Maskot

Maskot

Tahukah Anda klub sepak bola Persisam? Kota Samarinda merupakan markas klub sepak bola ini. Kota ini terletak di pulau Kalimantan, tepatnya di Kalimantan Timur.

Samarinda ialah ibu kota Provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Kartanegara ialah kabupaten nan berbatasan langsung dengan kota ini. Di tengah kota ini terdapat sungai bernama sungai Mahakam. Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, jumlah penduduk di kota ini ialah 726.233 jiwa dengan luas wilayah 718 km².



Sejarah

Daerah Samarinda dulu termasuk daerah kekuasaan Kerajaan Kutai Kartanegara. Sampai abad ke-17, wilayah kota ini terdiri dari areal persawahan dan ladang. Huma persawahan dan ladang ini terdapat di sepanjang tepi sungai Karang dan sungai Karang Asam.

Menurut sejarahnya, kota ini dibangun oleh orang Bugis Wajo, Sulawesi Selatan. Orang-orang Bugis Wajo mengungsi ke Samarinda pada 1668. Mereka mengungsi sebab terjadi kerusuhan di Kerajaan Bone, Sulawesi Selatan.

Ada juga orang Bugis Wajo dari Kerajaan Gowa nan berjuang melawan Belanda dengan bergerilya sampai ke daerah Kesultanan Kutai. Kedatangan mereka disambut dengan baik oleh Sultan Kutai.

Orang-orang Bugis Wajo ini akhirnya tinggal di daerah kampung melantai (dataran rendah nan sangat cocok buat pertanian, perikanan, dan perdagangan). Di sana mereka harus membantu segala kepentingan Raja Kutai, terutama dalam menghadang musuh.

Pada zaman penjajahan Belanda, kota ini dibangun menjadi pusat pemerintahan di Kalimantan Timur, tepatnya di antara Karang Mumus dan Karang Asam.

Kota ini semakin berkembang ketika banyak penduduk dari Jawa dan Sulawesi nan datang ke kota ini. Pertambahan penduduk ini terjadi dalam kurun waktu ratusan tahun. Perkembangan kota nan terjadi secara signifikan yaitu saat Kadrie Oening menjabat sebagai wali kota pada 1967.



Batas Wilayah Kota Samarinda

Batas-batas wilayah kota ini ialah sebagai berikut:

  1. Di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara.

Kecamatan Muara Badak dikenal sebagai daerah nan menghasilkan minyak bumi dan gas alam. Namun sayangnya daerah ini kurang mendapatkan perhatian pemerintah dalam pembangunannya. Eksplorasi tambang nan sudah dilakukan sejak tahun 70-an sampai sekarang, kondisinya masih tetap memprihatinkan.

Kecamatan Muara Badak memiliki beberapa obyek wisata antara lain: wisata desa budaya di Sungai Bawang, Pulau Mutiara, Pantai Pangempang, Sumur Pertambangan Minyak, Pelabuhan Nelayan Jawi-Jawi dan Toko Lima, dan populasi Bekantan nan langka.

  1. Di sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara.

Kecamatan Loa Janan memiliki luas wilayah mencapai 644,2 Km2dan merupakan daerah nan sangat strategis dan berkembang pesat perekonomiannya.

Kecamatan Loa Janan berada di antara 3 kota besar di Kalimantan Timur yakni Tenggarong, Balikpapan, dan kota ini. Karena posisinya nan sangat strategis ini membuat kecamatan ini berkembang pesat dalam bidang perekonomian.

Kecamatan Loa Janan juga dikenal sebagai kota industri pengolahan kayu, nan pabriknya banyak berada di tepian sepanjang sungai Mahakam. Sungai Mahakam nan membelah kecamatan ini, juga merupakan pusat wisata tersendiri di daerah ini.

  1. Di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Tenggarong Selatan dan Muara Badak di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kecamatan Tenggarong Selatan disebut juga Kecamatan Tenggarong Seberang. Kecamatan ini merupakan penghasil tambang batubara di wilayah Kutai Kartanegara.

Kecamatan Tenggarong Seberang posisinya juga sangat strategis sebab berada di tengah-tengah kota besar Tenggarong dan kota ini. Dengan luas wilayah mencapai 437 km2.

  1. Di sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Muara Badak, Anggana, Sanga-Sanga di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kecamatan Anggana merupakan daerah penghasil minyak bumi dan gas alam, dengan luas wilayah mencapai 1.798,80 km2.

Kecamatan ini berada di daerah muara Sungai Mahakam nan terdiri dari beberapa pulau-pulau kecil. Pulau-pulau ini sangat latif dan dikenal dengan Delta Mahakam.

Di daerah inilah dulu pusat pemerintahan Kerajaan Kutai Kartanegara pertama berdiri. Sebuah daerah nan bernama Kutai Lama ialah pusat kota Kerajaan Kutai sejak berdirinya selama 4 abad lamanya, dalam kurun abad ke-13 sampai abad ke -17.

Daerah Delta Mahakam awalnya memiliki pemandangan nan sangat latif dan merupakan pusat obyek wisata nan sangat digemari. Namun sayangnya daerah ini sekarang sudah mengalami penurunan, terutama pantainya nan indah.

Pantainya nan latif itu sekarang sudah banyak beralih fungsi menjadi lahan-lahan tambak buat komersial. Pembabatan hutan mangrove nan kurang bijaksana, telah membuat pantainya menjadi rusak dan hilang keindahannya.

Sedangkan Kecamatan Sanga-sanga merupakan kecamatan dengan luas wilayah mencapai 233,4 km2 dan merupakan daerah nan sangat bersejarah. Berada di daerah pesisir kabupaten Kutai Kertanegara.

Kecamatan Sanga-sanga ialah daerah penghasil minyak bumi nan paling krusial dalam sejarah Kalimantan. Dimulai dari beroperasinya buat pertama kali pertambangan Louise pada tahun 1897.

Di daerah ini dulu terjadi peperangan dalam melawan penjajah Belanda, nan dikenal dengan sebutan Perlawanan Samseng. Peperangan ini terjadi pada tahun 1926 sebab orang-orang Tionghoa nan marah kepada Belanda.

Kemarahan itu dipicu oleh pihak Belanda nan tak mau menjual belikan minyak bumi kepada para pedagang Tionghoa.

Di daerah ini juga pernah terjadi peristiwa nan sangat heroik dalam melawan gempuran Belanda pada 27 Januari 1947. Dalam peristiwa ini banyak korban berjatuhan, namun rakyat manunggal padu melawan gempuran Belanda dan akhirnya sukses memenangkan pertempuran ini.

Peristiwa ini dikenang sampai sekarang sebagai Perjuangan Merah Putih Sanga-sanga. Dan setiap tanggal 27 Januari, pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Provinsi Kalimantan Timur selalu menggelar upacara buat memperingati peristiwa bersejarah itu.



Maskot

Maskot kota Samarinda ialah Pesut Mahakam. Tapi populasinya kian menurun dari waktu ke waktu dan terancam punah. Saat ini, menurut penelitian Pesut Mahakam hanya berjumlah sekitar 50 ekor.

Populasinya semakin menurun sebab terdesak oleh kemajuan pembangunan kota di tepian sungai Mahakam. Dan saat ini Pesut Mahakam merupakan pesut air tawar terakhir nan masih hayati di bumi.



Pariwisata

Banyak objek wisata nan ditawarkan di kota ini, seperti wisata alam, wisata budaya, dan wisata religi.

Wisata Alam

Wisata alam di wilayah ini antara lain:

  1. Air Terjun Merah
  2. Air terjun Berambai
  3. Air terjun Pinang Seribu
  4. Kebun Raya Unmul Samarinda
  5. Penangkaran Buaya di Makroman

Wisata Budaya

Sedangkan wisata budayanya diantaranya adalah:

  1. Desa Budaya Pampang

Desa Pampang merupakan sebuah desa nan dijadikan sebagai obyek wisata andalan Kota ini. Desa ini berada di daerah Sungai Siring.

Setiap tahun di desa ini digelar peringatan buat mengenang sejarah desa ini nan dikenal dengan acara Pelas Tahun. Dan merupakan peringatan nan sangat digemari banyak wisatawan.

Setiap tahun para wisatawan semakin bertambah banyak ke desa ini. Dan pemerintah menjadikannya sebagai ajang buat mempromosikan obyek wisata andalan, baik dalam negeri sampai mancanegara.

  1. Citra Niaga

Citra Niaga merupakan kawasan pusat bisnis dan perdagangan, nan berada dalam areal sekitar 2,7 hektare. Dibangun pada tahun 1987 oleh seorang arsitek bernama Antonio Ismael.

Di kawasan ini juga sebagai pusat pedagang nan menjual aneka pernak-pernik, cinderamata, dan benda-benda seni lainnya sebagai oleh-oleh khas dari kota ini. Kawasan ini pernah mendapat penghargaan Agha Khan Award pada tahun 1989 dalam bidang arsitektur.

Wisata Religi

Untuk wisata religinya yaitu:

  1. Masjid Shiratal
  2. Mustaqiem
  3. Masjid Islamic Center Samarinda
  4. Makam La Mohang Daeng Mangkona

Potensi wisata di daerah Kalimantan Timur masih banyak nan perlu dikembangkan. Sampai saat ini daerah ini masih merupakan daerah nan sangat kaya, terutama sektor pertambangannya.

Namun kekayaan itu sangat disayangkan sebab pada kenyataannya kekayaan itu tak serta merta membuat daerah ini maju dalam pengembangan wisatanya. Padahal kalau potensi itu sangatlah besar, dan jika dikembangkan secara serius dengan mendapat perhatian penuh dari pemerintah, akan menjadi daya tarik wisata nan luar biasa.

Dan akhir-akhir ini tersiar kabar nan banyak dimuat di media, kalau daerah ini ingin menuntut merdeka dari Indonesia. Seperti petir di siang bolong, kabar ini pun sangat menghebohkan dan menjadi sorotan banyak media.

Jadi sudah saatnya bagi pemerintah pusat buat lebih memperhatikan daerah ini dengan penuh, agar keinginan buat merdeka itu tak terjadi.

Nah itulah sedikit citra tentang kota ini. Apakah Anda tertarik berkunjung ke Samarinda? Selamat mencoba dan semoga perjalanan Anda menyenangkan!