Hal-Hal nan Harus Diperhatikan

Hal-Hal nan Harus Diperhatikan

Beasiswa pascasarjana , siapa nan tidak tertarik? Kuliah gratis, bahkan ada nan biaya hidupnya ditanggung penuh oleh penyedia beasiswa. Namun, konsekuensinya ialah persaingan nan kompetitif dengan jumlah pencari beasiswa nan tidak sedikit. Apalagi buat forum penyedia beasiswa luar negeri, seperti Fulbright-Amerika atau StuNed-Belanda, persaingannya dari berbagai negara.

Tapi jangan khawatir, banyak mahasiswa S2 atau S3 Indonesia nan mendapatkan beasiswa, baik dalam mapun luar negeri. Ini menunjukkan bahwa kesempatan buat mendapatkan beasiswa pascasarjana bagi mereka nan serius mendapatkannya masih sangat terbuka luas baik lulusan perguruan tinggi negeri atau partikelir sekalipun.

Hal tersebut dikarenakan dalam persaingan mendapatkan beasiswa, nan lebih primer bukan dari mana perguruan tingginya, tapi bagaimana kemampuan dan apa kontribusi nan dapat diberikan setelah calon penerima beasiswa menyelesaikan studinya.



Tahapan Mendapatkan Beasiswa

Tahap-tahap buat mendapatkan beasiswa tak sama, baik dalam maupun luar negeri. Biasanya, tahapan ini dapat diketahui dengan mengunjungi situs penyedia beasiswa. Namun secara generik tahapannya ialah sebagai berikut.

  • Mengisi formulir beasiswa, ada nan mengisinya secara online , ada juga nan harus diunduh kemudian diisi dan dikembalikan beserta syarat-syarat administrasi nan diminta.
  • Mengirimkan syarat-syarat administasi, biasanya surat rekomendasi dari dosen pembimbing karya tulis, ijazah dan transkip (di- translate ke dalam bahasa Inggris bagi beasiswa luar negeri), pas foto, sertifikat TOEFL/IELTS, curriculum vitae dilengkapi dengan statemen of purpose (SoP), dan esai mengenai motivasi Anda mendapatkan beasiswa.
  • Mengikuti seleksi atau tes terlulis bidang studi nan Anda ambil, dan
  • Mengikuti seleksi wawancara. Untuk beasiswa luar negeri, komposisi pewawancaranya dari Indonesia dan perwakilan spesifik dari penyedia beasiswa.


  • Hal-Hal nan Harus Diperhatikan

    Ada beberapa hal nan wajib diperhatikan oleh calon penerima beasiswa, yaitu sebagai berikut.

    • Skor TOEFL/IELTS nan memenuhi baku minimum, yaitu 550 (TOEFL) dan 6.0 (IELTS). Semakin besar skornya maka tentu saja kans Anda buat mendapatkan beasiswa akan semakin besar.
      • IPK di atas 3,00. Namun ini tak mutlak. Bagi calon penerima beasiswa nan IPK-nya di bawah standar, dapat menutupinya dengan skor TOEFL/IELTS di atas rata-rata, karya tulis ilmiah, pengalaman riset, pengalaman organisasi, atau data-data persuasif pada curriculum vitae .
        • Membuat SoP ( Statement of Purpose ) yaitu pernyataan singkat dan jelas mengenai biografi singkat, prestasi akademik, dan organisasi loka Anda mengabdi kepada masyarakat. Intinya ialah argumentasi mengapa Anda layak mendapatkan besiswa, sekaligus kontribusi apa nan akan diberikan kepada masyarakat setelah menyelesaikan studi.
          • Cari informasi sebanyak-banyak dan sedetil-setilnya mengenai kampus dan bidang studi nan akan Anda apply (lamar). Informasi ini dapat Anda dapatkan dengan mengakses situs kampus nan Anda minati, dapat juga dengan menghubungi dosen atau alumnus bidang studi nan Anda maksud.
            • Membuat CV ( curriculum vitae ) nan sistematis, dalam arti Anda hanya menonjolkan hal-hal krusial saja ( point of importance ) dalam CV tersebut nan sekiranya dapat menjadi pertimbangan bahwa Andalah orang nan tepat buat mendapatkan beasiswa.
              • Esai mengenai motivasi dan kelayakan Anda mendapatkan beasiswa dan kontribusi nan akan diberikan kepada masyarakat setelah menyelesaikan studi. Dalam hal ini, dosen, peneliti, dan aktivis biasanya mendapatkan prioritas buat mendapatkan beasiswa sebab pihak nan akan mendapatkan kontribusi mereka kelak sudah jelas.