Rumus Uji Linearitas Menggunakan SPSS

Rumus Uji Linearitas Menggunakan SPSS

Sebelum membahas tentang rumus uji Linearitas , tentu sebaiknya kita harus mengenal dan mengetahui apa sebenarnya uji Linearitas itu dan apa pula SPPS, sehingga pebahasan akan semakin lebih jelas dan mudah dicerna.



Uji Linearitas

Uji linearitas ialah sebuah analisis buat mengetahui apakah dua variable memiliki interaksi linear atau tidak. Umumnya, uji linearitas digunakan sebagai prasyarat dalam analisis hubungan atau regresi linear. Contoh kasus.

Seorang mahasiswa ingin mengkaji sebuah sekolah buat mengetahui interaksi antara kecerdasaan spritualitas dengan prestasi akademiki siswa.

Dalam kasus tersebut, mahasiswa tadi ingin menguji apakah pendidikan agama baik teoritis terlebih praktek, akhlak, dan nilai-nilai spiritual lainnya memiliki pengaruh dan hubungan terhadap prestasi akademik siswa.

Atau, jangan-jangan pendidikan tersebut tak memiliki pengaruh dan ketersinggungan terhadap pencapaian nilai akademik sama sekali. Untuk mengkaji ini, mahasiswa tadi akan melakukan sebuah analisa dengan uji linearitas.

Uji linearitas bertujuan buat mencari interaksi dan persamaan dari garis regresi variabel bebas x terhadap variabel terikat y. Kemudian garis regresi nan sudah dibuat tersebut diuji coba keterkaitan koefisien garis regresi dan linearitas garis regresi.

Regresi linear ialah satu dari sekian teknik analisis regresi nan tersering dipakai. Menggunakan regresi linear dalam analisis akan bisa digunakan jika anggapan linearitas sudah terpenuhi.

Jika anggapan tersebut tidak bisa terpenuhi, maka analisis regresi linear tak bisa digunakan. Sebagai jalan keluarnya dapat memakai analisis regresi non-linear. Lantas apa anggapan linearitas itu?

Asumsi linearitas ialah sebuah anggapan nan bisa memutuskan apakah data-data nan dikumpulkan sama dengan garis linear ataukah tidak. Cara mengetahui anggapan ini, yaitu mencari nilai deviation dari linearitas dari uji F linear.

Asumsi ini bisa diketahui dengan mencari nilai deviation from linearity dari uji F linear dan buat dapat mengetahui nilai ini, kalian akan memakai data nan dimiliki. Anggapan linearitas menyatakan bahwa interaksi antara dua variabel nan dianalisis berada pada garis lurus, sehinga naik atau turunnya suatu kuantitas pada satu variabel akan diikuti oleh variabel lainnya secara linear, baik naik atau turunnya kuantitas tersebut.

Namun, terdapat pula model nan tak mengikuti garis lurus. Pada umumnya menyatakan interaksi antara variabel seperti interaksi kuadratik (kurvilinear), eksponensial, logistik , dan lain-lain.



SPSS Perangkat Uji Linearitas

Untuk mendapatkan hasil dari uji linearitas, yaitu mencari apakah dua variabel memiliki interaksi linear atau tidak, kita dapat menggunakan sebuah program piranti lunak komputer seperti SPSS. SPSS ialah sebuah program perangkat lunak (software) nan digunakan buat menganalisis statistik.

Kelebihan perangkat lunak SPPS dalam menganalisis data statistik ialah kemudahannya dalam pengelolaan data tersebut. Program ini sering digunakan dan diaplikasikan oleh banyak kalangan di bidang bisnis, perkantoran, pendidikan, dan penelitian.

Program ini bisa dijalankan pada komputer di sistem operasi Windows XP, Windows Vista , Windows 7, Mac OS, dan Linux. Perangkat lunak SPPS tak gratis, SPPS merupakan program komputer komersial dengan harga lisensi $5,120 USD.

Program SPSS dibuat dan dikembangkan oleh SPSS Inc. Kemudian pada tahun 2009, diakuisisi oleh perusahaan raksasa IBM senilai US $ 1,2 miliar. Versi terbaru dari SPSS ialah SPSS 20, dirilis pada tanggal 16 Agustus 2011.

Untuk meningkatkan kerja program ini, berbagai penambahan dan pengembangan terhadap software dilakukan. Beberapa fitur nan ditawarkan di antaranya, yaitu IBM SPSS Data Collection (untuk pengumpulan data), IBM SPSS Statistics (untuk menganalisis data), IBM SPSS Modeler (untuk memprediksi tren), dan IBM Analytical Decision Management (untuk pengambilan keputusan).

Untuk menggunakan versi terbaru program ini pada komputer sistem operasi Windows, terlebih dahulu kita harus menginstalnya pada komputer berspesifikasi minimal memakai prosesor Intel atau AMD dengan kecepatan 1 GHz, RAM (memori) 1 GB, monitor resolusi 1024x768 piksel, dan kapasita kosong harddisk minimal 800 MB.

Pada awalnya, SPSS ialah Paket Statistik buat ilmu sosial. Diluncurkan pertama sekali pada tahun 1968 nan dikembangkan oleh Norman H. Nie dan C. Hadlai Hull. Program ini bisa membaca dan menulis data arsip ASCII, arsip hirarkits, spreadsheet, database, dan data statistik lainnya.

Hasil output statistik berforma arsip proprietary (file* SPV) dan bisa didownload. Selain itu, output ini bisa diekspor ke Microsoft Word dan bisa ditangkap sebagai teks, teks tab-delimited, PDF, XLS, HTML, XML, dataset SPSS, serta berbagai macam format gambar grafis lainnya (JPEG, PNG, BMP, dan EMF).

Pada data set SPSS, mempunyai struktur tabel dua dimensi. Pada baris biasanya memuat kasus seperti individu atau rumah tangga. Dan, kolom memuat ukuran seperti usia, jenis kelamin, atau pendapatan rumah tangga.

Data nan bisa didefinisikan hanya dua saja, yaitu numeric dan teks. Semua kerja dan proses data terjadi secara berurutan melalui arsip berdasarkan kasus per kasus. Sedangkan pada user interface grafis terdapat dua pandangan, bisa diaktifkan dengan mengklik salah satu dari dua tab di kiri bawah ventilasi SPSS.

Selanjutnya SPSS melakukan pengembangan dengan menambah modul-modul pada Add-on. Di antara modul-modul tersebut ialah sebagai berikut.

  1. SPSS Programmability Extension. Memungkinkan berjalannya program Python, R, dan NET kontrol pemprograman SPSS.
  1. SPSS Validasi Data. Memungkinkan berjalannya pemprograman pengecekan logis dan pelaporan tentang nilai-nilai nan mencurigakan.
  1. SPSS Regresi Model, yaitu regresi logistik, regresi ordinal, regresi logistik multinomial, serta model campuran.
  1. SPSS Advanced Models, yaitu GLM Multivariate dan mengulangi langkah-langkah ANOVA.
  1. SPSS Klasifikasi Pohon. Bisa membuat pohon klasifikasi serta keputusan dalam mengidentifikasi kelompok juga memprediksi sifat atau perilaku.
  1. Tabel SPSS. Memungkinkan berjalannya kontrol user-defined output buat laporan.
  1. SPSS Exact Tests. Memungkinkan berjalannya pengujian statistik pada sampel kecil.
  1. SPSS Kategori.
  1. SPSS Trends.
  1. SPSS Conjoint.
  1. SPSS Peta.
  1. SPSS Kompleks Sampel.
  1. AMOS, yaitu Add-on nan menjalankan pemodelan persamaan struktural dan struktur kovarians, analisis jalur, dan memiliki kemampuan pada analisis regresi linear, ANOVA, dan ANCOVA.


Rumus Uji Linearitas Menggunakan SPSS

SPSS ialah alat atau software nan dirancang dan bisa digunakan buat analisis linear. Rumus uji linearitas nan digunakan buat melihat model linear atau tak dapat dilakukan dengan membandingkan nila F-Statistic dengan F-Tabel, caranya sebagai berikut.

  1. Jika nilai F-Statistic > F-Tabel, maka hipotesis model linear ditolak.
  1. Jika nilai F-Statistic < F-Tabel, maka hipotesis model linear diterima.

Untuk mendapatkan hasil linearitas pada interaksi variabel bebas dengan variabel tergantung bisa dilihat dari berikut ini.

  1. Jika F-tabel (P) > F-Statistik (0,05), maka hasilnya ialah terdapat interaksi linier.
  1. Jika F-Tabel (P) < F-Statistik (0,05), maka hasilnya ialah interaksi tak linier.

Bagaimana menjalankan program SPSS? Misalnya kita ingin menganalisa uji linearitas antara kecerdasan spiritual dan prestasi akademik siswa, maka caranya ialah sebagai berikut.

  1. Silahkan buka program SPSS.
  1. Klik menu variable view pada SPSS data editor.
  1. Ketik x pada kolom Name, ketik y pada kolom Name baris kedua.
  1. Ganti angka pada kolom Decimals menjadi 0 buat variabel x dan y
  1. Ketik kecerdasan spiritual pada kolom Label dan prestasi akademik pada kolom Label baris kedua.
  1. Kolom lain bisa dihiraukan.
  1. Buka data view SPSS data editor.
  1. Selanjutnya terlihat kolom x dan y. Masukkan data sinkron variabelnya.
  1. Klik Analyze-Compare Means - Means.
  1. Klik variabel y (prestasi akademik) dan masukkan ke kotak Dependent List dan klik variabel x (kecerdasan spiritual) dan masukkan ke Independent List.
  1. Klik Options pada Statistics for First Layer, klik Test for Linearity, kemudian klik Continue.
  1. Klik OK, maka keluar hasil output data nan dimasukkan.

Demikian beberapa rumus uji Linearitas apabila memakai SPSS. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan menambah wawasan Anda mengenai ilmu statistka. Selamat mencoba.