Harus Berbuka Diri dan Berniat Memperbaiki Kondisi
Apa artinya rumah tangga jika afeksi suami istri telah tiada? Apakah nan harus dipertahankan dalam situasi rumah tangga seperti itu?
Sungguh, ketika kondisi rumah tangga sudah mencapai titik terendah, maka pada saat itu segala rasa seakan hambar. Interaksi antar personal antara suami dan istri terasa kehilangan kehangatan. Rasa afeksi antara suami istri. Rasa afeksi antara suami istri telah dingin dan tak ada gairah lagi.
Lantas apa nan harus kita lakukan jika suasana rumah tangga kita seperti itu? Apakah perlu dipertahankan ataukan dihancurkan atau dibubarkan saja ikatan nan ada. Kalau dipertahankan, bagaimana sebuah hubungan keluarga terjadi jika sudah tak ada rasa afeksi antara suami istri lagi?
Pentingnya Rasa Kasih Sayang
Seperti telah kita ketahui, sebuah rumah tangga dibentuk atas dasar rasa cinta afeksi antara suami istri. Jika dua orang, laki-laki dan perempuan, mempunyai rasa cinta dan ingin menyatukan rasa tersebut, maka mereka mengikatnya dalam sebuah pernikahan.
Selanjutnya, dalam ikatan pernikahan inilah ditumbuhkembangkan rasa afeksi di antara keduanya. Rasa afeksi antara suami istri inilah nan selanjutnya diharapkan bisa menjadikan keluarga nan bahagia.
Rasa afeksi antara suami istri di dalam sebuah keluarga, rumah tangga sangat krusial karena bisa menjadi pengikat jiwa dan rasa. Jika suami istri mempunyai rasa kasih sayang, maka perjalanan rumah tangga akan lancar dan tak ada halangan.
Oleh sebab itulah, sebelum kita mengikat hati dan diri dalam sebuah ikatan rumah tangga, kita harus membekali diri dengan rasa cinta, kasih dan sayang nan tulus dan ikhlas. Rasa tersebut sangatlah krusial buat menjaga keutuhan sebuah rumah tangga atau interaksi nan sudah terjalin.
Membangun sesuatu itu sangatlah mudah, tetapi menjaga bangunan tersebut tetaplah utuh itu tidaklah semudah nan dibayangkan. Perlu ada sebuah kerja keras antara keduanya agar bangunan nan telah didirikan tersebut dapat tetap utuh dan terjaga.
Rasa kasih dan sayang ibarat seperti sebuah pohon tumbuhan nan tumbuh di sekitar kita. Jika kita tak pandai merawatnya maka tumbuhan tersebut akan menjadi layu dan pada akhirnya mati.
Bisa juga tumbuhan itu akan merambat kemana-mana dan tentunya akan kelihatan sangat jelek. Sudah niscaya kita sebagai pemilik tanaman tak ingin tanaman nan kita miliki tak terawat dan kelihatan buruk sekali. Oleh sebab itu, perlu sekali bagi kita buat selalu merawat dan menjaga rasa afeksi nan sudah ada di dalam tubuh agar terus berkembang dan mengembang bak kembang nan latif mewangi.
Jangan pernah merasakan lelah atau letih ketika merawat sebuah rasa afeksi nan pada akhirnya kita sendiri juga nan memanennya. Rasa afeksi nan dirawat dengan baik maka hasilnya juga akan baik namun jika tak dirawat maka hasilnya juga dapat jadi tak baik. Jadi semua bergantung pada diri kita masing-masing buat dapat menjaganya.
Kehilangan Rasa Kasih Sayang
Smentara pada saat tertentu, rasa afeksi antara suami istri bisa mencapai titik kejenuhan. Titik kejenuhan ini bisa terjadi sebab Norma nan dirasakan bersama. Bahwa ketika setiap saat kita selalu bersama, maka pada saatnya kita mencapai titik jenuh. Kita bosan dan ingin memperbaiki kondisi.
Ada banyak contoh rumah tangga nan telah kehilangan rasa afeksi antara suami istri. Ada dari beberapa contoh tersebut nan sukses keluar dari kondisi itu secara baik, tetapi ada juga nan terjebak dan tenggelam oleh kehadiran rasa tersebut. Bahkan, tak sedikit nan rumah tangganya harus porak poranda hanya sebab telah kehilangan rasa tersebut.
Memang, jika kita kehilangan rasa afeksi antara suami istri, artinya kita telah kehilangan rasa terhadap pasangan kita. Hal ini sangat berbahaya terhadap kelangsungan rumah tangga, keluarganya. Oleh sebab itu, kita harus segera introspeksi atas kondisi nan terjadi.
Membenahi segala kekurangan ialah langkah nan paling tepat buat memupuk kembali rasa afeksi nan telah memudar tersebut. Kebanyakan nan menjadi penyebab hilangnya rasa afeksi antara seseorang dengan orang lain ialah kurangnya komunikasi.
Komunikasi merupakan jalan satu-satunya buat kita mengerti tentang orang lain. Dengan adanya jalinan komunikasi nan baik maka kita akan paham dengan perasaan dan keinginan nan diharapkan oleh pasangan kita.
Banyak sudah contoh nan terjadi nan menyebabkan sebuah kerusakan akibatnya kurangnya komunikasi nan terjadi di antara kedua belah pihak. Tidak adanya atau kurangnya komunikasi nan terjalin maka sudah tentu menyebabkan seseorang menjadi salah presepsi.
Jika dibiarkan berlarut-larut maka hal tersebut dapat menimbulkan sebuah perpecahan nan tentunya tak diinginkan oleh kedua belah pihak. Rasa afeksi dapat dipupuk dan dibina dengan adanya komunikasi nan baik. Jadi jangan sekali-sekali menyepelekan persoalan komunikasi nan terjalin dengan pasangannya.
Usahakan setiap hari selalu ada komunikasi nan baik dengan pasangan anda. Tentu saja anda harus pandai memilih waktu dan kondisi nan tepat buat berkomunikasi. Jangan sampai sebab terlalu ingin melakukan komunikasi malah menyebabkan diskomunikasi.
Misalnya saja ketika seorang suami baru pulang kerja nan tentunya dalam kondisi capek. Berilah waktu sejenak bagi suami buat dapat merebahkan badannya baru setelah itu ajaklah buat komunikasi atau berbincang-bincang ringan.
Hal nan sepele seperti ini ternyata mampu memberikan imbas nan luar biasa dahsyatnya dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Dan sangat efektif sekali buat memupuk afeksi antara kedua pasangan tersebut.
Bisa dilihat ketika dalam masa awal, sering kali keduanya bermesraan dan bersenda gurau. Ini ialah bentuk dari komunikasi, makanya interaksi di awal sangat serasi sebab diantara keduanya sudah terjalin komunikasi.
Namun setelah pernikahan biasanya keduanya selalu disibukkan oleh urusan masing-masing. Akibatnya sporadis melakukan hal nan sering dilakukan ketika baru kenalan. Padahal hal tersebut dapat menyebabkan hilangnya rasa afeksi nan menyebabkan perpecahan dalam rumah tangga.
Harus Berbuka Diri dan Berniat Memperbaiki Kondisi
Siapapun tak ingin rumah tangganya, keluarga nan telah dibina sekian tahun mengalami kehancuran. Setiap orang berharap agar keluarganya selalu dalam kebahagiaan. Penuh rasa kasih dan sayang. Oleh sebab itulah, mereka terus berusaha buat mempertahankan rasa afeksi antara suami istri.
Setiap permasalahan selalu ada jalan pemecahannya. Ini merupakan hukum alam nan tak bisa kita abaikan. Tetapi dalam hal ini, kita berusaha agar jalan keluar nan kita dapatkan ialah jalan keluar nan terbaik buat semuanya. Kita tak ingin jalan keluar tersebut menjadikan kita harus bercerai berai. Apalagi ketika kita sudah mempunyai anak.
Jika ternyata rumah tangga kita mengalami hal tersebut, maka seyogyanya kita harus segera introspeksi diri dan mencoba buat melakukan hal terbaik bagi keluarga kita. Untuk menyiasati hal tersebut, maka kita seharusnya:
- Harus berbuka diri
Jika rumah tangga kita telah kehilangan rasa afeksi antara suami istri, maka pada saat itulah ditengarai telah ada sesuatu nan tersembunyi. Bahwa hilangnya rasa afeksi tersebut terjadi sebab ada sesuatu nan disembunyikan dari salah satu dari kita.
Tentunya, jika hal tersebut tak segera kita selesaikan, maka bisa menjadi ancaman nan serius, dalam hubungan suami istri, sesuatu nan disembunyikan dari nan lainnya merupakan bom waktu. Bom waktu ini jika meledak, maka seluruh bagian rumah tangga bisa hancur.
Oleh sebab itu, jika rumah tangga kita mengalami kehilangan rasa afeksi antara suami istri, maka segera berbincang berdua dan saling berbuka hati dan diri. Ungkapkan segala nan tersembunyi dan carilah solusi buat menyelesaikan sesuatu nan tersembunyi tersebut.
- Berniat memperbaiki kondisi
Segala sesuatu nan rusak bisa kita perbaiki jika kita memang berniat memperbaikinya. Niat telah menjadi sumber tenaga primer dalam melakukan segala hal. Begitu juga halnya dengan kehilangan rasa afeksi antara suami istri dalam rumah tangga.
Jika rumah tangga kita kehilangan rasa afeksi antara suami istri dan kita ingin segalanya kembali normal sebagaimana awalnya, maka tanamkan niat buat memperbaiki kondisi. Kita harus bersama-sama menanamkan keinginan atau niat buat memperbaiki kondisi nan ada.
Rumah tangga nan kehilangan rasa afeksi antara suami istri bisa diperbaiki lagi jika kedua pihak mempunyai niat nan sama. Jika suami istri ingin memperbaiki kondisi, maka yakinlah rasa afeksi itu bisa ditumbuhkan lagi.