Gaya Hayati Al Quran
Penjaganya Adalah Allah Swt
Isi sebuah buku dapat saja diubah lalu diterbitkan lagi. Namun, hal ini tak akan pernah terjadi pada Al-Quran. Banyak nan mencoba meniru tata cara dan tata letak ayat atau susunan ayat dalam Al-Quran, tetapi tak ada nan pernah sukses melakukannya. Bahkan ada nan menggunakan berbagai tipu daya agar orang tertipu dengan Al-Quran palsu. Ternyata penjagaan kesucian Al-Quran itu memang benar-benar dari Allah Swt nan telah menurunkannya. Tentu saja Sang Pencipta tak akan membiarkan kata-kata-Nya diubah oleh mahluk ciptaan-Nya.
Tidak heran kalau ada karya ilmiah bidang kedokteran nan menggunakan Al-Quran sebagai referensinya. Al-Quran berisi segala hal nan dibutuhkan oleh manusia. Hanya manusia nan terkadang lalai atau bahkan tak mau belajar dari apa nan telah disediakan itu. Satu di antara pembuat karya tulis ilmiah bidang kedokteran tersebut ialah seorang Profesor di bidang teknik anatomi pembedahan, arteriogenesis, pendidikan medis hingga riset di bidang jantung. Dialah Marios Loukas, Profesor dari St George University.
Marios sudah menulis sebanyak 280 karya tulis ilmiah bidang kedokteran terutama buat pembahasan nan menyangkut jantung termasuk tema spesifik mengenai pembahasan jantung menurut Al Quran dan Hadits. Tentu hal ini semakin memperkuat kredibiltasnya sebagai ahli di bidang jantung dengan kompetensi nan sangat mumpuni. Selain ia harus menguasai isi kandungan Al-Quran, ia juga harus tahu tentang jantung itu sendiri. Ia nan diberi talenta menulis dan mampu menjabarkan banyak hal dalam rangakian kata-kata, telah membukakan banyak hati manusia.
Sebelum masuk pada materi pembahasan paper, perlu buat dipahami mengenai disparitas antara jantung dan hati. Dalam global kedokteran istilah ‘heart’ itu bukan berarti ‘hati’, melainkan ‘jantung’. Untuk ‘hati’ para dokter menyebutnya dengan sebutan ‘liver’. Karena itu setiap kata ‘heart’ nan terdapat dalam karya tulis ilmiah kedokteran tersebut digunakan buat menerjemahkan kata “qalb” bahasa Arab nan berati jantung dalam Bahasa Indonesia.
Pemahaman ini memang krusial sebab orang Indonesia sering lupa atau tak tahu membedakan jantung dan hati atau jantung hati dalam bahasa Indonesia dan dalam bahasa Inggris. Kalau tak hati-hati, nanti pengertiannya menjadi salah. Masih mending kalau salah sedikit. Bagaimana kalau kesalahan itu malah diajarkan? Hal ini cukup merepotkan dan akan ada kesalahan konsep pada pembahasan selanjutnya.
Satu hal lagi nan harus dipahami ialah bahwa Al-Quran ini membahas semua nan dibutuhkan manusia secara menyeluruh. Mulai dari proses penciptaan nan diawali dengan bertemunya sel telur dan sperma kedua orangtua, lalu proses pembuahan nan lamanya sekira 9 bulan, proses kelahiran nan sangat berat, hingga persoalan nan berhubungan dengan kepemimpinan. Ketaatan kepada pemimpin dan memuliakan orang lain nan menjadi tamu. Bagaimana berbakti pada orangtua dan bagaimana mendapatkan ketenangan jiwa.
Semua itu ada pada 6666 ayat Al-Quran. Persoalan nan menyangkut keajaiban alam nan akan membuat orang nan berpikir semakin beriman, pelajaran sejarah nan sangat bermanfaat bagi kehidupan kekinian, dan semua hal nan menyakut bagaimana mendapatkan keluarga nan sejahtera. Bahwa manusia itu sering terkena perasaan galau, kecemasan, dan ketakutan dapat ditemukan dalam kitab kudus ini. Bahwa hanya dengan mengingat Allah Swt semata maka hati akan menjadi tenang. Berbagai kumpulan doa ada dalam Al-Quran.
Siapa nan menjadikan Al-Quran sebagai surat keterangan hidupnya, ia akan tenang. Berbagai penyakit dapat saja menyerangnya, namun, dengan donasi doa nan ia yakini, penyakit itu dapat disembuhkan. Bahwa penyakit fisik itu sangat berkaitan dengan penyakit psikis. Tidak heran bagi para dokter nan paham hal ini, mereka akan memberikan resep nan menyangkut bagaimana menenangkan jiwa dan berusaha buat tabah dan pasrah saja. Jujur buat mengikhlaskan diri menerima ketetapan dari Sang Maha Pengatur.
Tanpa banyak menuntut lebih dari apa nan telah diberikan oleh Allah Swt, maka hayati ini akan terasa lebih menyenangkan. Senyum akan lebih sering terkembang. Bayangkan kalau terlalu banyak menuntut kepada orang lain agar memberinya sesuatu nan diinginkannya. Bagaimana kalau orang nan diharapkan itu tak mampu? Niscaya akhirnya akan kecewa. Berbeda kalau berpasrah dan mengikuti skenario nan telah tertulis dalam buku takdir, maka hayati ini akan lebih damai dan hanya berharap kepada Allah Swt.
Bila dapat berpikir dan merasa seperti ini, keadaan jantung akan stabil dan kebencian kepada orang nan tak dapat memberikan nan diharapkan akan berkurang. Dengan tak membenci, artinya tak membiarkan hati menjadi teracuni oleh sisa kebencian. Jangan dikira bahwa kebencian itu tak akan menyakiti diri sendiri. Orang nan bahagia melihat orang lain susah dan sakit hati melihat orang lain sukses, akan mendapatkan penyakit hati secara fisik. Tentu tak ada nan mau bila hal ini terjadi.
Penyakit Batin
Seraya menyayangkan kemajuan ilmu kedokteran nan begitu banyak mengesampingkan teks-teks kitab suci, paper atau makalah ini menguraikan pandangan Al Quran terhadap penyakit nan tak hanya berupa penyakit fisik. Melainkan penyakit “tersembunyi” seperti disbelief, hypocrisy, impurity, doubt dan falsehood yakni tak beriman, kemunafikan, kotoran keimanan, keragu-raguan dan kebohongan atau dusta.
Al Quran juga memberitahu bahwa Allah Swt menciptakan penyakit dan setiap penyakit niscaya ada obatnya. Karena itu kesembuhan setiap penyakit sangat bergantung pada ijin dari Allah Swt (permission of God). Maka treatment nan diperlukan sebagai proses penyembuhan buat suatu penyakit tak hanya secara fisik namun juga secara spiritual.
Lanjut Loukas, Al Quran telah membagi 3 kategori manusia berdasarkan keadaan heart atau qolb-nya yaitu believers, rejecters of faith dan the hypocrites; orang-orang beriman dengan heart nan hidup, sebaliknya orang kafir dengan heart nan wafat dan si munafik dengan heart nan sakit.
Menurut Marios 3 kategori itu masuk dalam tipe spritual heart dari dua tipe nan ia kemukakan selain physical heart. Hal ini, menurutnya, sejalan dengan pendapat the scholars (para ulama) nan menyebut syubuhat dan syahwat sebagai bagian dari jenis penyakit spiritual heart.
Gaya Hayati Al Quran
Seseorang dengan aktivitas mengikuti gaya hayati nan dikendaki oleh Allah seperti; makan secukupnya, menjauhi keserakahan (kapitalisme atau penumpukan), bekerja secara fisik juga melakukan aktivitas spiritual, tak iri hati dan marah dapat menjauhkan seseorang dari resiko terkena penyakit jantung.
Dalam konteks ini, paper juga membahas mengenai gerakan-gerakan sholat nan berpengaruh bagi kesehatan seorang muslim. Begitu pula dengan gerakan sholat nan malas sebagaimana dilakukan oleh orang-orang munafik mendapat kecaman keras dari Al Quran.
Sedangkan mengenai makanan atau minuman nan dilarang buat dikonsumsi sejatinya ialah buat menjaga kesehatan. Alkohol sebagai khamar ialah contoh minuman nan paling dursila dalam merusak tubuh sebab pengaruhnya nan begitu besar terhadap organ-organ tubuh seperti; otak, liver, usus, lambung, pankreas dan jantung. Minuman ini bisa menimbulkan penyakit hypertension, liver cirrhosis, cancer, pancreatic insufficiensy dan heart disease.
Surat Qaaf ayat 16 nan berbunyi “dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa nan dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” menurut Marios dkk tak hanya menggambarkan interaksi nan super dekat antara Allah Swt dan hambaNya. Melainkan bisa memberi petunjuk mengenai keterkaitan antara jantung dan pembuluh darah di leher hubungannya dengan sirkulasi darah dan sistem jantung.
Selain soal jantung dan penyakit batin, karya tulis ilmiah kedokteran tersebut juga mengabarkan isi Al Quran nan membahas penyakit fisik seperti kusta, demam, sakit perut dan mencret (leprosy, fever, abdominal pain dan diarrhea). Dalam hal ini madu dikenal sebagai obat nan mujarab sebab terkadung di dalamnya anti mikroba, gula dan vitamin.