April Mop ialah Hari Jail Sedunia
April mop ialah hari saat banyak orang di global dikerjai dengan lelucon nan tak lucu. Tanggal 1 April dirayakan di seluruh global sebagai acara spesifik nan memungkinkan anak-anak dan orang dewasa memiliki “kekuasaan” nan sama, yaitu menggunakan trik dalam mengerjai orang. Tentu saja hari dikerjai dan mengerjai sedunia ini punya nama, dan sudah menjadi tradisi. Di global maya sendiri, April Mop ialah saatnya menyebar berita-berita atau informasi hoax.
April Mop ialah Hari Jail Sedunia
Hari nan sebenarnya cukup unik ini dirayakan di banyak negara dengan beberapa disparitas dalam hal trik dan orang nan dikerjai serta jenis leluconnya. Hari itu juga ditandai dengan kemunculan kabar palsu dan berbagai ide lelucon di antara anggota keluarga, teman dan musuh.
Meskipun hari April Mop dirayakan di berbagai negara, ada disparitas -perbedaan cara dalam merayakannya. Anggaran nan berlaku di setiap negara buat merayakan hari usil ini juga berbeda. Misalnya, di beberapa negara, orang nan dikerjai dengan lelucon dan leluconnya itu sendiri hanya diperbolehkan terjadi sampai waktu siang dan siapa saja nan memainkan lelucon setelah itu disebut "April Mop".
Di beberapa negara lain, seperti Amerika Perkumpulan , Perancis dan Irlandia, orang nan dikerjai dapat dikerjai di sepanjang hari! Di AS, hari April Mop merupakan urusan menggembirakan dan berlangsung sepanjang hari. Kapan seremoni aneh ini dimulai? Bagaimana sejarahnya? Jawaban buat pertanyaan-pertanyaan ini akan menjadi pembahasan artikel ini lebih jauh.
Sejarah Hari April Mop
Tanggal niscaya dan loka pertama kali April Mop dimulai sangat samar-samar. Tidak ada data nan tepat tentang asal-usul hari April Mop. Berbagai teori telah mencoba buat menjelaskan asal-usul hari April Mop. Sejauh catatan nan ada, dan menurut pemikiran atau spekulasi anyak orang, aplikasi primer dan seremoni hari April Mop dimulai setelah sosialisasi kalender Gregorian.
Menurut berbagai sumber, pada 1582, Charles IX dari Perancis, memperkenalkan reformasi kalender. Dalam kalender Gregorian, tahun baru dipindahkan dari 25 Maret-1 April (disebut minggu tahun baru) ke 1 Januari. Karena di masa itu, hampir tak ada sumber komunikasi , warta perubahan dalam kalender itu tak menyebar ke banyak orang.
Beberapa orang nan tahu tentang perubahan kalender Gregorian, pun tak memiliki kepedulian buat membantu mengabarkannya. Orang-orang nan tak mengikuti sistem kalender tersebut diberi julukan mop, alias bodoh atau orang-orang bodoh.
Sejarah April Mop pun memiliki berbagai mitos nan simpang siur dan membuat bingung siapapun. Kemungkinan apapun dapat terjadi terkait cerita asal mula April Mop. Misalnya cerita tentang Canterbury Tales. Dalam cerita tersebut hayati seorang pendongeng bernama Geoffrey Chaucher. Pendongeng ini membuat sebuah kompilasi cerita tentang dua orang bodoh, hewan rubah dan chanticleer.
Dalam cerita tersebut latar waktunya disebutkan ialah tanggal 32 Maret.
Dalam kisah nan dipopulerkan oleh Chaucer, 32 Maret disebut sebagai 2 Mei, yaitu 32 hari setelah Maret. Namun, pembaca salah paham sehingga mengasumsikan hari pertama setelah 31 hari di bulan Maret ialah 1 April! Dan sejak itu, 1 April dirayakan sebagai hari April Mop .
Walaupun sejarah awal mula Hari April Mop masih belum tentu juga belum bisa dipastikan, ada salah satu bukti historis nan menggambarkan permainan lelucon tersebut. Ceritanya tak jauh dari kehidupan Raja Charles IX. Diceritakan bahwa pada abad ke-16 di Perancis, secara tradisional tahun baru diperkirakan jatuh pada 25 Maret. Penentuan ini sudah terjadi sejak beratus-ratus tahun lamanya. Penentuan tanggal tersebut berkaitan dengan musim semi nan mulai terjadi di Perancis.
Sementara itu di berbagai pelosok dunia, majemuk acara meriah dan pertukaran kado berlangsung selama seminggu. Seremoni ini pada masa lalu berakhir pada tanggal 1 April.
Akan tetapi ketika memasuki tahun 1564, ada satu keputusan dari Raja Charles. Beliau memutuskan kalau tahun baru akan dipindahkan ke tanggal 1 Januari. Ini ialah sebagai salah satu langkah agar negaranya dapat sejalan dengan negara lain nan sama-sama mengacu pada kalender Gregorian nan ditetapkan oleh pihak gereja Katholik.
Sebagian besar masyarakat Perancis, meskipun, menolak buat mengikuti perubahan ala raja, mereka tetap memilih buat ikut langkah pemerintah dalam perkembangan kalender supaya lebih modern .
Namun ada pula kelompok tradisionalis nan tetap merayakan tahun baru pada 25 Maret. Rata-rata, anggota kelompok tersebut hanya ingin meneruskan tradisi. Sebuah tradisi saling bertukar kado saat musim semi tiba. Selain itu juga sebab mereka memang murni tak tahu. Dan sebagian besarnya, para tradisionalis atau ortodok tersebut kurang menyukai keputusan nan ditetapkan oleh Raja Charles.
Adapun mereka nan ikut upaya raja buat memodernisasi kalender, malah mengalami sendiri penolakan dan benturan dengan tradisi -tradisi. Terutama dalam hal mengubah pola pikir mereka nan masih berbau pagan. Sebagai langkah dalam mempermalukan dan menghinakan masyarakat nan egois ini, kebanyakan orang akan memberikan undangan palsu kepada pihak nan masih menjadi pengikut kalender lama.
Bukan hanya itu, segala macam cara buat menaklukan para tradisionalis antiraja terus berkembang. Alih-alih serius melakukannya, berniat baik, mereka malah membuat lelucon buat meledek praktik tradisi nan antik dan masih berbau pagan.
Lelucon juga ternyata dapat mengacu pada zodiak , salah satunya zodiak Pisces. Sinkron lambangnya, Pisces, yaitu ikan, lelucon pun berhubungan dengan itu. Lelucon saat itu dikenali dengan istilah hari “Ikan April”. April Mop ini begitu popular di Perancis selama ratusan tahun. Siapapun nan ikut merayakan mendapat juluksn “Ikan April”.
Lelucon ini pun bahkan dikuti oleh Napoleon Bonaparte. Setelah ia menikah pada 1 April bersama Marie-Louise, banyak masyarakat Perancis diam-diam menyebutnya dengan sebutan “Ikan April.”
Menyebar ke Inggris
Waktu pun terus berjalan. tradisi April Mop akhirnya masuk ke Inggris . Tradisi ini ternyata cukup disambut dengan meriah oleh masyarakat Inggris. Orang Inggris nan bermigrasi dan tinggal di wilayah baru, bahkan menyebarkan tradisi lelucon ini ke loka tinggal mereka nan baru.
Hingga saat ini, 1 April, dirayakan sebagai hari lelucon buat membuat warta hoax pada mereka nan tak awas dan mudah tertipu. Secara tradisional , hari kejahilan April Mop ini seharusnya berakhir di siang hari, namun di banyak negara, kejahilan terus berlanjut sampai matahari terbenam.
Permainan ini dinilai memiliki peranan nan cukup krusial buat kebutuhan terhadap lelucon nan ada dalam hayati manusia. Karena setelah dijaili, mereka rata-rata akan tertawa dan itu baik buat kesehatan .
Dalam budaya Persia kuno, April Mop merupakan permainan lelucon nan terjadi antara satu orang dan lainnya pada hari ke-13 dalam Tahun Baru Persia (Norouz), yaitu pada 1 atau 2 April. Budaya ini pun akhirnya menyebar ke Iran. Di Iran, budaya ini diperingati sebagai Sizdah Bedar. Sizdah Bedar ini kemudian menjadi salah satu tradisi “saling mengerjai” tertua nan ada di dunia.
Sementara itu sejarah hari April Mop di Skotlandia, berkaitan dengan lelucon nan sangat generik nan telah dimainkan di sana selama bertahun-tahun. Secara tradisional, di Skotlandia, tradisi April Mop disebut dengan "berburu orang bodoh". Namun, sekarang tradisi itu berkurang sedikit demi sedikit.
Seperti nan kita lihat, sejarah hari April Mop dikaitkan dengan berbagai teori dan cerita. Sebagian nan terkenal sudah dijelaskan di atas. Selain kisah-kisah tersebut ada juga kisah April Mop nan syahdan berkaitan dengan berakhirnya kekuasaan orang Afrika Utara di Spanyol pada abad 13, namun kebenaran kisah ini masih belum jelas, apakah sahih atau hanya lelucon.
Jadi, singkatnya, April Mop ialah budaya mengerjai dan dikerjai asal Perancis nan bermula dari perubahan sistem almanak . Usianya? Sudah sangat tua. Tidak ada nan salah dengan mengerjai dan dikerjai, selama leluconnya tak membahayakan atau mengakibatkan sesuatu nan bahaya terjadi.