Meski Liar, Musang Dapat Dijinakkan dan Dipelihara
Kita semua niscaya sudah sangat familiar dengan nama binatang musang . Akan tetapi, aku konfiden banyak di antara kita nan belum pernah melihat wujud binatang ini secara langsung di alam bebas. Tidak mudah memang buat dapat melihatnya sebab ia hanya hayati di tempat-tempat tertentu, tak seperti kucing atau anjing nan sudah sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, terutama nan tinggal di perkotaan.
Namun, jika ingin sekadar melihat atau ingin memilikinya, kita dapat dengan mudah mendapatkannya di toko hewan peliharaan . Musang jenis eksklusif nan sudah jinak memang kerap diperjualbelikan sebagai binatang peliharaan.
Musang termasuk binatang liar nan agresif. Orang Jawa lebih mengenalnya dengan nama luwak , sementara orang Sunda menyebutnya dengan nama careuh. Ia tergolong mamalia sebab bereproduksi dengan cara melahirkan dan menyusui anak.
Seekor musang betina memiliki enam buah atau tiga pasang puting susu buat menyusui anaknya. Induk musang akan menjaga dan merawat anak-anaknya nan berjumlah dua sampai empat ekor, memberi mereka makan hingga mereka dapat mencari makan sendiri.
Di daerah Indonesia, mamalia ini tinggal di tepian hutan, tepian rawa atau sungai, perkebunan, juga tepian perkampungan nan masih rindang dengan pepohonan. Ya, binatang nan pandai memanjat ini kerap dijumpai di atas pohon sebagai rumahnya.
Meski begitu, mamalia ini tak menetap lama di suatu pohon buat loka tinggalnya, melainkan berpindah-pindah dari satu pohon ke pohon lainnya, terutama bagi induk nan tengah beranak. Hal itu dimaksudkan buat menghindari pemangsa anak-anaknya.
Karakteristik Unik
Secara fisik, tampilan binatang ini menyerupai kucing . Hanya saja mulutnya nan moncong mengingatkan kita pada anjing. Ukuran badannya bervariasi mulai dari seukuran kucing kampung sampai beberapa kali lipat lebih besar, tergantung dari jenisnya nan memang ada banyak.
Seluruh badannya ditutupi bulu-bulu halus dan lebat layaknya kucing . Jenis musang nan familiar di Indonesia di antaranya ialah binturung, luwak, serta musang bulan.
Binatang liar ini tergolong omnivora, yaitu pemakan daging dan tumbuhan atau buah-buahan. Ia memiliki serangkaian gigi nan kecil tapi tajam di dalam mulutnya. Di alam liar, makanan kesukaannya ialah binatang nan ukurannya lebih kecil darinya, seperti tupai , burung, ikan, tikus, kodok, ular, kadal, dan serangga. Ia juga sering kedapatan menyantap buah-buahan seperti pisang atau pepaya.
Akan tetapi, musang jenis eksklusif memiliki keberanian dan kemampuan melawan serta memangsa binatang nan lebih besar darinya seperti ular kobra. Di beberapa tempat, ia kerap diburu oleh masyarakat nan menganggapnya sebagai hama nan meresahkan. Itu sebab ia sering menyerang dan mengganggu binatang ternak seperti ayam dan bebek.
Perburuan oleh masyarakat atas binatang ini memang sangat beralasan. Binatang musang kerap beraksi di malam hari saat manusia seharusnya beristirahat tenang. Tubuhnya nan kecil dan ramping memungkinkannya buat bergerak cepat dan lincah tanpa menimbulkan suara .
Layaknya pemburu andal, ia dengan tenang bergerak perlahan mendekati mangsanya. Setelah mangsanya berada dekat dalam jangkauannya, dengan sigap ia menerkam tanpa ampun.
Kelincahan binatang nan masih satu keluarga dengan berang-berang ini tak hanya berguna ketika melakukan perburuan, tetapi juga ketika menghadapi musuh predator nya. Di alam liar, serigala dan rubah kerap mengincarnya buat dijadikan santapan. Kemampuannya bergerak cepat membuatnya kerap sukses melarikan diri dari incaran pemangsa buas.
Karena kelincahan itu pulalah manusia sering direpotkan olehnya. Manusia akan kesulitan berburu hama binatang ini sendirian, sehingga perburuan kerap dilakukan beramai-ramai buat memudahkan penangkapan. Apalagi binatang ini lebih sering muncul di malam hari, di saat pandangan mata manusia terbatas sebab kurangnya cahaya.
Salah satu karakteristik khas dari binatang musang nan sangat terkenal ialah kemampuannya mengeluarkan bau nan sangat menyengat. Bau tersebut dihasilkan dari semcam kelenjar nan berada di dekat anusnya. Dari bau nan dikeluarkan inilah jejak musang dapat terlacak. Bau khas musang ini dapat tercium bahkan dari jeda nan cukup jauh.
Seperti halnya kebanyakan binatang lain, musang menandai daerah kekuasaannya dengan mengencingi titik-titik eksklusif dalam kawasannya. Ia dapat dikatakan binatang individu sebab hayati sendiri-sendiri, tak berkelompok.
Keunikan alamiah lainnya dari musang ialah prosedur pertahanan tubuhnya dalam menghadapi gejala alam . Ia dapat mengubah rona bulunya buat menyesuaikan diri dengan suhu lingkungan. Jenis musang nan tersebar di daerah empat musim seperti Amerika dan Eropa, mampu mengubah rona bulunya sebagai bentuk adaptasi terhadap cuaca.
Bulu tebal di sekujur tubuhnya berwarna kecoklatan di saat musim panas. Dan, menjelang musim dingin, rona itu akan memudar dan berubah menjadi tampak keputih-putihan. Binatang nan aktif di malam hari ini tetap melakukan aktivitasnya pada musim panas maupun musim dingin, sehingga dapat dipastikan ia tak melakukan hibernasi atau tidur panjang seperti nan dilakukan beruang .
Meski Liar, Musang Dapat Dijinakkan dan Dipelihara
Binatang musang nan tergolong liar dan militan ini sebenarnya dapat saja dijinakkan. Sama halnya seperti singa atau harimau nan begitu liar dan buas, dengan penanganan eksklusif nan intensif, bisa dijinakkan dan bahkan dilatih sehingga dapat dijadikan binatang sirkus sebagai hiburan nan mengerti perintah manusia.
Namun tentu saja, memutuskan buat memelihara musang liar dengan mendapatkannya langsung dari alam bukanlah perkara mudah. Menjinakkan binatang pemburu menjadi binatang peliharaan rumahan, tentunya membutuhkan keahlian dan ketelatenan. Kecuali jika Anda mendapatkannya dalam keadaan sudah jinak dari toko hewan peliharaan.
Hal nan harus dilakukan pertama kali jika ingin menjadikan binatang ini sebagai binatang peliharaan ialah memahami ciri aslinya. Musang ialah binatang liar pemburu. Ia bahagia berkeliaran di malam hari mencari mangsa, sehingga akan sulit baginya buat hayati terkekang dalam sebuah kandang.
Ia memiliki insting menyerang dan menggigit, baik terhadap sesuatu nan dianggap sebagai mangsanya maupun sesuatu nan dianggap ancaman baginya. Ia binatang nan sangat lincah dan gesit, sehingga sekali saja ia sukses meloloskan diri maka akan sulit bagi Anda buat menemukan dan mendapatkannya kembali.
Ada asumsi nan mengatakan bahwa menjinakkan binatang liar akan terasa lebih mudah jika dilakukan selagi binatang itu masih kecil atau bayi. Hal tersebut ada benarnya, mengingat binatang nan masih kecil insting liarnya belumlah sekuat nan dewasa.
Bayi musang nan belum merasakan berkeliaran bebas di alam terbuka akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan kandang atau rumah. Begitu pula dengan dengan insting memburunya nan belum terlatih akan reda dengan sendirinya sebab terbiasa mendapatkan makanan tanpa berburu.
Sebaiknya hindari memberinya makan ikan atau daging mentah, apalagi nan masih ada darahnya. Hal tersebut bisa berpotensi merangsang munculnya insting berburu nan dimilikinya.
Semua jenis binatang liar nan dijadikan peliharaan di rumah atau kandang, akan kehilangan ciri alaminya, termasuk sifat dan Norma hidupnya sehari-hari. Musang nan liar dan lincah akan kehilangan agresifitasnya, termasuk prosedur pertahanan tubuhnya buat bertahan hayati di alam bebas.