Aneka Macam Kebudayaan
Pengertian kebudayaan memiliki kaitan erat dengan bahasa Sansekerta. Hal ini sebab kata kebudayaan sendiri berasal dari kata buddhayah nan merupakan bahasa Sansekerta. Buddhayah sendiri merupakan bentuk bahasa jamak dari kata buddhi nan berarti akal.
Dengan demikian, pengertian kebudayaan dimaknai sebagai segala sesuatu nan tercipta dari hasil pemikiran manusia nan bertujuan buat menciptakan kehidupan lebih baik. Pengertian kebudayaan dalam bahasa Inggris pun tak jauh berbeda.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut dengan culture nan diambil dari bahasa Latin Colere. Arti dari culture sendiri ialah mengolah atau mengerjakan. Selain itu dapat pula dimaknai dengan mengolah tanah atau bertani. Kata “Culture” ini sendiri sering diserap dalam penggunaan bahasa Indonesia dengan sebutan “kultur”.
Secara lebih luas, pengertian kebudayaan juga dimaknai sebagai sebuah pemancaran atau penggambaran dari pemikiran manusia. Hal ini didapat dari hasil berpikir, penggunaan perasaan serta perenungan nan diamalkan dalam bentuka daya buat menyelenggarakan kehidupan nan lebih baik. Budaya juga merupakan sebuah cara kehidupan suatu bangsa atau masyarakat. Dimana budaya merupakan sebuah citra atau karakteristik khas nan lahir dari proses dan tata cara masyarakat tersebut dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Hal ini sebagaimana nan dikemukakan oleh Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski. Menurut mereka, kebudayaan memiliki interaksi nan erat dengan masyarakat. Sebab, segala hal nan berhubungan dengan masyarakat akan ditentukan oleh kebudayaan nan dimiliki oleh masyarakat tersebut.
Teori nan dikemukakan kedua pakar tersebut dikenal dengan teori Cultural Determinism. Dalam teori ini, Herkovits melihat kebudayaan merupakan sebuah hal nan bersifat turun temurun dan muncul pada setiap generasi nan berasal dari generasi sebelumnya. Hal ini kemudian dikenal dengan sebutan superorganic.
Pendapat lain dikemukakan oleh Andreas Eppink. Menurutnya, dalam sebuah kebudayaan terkandung holistik pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan dan holistik struktur sosial, agama serta nan lainnya. Hal ini ditambahi oleh Edward B. Tylor, dimana menurutnya kebudayaan ialah holistik nan komplek. Dimana di dalam kebudayaan tersebut terdapat pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat serta kemampuan lainnnya nan diperoleh seseorang dalam posisinya sebagai anggota masyarakat.
Lain lagi pengertian kebudayaan nan dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi. Menurut mereka, kebudayaan merupakan wahana hasil karya, rasa dan cipta nan dimiliki oleh masyarakat. Dengan demikian kebudayaan merupakan gabungan dari beberapa unsur nan disatukan pada sebuah media buat menciptakan sesuatu nan memiliki nilai bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dari semua definisi kebudayaan nan dikemukakan para pakar tersebut, didapat konklusi mengenai kebudayaan. Kebudayaan merupakan sebuah hasil pemikiran manusia nan mampu memberikan pengaruh pada taraf pengetahuan manusia. dimana dalam kebudayaan tersebut terdapat dalam suatu sistem ide atau gagasan nan berasal dari pemikiran manusia.
Dan dalam kehidupan nyata, kebudayaan tersebut akan bersifat abstrak. Kebuayaan sendiri diwujudkan dengan benda nan merupakan hasil kreasi manusia sebagai makhluk nan memiliki budaya. Dimana benda tersebut dapat pula berwujud konduite serta benda nyata, misalnya pola perilaku, bahasa, peralatan, sistem organisasi, religi atau nan lain. Dimana semua hal tersebut dimaksudkan buat membantu manusia dalam melaksankan kehidupannya.
Sistem Budaya
Dalam kebudayaan dikenal tiga macam sistem. Pembagian ini didasarkan pada penelitian nan dilakukan oleh Prof. Koentjaraningrat pada tahun 1986. Menurutnya, ketiga sistem kebudayaan tersebut antara lain ialah sistem budaya nan sering disebut dengan adat istiadat.
Sistem kedua ialah sistem sosial nan merupakan sebuah rangkaian dari setiap aktivitas nan memiliki pola spesifik dari manusia sebagai pencipta dan pelaku kebudayaan. Ketiga, sistem teknologi nan menjadi kapital peralatan bagi manusia guna membantu kegiatan mereka atas keterbatasan jasmani nan mereka miliki.
Sementara jika dilihat dari sudut pandang konteks budayanya, ragam kebudayaan nan terjadi muncul sebab adanya sejarah dari setiap zaman. Jenis kebudayaan eksklusif memiliki kelompok pendukung dengan fungsi nan berbeda pula. Perubahan fungsi tersebut mampu memunculkan perubahan, dimana hasil-hasil seninya disebabkan oleh dinamika dalam masyarakat itu sendiri. Selain itu dipengaruhi pula oleh adanya kreativitas serta pola tingkah laku dalam kaitan interaksi dengan kemasyarakatan.
Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan nasional Indonesia merupakan karya dari anak bangsa Indonesia. Hal ini tanpa melihat suku bangsa maupun asal usulnya. Namun nan paling penting, memiliki karakteristik khas tersendiri dan memiliki mutu nan bagus. Dengan demikian, masyarakat Indoneia akan mampu mengidentifikasikan diri serta memiliki kebanggan pada karya tersebut.
Kebudayaan Indonesia merupakan sebuah kondisi majemuk. Hal ini sebab kebudayaan tersebut berlatar belakang dari berbagai kebudayaan, nan kemudian berkembang menurut tuntutan sejarah masing-masing. Pengalaman dan kemampuan daerah tersebut dalam menciptakan jawaban atas masalah nan ada, akan menjadi bagian dari proses penciptaan kebudayaan tersebut.
Aneka Macam Kebudayaan
Kebudayaan memiliki bentuk dan wujud nan beraneka ragam. Setiap daerah pun memiliki kebudayaan nan tak sama antara satu sama lainnya. Beberapa wujud dari kebudayaan tersebut antara lain ialah :
- Rumah adat. Setiap daerah memiliki karakteristik khas tersendiri nan tak sama antara satu dengan lainnya. Misanya buat rumah adapt Jawa menggunakan rumah adapt Joglo, sedangkan di daerah Sumatera rumah adatnya lebih banyak menggunakan konsep rumah panggung.
- Alat musik. Masing-masing daerah memiliki beberapa alat musik nan khas nan disesuaikan dengan karakter masyarakat setempat. Dengan demikian, alat musik dapat menjadi cirri sebuah daerah dimana alat musik tersebut berasal. Misalnya angklung nan berasal dari Jawa Barat atau juga Tifa nan merupakan alat musik nan berasal dari Papua.
- Seni Tari, Setiap daerah memiliki beberapa tari daerah. Misalnya tari Saman dari Aceh atau tari Merak nan berasal dari Jawa Barat.
- Pakaian Daerah. Kondisi masyarakat nan berbeda di setiap daerah, menjadikan kebutuhan berpakaian pun tak sama. Itulah mengapa, setiap daerah memiliki karakteristik baju daerah nan khas.
- Benda Seni. Karya seni menjadi bukti diri dan kebanggaan bangsa Indonesia. Benda seni atau souvenir nan dibuat dari perak nan berasal dari Kota Gede merupakan salah satu karya seni bangsa nan dijadikan karakteristik khas daerah Yogyakarta. Karya seni dapat pula dijadikan sumber mata pencaharian dan objek wisata.
- Kesenian khas nan memiliki nilai-nilai filosofi antara lain kesenian Ondel-ondel nan dianggap sebagai boneka raksasa. Nilai filosofi nan dikandung dari kesenian ini ialah sebagai pelindung buat menolak kesialan. Sedangkan nilai filosofi dari kesenian Reog Ponorogo ialah nilai kepahlawanan.
- Adat Istiadat. Setiap daerah memiliki adapt istiadat nan berbeda. Misalnya masyarakat Bali nan memiliki budaya membakar mayat nan disebut Ngaben. Sedangkan di Toraja, tradisi pemakaman itu disebut dengan Rambu Tuka. Adat istiadat lain nan berkembang ialah budaya tindik telinga di suku Dayak, Kalimantan. Di sana, orang nan ditindik hanyalah pemimpin suku atau juga panglima perang saja. Sementara kaum perempuan Dayak menggunakan anting-anting nan disertai pemberat guna memperbesar lubang telinga. Dalam kepercayaan Dayak, semakin lebar lubang telinga akan semakin cantik sera memiliki status social nan tinggi.