Asal Energi Panas

Asal Energi Panas

Panas ialah bentuk lain dari energi. Perpindahan panas merupakan energi nan di transfer dari suatu benda ke benda lain sebab disparitas temperatur. Ini ialah energi dari atom dan molekul nan bergerak dalam objek. Semakin cepat gerakannya, semakin besar panas nan dihasilkan. Contohnya, atom dan molekul bergerak kontinu di udara.

Saat gerakannya menjadi lebih cepat, temperatur udara meningkat. Jika gerakannya menjadi lambat, udara akan menjadi dingin. Atom dan molekul selalu bergerak. Namun gerakkan ini tak cepat, bebas dan mudah seperti di udara. Ratusan miliar tabrakan terjadi per detik di antara molekul sebab gerakan ini.

Jika dua benda di dekatkan dan tak ada perpindahan panas dari satu benda ke benda lainnya, diartikan benda tersebut mempunyai temperatur nan sama. Kejadian dan gerakan terjadi sebab energi mengalir atau terjadi perpindahan panas dari objek nan bertemperatur tinggi ke objek lain nan temperaturnya lebih rendah.

Pada mesin uap, genre panas dari daerah panas ke daerah dingin bisa menghidupkan mesin. Ini disebut perpindahan panas. Temperatur menunjukkan seberapa cepat molekul dan atom bergerak. Dengan memanaskan kita membuat molekul bergerak lebih cepat. Jika sebuah benda nan panas berjumpa dengan benda nan dingin, beberapa partikel akan bertabrakan dengan partikel nan dingin.

Akibatnya, molekul dari benda nan dingin mulai bergerak lebih cepat. Sebaliknya, dampak tabrakan molekul dingin dengan benda panas, terjadi perlambatan gerak. Proses terus berlanjut sampai kedua objek mencapai temperatur nan sama.

Jadi bisa diilustrasikan jika dua benda nan memiliki suhu berbeda di satukan, benda nan bersuhu tinggi akan mengalami penurunan suhu. Benda nan bersuhu rendah akan mengalami kenaikan suhu sampai kedua benda tersebut mengalami suhu nan sama.

Suhu panas sesungguhnya tak bisa berpindah jika tak adanya alat spesifik nan bisa memindahkan panas. Sebagai contoh, ruangan nan menggunakan AC, ruangan nan memiliki suhu lebih rendah diserap lalu dipindahkan ke ruangan lain nan suhunya lebih tinggi.

Panas merupakan energi kinetik dari zat nan atom dan molekulnya terus bergerak. Pada temperatur nol, atom dan molekul zat mempunyai energi atom paling kecil. Bahkan pada temperatur ini, atom dan molekul terus bergerak. Molekul hidrogen pada titik leleh bergerak dengan kecepatan 1.950 m perdetik.

Untuk satuan energi panas yaitu joule (j), atau bisa juga menggunakan satuan energi nan lain yaitu kalori (kal). Kecenderungan satuan joule dan kalori bisa dirumuskan sebagai berikut:

1 kalori = 4,186 joule

Atau

1 joule = 0,24 kalori



Bagaimana Cara Perpindahan Panas?

Pada prinsipnya perpindahan panas bisa terjadi dengan 3 cara yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.



1. Konduksi

Merupakan perpindahan panas nan tanpa disertai perpindahan partikel nan membentuknya. Hal ini hanya bisa terjadi di benda padat. Misalnya, sebuah besi nan dapat dipanaskan salah satu ujungnya, maka ujung nan lain akan ikut menjadi panas.Setiap benda memiliki penghantar panas nan tak sama, misalnya logam besi dan sejenisnya memiliki daya hantar nan bagus, berbeda dengan plastik atau kayu.



2. Konveksi

Yaitu perpindahan panas nan disertai dengan perpindahan partikel. Ini sebab terjadinya konveksi disebabkan disparitas massa jenis. Perpindahan ini terjadi pada zat zair dan gas. Contohnya saat merebus air, terjadinya angin bahari dan darat.

Terjadinya angin bahari disebabkan adanya genre air bahari ke darat, sebab pada siang hari suhu udara di darat lebih tinggi daripada di laut. Sebaliknya angin darat sebab adanya genre udara dari arat ke laut, ini disebabkan pada malam hari udara di permukaan bahari lebih tinggi, sehingga udara dari darat mengalir ke laut.

Berdasarkan cara gerakan alirannya bisa digolongkan menjadi dua jenis yaitu konveksi bebas dan konveksi paksa. Konveksi bebas ( free/natural convection ) jika gerakan bercampur disebabkan adanya disparitas kerapatan massa jenis oleh karena gradien suhu, contohnya gerakan air panas tatkala mulai mendidih.

Konveksi paksa yaitu gerakan fluida nan berasal dari luar lalu di pompa paksa seperti halnya kipas angin, AC atau pendingin radiator nan didinginkan oleh angin kipas. Rumusan fluida sendiri bisa dinyatakan sebagai berikut:

Qc = Hc.A.dT

Ketika:

Qc = laju perpindahan panas melalui konveksi (watt)

Hc = koefisien perpindahan panas konveksi (W/m2K)

A = luas penampang genre permukaan dan fluida (m2)

dT = Disparitas suhu antara permukaan dan fluida (k)



3. Radiasi

Yaitu berpindahnya panas tanpa melalui media penghantar, misalnya matahari nan menyinari bumi atau rasa hangat nan ditimbulkan saat kita berada di dekat barah unggun.



Asal Energi Panas

Berbagai macam sumber energi akan menghasilkan panas. Berikut beberapa sumber energi panas nan sering dijumpai:



1. Matahari

Matahari ialah sumber panas primer kita. Pada intinya, reaksi penggabungan nuklear menaikkan temperatur sampai 14.000.000 K. Bahkan pada permukaan, temperaturnya lebih dari 6.000 K. Energi panas nan sampai ke bumi nan kita rasakan ialah sebagian kecil dari energi ledakkan energi nan dikeluarkannya.



2. Bahan bakar

Salah satu penghasil energi ialah bahan bakar nan bisa berasal dari minyak bumi. Bahan bakar minyak bumi atau disebut juga bahan bakar fosil tak bisa diperbarui, misalnya bensin, solar, dan sebagainya.



3. Listrik

Listrik merupakan salah satu sumber energi bagi kehidupan, listrik bisa dihasilkan melalui berbagai cara nan paling generik ialah menggunakan kumparan dawai dan magnet dalam sebuah generator. Sumber pembangkit listrik dapat dari air, panas bumi, matahari, atau solar. Listrik nan kita gunakan di rumah bisa dimanfaatkan buat berbagai keperluan seperti menyetrika, menyalakan tv dan sebagainya.



4. Gesekan

Gesekan ialah gaya nan memberi tahanan terhadap gerakan satu benda terhadap benda lain. Ini terjadi di antara dua permukaan nan saling berkontak saat bergerak. Besarnya energi panas nan dihasilkan tergantung dari seberapa tebal dan kasar permukaan benda nan mengalami gesekan.

Di antara manfaat energi gesekan yaitu, membantu roda lokomotif memegang rel besi nan halus, menghangatkan tubuh saat kita menggosokan tubuh, batu barah nan bila di gesekan akan menimbulkan panas dan percikan barah dan lain sebagainya.



5. Makanan

Kita bisa berjalan, berlari, melakukan aktivitas sehari-hari sebab adanya energi nan kita keluarkan. Energi nan kita keluarkan berasal dari makanan nan kita makan. Makanan nan kita makan dengan donasi oksigen saat di cerna akan berubah menjadi energi.



Perubahan Benda Dampak Perubahan Panas

Panas bisa merubah bentuk benda, jika benda tersebut di panaskan, setidaknya ada 3 perubahan yaitu, perubahan wujud benda, perubahan volume benda, dan perubahan suhu benda. Ada lima perubahan wujud dari benda dampak dari perpindahan panas, yaitu:



1. Mengembun

Mengembun merupakan peristiwa bersatunya partikel zat nan berwujud gas menjadi zat cair. Ini terjadi sebab adanya divestasi energi panas dari gas, sebagai contoh embun nan terjadi pada pagi hari.



2. Menguap

Menguap merupakan perubahan zat cair menjadi gas. Penguapan terjadi sebab adanya proses pemanasan. Ketika menguap partikel nan ada pada zat cair terlepas ke udara. Contohnya ialah memasak air, dan menjemur baju di siang panas matahari.



3. Melebur

Melebur merupakan peristiwa perubahan benda padat menjadi cair. Proses peleburan di bantu oleh perpindahan panas. Panas nan dibutukan besarannya setara dengan masa jenis zat nan akan dilebur. Contohnya, es nan di letakkan di meja lama kelamaan akan mencair. Semakin besar bentuk esnya, semakin besar pula panas nan dibutuhkan buat mencairkannnya.



4. Membeku

Membeku merupakan perubahan wujud gas dari zat air ke padat. Proses kebalikan dari melebur. Proses membeku ialah proses divestasi panas. Ketika terjadi pembekuan suhu di sekitar benda tetap sedangkan panas nan ada bukan buat menurunkan masa zat. Panas dilepaskan buat mengurangi masa zat cairagar berubah menjadi zat padat, contohnya ialah lilin yag telah dipanaskan.



5. Menyublim

Menyublim merupakan proses terjadinya perubahan bentuk dari padat ke gas atau sebaliknya. Proses terjadinya perubahan dari padat ke gas benda memerlukan panas sedangkan dari gas ke padat terjadi dampak divestasi panas atau perpindahan panas. Contohnya, pengharum ruangan nan berbentuk padat lama kelamaan akan habis.