Sinopsis dalam Mihrab Cinta

Sinopsis dalam Mihrab Cinta



Cinta Mustahil Jadi Nyata

Membuat sebuah novel itu tak mudah bagi seorang pemula tetapi terasa cukup mudah bagi nan telah terbiasa. Bukan hanya soal kisah dan alurnya nan diperhatikan. Tata bahasa dan kata-kata nan akan dimasukan ke dalam novel juga menjadi pemikiran. Kalau tak terbiasa, terkadang baru sampai 2 lembar, telah merasa malas dan akhirnya tidak pernah terselesaikan. Bahkan terlupakan. Kalau telah berniat membuat sebuh novel sepanjang apapun, lakukanlah dalam waktu nan telah ditentukan.

Walaupun ada novel nan diselesaikan hingga bertahun-tahun, tentunya bukan sesuatu nan harus dicontoh. Mengapa demikian? Hanya orang nan sangat berkomitmen nan akan tetap menyelesaikan kisahnya walau telah berjalan selama bertahun-tahun. Seorang penulis biasanya lebih bahagia menyelesaikan satu buah novel dalam waktu sebulan atau dua bulan. Bahkan ada nan dapat menulis hanya dalam waktu 2 minggu saja. Setiap hari hingga menulis 20 lembar.

Rasanya memang berbeda ketika harus menyelesaikan sebuah kisah dalam waktu nan singkat. Hal ini sebab kisah dan semua nan berkaitan dengan cerita telah ada di otak dan hanya menunggu buat dituangkan saja. Niscaya ada rasa nan mendorong-dorong dari dalam agar kisah itu cepat diselesaikan. Kalau tidak, kepala pusing dan pekerjaan lain jadi terbengkalai sebab terfokus pada penulisan sebuah kisah buat novel.

Banyaknya kejadian nan berlangsung di tengah masyarakat, dapat dijadikan sebagai wahana buat membuat kisah sebuah novel. Apalagi banyak nan bahagia mencurahkan perasaan dan pikirannya di jejaring sosial. Hal ini menambah vitamin dan bumbu dalam cerita. Misalnya, sepasang suami istri nan tak direstui oleh orangtua masing-masing berusaha mendapatkan cinta orangtua masing-masing. Niscaya ada bumbu sedih dan lucu nan dapat digambarkan.

Pada awalnya niscaya sedih dan menggetarkan jiwa sebab adanya kemarahan dari orangtua. Lalu ada usaha nan lucu nan membuat tertawa seperti ketika mereka berusaha meminjam barang dari orangtua tetapi ditolak lalu barang itu jatuh dan pecah. Semakin marahlah orangtua. Namun, dengan cerdiknya, sepasang suami istri itu langsung mengganti barang nan sebenarnya sudah rusak dan tidak terpakai itu. Planning mengambil ahti orangtua nan pertama pun berhasil.

Pasti ada rasa iba dan simpati nan tertahan nan ditunjukan oleh orangtua nan masih marah. Kisah ini dapat terus berlanjut dengan alur klasik atau alur nan tak klasik dengan ketegangan hingga akhir. Sebaiknya memang tak memberikan ketegangan hingga akhir agar pembaca tak ikut tegang. Cara-cara menarik perhatian ini tentu saja dapat dipraktikan oleh orang-orang nan mengalami hal nan sama. Inilah sebuah novel nan juga dapat berfungsi sebagai buku motivasi.

Bagi penulis berpengalaman, memulai menulis hal nan seperti itu memang tak terlalu sulit. Apalagi ketika tulisan itu telah ditagih oleh editor sebab adanya kejar tayang dari penerbit. Semangat buat terus bekerja mengejar tenggat waktu niscaya akan semakin membuat sang penulis terpacu menyelesaikan tulisannya. Kreativitas itu memang mahal harganya.



Tentang Kang Abik

Habiburrahman El-Shirazy alias Kang Abik alias Ustadz Habib merupakan seorang penulis novel nan cukup konsisten menuliskan tema-tema cinta. Sebut saja karya-karya bestsellernya bertema cinta seperti Ayat-ayat Cinta, Bumi Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih. Dalam Mihrab Cinta merupakan salah satu karyanya nan bertema cinta dan mendapat sambutan nan cukup positif dari kalangan pembaca tanah air. Beliau nan menjadi dewan penasihat Komunitas Lingkar Pena, tetap pada jalur dakwah. Membawa kisah sebagai bagian dari memberikan ilmu kepada masyarakat.

Sambutan pada novel Dalam Mihrab Cinta nan positif dari kalangan pembaca tanah air akhirnya berlanjut pada pembuatan film salah sebuah novel pendek nan terdapat dalam novelet (kumpulan novel pendek) Dalam Mihrab Cinta, yakni novel pendek nan berjudul Dalam Mihrab Cinta. Film ini pun di-launching perdana pada 23 Desember 2010 di bioskop tanah air. Kisah itu memang sangat menyentuh sehingga sangat menarik bila diangkat ke layar lebar.

Membaca novel dengan alur pendek seperti nan terdapat dalam karya Dalam Mihrab Cinta Kang Abik merupakan hal nan cukup menarik. Novel pendek hampir mirip dengan cerpen nan agak panjang. Bagi mereka para pecinta cerita pendek, akan lebih terasa asyik menikmati cerita-cerita dalam novel beralur pendek. Pembaca tak akan terlalu bosan dibawa pada konflik-konflik alur cerita. Kisah nan ada memang cukup mendalam dan terfokus, tetapi masalahnya tak berlarut-larut dan tak banyak tambahan konflik.

Kang Abik ini dapat dikatakan cukup bertangan dingin. Ia mampu mengalirkan satu cerita menjadi bagian-bagian nan menarik sehingga membuat kisah nan lain pun menyimpan kisah nan tak kalah menariknya. Interaksi antar karakter nan jelas dengan karakter tergambar cukup bagus, telah membuat Kang Abik menjadi salah satu penulis nan dirujuk kalau ada nan membuat novel senada. Ketekunan dalam menjalankan fungsi sebagai seorang pendakwah nan penulis, membuat orang percaya kalau karya kang Abik itu niscaya bagus.

Tidak mudah menemukan penulis nan konsisten dijalur nan sama. Beberapa penulis malah ingin berkreasi dengan membuat kisah nan mungkin disenangi orang. Kalau kerasi itu tak larut ke dalam pemikiran nan salah, tak masalah. Sering kali malah terjebak ke dalam tren nan membuat sang penulis kehilangan karakteristik khasnya. Orang lalu akan menilai bahwa niscaya ada sesuatu nan telah terjadi pada sang penulis sehingga membuat kisah seperti itu.



Sinopsis dalam Mihrab Cinta

Tiga novel pendek nan termuat dalam novelet Dalam Mihrab Cinta Kang Abik merupakan karya-karya nan tetap konsisten memuat tema-tema cinta. Sama dengan karya-karya Kang Abik nan lain, tema cinta inspiratif ia hadirkan dalam setiap potongan cerpen maupun novel nan ia tulis.

Berikut kompendium sederhana dari dua novel pendek nan terdapat dalam buku Dalam Mihrab Cinta.

1. Takbir Cinta Zahrana
Novel singkat ini mengisahkan tentang konflik batin nan dialami oleh seorang wanita nan telah cukup lanjut usia dalam menemukan jodoh pendamping hidup. Zahrana sang tokoh primer dalam novel ini merupakan seorang dosen cerdas nan telah berulang kali gagal dalam menemukan jodoh pilihan hidupnya.

Ia sempat menyesal karena dulu terlalu idealis dalam mengejar karir dan cita-cita, hingga ia melupakan hal lain nan juga merupakan kebutuhan utama dalam hidupnya, yakni menikah dan berkeluarga. Konflik pun muncul saat ia dipinang oleh seorang dosen, rekan di loka ia bekerja. Karena sesuatu dan lain hal, Zahrana menolak pinangan dosen tersebut. Konflik pun muncul di loka Zahrana bekerja, ia pun akhirnya memutuskan buat mengundurkan diri dari kampusnya.

Kegagalan demi kegagalan selanjutnya pun ia temui dalam upaya mencari pasangan. Hingga pada ending cerita, Zahrana pun berjumpa dengan jodohnya, seorang lelaki nan jauh lebih muda di bawah usianya, ia merupakan mahasiswa kesayangan bimbingan Zahrana. Kisah ini tentu saja menjadi sesuatu nan mungkin saja terjadi. Banyak contoh bahwa lelaki memilih wanita jauh lebih tua dari dirinya.

2. Dalam Mihrab Cinta
Novel ini berkisah tentang perjuangan hayati seorang santri nan mendapat finah dari rekan sepondoknya. Syamsul Hadi ialah seorang santri nan dituduh sebagai seorang pencuri lantas diusir dari pondok pesantren loka ia belajar. Ia dituduh mencuri uang Burhan, rekan sepondoknya.
Setelah diusir dari pondok, ia tidak lagi diterima di keluarga dan akhirnya pergi meninggalkan rumah. Konflik pun mulai terjadi saat Syamsul mengalami kesulitan hayati buat mencari biaya hidup. Ia pun pernah singgah dipenjara hanya kerena mencopet di sebuah metro mini sebab terdesak tidak punya uang.

Namun Tuhan tidak menyia-nyiakan azzam dan niat seseorang nan ingin kembali ke jalan-Nya, Syamsul pun pada akhir cerita ini dapat meraih impiannya sebagai seorang muballigh.