turki.

Kemudian, pada 2006 seorang pilot NATO berkebangsaan Turki nan sedang melintas di atas wilayah Pegunungan Ararat mengaku melihat sebuah benda asing mirip bahtera di atas Gunung Ararat lewat gambaran satelit. Foto detail dari gambaran satelit tersebut semakin menguatkan dugaan bahwa itu ialah kapal Nabi Nuh.

Hal ini membuat para pakar dan ilmuwan menekadkan diri buat memburu kapal Nabi Nuh di Turki, tepatnya di atas Gunung Ararat. Kerja keras para peneliti Turki dan Cina ternyata membuahkan hasil. Pada 26 April 010, para peneliti mengumumkan inovasi kapal Nabi Nuh di Turki.

Para peneliti mengumumkan bahwa mereka menemukan sisa-sisa kapal nabi Nuh nan terdiri atas potongan kerangka kapal terbuat dari kayu purba nan diperkirakan telah berumur kurang lebih 4.800 tahun. Hal ini bersesuaian dengan keterangan dalam alquran nan menyebutkan bahwa bahtera Nabi Nuh mendarat di Judi, sebuah gunung nan tinggi.



Penemuan Kapal Nabi Nuh di Turki Diyakini 99 Persen

Yeung Wing ialah salah satu anggota peneliti nan ikut dalam ekspedisi pencarian kapal Nabi Nuh di Turki. Ia menyatakan bahwa inovasi bahtera Nabi Nuh di Gunung Ararat memang tak dapat diyakini 100 persen.

Akan tetapi, melihat fakta dan bukti-bukti nan mendukung, seperti kayu karbon nan ditemukan sebagai bagian rangka kapal dan berusia lebih dari 4800 tahun serta kerangka kapal nan sangat besar dan menakjubkan, mau tidak mau inovasi ini mendapatkan klaim sebesar 99 persen.

Hal ini merupakan sebuah bukti keagungan Allah Swt. dan segenap firman-Nya dalam alquran. Kisah-kisah Nabi terdahulu berikut beberapa kaum nan dimusnahkan sebab kedurhakaan mereka menjadikan kita bisa mengambil banyak hikmah, termasuk di antaranya ialah inovasi kapal Nabi Nuh di Turki.