Mempertahankan Karier
Sirkulasi Pegawai
Bagaimana memutuskan bahwa seorang pegawai itu harus dipindahkan ke suatu loka atau bagaimana memutuskan bahwa seseorang itu pantas mendapatkan jabatan baru nan lebih tinggi di satu kota tertentu? Siapa nan memberikan evaluasi atau siapa nan menggodok semua informasi tentang seseorang nan dibutuhkan itu?
Badan Kepegawaian Negara memang sebuah forum nan tak mempunyai departemen tetapi dalam konteks kerjanya, badan ini sangat krusial bagi proses sirkulasi kebutuhan tenaga kerja negara atau pegawai negeri.
Dengan kekuasaan nan dimiliki, maka BKN mempunyai hak buat menyelenggarakan proses rekruitmen tenaga kerja baru setelah berkoordinasi dengan pemerintah. BKN mempunyai data berapa jumlah pegawai negeri di sebuah loka dan berapa pegawai negeri nan telah pensiun, serta berapa jumlah pagawai negeri nan dibutuhkan di sebuah tempat. Bila ada nan kurang, maka akan diselenggarakan rekruitmen baru. Penempatannya pun sudah ditentukan.
Tanggung jawab nan dimiliki oleh BKN ini mungkin sama dengan HRD kalau di perusahaan swasta. Persiapan rekruitmen dan soal nan diajukan serta wawancara nan akan dilaksanakan, dipelajari dengan saksama oleh para pegawai BKN nan bertugas spesifik buat hal ini. Ada nan memandang bahwa pegawai BKN ini dapat diajak kong-kalingkong. Mereka dapat diajak berkolusi terutama nan berkaitan dengan penempatan, jabatan, dan pengangkatan. Tetapi semua tuduhan itu memang harus dibuktikan kebenarannya.
Kalau hal ini terbukti atau kalau memang ada kolusi di BKN, alangkah meruginya negeri ini. Dapat jadi pejabat nan diangkat itu tak dapat bekerja sebab evaluasi nan diberikan kepadanya bukan dari hasil nan sesungguhnya. Begitu juga dengan pawai baru. Bila diangkat sebab ada kaitannya dengan keluarga atau sebab membayar sejumlah uang, maka pegawai tersebut dapat saja akan menjadi seorang koruptor. Ia tentunya ingin mengembalikan uang nan cukup banyak nan tekah terpakai masuk menjadi pegawai negeri sipil.
Lalu peristiwa ini akan semakin sering bergulir sehingga suatu saat bangsa ini menjadi bangsa nan tak mampu maju sebab tak mempunyai ketrampilan dan tak tahu apa nan harus dikerjakan. Datang, duduk, diam, duit, mungkin akan semarak lagi. Di alam reformasi, tentunya ada perubahan walaupun katanya malah semakin banyak teknik mendapatkan uang nan tak halal. Masyarakat sangat berharap bahwa BKN itu memang higienis sehingga pembangunan di Indonesia ini dapat berjaya.
Kalau pegawai nan diangkat ialah para pekerja nan bahagia melakukan tugasnya dengan baik dan berusaha memberikan nan lebih kepada negara dan bangsa, maka akan lahir para pemimpin nan dapat dijadikan pegangan. Pemimpin nan dengan hati nuraninya berusaha membuat rakyatnya merasakan kebahagiaan dan terjamin kehidupannya. Pada masa Umar Bin Abdul Aziz memimpin, hanya dalam waktu nan cukup singkat, ia membuat seluruh rakyatnya tak ada nan berhak menerima zakat.
Bahkan saking miskinnya sang kaisar atau raja, dialah nan malah lebih berhak mendapatkan zakat. Sekarang, adakah seorang pemimpin nan rela hayati miskin dan tak mempunyai apapun nan akan membuat orang lain takjub dan kagum kepadanya. Tidak mudah mempunyai sifat seperti itu. Tuntutan masyarakat sangat tinggi. Bagi mereka, seorang pejabat itu kaya. Kalau tak mampu memberikan uang atau sumbangan, maka ia dianggap tak peduli.
Kenyataannya siapa tahu memang ia tak mampu. Lewat BKN, semua kriteria buat jabatan eksklusif digodok dengan saksama sehingga didapatkan beberapa orang nan mungkin dapat dimelaksanakan tugas di loka nan telah ditentukan. Kemajuan sebuah daerah tak dapat dipisahkan dari gaya kepemimpinan nan dimiliki oleh pemimpinnya. Itulah mengapa sebuah evaluasi dilakukan dalam kurun waktu eksklusif hingga didapatkan satu nama nan benar-benar bagus bagi semua orang.
Pada sisi lainnya, keberadaan BKN sangat terkait dengan karier seorang pegawai. Hal ini sebab badan ini menangani segala hal terkait dengan kepegawaian. Badan inilah nan secara langsung mengatur dan mengelola sistem dan mekanisme peningkatan karier seorang pegawai di lingkungan pegawai negeri. BKN mempunyai data atau dokumen lengkap seorang pegawai. Itulah mengapa BKN dapat menempatkan seseorang nan tepat di sebuah depertemen.
Peranan Badan Kepegawaian Negara
Sebagai badan pemerintah nan menangani masalah kepegawaian, maka keberadaan badan ini sangat menentukan dalam global kepegawaian. Berbagai kebutuhan pegawai, khususnya terkait dengan karier pegawai diurusi BKN. Para pegawai BKN akan sangat sibuk ketika akan ada pergantian pegawai. Mereka akan menelaah semua informasi nan ada.
Dengan adanya badan ini, maka proses peningkatan karier dan berbagai tunjangan kepegawaian bisa diperoleh para pegawai sinkron dengan taraf dan pangkat masing masing pegawai. Tentunya dengan kondisi ini, maka taraf kehidupan pegawai semakin meningkat.
Tetapi, pada sisi lainnya, jika ada tindakan atau kelakuan pegawai nan tak sinkron dengan ketentuan nan berlaku, maka Badan Kepegawaian Negara berperan buat melakukan tindakan tegas dengan mengingatkan, menegur, memberikan hukuman hingga memecat pegawai negeri. Teknik pemecatan memang hampir sama dengan mekanisme di perusahaan swasta.
Satu hal nan berbeda dengan pegawai partikelir ialah bahwa pegawai negeri ini sporadis mendapatkan gaji ke-13. THR pun tak ada. Jadi, jangan heran kalau pegawai negri ini cukup bersedih atau wajahnya ditekuk sebab tak mendapatnnya.
Mempertahankan Karier
Terkait dengan pengembangan dan peningkatan karier pegawai, maka satu hal nan perlu diperhatikan bahwa semua tergantung pada bagaimana pegawai tersebut bersikap terhadap profesinya. Tentunya, semakin bagus sikap profesi, maka semakin bagus taraf kariernya.
Untuk kondisi tersebut, maka setiap pegawai harus menjaga kondisi profesionalitasnya. Sikap profesionalitas ini merupakan pola kinerja sehingga taraf produktivitas pegawai bisa dipertahankan atau ditingkatkan lebih baik. Beberapa hal nan perlu dilakukan buat bisa meningkatkan dan mempertahankan karier sebagai pegawai, maka setidaknya seorang perawai harus mematuhi beberapa hal nan telah digariskan oleh Badan Kepegawaian Negara, yaitu:
* Disiplin
Disiplin merupakan kualitas aplikasi tugas dan kewajiban. Disiplin diartikan sebagai kondisi dimana kita memposisikan diri sebagaimana tuntutan profesi. Disiplin juga diartikan sebagai taraf upaya buat melaksanakan setiap ketentuan nan berlaku dan diberlakukan pada tempat, dimana kita berkiprah. Dengan taraf disiplin nan tinggi, maka pencapaian hasil kerja semakin tinggi atau maksimal.
Kedisiplinan memang sangat erat dengan kualitas kinerja pegawai. Kondisi ini menunjukkan kualitas personal dalam pekerjaan. Dan, aspek ini seringkali menjadi pertimbangan spesifik terkait dengan produktivitas seseorang. Demikian juga halnya dengan Badan Kepegawaian Negara menjadikan aspek disiplin ini sebagai salah satu penentu reward atau punishment bagi seorang pegawai.
* Dedikasi Tinggi
Dedikasi ialah taraf pengabdian. Untuk menjaga dan mempertahankan karier dengan berpedoman pada ketentuan dasar kepegawaian nan diterapkan oleh Badan Kepegawaian Negara, maka dedikasi merupakan salah satu hal nan harus diberikan oleh para pegawai agar kinerjanya bisa mendukung produktivitas kerja.
Dalam profesionalitas, dedikasi merupakan aspek krusial terkait dengan perkembangan dan peningkatan kualitas kerja. Dedikasi ini sangat menentukan taraf pencapaian sasaran kerja.
* Loyal pada profesi
Loyal atau kesetiaan terhadap profesi merupakan aspek ketiga nan harus dimiliki seorang pegawai buat mempertahankan kariernya. Dengan taraf loyalitas nan tinggi, maka tak kepedulian terhadap pekerjaan meningkat dan hal tersebut membawa pengaruh pada taraf kinerjanya juga.
Loyalitas seseorang terhadap profesi menjadikannya sebagai sosok nan dengan penuh atensi dan semangat melakukan banyak hal terkait upaya memperbaiki kondisi kerja dan produktivitas kerja. Seseorang dengan taraf loyalitas tinggi menjalankan tugas sebaik baiknya.
Kinerja dan kualitas kerja seseorang memang sangat dibutuhkan agar profesionalisme bisa ditingkatkan sebagai upaya peningkatan kualitas dan produktivitas. Badan Kepegawaian Negara sebagai pengelola masalah ketenagaan mempunyai kepentingan langsung buat peningkatan dan mempertahankan kinerja para pegawai ini.
Semoga Anda bisa menjadi pegawai nan berorientasi pada upaya peningkatan kualitas kinerja dan menjaga karier sebaik-baiknya. Pertahankan karier dengan bersikap profesional saat menjalankan profesi.