Beberapa Contoh Rumus Fisika
Cintailah rumus fisika bila Anda ingin menawan hati si dia . Ungkapan ini tak seluruhnya benar, meski juga tak salah. Biasanya mereka nan memiliki kelebihan sebab pandai dalam ilmu fisika, akan memiliki nilai lebih di atas kebanyakan rata-rata orang.
Dasar-dasar Rumus Fisika
Ilmu Fisika pada umumnya mulai diajarkan pada saat Anda duduk di Sekolah Lanjutan Taraf Pertama (SLTP). Meskipun dasar-dasar Fisika telah diperkenalkan pada saat anak duduk di Sekolah Dasar (SD), hanya saja ilmu Fisika diselipkan pada beberapai ilmu pengetahuan lain, seperti matematika dasar serta Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Belakangan IPA dipopulerkan sebagai pelajaran science dewasa ini.
Rumus fisika sebenarnya sudah akrab dengan anak-anak di bangku Sekolah Dasar. Ketika mereka mendapatkan soal mengenai jeda pada mata pelajaran matematika, maka lambat laun fisika akan dikenalkan pada anak-anak sekolah secara bertahap dan lebih detil.
Pada siswa kelas VII Sekolah Lanjutan Pertama (SLTP) atau kelas 1 SLTP, rumus-rumus fisika dasar dan sederhana diberikan. Antara lain, sosialisasi besaran dan satuan, suhu dan thermometer, dan pengukuran. Lalu wujud zat, massa jenis zat, dan pemuaian zat, juga kalor (panas) dan gerak.
Di tahun berikutnya, dasar-dasar rumus fisika nan lebih pelik mulai diberikan, seperti gaya dan penerapannya, usaha dan energi, tekanan, getaran dan gelombang, hingga sosialisasi pesawat sederhana, serta bunyi dan optika.
Kesemua rumus fisika diramu dalam kurikulum dan diberikan sinkron baku nan ditentukan oleh pemerintah melalui Departmen Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh sebab itu, pada setiap buku-buku paket ilmu-ilmu Fisika di Indonesia, penyusunannya akan mengacu pada Badan Baku Nasional Pendidikan (BSNP). Penerapannya telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Permen No.22 Tahun 2006, nan lazim dikenal sebagai Kurikulum Taraf Satuan Pendidikan (KTSP).
Rumus Fisika Akrab dengan Kenyataan Alam
Rumus fisika sendiri sebenarnya diciptakan pertama kali sebab terinspirasi oleh kenyataan nan ada di alam semesta. Semua rumus fisika muncul sebab adanya dorongan buat memudahkan suatu masalah nan ditemui.
Contohnya ialah rumus fisika gerak. Pada saat Anda sedang menaiki kendaraan, Anda seolah melihat semua pohon-pohon nan dilewati bergerak cepat melaju antagonis arah dengan Anda. Inilah nan disebut dengan mobilitas semu. Mobilitas semu nan dilakukan oleh pohon-pohon tersebut, nan pada kenyataannya, pepohonan tersebut diam, tapi Andalah nan bergerak cepat. Karena jenis mobilitas memang ada dua, yakni mobilitas nisbi dan mobilitas semu.
Dari gejala-gejalan dan kenyataan seperti itulah, rumus fisika muncul dan dilahirkan. Pada dasarnya, rumus fisika diciptakan dengan maksud buat memudahkan aktivitas manusia.
Contoh lain, ketika manusia telah mengenal ekonomi dan peredaran mata uang, maka manusia mulai hayati secara mobile . Gerak manusia pada saat-saat awal ekonomi dan perdagangan menjadi sangat tinggi. Pada saat itulah, manusia mulai sering berpindah dan kadang-kadang melakukan perjalanan jauh melalui lautan, sehingga kapal uap mulai diciptakan. Prinsip dasar pembuatan kapal uap juga mengacu pada rumus fisika, yaitu teori Archimedes . Juga kapal selam nan bisa mengapung di permukaan air dan menyelam ke dalam air, berdasarkan rumus fisika nan ditemukan, yaitu nan disebut dengan hukum Pascal . Masih banyak contoh-contoh lainnya, seperti orang-orang nan hayati di kutub dan memerlukan sepatu salju buat bisa berjalan di atas salju. Kondisi nan sebenarnya terjadi ialah bahwa orang-orang nan hayati di daerah kutub memanfaatkan konsep tekanan. Dengan cara menciptakan sepatu salju nan memiliki luas alas nan besar, bisa memperkecil tekanan berat tubuh pada salju, sehingga orang pun akan mudah berjalan di atas salju.
Beberapa Contoh Rumus Fisika
Berikut ini ialah beberapa contoh rumus fisika nan dekat dengan kehidupan sehari-hari Anda.
1. Rumus Fisika Optika
Adalah rumus fisika nan menjelaskan hukum pembiasan. Klarifikasi berupa proses dan sifat pembentukan bayangan. Baik bayangan pada cermin datar, cermin cembung, atau cermin cekung.
Pembiasan cahaya dikenal sebagai hukum I Snellius . Rumus Fisika optika nan membahas pembiasan bayangan, yaitu
f = 1 R
2
Dengan definisi f sebagai jeda fokus cermin dan R sebagai jari-jari kelengkungan cermin.
2. Rumus Fisika Bunyi
Adalah rumus fisika nan memaparkan ciri gelombang bunyi secara khusus dan nan menjelaskan disparitas antara audiosonik, ultrasonik, dan infrasonik.
Penjelasan tentang gelombang bunyi termuat dalam hukum Marsenne. Rumus fisika bunyi nan membahas masalah gelombang bunyi, yaitu
l1 = f2
l2 f1
Dengan definisi l1 dan l2 ialah panjang kawat pertama dan kedua, dalam satuan meter, dan f1 dan f2 ialah frekuensi kawat pertama dan kedua, dalam satuan Hz.
3. Rumus Fisika Pesawat Sederhana
Pesawat sederhana ialah sistemasi sederhana nan biasa dijumpai dalam kehidupan Anda sehari-hari, seperti tuas pengungkit dan katrol tunggal atau bergerak. Pesawat sederhana juga sering diterapkan buat memudahkan masalah-masalah nan generik ditemui setiap hari.
Pesawat sederhana mengacu pada hukum Newton , nan menemukan sistematika mobilitas dalam rumus fisika. Rumus fisika pesawat sederhana nan perlu Anda ketahui, semisal rumus fisika pada bidang miring, nan rumusnya ialah sebagai berikut.
F = h . w
S
Dengan definisi F menunjukkan gaya atau usaha dalam satuan Newton dan h ialah tinggi tumpuan bidang miring dalam satuan meter, S sebagai panjang bidang miring, dalam satuan meter, dan w sebagai berat beban dalam satuan Newton.
4. Rumus Fisika Pengukuran
Yang dimaksud dengan pengukuran ialah rumus fisika nan spesifik berkutat pada hal ukuran, besaran, dan satuan. Pada tahun 1960, Forum Tertinggi Masalah Pengukuran nan lebih dikenal dengan Conference Generales des Poids Measures, menetapkan sistem satuan internasional dalam hal pengukuran, nan dikenal dengan ISU atau International Systems of Units.
Adapun rumus fisika pengukuran terdiri atas alat ukur panjang, alat ukur massa, dan alat ukur waktu . Satuan dasar dari alat ukur panjang ialah meter standar. Kemudian satuan dasar alat ukur massa ialah kilogram baku dan satuan alat ukur waktu ialah second (detik).
Terapan Dinamika Rumus Fisika
Berdasarkan contoh-contoh rumus fisika nan telah disinggung sebelumnya, maka terapan rumus fisika tersebut bisa diaplikasikan pada beberapa hal, nan berkaitan dengan aktivitas Anda sehari-hari.
Rumus fisika optika diterapkan pada saat Anda tengah bercermin atau ketika Anda memerlukan kacamata nan berfungsi membantu mata Anda membaca atau melihat sesuatu. Jadi, rumus fisika optika ialah terapan nan tepat.
Rumus fisika bunyi diterapkan pada saat Anda berada dalam ruangan nan kosong. Kemudian, suara Anda terdengar dipantulkan sebagai gema. Gema atau gaung sering Anda temui pada tempat-tempat tertentu, dalam kehidupan sehari-hari.
Rumus fisika pesawat sederhana diterapkan begitu sering dalam kehidupan Anda. Hal-hal sulit dibuat mudah dengan adanya sistemasi pesawat sederhana. Contohnya, orang-orang nan tinggal di pedesaan dan masih menggunakan sumur dan timba, maka air akan mudah diperoleh dari sumur dengan donasi katrol nan mengacu pada sistemasi pesawat sederhana. Terapannya merujuk pada rumus fisika pesawat sederhana.
Rumus fisika pengukuran dapat dikatakan sebagai rumus fisika nan paling akrab dengan kehidupan Anda. Anda membeli bahan kain buat pakaian harus diukur panjangnya. Ketika Anda ingin membeli daging buat rendang, harus diukur berat per kilonya. Ataupun, ketika Anda akan pulang mudik saat lebaran, Anda perlu mengukur lamanya perjalanan dengan satuan waktu.
Nah, sekarang bagaimana? Ternyata ilmu fisika dengan rumus fisika bukan menjadi momok nan ditakuti bukan? Justru rumus fisika sangat akrab dan familiar dengan kehidupan Anda. Dengan rumus fisika, sesungguhnya kesulitan Anda bisa teratasi dengan melakukan terapan dinamika rumus fisika.
Sekarang bukan saatnya lagi buat membenci setumpuk rumus fisika. Namun, jadilah cool dengan mengakrabi rumus fisika. Bahkan kepiawaian Anda dalam mengolah rumus fisika justru akan menjadi nilai lebih bagi eksistensi Anda.