Keracunan Sianida Takaran Rendah
Sianida ialah salah satu zat nan sangat mematikan. Imbas keracunan sianida bisa mengakibatkan kematian dalam jangka waktu sangat singkat. Oleh sebab itu, perlu diwaspadai gejala-gejalanya. Bentuknya berupa cairan nan tak berwarna, dikenal dengan asam prussit dan asam hidrosianik. Dalam bentuk hidrogen, sianida disebut juga formonitrile. Imbas primer sianida ialah penghambat respirasi seluler. Mencegah tubuh buat terkena oksigen.
Sianida terdapat dalam dalam produk-produk makanan nan biasa kita makan. Namun, biasanya, dosisnya rendah dan tak menyebabkan kematian. Sianida merupakan zat kimia nan bisa dihasilkan oleh bakteri, jamur, ataupun ganggang. Sianida bisa ditemukan pada rokok, asap kendaraan, dan makanan tertentu, seperti kacang, tapioka, bayam, dan singkong. Ada beberapa gejala nan bisa timbul jika keracunan sianida.
Keracunan Sianida Takaran Tinggi
Penderita keracunan sianida ini akan mengalami rasa pedih pada mata sebab adanya iritasi. Napasnya juga tersenggal dan cenderung sulit buat bernapas sebab sianida mengiritasi mukosa nan terdapat di dalam saluran pernapasan.
Gejala selanjutnya nan dialami oleh penderita keracunan sianida yaitu hiperpnea . Penderita mengalami rasa nyeri di kepala, gangguan pernapasan, kecemasan, adanya perubahan konduite nan menunjukan adanya peniruan, dan rasa gelisah.
15 detik kemudian, seorang penderita keracunan sianida akan kehilangan kesadaran. Pada menit ketiga setelah kehilangan kesadaran, ia akan mengalami apnea, yaitu pernapasan nan terhenti dan mulai kembali dalam jangka waktu eksklusif nan berlangsung berulang-ulang sebab adanya gangguan pernapasan. Ini berlangsung sekitar 5-8 menit.
Apnea menyebabkan aktivitas otot jantung terhambat sebab hipoksia . Hipoksia ialah kondisi tubuh kekurangan oksigen. Gejala ini akan diakhiri dengan kondisi tubuh tak bernapas sama sekali atau kita kenal dengan kematian.
Keracunan Sianida Takaran Rendah
Jika keracunan sianida dalam konsentrasi nan rendah, gejala nan muncul biasanya terlihat sekitar 15-30 menit setelah sianida masuk ke dalam tubuh. Keracunan sianida dalam konsentrasi rendah masih bisa diselamatkan jika kita mengenali gejalanya dengan cepat.
Gejala awal nan dialami oleh penderita keracunan sianida takaran rendah yaitu hiperpnea sementara. Sama persis dengan gejala awal pada penderita keracunan sianida takaran tinggi, seperti sakit kepala, kesulitan bernapas, kecemasan, adanya perubahan pada konduite penderita, banyak keluar keringat, rona kulit menjadi kemerah-merahan, tubuh terasa sangat lelah, dan muncul gangguan vertigo .
Gejala akhirnya yaitu koma dan adanya dilatasi pupil. Kemudian, tremor, aritmia, adanya kejang-kejang, koma nan penekanannya pada bagian pusat pernapasan, kegagalan dalam bernapas, dan parahnya sampai detak jantung terhenti. Namun, gejala ini tak khusus sehingga akan sulit menentukan jika pada awalnya tak diketahui riwayat terkena sianida pada orang tersebut.
Jika sudah dikenali gejala-gejala tersebut, segera berikan zat antidota nan tepat secepat mungkin agar akibat kematian bisa dicegah.
Tips Mengenali Sianida
- Tidak berwarna atau bening.
- Mudah tercampur dengan zat lain.
- Memiliki rasa nan pahit.
- Dapat menimbulkan iritasi pada kulit.
- Memiliki bau nan khas.
- Vasokonstriktor atau bisa mengkontraksi pembuluh darah dan juga mampu mengontrol adanya perfusi pada jaringan.
- Dapat berikatan dengan berbagai logam bebas.
- Dapat diserap dengan mudah oleh kulit, mukosa pada saluran cerna dan juga inhalasi.