Indahnya berziarah Ke Makkah

Indahnya berziarah Ke Makkah



Haji Kecil

Umroh sering juga disebut sebagai ibadah haji kecil, sebab ritual umroh nan dilakukan tak selengkap ibadah haji. Ibadah umroh intinya hanya melakukan dua hal, yaitu thawaf lalu sa’i antara Shofa dan Marwah. Ibadah umroh ini termasuk dalam ibadah nan dianjurkan. Begitu banyak orang nan menginginkan mengunjungi Ka’bah dan bermanja dengan keagungan Allah Swt nan tiada tara. Itulah mengapa begitu sering orang nan mampu secara finansial dan mempunyai waktu, melakukan umroh berkali-kali.

Umroh itu ialah penghapus dosa. ‘Umrah (yang pertama) kepada umrah nan berikutnya sebagai kaffarat (peng-hapus) bagi (dosa) nan dilakukan di antara keduanya, dan haji nan mabrur tak ada balasan baginya, melainkan Surga.’ ( HR. Malik, al-Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa-i dan Ibnu Majah). Hadiah nan luar biasa dari Allah Swt berupa penghapusan dosa itulah nan membuat orang begitu ingin melakukannya lagi dan lagi.

Hanya saja, bagi wanita nan tak mempunyai mahram, sebaiknya memang tak pergi umroh seorang diri. Tidak boleh juga menyandarkan diri dengan membuat surat pernyataan dengan cara membayar bahwa ada seorang laki-laki nan dijadikan mahram selama berada di tanah suci. Mahram ini hanya terjadi kalau ada interaksi darah interaksi pernikahan. Pihak travel atau perusahaan nan menangani perjalanan umroh ini tak dapat menjualbelikan ‘surat muhrim’ ini.

Walaupun secara generik keselamatan dan keamanan di tanah kudus ini terlihat bagus, masih juga keadaan eksklusif membuat kedudukan wanita menjadi sangat riskan dan berbahaya. Banyak kejadian wanita menjadi korban pelecehan seksual nan dilakukan oleh para laki-laki nan ada di tanah suci. Jangankan wanita muda, wanita nan sudah setengah baya pun masih digoda oleh laki-laki. Hal inilah nan sangat berbahaya. Oleh sebab itulah sebaiknya bila tak ada mahram, wanita itu tak perlu memaksakan diri buat berangkat umroh.

Suatu saat bila ada kelapangan rezeki dan dikehendaki oleh Allah Swt, para wanita nan memang berniat menunaikan ibadah umroh atau ibadah haji sekali pun akan dipanggil oleh Allah Swt. Kalaupun ada nan mengatakan bahwa hal ini mungkin menjadi sesuatu nan dipandang tak adil, maka sebenarnya inilah keadilan Islam. Wanita itu harus dijaga dan tak boleh dibiarkan pergi sendiri. Kalau ada nan mengatakan ada peraturan wanita harus mempunyai muhrim, itu ialah hukum Islam.

Hukum wanita harus keluar harus dengan muhrim itu ialah hukum nan bukan dibuat-buat. Oleh sebab itulah, buat menjaga agar ibadah umroh itu menjadi baik, maka semua peraturan nan telah digariskan oleh agama itu harus dituruti. Kalau tidak, niscaya akan ada sesuatu nan akan terjadi. Sebagai manusia, sebaiknya memang tak melanggar anggaran nan telah ditetapkan. Ibadah umroh ini ialah satu ibadah nan harus dilakukan dengan ikhlas.



Kapan Kita Boleh Umroh?

Bila ibadah haji hanya boleh dilakukan saat hari raya Idul Adha (antara 8-12 Dzulhijjah), maka ibadah umroh dapat dilakukan kapan saja sinkron kemauan kita. Selain itu, ibadah umroh hanya dilakukan di dalam Makkah, tak seperti ibadah haji nan sampai ke luar kota Makkah.

Syarat Umroh
Ibadah umroh itu ada tata cara nan harus dituruti. Sebelum melakukan ibadah satu ini, sebaiknya mengetahui tentang istilah-istilah nan sering digunakan dalam perjalanan melakukan ibadah umroh. Berikut ini ialah istilah-istilah tersebut:

* Ihram : ihram bukan sekedar baju bagi orang nan ingin umroh, tapi lebih kepada niat buat melakukan suatu ibadah khususnya umroh.
* Thawaf : mengelilingi ka’bah sambil mengucap doa
* Sa’i : lari-lari kecil antara Shofa dan Marwah
* Tahalul : mencukur sebagian rambut, sebagai tanda bahwa umroh telah selesai.
* Tertib : artinya semua ibadah dilakukan secara berurutan.

Tata Cara Umroh
* Sebelum ihram, disunnahkan buat mandi dahulu agar badan kita suci

* Setelah mandi, pakailah ihram. Bagi laki-laki, ihram terdiri dari dua buah kain, satu buat sarung, satu lagi sebagai selendang sebagai epilog tubuh bagian atas. Bagi wanita, ihram dapat berupa mukena nan menutup aurat (seluruh tubuh, kecuali paras dan telapak tangan).

* Ucapkan niat buat umroh dalam hati dengan mengatakan Labbaika 'umrotan atau Labbaikallahumma bi'umrotin. Setelah itu mengucapkan Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni'mata laka wal mulk laa syarika laka. Bagi laki-laki, ucapkan dengan suara keras, sedangkan bagi wanita cukup dengan suara pelan saja.

* Saat akan sampai di Makkah, mandilah lebih dulu sebagai wujud dari kesucian. Tata cara umroh nan satu ini hukumnya sunnah.

* Sampai di ka’bah, disunnahkan buat menyentuh dan mencium hajar aswad bila memang mampu. Saat menciumnya, ucapkan Bismillahi Allahu akbar.

* Thawaf sebanyak 7 kali mengelilingi ka’bah. 3 putaran pertama saat thawaf, hendaknya dilakukan dengan jalan cepat, selebihnya lakukan dengan jalan biasa.
Thawaf dimulai dari hajar aswad dan berakhir di loka nan sama dengan ka’bah selalu berada di sisi kiri kita.

* Shalat sebanyak dua rakaat di Masjidil Haram (kalau dapat di belakang makam Ibrahin). Saat rakaat pertama, bacalah surat Al-Kafirun, dan pada saat rakaat kedua mengucapkan surat Al-Ikhlas.

* Anggaran cara umroh selanjutnya ialah Sa’i, dilakukan dengan cara naik ke bukit Shofa. Setelah itu ucapkan innash shofa wal marwata min sya'aairillah. Abda'u bima bada'allahu bihi (Aku memulai dengan apa nan Allah memulainya) dengan menghadap ke arah kiblat.

Setelah itu ucapkan takbir sebanyak 3 kali disusul Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai'in qodiir. Laa ilaha illallahu wahdahu anjaza wa'dahu wa shodaqo 'abdahu wa hazamal ahzaaba wahdahu (ucapkan 3x). Setelah itu diperbolehkan berdoa apa saja. Lakukan ritual ini setiap kali putaran (baik saat di Shofa, maupun ketika sampai di Marwah)

* Sa’i dilakukan sebanyak 7 kali nan berawal dari Shofa dan berakhir di Marwah. Jadi, dari Shofa ke Marwah dihitung 1 kali, kembalinya kita ke Shofa juga dihitung satu kali.

* Tahalul, yaitu menandai berakhirnya ibadah umroh dengan cara mencukur rambut atau memotong sebagian rambut. Bagi wanita, cukup memotong rambut sepanjang ujung jari saja.

* Lakukan dengan tertib atau berurutan agar umroh nan kita lakukan menjadi ibadah nan sempurna.



Indahnya berziarah Ke Makkah

Ketika mendengar orang populer melakukan umroh, terkadang ada saja nan mengatakan bahwa umroh orang tersebut percuma atau tak ada perubahan apapun secara lahiriah. Sebenarnya hal ini tak perlu dibicarakan dan dimasalahkan. Ketika ada seseorang nan mengadukan masalahnya kepada Allah Swt dengan berangkat ke Makkah, sesungguhnya hal ini ialah sesuatu nan baik daripada ia mengadu kepada seorang spiritual nan tak ada juntrungannya. Kata ‘spiritual’ malah mengacu kepada perdukunan.


Kalau sudah masuk ke wilayah perdukunan, keadaan ini menjadi semakin tak karuan. Jadi, berangkat umroh apapun niat dan alasannya, sebaiknya memang dihargai dan tak perlu diperbincangkan panjang lebar. Adalah suatu rezeki nan sangat besar ketika ada orang nan mempunyai uang, mau menunaikan ibadah umroh. Tidak ada salahnya seorang muslim siapapun orangnya, melaksanakan ibadah satu ini. Pun tak ada nan menjamin atau tak ada nan mengetahui bahwa setelah umroh itu nan bersangkutan akan mendapatkan hidayah.

Untuk itulah, tak perlu ada pikiran nan terlalu menyudutkan orang nan melaksanakan ibadah umroh. Asalkan ia masih merasa bahwa berdialog dengan Allah Swt melalui ibadah umroh itu jalan terbaik, maka hal ini harus dihargai. Tidak boleh ada pikiran negatif mengenai orang-orang nan telah berniat baik.

Demikianlah syarat dan cara berumroh. Semoga Anda nan berkesempatan melakukan umroh ini dapat melaksanakan ibadah tersebut dengan baik.