Diare Harus Dicegah
“ Pencegahan lebih baik dari pada pengobatan .” Namun pada prakteknya, tak semua dari kita nan berupaya betul buat melakukan tindak pencegahan, malahan mengabaikan sama sekali sebelum benar-benar terjangkit penyakit. Padahal buat melakukan pencegahan tersebut, kita hanya cukup dengan berpola hayati sehat. Salah satu contohnya ialah pencegahan penyakit diare .
Diare Harus Dicegah
Penyakit diare bisa kita tangkal hanya dengan Norma hayati bersih. Karena pada umumnya penyakit diare ditularkan melalui minuman, makanan, tinja, lalat, dan tangan nan kotor, maka kebersihan diri dan lingkungan di sekitar kitalah nan menjadi kunci pencegahannya. Dengan membiasakan hayati bersih, kita bisa pula mencegah menularnya penyakit tipus, salmonellosis, malaria, pes, demam berdarah, tetanus, leptosprirosis, dan berbagai jenis penyakit lainnya.
Pencegahan penyakit diare ini harus dilakukan dengan serius. Bukan saja sebab diare merupakan penyakit nan sangat serius dan dapat menyebabkan kematian, penyakit ini dapat menular. Ketika penularan itu terjadi kepada anak kecil bahkan seorang bayi, maka penyakit ini dapat menjadi pembunuh nan paling kejam. Dengan cepat penderitanya akan kehilangan cairan nan sangat dibutuhkan oleh tubuh. Seorang bayi dapat kehilangan berat badan sebanyak 3 kg hanya dalam waktu dua hari saja.
Hal tersebut bukan sesuatu nan sederhana. Penyakit satu ini harus ditangani dengan segera dan dalam waktu nan secepat mungkin. Inilah mengapa penyakit ini harus dicegah sedapat mungkin agar tak menyebabkan penyakit nan lain. Pada orang dewasa, penyakit diare nan datang berulang kali dapat menjadi satu indikasi adanya penyakit nan sangat serius nan sedang diidap. Misalnya, penyakit HIV AIDS nan akut dan bahkan nan kronis, dapat membuat penderitanya sering terkena diare.
Bila diare telah berulang, itulah pertanda bahwa sang penderita HIV AIDS bersiap diri dengan berbagai penyakit lain nan lebih parah. Hal ini dapat terjadi sebab penderita HIV AIDS itu tak mempunyai ketahanan atau imun tubuh nan bagus lagi. Ketahanan tubuh mereka telah dihancurkan oleh virus HIV AIDS tersebut. Selain penyakit nan disebabkan oleh virus HIV AIDS, penyakit nan berkaitan dengan kanker kolon juga dapat menyebabkan penderitanya mengalami diare nan kronis. Sama dengan penderita HIV AIDS, pada penderita kanker nan telah mengalami diare berkali-kali, maka itu pertanda bahwa penyakitnya mulai semakin membahayakan jiwa penderitanya.
Sampah Adalah Sumber Masalah
Sampah ada sebagai dampak dari sisa-sisa aktivitas manusia. Sesuatu nan telah diambil khasiatnya oleh manusia akan dibuang sebagai sampah. Akan tetapi, pembuangan sampah nan tak terkendali dengan baik akan kembali pada manusia sebagai bom waktu nan siap menimbulkan berbagai macam masalah penyakit. Penyakit nan paling generik ialah penyakit nan berkaitan dengan pencernaan. Kalau masalah penyakit ini tak teratasi, maka penyakit itu akan sangat sering menyerang.
Semakin sering penyakit berkaitan dengan sistem pencernaan menyerang, maka keadaan dan kualitas kesehatan akan cepat sekali menurun. Tubuh akan terlihat tak karuan dan paras akan terlihat sering pucat. Tumpukkan sampah merupakan loka nan aman buat perkembangbiakan kuman dan bakteri penyebab primer penyakit. Kuman dan bakteri tersebut kemudian ditularkan pada manusia melalui tikus, lipas, lalat, kutu, kecoak, nyamuk, dan lain sebagainya. Jadi, pencegahan penyakit diare nan pertama dan primer ialah pengelolaan sampah dengan baik.
Bagi nan sering berhubungan dengan sampah, menjaga masuknya kuman ialah satu hal nan harus dilakukan dengan sangat saksama. Kalau tidak, maka sumber penyakit itu akan menjadi sesuatu nan rutin masuk ke dalam tubuh. Kalau ini terjadi, tubuh nan rentan itu akan menjadi langganan terkena diare. Tentu bukan sesuatu nan menyenangkan mendapatkan penyakit nan sangat merepotkan satu ini. Bolak-balik ke kamar mandi ialah satu hal nan sangat tak menyenangkan. Apalagi kalau sampai menularkan kepada orang lain nan lebih rentan. Semua aktivitas nan telah direncanakan akan gagal. Jika hanya sakit kepala biasa, mungkin masih dapat tidur dan beristirahat.
Tetapi jika telah menyangkut diare, maka penyakit satu ini akan membuat penderitanya tak dapat tidur. Dengan sangat terpaksa ia harus ke kamar mandi. Kalau ia telah tak mampu lagi bergerak dan membuang kotoran itu ke kamar mandi, maka nan merawatnya harus dengan telaten dan dengan kesabaran nan sangat tinggi membersihkan semua kotoran cair itu. Niscaya buakn sesuatu nan diharapkan terjadi. Inilah mengapa masalah penyakit diare ini harus segera ditangani.
Tips Mencegah Diare
Ketika upaya pencegahan telah dilakukan dan penyakit itu masih saja datang, itu artinya telah menjadi satu bagian takdir nan tidak dapat dielakkan lagi. Namun, bila masih dapat melakukannya, lakukan semua tindakan pencegahan dengan sekuat tenaga. Jangan sampai penyakit diare memasuki kehidupan. Pengelolaan sampah merupakan masalah kolektif nan perlu disadari oleh semua orang. Sebaik apapun kita mengelola sampah, kita tetap berpotensi terjangkit penyakit diare apabila tetangga kita tetap membuang sampah sembarangan. Meskipun demikian, bukan berarti Anda harus menyerah di sini.
Berikut ialah tips pencegahan penyakit diare nan bisa Anda lakukan sendiri:
Mengkonsumsi makanan nan sehat
Selain sebab mikroorganisme, penyakit diare muncul dampak sensitifitas usus nan tak toleran dengan beberapa jenis makanan. Beberapa jenis makanan nan sering menjadi penyebab penyakit diare ialah sambal dan laktosa dalam produk-produk susu. Kalau sudah tahu tidka tahan dengan produk turunan dari susu, jangan coba-coba memakannya. Gantilah dengan produk lain nan sekiranya mempunyai kandungan gizi nan sama. Bagi nan tak tahan dengan makanan mengandung asam, juga jangan terlalu banyak memakan makanan nan akan menyebabkan diare ini.
Ada baiknya juga apabila Anda memperhatikan kebutuhan tubuh akan serat. Karena serat inilah nan akan mempermudah kita saat BAB (Buang Air Besar). Karena jika kotoran dalam perut tak bisa dikeluarkan dengan baik, maka akan muncul racun-racun nan menyebabkan diare. Asupan sayuran dan makanan lainnya harus diatur agar terciptalah gizi seimbang nan akan menopang kegiatan sehari-hari. Jangan sampai BAB menjadi satu permasalahan nan sangat pelik. Tidak dapat ke belakang gara-gara makanan nan terlalu keras juga akan menyebabkan penyakit lain.
Biasakan buat mencuci tangan dengan sabun
Sebaiknya mencuci tangan dengan sabun senantiasa dilakukan sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan, dan setelah buang air besar. Sebelum bersentuhan dengan bayi, Anda juga perlu buat mencuci tangan, sebab bagaimanapun juga sistem kekebalan tubuh bayi belumlah cukup kuat. Saat mencuci tangan, bersihkan pula sela-sela jari dan kotoran kuku Anda. Gosoklah telapak tangan dan jari jemari Anda berulang-ulang hingga Anda konfiden telah bersih. Jangan lupa menggunakan air nan mengalir buat mencuci tangan.
Cucilah tangan dengan air nan mengalir. Jangan sekali-kali meremehkan urusan mencuci tangan ini. Salah satu jalur kuman ialah tangan nan kotor. Jangan pernah merasa bahwa tangan itu higienis hanya sebab merasa tak menyentuh apa-apa. Debu nan sangat kecil itu dapat saja terbang dan terkena tangan. Kalau debu tersebut mengandung kuman nan mematikan dan langsung masuk ke dalam tubuh, maka tubuh nan tadinya biasa saja, tiba-tiba dapat terkena diare.
Penggunaan jamban nan benar
Jamban nan baik tak menyisakan tinja nan menempel di leher jamban. Selain itu, lantai jamban juga tak basah, apalagi menggenangkan air. Sehingga jika Anda selesai menggunakan jamban, pastikan bahwa tinja telah hanyut bersama air dengan tuntas. Sedangkan buat membersihkan loka keluarnya tinja ataupun air kencing, lebih baik Anda menggunakan air dari pada tisu toilet.
Imunisasi campak buat bayi di bawah lima tahun (balita)
Biasanya imunisasi campak diberikan setelah balita berusia sembilan bulan. Balita nan mendapatkan imunisasi campak telah terbukti menderita penyakit diare dengan jumlah nan jauh lebih sedikit dari pada balita nan tak mendapatkan imunisasi campak.
Berikan air susu ibu (ASI) hingga bayi berusia dua tahun
Air susu ibu memberikan peran krusial dalam menjaga bayi dari penyakit diare. Karena air susu ibu tersebut bisa mencegah penyakit diare secara imunologik. Selain itu, air susu ibu turut pula memberikan konservasi bahkan setelah bayi mengkonsumsi makanan penyebab diare.
Sedangkan bayi nan berusia enam bulan ke bawah, sebaiknya Anda hanyamemberikan air susu ibu kepadanya tanpa tambahan apapun. Karena hal ini akan menjaga flora usus bayi lebih higienis sekaligus mencegah berkembangnya bakteri dursila di dalamnya.