Lebih Hati-Hati dan Waspada
Media
Beberapa media warta digital mempunyai rubrik spesifik nan membahas tentang masalah kesehatan. Di rubrik ini, bahkan ada tanya jawab dengan dokter secara online. Bagi nan mempunyai asuransi kesehatan, mereka malah dapat langsung bertanya dengan dokter tentang gejala nan mereka rasakan. Apalagi bagi nan mempunyai saudara atau kenalan akrab nan menjadi dokter cukup terkenal. Tentunya akan lebih mudah lagi mendapatkan informasi tentang kesehatan nan dibutuhkan.
Bahkan beberapa stasiun televisi juga mempunyai acara nan menghadirkan para dokter nan berkompeten dibidangnya. Siaran nan dilakukan secara langsung itu tentu saja banyak mendapatkan sambutan positif dari masyarakat. Mereka ingin tahu apa nan sebenarnya terjadi. Kalau ada nan tak beres atau tak seperti biasanya itu, tentunya akan mengganggu pikiran.
Setelah berkonsultasi dengan dokter, biasanya akan timbul semangat dan motivasi buat mendatangi dokter nan tepat walaupun masih takut dan masih berpikir panjang tentang biaya nan harus dikeluarkan. Jangankan di televisi nan penonton dapat langsung menatap sang dokter, acara di radio nan membahas tentang kesehatan pun sangat laris. Masyarakat sangat tahu bahwa kesehatan itu memang mahal. Mendatangi seorang dokter dan mendapatkan beberapa nasihat saja harus membayar 50 ribu atau bahkan lebih.
Saat ini, dokter tak mau memberikan diagnosa secara gegabha tanpa ada bukti datau data seksama tentang gejala itu. Biasanya, kedatangan pertama, dokter akan bertanya dan lalu memberikan saran buat mendatangi laboratorium. Data dari laboratorium inilah nan akan dijadikan sebagai titik tolak penanganan selanjutnya. Dari titik tolak inilah dokter dapat menyarankan apa nan harus dilakukan. Hal ini dilakukan demi menghindari kesalahan dalam penanganan dan pengambilan keputusan terapi nan harus dilakukan.
Lebih Hati-Hati dan Waspada
Banyaknya jenis penyakit terkadang membuat gejala itu terlihat sama. Misalnya, seorang anak nan terkena panas tinggi. Kalau suhunya masih berkisar 38-39 derajad Celcius dan baru berlangsung selama 2 hari, dokter belum akan memberikan obat apa-apa kecuali menyarankan buat meminum parasetamol. Dokter akan menganjurkan buat banyak minum dan mengkonsumsi jenis cairan lain seperti jus dalam jumlah nan banyak.
Suhu tinggi pada anak terjadi sebab adanya siklus agresi virus. Setelah memasuki hari ke-7 tetapi panasnya masih, maka dokter akan meminta pasien buat cek darah. Cek darah dihari ke-7 ini akan memberikan data nan lebih seksama daripada mengecek darah pada hari-hari sebelumnya. Suhu badan nan meningkat dapat sebab anak mengalami malaria, demam berdarah, tipus, dan lain-lain. Jangan pula memberikan anak sirup sembarangan.
Anak nan sakit setiap bulan itu masih normal dan orangtua tak perlu khawatir. Namun, bangsa ini terlalu terkotori pikirannya bahwa kalau sudah ke dokter harus mendapatkan obat. Dokter sekarang ini sangat kritis dan sangat berhati-hati. Mereka tak mau gegabah Keadaan lingkungan dan bumi ini semakin tak karuan sehingga banyak hal nan harus diwaspadai. Kalau terlalu gegabah memberikan obat, dikhawatirkan akan ada keracunan obat atau taraf elergi nan parah.
Bila seandainya terjadi keracunan obat dengan gejala kepala pusing, mau muntah, timbul bintik-bintik merah di kulit, bernapas sulit, segeralah mencari air kelapa hijau obat. Kelapa hijua obat ini ialah kelapa hijau nan masih sangat muda sehingga belum terbentuk kulit dalam nan lezat itu. Airnya lebih banyak, lebih segar, dan imbas buat buang air kecil lebih cepat dirasakan. Dengan banyaknya cairan keluar, racun pun banyak nan keluar.
Masyarakat semakin berani menuntut dokter nan dianggapnya tak mengikuti prosedur. Hal uini juga nan membuat dokter lebih berhati-hati dan tak sembarangan memberikan diagnosa. Jangan heran kalau biaya kesehatn itu sangat mahal. Misalnya, ke dokter buat konsultasi biayanya 50-150 ribu. Kalau periksa kehamilan di rumah sakit bertaraf internasional, biaya itu dapat mencapai 1-1,5 juta rupiah. Dari dokter ke laboratorium. Biayanya bhineka sinkron dengan apa nan harus diperiksa.
Dari citra sederhana ini saja terlihat betapa mahalnya biaya dokter. Kalaupun mendapatkan penanganan gratis, membuat keterangan miskin dan mengurus mekanisme macam-macam juga membutuhkan energi dan kesabaran tersendiri. Jagalah kesehatan sebab kesehatan itu memang sangat sulit dan mahal biayanya. Jangan saia-siakan waktu sehat itu dengan mengerjakan sesuatu nan hanya akan membuat tubuh menjadi lemah dan tidak berdaya.
Informasi Kesehatan Murah Tapi Butuh Usaha
Informasi kesehatan merupakan informasi standar dan baku nan hanya berhak dikeluarkan oleh orang atau forum nan mempunyai kapasitas dan kompetensi di bidang kesehatan. Tidak setiap orang dapat memberikan keterangan atau informasi tentang global kesehatan. Salah-salah, orang nan memberikan informasi bisa terjerat pasal pidana bila informasi nan diberikan salah atau menyebabkan pengguna informasi tersebut mengalami akibat atau dampak nan merugikan.
Masyarakat nan melek informasi sangat tahu apa hak dan kewajibannya. Mereka akan berselancar di internet demi mendapatkan informasi nan majemuk terutama tentang kesehatan. Para dokter dididik buat lebih waspada dan harus selalu ingat buat mengikuti mekanisme nan telah ditetapkan agar kalau ada apa-apa dapat bebas dari hukuman. Dokter itu mau membantu walaupun pasiennya membayar. Tidak ada orang normal dan berakal nan mau membuat orang lain susah.
Banyaknya informasi di internet termasuk di facebook, sesungguhnya memberikan keterangan nan lebih detail hingga tinggal dikonfirmasikan kepada dokter. Namun, ada juga informasi nan tak masuk aka. Misalnya, ada warta nan mengatakan buat berhati-hati makan kangkung sebab lintah dalam kangkung nan tak dicuci higienis akan hayati dalam perut. Padahal menurut seseorang nan meneliti kenyataan penyebaran warta ini menyakini bahwa hal ini tak mungkin. lIntah itu akan wafat terkena garam.
Kerja Sama
Ada banyak bentuk sumber informasi kesehatan nan belakangan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat. Departemen Kesehatan biasanya mengeluarkan pedoman informasi baku, namun biasanya spesifik menyangkut kejadian luar biasa (KLB) terhadap suatu penyakit nan terjadi di suatu wilayah. Seperti kasus malaria, demam berdarah, flu burung, ataupun flu babi, biasanya terdapat pedoman baku pemerintah dalam menangani dan menanggulangi kasus penyakit tersebut.
Begitu juga dengan organisasi dokter, seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), tidak sporadis juga membuat atau merekomendasikan buku-buku tentang pedoman informasi tentang kesehatan generik nan bisa diakses dan dimanfaatkan masyarakat luas.
Buku layaknya dokter kita semacam ini biasanya dibuat cukup lengkap menyangkut berbagai jenis gangguan kesehatan nan generik dialami masyarakat. Buku ini biasanya dihasilkan sebagai bentuk kolaborasi dengan kalangan industri farmasi, dengan cirinya nan banyak menampilkan keterangan obat maupun iklan dari pihak sponsor.
Penjelasan Diagram
Begitu juga para dokter, dengan kemampuannya di bidang penulisan, tidak sporadis membuat karya buku tentang kesehatan. Buku-buku semacam ini bahkan seringkali laris manis dibeli masyarakat dan mengalami cetak ulang berkali-kali sebab informasinya nan sangat berguna bagi masyarakat. Apabila Anda sering berkunjung ke toko buku, tentu Anda tidak asing dengan banyaknya buku-buku kesehatan nan ada.
Salah satu jenis buku nan belakangan juga banyak diburu masyarakat ialah buku kesehatan nan berisi diagram alur penanganan suatu penyakit. Buku nan kebanyakan mengambil judul ‘Dokter di Rumah’ atau ‘Dokter Kita’ tersebut umumnya tebal dan dicetak full color. Buku-buku semacam ini biasanya ditulis pakar medis barat nan diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.
Dibandingkan buku atau sumber informasi kesehatan lainnya, buku pedoman dalam bentuk diagram tampaknya lebih diminati masyarakat. Karena selain mudah dipahami, keterangannya juga gampang dipraktikkan dan diaplikasikan. Keterangan gambar nan diberikan juga begitu runtut. Dari sosialisasi gejala awal penyakit, tanda-tanda atau perubahan nan muncul dan tampak pada tubuh, hingga penanganan nan mesti dilakukan diberikan dengan begitu detail dan mudah diikuti.
Meskipun buku ‘dokter kita’ semacam ini umumnya tebal dan mahal sebab dicetak berwarna, namun bagi masyarakat sangat dibutuhkan dan sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan segenap anggota keluarga.