Universitas Jember Sekarang
Bagi warga Jember, keberadaan Universitas Jember (UNEJ) merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Selain sebagai ikon kota Jember, kebadaan UNEJ sendiri telah mampu mengangkat berbagai aktivitas kehidupan masyarakat nan berada di sekitar kampus UNEJ.
Satu hal nan paling tampak dari keberadaan Universitas Jember ialah meningkatkan pendapatan penduduk dengan banyaknya kebutuhan pondokan bagi mahasiswa nan berasal dari luas daerah Jember.
Universitas Jember nan telah berdiri sekarang ternyata telah menempuh jalan nan panjang dalam proses pendiriannya.
Sekilas Universitas Jember
Ketika Anda masuk ke kampus Universitas Jember melalui kantor pusatnya, kedatangan Anda akan disambut oleh 3 patung nan berdiri tegap. Patung siapakah nan dimaksud? Patung tersebut ialah 3 tokoh nan memelopori berdirinya Universitas Jember, yaitu dr R. Achmad, R. Th. Soengedi, dan M. Soerachman.
Cikal bakal berdirinya Universitas Jember bermula dari gagasan ketiga tokoh tersebut nan bercita-cita buat mendirikan sebuah perguruan tinggi di Kota Jember. Cita-cita pendirian perguruan tinggi tersebut kemudian diwujudkan dengan membentuk Panitia Triumvirat pada 1 April 1957 dengan diketuai oleh dr R. Achmad, penulis oleh R. Th. Soengedi, dan bendahara oleh M. Soerachman.
Panitian Triumvirat ini kemudian mendirikan Yayasan Universitas Tawang Alun nan selanjutnya menjadi badan nan mendirikan Universitas Tawang Alun, disingkat UNITA. Usaha nan terus menerus dilakukan oleh ketiga tokoh tersebut dan mendapat dukungan dari bupati Jember saat itu yaitu R. Soejarwo membuahkan hasil. Universitas ini menjadi cikal bakal Universitas Jember.
Akhirnya, pada 9 November 1964, berdirilah Universitas Negeri Djember (nama awal Universitas Jember). Pada awal berdirinya, Universitas Negeri Djember memiliki lima fakultas yaitu Fakultas Hukum, Fakultas Sosial dan Politik, Fakultas Pertanian, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Pertanian.
R. Soejarwo merupakan salah satu tokoh nan memiliki pengaruh pada proses pendirian Universitas Jember. Pada saat UNITA dirintis, R. Soejarwo ialah bupati Jember dan sekaligus sebagai ketua DPRD Swatantra. Pada saat pendiriannya, UNITA hanya memiliki satu fakultas yaitu Fakultas Hukum dan proses perkuliahan sementara menggunakan Gedung Nasional Indonesia Jember dan Sekolah Menengah Pertama Katolik Putera Jember sebab belum memiliki gedung perkuliahan sendiri.
26 Januari 1959, R. Soejarwo diangkat sebagai Ketua Yayasan UNITA nan didaulat oleh warga UNITA (Universitas Jember) buat mengembangkan universitas rintisan itu semakin besar dan semakin pesat. Pemilihan beliau menjadi ketua yayasan bukan tanpa alasan. Beliau merupakan tokoh nan memiliki perhatian besar pada pembangunan pendidikan di Kabupaten Jember.
Untuk menyiasati terbatasnya dana pendidikan saat itu, bersama-sama dengan tokoh masyarakat lainnya, beliau mendirikan Yayasan Pendidikan Kabupaten Jember (YPKJ) nan bertujuan buat menggali dana dari masyarakat buat pengembangan pendidikan. Yayasan ini kemudian menjadi cikal bakal Universitas Jember.
Di dalam menggali dana dari masyarakat Jember terhadap pembangunan cikal bakal Universitas Jember, R. Soejarwo menggunakan cara-cara tradisional. Salah satunya cara uniknya ialah meminta sumbangan dari masyarakat berupa buah kelapa dan botol kosong nan nantinya dijual buat membiayai pendidikan UNITA dan sekolah-sekolah lainnya. Karena keunikan inilah, R. Soejarwo dikenal dengan sebutan Bapak Botol Kosong.
R. Seojarwo kemudian membantu mendirikan gedung kampus UNITA nan terletak di jalan PB Sudirman seluas 656 meter pesegi dengan biaya pembangunan sebesar Rp 23.243,66 nan berasal dari dana Yayasan Pendidikan Kabupaten Jember nan juga membawahkan Universitas Jember.
Sejak 1960, Universitas Jember berkembang. Satu per satu fakultas bertambah yaitu Fakultas Sosial Politik, Fakultas Kedokteran, Fakultas Pendidikan, dan Fakultas Pertanian. Bertambahnya fakultas tentunya membutuhkan prasarana nan bertambah. Untuk menanggulanginya, R. Soejarwo mengundang USAID buat membantu pengadaan alat-alat laboratorium dan pengadaan buku-buku.
R. Soejarwo sebenarnya telah memimpikan buat mendirikan sebuah universitas di Tegal Boto nan merupakan daerah terpencil nan tak dapat dijangkau oleh transportasi darat. Kemudian, R. Soejarmo kemudian membangun sebuah jembatan buat membuka isolasi tersebut nan hingga sekarang jembatan tersebut diberi nama Jembatan Jarwo. Jembatan tersebut juga menjadi bagian dari sejarah Universitas Jember.
Usaha buat terus mengembangkan UNITA menjadi sebuah universitas besar, R. Soejarwo bersama-sama dengan tokoh-tokoh lainnya melakukan berbagai usaha dan lobi-lobi ke pemerintah pusat. Perjalanan diplomasi nan dilakukan sejak 1961 hingga 1964 akhirnya membuahkan hasil dengan berdirinya Universitas Negeri Jember atau Universitas Jember berdasarkan terbitnya SK Menteri TPIP No. 1 tertanggal 5 Januari 1963.
Universitas Jember Sekarang
Universitas Jember a step ahead to an understanding university merupakan manifestasi dari visi dan misi Universitas Jember . Tugas pokok dari Universitas Jember sendiri buat menyelenggarakan pendidikan tinggi dan memberikan pendidikan berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia dengan cara ilmiah nan meliputi pendidikan, penelitian, dan darma kepada masyarakat buat mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan prestise manusia Indonesia dalam upaya mewujudkan tujuan nasional.
Keputusan Menteri PTIP No. 1 tahun 1963 tanggal 5 Januari 1963 sekaligus menegerikan Universitas Partikelir nan dibina oleh Kotapraja Malang menjadi Universitas Brawijaya Malang, Universitas Tawang Alun menjadi Universitas Brawijaya Cabang Jember. Perguruan tinggi tersebut ialah universitas di Jember selain Universitas Jember.
Keputusan Presiden RI No. 196 tahun 1963, tanggal 23 September 1963 menetapkan FIP Unibraw nan ada di Jember dimasukkan ke dalam Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Malang, selanjutnya menjadi IKIP Malang Cabang Jember. Keputusan tersebut mendasari hadirnya Universitas Jember.
Tahun 1963 Universitas Brawijaya Cabang Jember membuka fakultas baru, yaitu Fakultas Sastra dan Fakultas Ekonomi. Fakultas Kedokteran nan ada di Jember, pada 1964 dibekukan sementara (Kepmen PTIP No. 54 tahun 1964 tanggal 23 Mei 1964). Kepmen PTIP No. 151 Tahun 1964 tanggal 9 Nopember 1964, menetapkan berdirinya Universitas Negeri Jember nan berasal dari Universitas Brawijaya Cabang Jember sebagai universitas nan berdiri sendiri. Maka jadilah Universitas Jember.
Universitas Negeri Jember atau Universitas Jember memiliki beberapa fakultas:
- Fakultas Hukum
- Fakultas Sosial dan Politik
- Fakultas Pertanian
- Fakultas Sastra
- Fakultas Ekonomi.
Pada 1967 dengan Keputusan Dirjen Dikti PTIP No. 161 tahun 1967, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Fakultas Keguruan, Sastra dan Seni IKIP Malang Cabang Jember diintegrasikan ke dalam Universitas Negeri Jember atau Universitas Jember.
Dengan demikian sejak itu Universitas Negeri Jember atau Universitas Jember memiliki enam fakultas,
- Fakultas Hukum
- Fakultas Sosial dan Politik
- Fakultas Pertanian
- Fakultas Ekonomi
- Fakultas Sastra
- Fakultas Ilmu Pendidikan.
Fakultas hukum merupakan fakultas pertama nan ada di UNITA nan selanjutnya menjadi Universitas Jember atau Universitas Negeri Jember. Sekarang ini, UNEJ telah memiliki:
- Fakultas Sastra, Fakultas Sastra Universitas Jember tersebar dalam empat program studi, yaitu Program Studi Sastra Inggris (S1), Program Studi Sastra Indonesia (S1), Program Studi Ilmu Sejarah (S1), Program Studi D III Bahasa Inggris, dan Program Studi Televisi dan Film.
- Fakultas Ekonomi
- Fakultas Hukum. Fakultas Hukum Universitas Jember semula bernama Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Masyarakat “Universitas Tawang Alun” nan didirikan pada tanggal 5 November 1957 oleh Yayasan Universitas Tawang Alun Jember dengan akta Notaris No. 13 tanggal 8 Maret 1958. Program studi Fakultas Hukum terdiri atas prodi sarjana ilmu hukum, magister ilmu hukum, magister kenotariatan, dan doctoral ilmu hukum.
- Fakultas Keguruan dan dan Ilmu Pendidikan.
- Fakultas Kesehatan Masyarakat
- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
- Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
- Fakultas Pertanian
- Fakultas Teknik. Fakultas Teknik UNEJ Merupakan salah satu fakultas nan berada di lingkungan Civitas Akademika Universitas Jember (UNEJ). Fakultas Teknik sendiri terdiri dari 3 jurusan, yaitu:
- Jurusan Teknik Sipil, Teknik Elektro, dan Teknik Mesin.
- Fakultas Farmasi
- Fakultas Teknologi Pertanian
- Fakultas Kedokteran Gigi
- Fakultas Kedokteran Universitas Jember berdiri pada 27 April 2000 diawali dengan Program Studi Pendidikan Dokter. Seiring dengan perkembangan waktu maka pada 17 Juni 2006 menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
-
- Program studi Sistem Informasi
- Program studi Ilmu Keperawatan dan
- Program Pasca Sarjana.
UNEJ (Universitas Jember) membuka tiga jalur penerimaan mahasiswa baru sebagai jembatan Anda buat menjadi mahasiswa UNEJ. Ketiga jalur tersebut melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yaitu jalur undangan dan ujian tulis.
Serta seleksi berdikari nan diselenggaran sendiri oleh Universitas Jember yaitu ujian masuk Universitas Jember. Selain itu, jalur masuk ke UNEJ bisa melalui penelusuran minat dan kemampuan (PMDK) bagi siswa-siwa berprestasi.