Jenis Komposisi
Komposisi
Dalam global nan berhubungan dengan potret memotret, dikenal istilah komposisi. Komposisi bisa diartikan sebagai salah satu unsur nan menentukan ketinggian nilai keindahan sebuah karya fotografi. Charpentier (1993) menyatakan bahwa komposisi merupakan cara bagaimana gambar membagi sebuah bidang gambar.
Komposisi ditentukan ketika fotografer membidik atau memotret objek fotonya. Penentuan komposisi tak bisa dilakukan secara sembarang. Penataan unsur-unsur nan mampu mempengaruhi kekuatan suatu bidang gambar perlu ditata. Hal itu dilakukan agar objek nan diambil mampu menjadi pusat perhatian atau point of interest.
Tujuan Mengatur Komposisi Dalam Fotografi
- Dengan mengatur komposisi foto, kita juga bisa membangun “mood” suatu foto dan ekuilibrium holistik objek foto.
- Menyusun perwujudan ide menjadi sebuah penyusunan gambar nan baik sehingga terwujud sebuah kesatuan (unity) dalam karya.
- Melatih kepekaan mata buat menangkap berbagai unsur dan mengasah rasa estetik dalam pribadi pemotret.
Jenis Komposisi
Sekali lagi, komposisi mampu menghadirkan taraf keindahan sebuah gambar. Satu objek nan sama mampu menghasilkan berbagai komposisi bergantung sudut pengambilan. Misalnya, hasil foto sebuah objek nan sama akan menimbulkan kesan berbeda jika diambil dari sudut kiri, kanan, atas, dan bawah. Berbagai komposisi ini bisa memberikan alternatif pilihan sebuah karya buat berbagai keperluan. Selain itu perlu juga memperhatikan garis, bentuk, warna, gelap dan terang, serta Tekstur.
Berikut ini merupakan beberapa komposisi nan dapat dipergunakan dalam membidik objek foto.
- Komposisi simetris.
- Komposisi asimetris (tidak simetris).
- Komposisi sentral.
- Komposisi diagonal.
- Komposisi vertikal.
- Komposisi horizontal.
Penerapan Komposisi
Komposisi bisa diterapkan buat berbagai kepentingan foto, misalnya buat foto iklan maupun seni. Foto seni merupakan sebuah foto nan melukiskan keindahan. Objek nan bisa dijadikan foto seni sangat bervariasi. Misalnya, hewan, tumbuhan, dan manusia dalam berbagai kejadian. Foto seni memiliki kriteria tertentu, yaitu memiliki isi, teknik fotografi nan baik, dan keindahan nan tinggi.
Pengambilan foto ada dua cara atau format, yaitu potret atau vertikal dan lanskap atau horizontal. Foto-foto pemandangan mayaoritas diambil dengan format lanskap sebab menghadirkan berbagai aspek keindahan. Namun, pengambilan dengan cara vertikal pun bisa memberikan estetika tersendiri jika disertai teknik, pencahayaan, dan komposisi nan baik.
Menentukan Komposisi nan Baik
Hal paling krusial nan perlu diperhatikan sebelum membuat komposisi ialah subjek foto. Apakah itu matahari terbenam, seorang wanita cantik, kakek-kakek, bahtera tua, atau satwa. Salah satu cara supaya jelas ialah dengan membuat ukuran subjek lebih besar atau menonjol dibandingkan dengan orang atau benda nan lain. Manfaatkan warna, bentuk, cahaya atau garis supaya foto tampak kuat dan menyedot perhatian
Semakin sederhana komposisi, semakin berpengaruh pada hasil foto. Sederhana, tak berarti menghilangkan pesan dan arti nan ingin disampaikan. Penyederhanaan hanya di taraf komposisi dan penyusunan elemen-elemen nan ada dalam frame.
Komposisi nan sederhana akan fokus pada subjek primer tanpa pengalihan perhatian oleh elemen nan ada disekitarnya. Untuk memperoleh komposisi nan paling sederhana, selalu, pikirkan apa nan sebenarnya ingin anda foto dan buatlah elemen tersebut dominan, sementara itu singkirkan apapun nan tak ada hubungannya dengan foto anda.
Latar belakang merupakan hal nan penting, tapi sering diabaikan. Di beberapa foto tertentu, latar belakang justru nan lebih dulu diperhatikan daripada subjek. Contohnya, di foto portrait atau pre-wedding, fotografer akan mensurvey lokasi buat mencari background foto nan latif atau menarik.
Usahakan background tak terlalu ramai dan mencolok sehingga mencuri perhatian penikmat foto. Juga lebih cermat dalam memperhatikan latar belakang. Contohnya, kabel atau tiang listrik, pohon, atau benda-benda/orang di latar belakang nan tak seharusnya masuk ke foto seharusnya dihindari. Jika sulit mencari latar belakang nan menarik, salah satu cara ialah membuatnya menjadi blur dengan setting bukaan besar.
Foreground (sesuatu di depan subjek) dapat memberikan kesan dimensi ke foto nan berbentuk dua dimensi. Foreground dapat menguatkan foto tapi juga mengacaukan komposisi foto jika tak dipilih dan ditempatkan dengan baik. Contoh foreground nan sering digunakan misalnya dedaunan, bingkai seperti pintu, jendela. foreground nan dapat mengganggu komposisi misalnya jeruji atau pagar saat memotret di kebun binatang.
Memilih perspektif dan lensa. Dengan lensa lebar dan posisi dekat dengan subjek, kita bisa membuat kesan tiga dimensi nan dramatis. Subjek nan dekat akan terlihat besar dan menonjol, latar belakang akan terlihat kecil dan jauh.
Sedangkan dengan lensa telefoto dan berada di posisi agak jauh dari subjek, latar belakang dapat didekatkan dan dikompresi menjadi bentuk nan lebih dua dimensi. Komposisi dengan lensa telefoto ini efektif saat memotret gugus pegunungan di kejauhan.
Saat memotret orang, usahakan selalu agar mata berada diatas garis tengah foto. Bagian paling terang dalam foto ialah bagian nan paling menyedot perhatian mata. Taruh obyek primer disana.
Memilih posisi memotret dan lensa nan digunakan akan membuat perspektif nan berbeda. Imajinasikan dan tentukan dulu hasil foto nan ingin didapat, baru memilih lensa dan posisi nan tepat.
Memotret secara horisontal memperkuat kesan lebar dan secara vertikal memperkuat kesan tinggi. Tajamkan mata buat mengenali pola nan berulang dan pola simetri. Untuk memotret anak-anak, jongkoklah. Sejajarkan kamera dengan mata mereka.
Nilai Keindahan dalam Fotografi
Unsur keindahan kerap inheren dalam seni rupa maupun fotografi. Keindahan merupakan suatu kepekaan terhadap keindahan. Dalam global fotografi digunakan nilai keindahan nan hampir mirip dengan seni rupa, namun fotografi juga dapat dikembangkan dengan pendekatan keindahan nan tak mengekor kepada seni rupa.
Pengalaman keindahan berkait erat dengan soal perasaan, dimana bila foto seni dikatakan memiliki keindahan dengan karakteristik foto tersebut tak hanya mampu mengeploitasi estetika tersebut melainkan foto seni menyumbangkan nilai-nilai kemanusiaan universal kepada umat manusia.
Estetika Pohon Kering
Sebuah foto nan bermutu tak lepas dari komposisi nan baik. Komposisi sangat krusial buat melatih kepekaan estetis seorang fotografer. Salah satu aspek pendukung komposisi nan baik ialah pohon kering.
Sebagai foreground dan sebagai frame, kehadiran pohon kering mampu menjadi pelengkap dan pemanis suasana bergantung kesan nan ingin ditampilkan. Misalnya, buat menghadirkan suasana romantis. Jika berdiri sendiri, pohon kering berperan sebagai objek nan lagi-lagi bergantung tema nan akan diangkat oleh fotografer.
Bagaimanapun, kehadiran pohon kering dalam global fotografi mampu memberikan kesan tersendiri. Sama halnya dengan pelukis, seorang fotografer akan memotret pohon kering ketika suasana hatinya sedang suram. Intinya, kehadiran pohon kering sangat bergantung pada tema atau kesan nan ingin ditunjukkan fotografer lewat hasil fotonya.