Lingkungan Pergaulan (Teman)

Lingkungan Pergaulan (Teman)

Prestasi belajar siswa terkait erat dengan lingkungannya. Pengaruh lingkungan terhadap prestasi belajar siswa memang dominan, apakah itu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah maupun lingkungan pergaulan dengan teman-temannya. Karena bagaimana pun juga seorang siswa senantiasa berinteraksi dengan lingkungan. Apabila tak hati-hati memilih dan memilah apa nan terjadi dengan lingkungannya, seringkali prestasi belajar siswa terus menurun. Sebelum membahas lebih jauh apa pengaruh lingkungan terhadap prestasi belajar siswa, perlu diketahui terlebih dahulu apa sebenarnya nan dimaksud dengan lingkungan siswa tersebut. Hal ini tentu akan sangat krusial agar orang tua - termasuk salah satu faktor lingkungan - bahwa prestasi belajar siswa tak hanya ditentukan sejauhmana ia belajar di sekolah kemudian mengulangnya kembali di rumah.

Dalam beberapa bahan rujukan, nan dimaksud dengan lingkungan siswa ialah loka di sekitar siswa buat berinteraksi dengan orang lain maupun melakukan kegiatan, baik kegiatan sehari-hari maupun kegiatan belajar. Dengan demikian ketika ditanya adakah Pengaruh Lingkungan Terhadap Prestasi Belajar siswa? Jawabannya tentu saja besar. Secara matematis waktu nan dilalui seorang siswa di luar jam tidur ialah dapat dibagi ke dalam tiga yaitu waktu belajar di sekolah, bermain dengan teman-temannya di luar sekolah dan sewaktu berada di rumah. Anda saja waktu siswa setelah diambil waktu tidur ialah 18 jam, lalu waktu di sekolah 6 jam, maka nan 12 jam ialah praktis siswa berada bersama teman-temannya atau berada di rumah bersama dengan keluarganya. Dengan demikian pengaruh dari lingkungan inipun cukup dominan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa masing-masing lingkungan terdiri dari berbagai kepribadian orang, nan tak selamanya positif atau mendukung terhadap proses belajar siswa. Dapat dibayangkan bila lingkungan siswa menjadi faktor penghambat buat belajar, maka dengan waktu nan demikian dominan, akan besar pula bagaimana pengaruh lingkungan terhadap belajar siswa ini.

Dengan demikian sebenarnya pengaruh lingkungan terhadap prestasi belajar siswa hanya ada dua, yaitu meningkatkan atau malah menurunkan prestasi siswa itu sendiri. Berikut ialah beberapa contoh lingkungan dan faktor-faktornya nan dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif pada siswa. Mengetahui pengaruh lingkungan terhadap prestasi belajar siswa secara dini, setidaknya akan membekali orang tua agar mampu membimbing dan mengarahkan putra-putrinya agar tak terjerembab pada lingkungan nan salah atau lingkungan nan tak mendukung terhadap peningkatan prestasi belajarnya.



Lingkungan Keluarga

Keluarga ialah lingkungan sosial pertama nan dikenal oleh seorang siswa. Suasana keluarga nan aman bagi siswa buat belajar, tentu dapat meningkatkan prestasi siswa itu sendiri. Inilah salah satu bukti bahwa pengaruh lingkungan terhadap prestasi belajar siswa memang tinggi.

Sebaliknya, bila dalam keluarga itu sendiri tercipta suasana nan tak mendukung siswa buat belajar, tentu saja prestasi siswa di sekolah tak akan bagus. Bila hal ini terjadi tak perlu khawatir, ada beberapa tips agar siswa semangat belajar dari segi lingkungan keluarga. Beberapa tips nan dapat anda lakukan antara lain :

  1. Sebaiknya orang tua atau saudara, selalu memberi semangat dan motivasi dalam bentuk apapun agar siswa menjadi giat belajar.


  2. Kehidupan rumah tangga nan serasi juga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Keadaan keluarga dimana ayah dan ibu nan selalu bertengkar, akan membuat siswa menjadi malas buat belajar di rumah dan lebih memilih buat keluar jalan-jalan buat mengusir rasa kesal.


  3. Orang tua nan menerapkan disiplin pada siswa niscaya akan sangat bermanfaat. Siswa akan tumbuh menjadi anak nan disiplin dan tentu saja prestasi belajarnya akan meningkat.

Pengaruh lingkungan terhadap prestasi belajar siswa dari segi keluarga ialah nan paling besar. Jadi, hendaknya keharmonisan antar anggota keluarga dapat terjaga. Ini sangat berpengaruh pada mental seorang siswa.




Lingkungan Sekolah

Seperti halnya lingkungan keluarga, demikian halnya dengan sekolah. Pengaruh lingkungan terhadap prestasi belajar siswa di sekolah cukup besar, sebab sekolah ialah lingkungan sosial kedua setelah keluarga nan akan dikenal oleh siswa. Berikut ini ialah hal-hal nan akan mempengaruhi prestasi belajar siswa dari segi lingkungan sekolah. Karena itulah memilih sekolah nan baik buat mendukung prestasi belajar siswa tak semata-mata dilihat dari gedungnya nan mewah, melainkan bagaimana lingkungan sekolah nan dirasakan nyaman oleh siswa sehingga memberi pengaruh positif buat peningkatan prestasi belajar siswa. Ada beberapa hal nan perlu diperhatikan agar lingkungan sekolah memberi pengaruh positif terhadap peningkatan belajar siswa, antara lain :

  1. Fasilitas sekolah nan lengkap akan membuat siswa termotivasi buat belajar. Fasilitas nan dimaksud misalnya perpustakaan dengan buku nan lengkap, laboratorium dengan peralatan nan memadai, atau fasilitas komputer bila perlu.


  2. Teman-teman siswa di sekolah nan punya sifat rajin atau telah memiliki prestasi bagus, tentu akan mendorong siswa buat meningkatkan prestasinya dengan tujuan dapat setara atau bahkan melebihi teman-temannya.


  3. Sekolah nan baik ialah sekolah nan memiliki guru-guru nan berkualitas. Mulai dari cara mengajarnya, cara memberi motivasi, atau cara mereka memberi perhatian pada siswa-siswanya. Hal ini tentu memberi pengaruh besar terhadap prestasi siswa.



Lingkungan Pergaulan (Teman)

Pengaruh lingkungan terhadap prestasi belajar memang sangat besar, apalagi bila menyangkut lingkungan pergaulan siswa itu sendiri. Jika siswa dapat memilih pergaulan nan tepat, tentu tak masalah, tapi kadang siswa banyak nan terjebak dalam pergaulan nan tak baik, nan akhirnya berujung pada penurunan prestasi sekolah. Dari tiga lingkungan siswa, maka sebenarnya lingkungan siswa dengan teman-temannya inilah nan paling dominan sekalipun dari sisi jumlah waktu tak terlalu banyak dibanding dengan dengan waktu nan dihabiskan bersama lingkungan keluarga atau rumah.

Seorang siswa nan berteman dengan teman nan malas belajar, suka bermain game, teman dengan gaya hayati mewah nan melupakan pendidikan, sedikit banyak akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Lingkungan teman nan negatif seperti itu hanya akan membuat siswa menjadi lupa akan kepentingan belajar. Ada benarnya sebuah peribahasa antik bahwa ketika berteman dengan penjual minyak tanah, sedikit banyak akan bau minyak tanah, demikian pula ketika berteman dengan penjual minyak wangi, badan kita pun sedikitnya akan memancarkan harum minyak wangi.

Untuk menghindari hal-hal seperti ini, kontrol orang tua sebagai orang terdekat dengan siswa sangatlah diperlukan. Perhatikan putra-putri Anda setiap saat, kontrol bagaimana perkembangan mereka di sekolah, perhatikan juga siapa saja teman-temannya, apakah mereka membawa akibat baik atau buruk.

Secara teori bahwa pengaruh lingkungan terhadap prestasi belajar siswa bisa dikontrol oleh orang tuanya. Namun perlu juga disadari bahwa dengan kesibukan kedua orang tuanya, acapkali kontrol orang tua terhadap lingkungan putra-putrinya menjadi longgar dan baru disadari ketika prestasi belajar putra-putrinya di sekolah anjlok. Dan biasanya ketika kasus ini muncul, orang tua pun mencari jalan pintas yaitu dengan mengirim putra-putri ke loka bimbingan belajar dan bukan mengusut akar masalah kenapa prestasi putra-putrinya di sekolah anjlok.

Tidak sedikit pun orang tua nan memberi sepenuhnya peran itu kepada sekolah. Seolah-olah kewajiban orang tua selesai setelah anaknya sekolah. Padahal dari sisi waktu saja, sekolah hanya paling banyak 8 jam buat memperhatikan dan mengontrol seorang siswa, sisanya ialah waktu di rumah dan lingkungan pergaulan dengan teman sebayanya. Memang tak adil bila semuanya hanya menggantungkan pada sekolah.