Mengenal Puisi Lebih Dalam
Apakah Anda pernah membaca puisi karya Chairil Anwar? Apakah nan bisa Anda tangkap dari rangkaian kata nan ada dalam puisi tersebut? Tentunya kita bisa memahami maksud dari sang penulis. Dan, buat lebih memahami isi puisi, maka kita harusnya membuat parafrase puisi Chairil Anwar . Hal ini buat membongkar cerita dibalik puisi-puisi itu. Membuat parafrase seakan seperti membuat kisah tentang puisi nan menarik itu. Bahkan ada nan mampu membuat satu skenario hanya dari satu cuplikan puisi nan indah.
Mengenal Puisi Lebih Dalam
Adalah sesuatu nan lumrah dan dapat dipahami kalau banyak orang nan berminat membuat kisah dari puisi nan ditulis oleh seorang penyair besar seperti Chairil Anwar. Rangkaian kata nan digunakannya memang sangat menghentak sehingga memungkinkan permainan perasaan nan ada dalam puisi nan penuh gairah itu menghasilkan satu prosa nan tidak kalah cantik dan manisnya dibandingkan dengan isi puisi tersebut. Orang nan tak paham atau orang-orang nan tak terlalu tertarik dengan penggalan puisi dapat merasakan perbedaan makna lain ketika puisi itu telah dibuat dalam bentuk nan berbeda.
Parafrase puisi Chairil Anwar memang krusial buat mendukung keberadaan puisi di masyarakat. Dengan demikian, maka para pembaca puisi tak kesulitan saat harus memahami isi puisi. Dan, pada akhirnya hal tersebut menjadikan kita semakin mencintai puisi. Hal ini sebab kita bisa mengerti latar belakang puisi diciptakan. Pencarian informasi tentang keadaan dan situasi ketika satu puisi dibuat, akan menjadi kisah romantisme tersendiri. Betapa gejolak politik dan gejolak emosi kejiwaan seorang Chairil Anwar sangat dahsyat sehingga terciptalah cuplikan bait nan menghantam sanubari.
Memang bukan pekerjaan nan mudah buat membuat parafrase puisi nan ditulis oelh Chairil Anwar. Hal ini sebab sumber dari puisi tersebut sudah tak ada, Chairil Anwar sudah meninggal. Tetapi, justru sebab itulah, maka kita mempunyai kebebasan buat mengapresiasi karya puisi ini secara maksimal. Walaupun demikian, nama baik sang penyair besar itu tetap harus dijaga. Tidak boleh apa nan dilakukannya nan dianggap kurang baik malah dibesar-besarkan sehingga malah menjadi sebuah rekaan nan tidak berujung. Bukankah Chairil Anwar sudah tidak dapat lagi membela dirinya. Tidak adil kalau dia harus dihujah dan dikerdilkan keberadaanya setalh ia tidak lagi ada di global ini.
Puisi ialah karya bebas nan memberikan kesempatan seluasnya bagi pembaca buat mengapresiasi dan mengambil makna nan terkandung di dalamnya. Tentunya hal tersebut menjadikan semakin semaraknya kegiatan kesusastraan di negeri ini. Dan, pada akhirnya hal tersebut menjadikan semakin banyak bermunculan sastrawan-sastrawan muda di negeri ini. Membuat parafrase sebuah puisi itu akan menjadikan oleh lebih mengenal puisi itu sendiri.
Parafrase Puisi, Meningkatkan Kepedulian
Kita harus mengakui bahwa sebenarnya masyarakat kita tak akrab dengan sastra berbentuk puisi. Bahkan, banyak orang nan tertawa atau tersenyum lucu ketika melihat ada orang membeli buku kumpulan puisi di toko buku. Sepertinya, membeli buku kumpulan puisi itu sesuatu nan aneh dan menggelikan. Memang puisi tak seperti lagu nan mudah didengarkan dan didendangkan. Puisi itu sangat imajiner. Pemaknaannya terkadang membuat dahi mengkerut.
Dari kondisi ini, setidaknya kita mengetahui bahwa masalah sastra puisi merupakan sesuatu nan sangat tak akrab dengan masyarakat. Masyarakat masih lebih suka cerita pendek, cerita bersambung, novel atau nan lainnya. Oleh sebab itulah, maka sine qua non upaya buat menjadikan puisi sebagai sesuatu nan mengasyikkan.
Dan, memparafrasekan puisi merupakan salah satu upaya buat lebih mendekatkan puisi kepada masyarakat. Bukankah jika kita tak dekat, kenal, maka tak sayang? Konsep itulah nan kita jadikan patokan buat mengembangkan dan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap global sastra, terutama puisi. Dan, kepedulian masyarakat terhadap keberadaan puisi merupakan bukti terciptanya satu sikap positif terhadap global sastra, puisi kita.
Pada saat salah satu puisi Taufik Ismail dinyanyikan oleh grup band Bimbo, orang menjadi sadar keindahannya. Seorang Taufik Ismail nan begitu religius begitu pandai merangkaikan kata hingga membuat para pendengarnya merasa terpada dan ikut berdendang. Taufik Ismail nan terkesan sangat sederhana dengan suara nan berat, dapat juga menggiring orang buat terus mendengarkan puisi dalam bentuk lagu itu.
Musikalisasi puisi ternyata cukup menggugah orang buat terus membaca dan mencari puisi nan latif nan sekiranya dapat dijadikan sebuah lagu. Katon Bagaskara nan merupakan pentolan dari grup band Kla juga sebenarnya seorang penyair. Lirik lagu-lagunya sangat puitis dan tak seperti sebuah cerita pendek. Beda dengan lagu anak muda sekarang. Lirik lagu nan panjang seolah bagai sebuah cerita pendek. Lagu-lagu Kla sangat puitis walaupun tetap mudah dipahami.
Selain Katon Bagaskara dengan kelompok musik Kla, ada lagi kelompok musik band nan lirik lagunya cukup puitis dan seolah menjadikan puisi sebagai lagu. Letto. Band dari Yogyakarta nan digawangi oleh anak Emha Ainun Najib, ternyata telah juga membukakan mata banyak orang bahwa lagu dengan konsep seperti sebuah puisi itu cukup sedap didengarkan dan sangat menyentuh bila dicerna dengan baik. Lagu-lagu nan dibawakan oleh Letto seolah menjadi satu lagu dengan penggambaran diri nan cukup jelas.
Parafrase Puisi Memudahkan Pemahaman Puisi
Salah satu hal paling sulit dalam pembahasan mengenai puisi ialah pemahaman isi puisi bersangkutan. Seringkali kita mendengar keluh kesah, dari anak-anak sekolah sampai guru dan masyarakat nan merasa kesulitan ketika harus menceritakan isi sebuah puisi. Oleh sebab itulah, maka perlu kiranya upaya buat memparafrasekan puisi buat menghadapi kondisi tersebut. Memang dibutuhak cinta dan keinginan dalam membuat satu parafrase puisi.
Dan, langkah memparafrasekan puisi merupakan upaya kita buat memudahkan pemahaman terhadap puisi. Dengan membuat parafrase puisi, maka semakin jelas hal-hal nan ingin diungkapkan oleh penulisnya. Tentunya isi pengungkapan tersebut tergantung pada kemampuan kita dalam mengapresisasi puisi tersebut. Kemampuan itu ditunjang dengan pengetahuan tentang sejarah dan keadaan pada saat puisi itu dilahirkan. Jadi, membaca literatur tentang keadaan nan diperkirakan ketika puisi itu dibuat akan sangat bermanfaat.
Tetapi, setidaknya dengan mengetahui isi puisi, hal tersebut menumbuhkan rasa bahagia dan sayang kita kepada puisi. Kita bisa memperoleh klarifikasi mengenai keinginan penulis, walaupun dengan versi nan beragam. Dan, keberagaman tersebut selanjutnya semakin memperkaya pengetahuan tentang puisi. Jelas dalam hal ini, dengan adanya parafrase puisi, maka masyarakat semakin mudah memahami isi puisi. Dan, jika mereka memahami puisi, mereka akan merasa dekat serta berkeinginan buat mendalami global sastra, puisi secara lebih intens. Tentunya hal ini berkaitan dengan pengembangan kegiatan per-puisian di negeri ini.
Perkembangan global sastra, khususnya puisi memang sangat lambat di negeri ini. Tidak semua orang menyukai kegiatan per-puisian sehingga jumlah sastrawan bidang puisi di masa mendatang menjadi lebih banyak dan semakin semarak global puisi kita. Anda ialah salah satu orang nan tumbuh kepeduliannya terhadap sastra puisi setelah membaca dan memahaminya berbasis parafrase puisi, khususnya puisi Chairil Anwar. Setidaknya hal ini merupakan bukti kepedulian kita terhadap perkembangan global sastra, khususnya puisi. Bagaimanapun kita harus menghargai segala upaya Chairil Anwar buat segala karyanya.
Saat Chairil Anwar mengungkapkan kata ‘Tulang-tulang nan berserakan’, ia hendak menggambarkan betapa banyaknya pejuang nan mati di sepanjang garis pertempuran. Ketika Chairil Anwar mengatakan ‘Aku ingin hayati 1000 tahun lagi’. Itulah penggambaran betapa jiwanya ingin selalu hayati walaupun tubuhnya mungkin sudah tidak mampu lagi berdiri menatap matahari terbit dan matahari tenggelam. “Aku ialah kumpulan binatang jalang’. Mungkin dengan kalimat ini, ia ingin mengatakan bahwa ia tak hayati dengan anggaran nan semestinya tetapi ia tetap manusia nan menyadari kekurangan dan sangat mengagumi kekuasaan Penciptanya.
Dalam malam Chairil Anwar pun berkisah. Pada gunung dan pada pantai ia juga bertutur tentang kehidupannya. Pada kehampaan pun ia mengadu. Ia mengadukan kisah hidupnya nan ia rasakan cukup menyesakkan hatinya. Ia mencinta banyak wanita nan ia tuangkan ke dalam bait-bait kerinduan dan kekaguman kepada para wanita itu. Ia tidak ingin melupakan wanita-wanita nan pernah menghuni hatinya. Itulah sedikit citra parafrase puisi Chairil Anwar nan cukup terkenal.