Jenis Bahan Celana Dalam Perempuan

Jenis Bahan Celana Dalam Perempuan

Jarang perempuan nan mengetahui bahwa sebenarnya, baju dalam perempuan jenis celana ini, ternyata memiliki banyak macam dan jenis. Setiap macam celana dalam perempuan memiliki bentuk, fungsi dan manfaat masing-masing.



4 Tipe Dasar Model Celana Dalam Perempuan

Secara umum, ada empat jenis celana dalam perempuan , yaitu jenis thongs atau G string, hipsters atau low rise , bikini, dan boxer atau brief . Apa sajakah perbedaannya? Untuk lebih jelasnya, perhatikan klarifikasi berikut.



1. Tipe Hipsters atau Low Rise

Celana dalam perempuan tipe hipster disebut juga low rise nan artinya celana dalam berpotongan rendah. Sinkron namanya, maka celana dalam ini berada di bawah pinggul dengan model nan penuh. Tipe low rise ini cocok digunakan buat pasangan atasan nan juga pendek atau bila ingin memakai celana nan bertipe hipsters pula.

Selain itu, tipe hipsters ini cocok bila dipakai oleh wanita nan memiliki torso rendah atau bagi para wanita nan memilki bentuk pinggul nan besar. Dengan potongan nan rendah, maka pinggul akan tersamarkan. Namun kelemahan celana dalam perempuan tipe hipsters ini ialah kulit pada pangkal paha akan tertekan dan mobilitas kaki jadi kurang leluasa, terutama bagi wanita nan memiliki pangkal paha nan besar.

Bila dibiarkan, dikhawatirkan kulit akan mengalami iritasi dengan karakteristik timbul rona kemerah-merahan dan diiringi rasa gatal-gatal. Oleh karenanya, pilihlah celana dalam tipe hipster dengan ukuran lebih besar.



2. Tipe Thongs atau G-String

Model G-string atau thongs ini identik dengan cewek seksi karena bagian belakangnya hanyalah seutas tali nan membelah bagian tengah bokong. Celana dalam tipe g-string ini tak disarankan dipakai buat perempuan nan memiliki bokong lebar dan turun karena bisa mengakibatkan lecetnya organ kewanitaan dampak gesekan dengan penyangga.

Selain itu, bagi nan tak terbiasa atau nan baru pertama kali memakai celana dalam tipe g-string ini akan merasa tak nyaman, seperti geli, gatal, dan selip di belahan bokong. Namun buat acara-acara seperti jamuan makan malam dan sejenisnya, celana dalam perempuan ini tampaknya layak dijadikan pilihan utama.



3. Tipe Bikini

Keunggulan celana dalam tipe bikini ini ialah potongannya nan menutupi bokong secara penuh. Di samping itu, ada banyak pilihan bahan nan dapat disesuaikan dengan selera Anda seperti bahan katun, vynil, lateks, nilon bahkan sutra. Celana celana dalam tipe bikini ini cocok digunakan buat bersantai di pantai, kolam renang, atau kala sedang melakukan aktivitas nan tinggi.



4. Tipe Boxer atau Brief

Satu hal nan harus diingat, celana dalam tipe boxer ini tak cocok bila dipakai bersama dengan rok mini atau celana hipster karena celana dalam boxer ialah celana yang full coverage baik di depan maupun bagian belakang dengan sedikit naik ke atas pinggang.

Namun bagi Anda nan memiliki perut buncit atau mempunyai pinggul lebar, maka celana tipe boxer ini terasa tepat asalkan tak terlalu sempit. Di samping itu, celana dalam tipe boxer ini terasa nyaman bila digunakan buat kegiatan sehari-hari dengan atasan casual dan celana jeans.



Jenis-jenis Celana Dalam Perempuan

Silahkan simak dan lengkapi koleksi celana dalam perempuan nan paling sinkron dan Anda butuhkan.

  1. Garter Belt , ialah baju dalam nan memiliki 4 buah tali nan dihubungkan pada bagian depan dan belakang kaki. Tali ini berfungsi buat mencegah agar stoking tak turun.
  1. Boy Short , ialah celana dalam perempuan pendek nan seksi dimana desainnya menutupi seluruh ataupun sebagian sisi dari pangkal paha. Boy Short ini dapat menonjolkan bentuk bokong Anda.
  1. Bridal Set , ialah satu set baju dalam nan spesifik dibuat buat pengantin dimana terdiri dari bra, korset atau camosile, dan celana dalam nan sepadan ditambah sarung tangan. Kebanyakan bridal set berwarna putih.
  1. Thong , ialah salah satu jenis celana dalam nan sangat seksi. Bentuknya menutupi seluruh ataupun sedikit sisi depan, sedangkan sisi samping tak tertutup semua. Sinkron dengan namanya, Thong berbentuk huruf “T”.
  1. Bikini, juga termasuk ke dalam jenis celana dalam nan sering digunakan saat berada di pantai ataupun di kolam renang. Bikini memiliki 2 buah bagian, yaitu bra dan celana.
  1. G-String , merupakan celana dalam perempuan nan hanya menutupi bagian depan saja, sedangkan bagian bokong hanya ditutupi oleh segaris tali nan menghubungkan sisi depan dan belakang.
  1. Hipsters atau Low Rise Panty , celana dalam ini pemakaiannya berada di bawah pinggul dengan model penuh. Pilih celana dalan jenis ini jika Anda ingin memakai celana hipster atau atasan pendek.
  1. Brief atau boxer , celana dalam ini lebih banyak dipilih sebab lebih nyaman, walaupun banyak nan menyebut modelnya kuno. Ia melindungi bagian depan dan belakang dengan ukuran sedikit di atas pinggang. Bila digunakan oleh mereka nan berperut buncit dan berpinggul lebar, maka akan sangat nyaman. Tapi tak cocok dikenakan dengan rok mini atau celana hipster atau pinggul rendah.
  1. Athletic Panties , jenis ini sangat cocok jika digunakan dalam berolahraga. Karena digunakan buat berolahraga, maka bahan nan nyaman biasanya nan menyerap keringan dan dingin.


Jenis Bahan Celana Dalam Perempuan

Jenis bahan nan biasanya digunakan buat membuat celana dalam perempuan ada berbagai macam. Antara lain, sutera, katun, nylon, latex, vynil. Bahan paling nyaman tentu saja katun, sebab ia menyerap keringat dan tak panas.

Pilihlah celana dalam perempuan nan nyaman agar rasa percaya diri Anda meningkat. Celana dalam nan tak nyaman Anda kenakan akan membuat Anda resah dan tentu saja berpengaruh terhadap kepercayaan diri Anda.

Selain itu, ukuran nan pas dan tak sempit tentu sangat baik bagi kesehatan. Celana dalam perempuan nan sempit akan membuat organ intim Anda lecet dan peredaran darah Anda terganggu. Jadi, celana dalam perempuan nan mana nan paling Anda sukai?



Tips Memilih Celana Dalam Perempuan

Celana dalam perempuan ialah bahan nan langsung bersentuhan dengan organ sensitif seorang perempuan. Daerah kewanitaan tersebut haruslah dijaga kelembapannya karena bila taraf kelembabannya terlalu tinggi bisa menyebabkan tumbuh suburnya jamur, kuman, dan bakteri.

Adapun kiat-kiat dalam memilih celana dalam perempuan selengkapnya ialah sebagai berikut.



1. Hindari Berbahan Satin

Bila Anda memiliki aktivitas nan cukup tinggi intensitasnya, sebaiknya tak memakai celana dalam berbahan satin karena satin tak menyerap keringat. Akibatnya vagina akan menjadi lembab. Hindari pula pemakaian celana dalam berbahan satin setiap hari.

Sebaiknya divariasikan dengan bahan nan lainnya. Namun bila celana dalam berbahan satin itu hanya digunakan dalam waktu beberapa jam saja, tidak masalah atau digunakan saat Anda tidur di malam hari.



2. Ganti Jika Terasa Tak Nyaman

Tak ada salahnya bila Anda membawa celana dalam cadangan saat bepergian. Sebab bila Anda banyak mengeluarkan keringat dan kotor, maka celana dalam pun akan terasa tak nyaman lagi digunakan. Bila sudah begitu, maka organ kewanitaan Anda pun akan terasa tak nyaman juga tentunya.

Oleh sebab itu, segeralah ganti celana dalam Anda bila sudah seperti itu. Bila pun Anda tak melakukan aktivitas nan berkeringat, tetap minimal Anda harus mengganti celana dalam sebanyak 2 kali sehari. Bila tidak, daerah kewanitaan Anda akan berpotensi keputihan. Jadi, jangan terlalu sering dan terlalu lama memakai celana dalam nan sama.



3. Serasikan dengan Sandang Luar

Bila Anda mengenakan celana dalam wanita berwarna hitam, sebaiknya hindari menggunakan baju luar berwana putih apalagi nan tipis karena dikhawatirkan terjadinya tembus pandang dari luar. Begitu pula bila Anda hobi memakai celana jeans atau celana kulit nan ketat.

Sebaiknya jangan menggunakan celana dalam g-string karena permukaan bokong akan tergesek-gesek. Maklum celana dalam model g-string ini bagian belakangnya hanya seuntai tali di tengah.



4. Pilih Tipe Korset Berbahan Katun

Berlawanan dengan celana dalam tipe g-string nan tak full coverage , celana dalam tipe korset justru menutupi seluruh daerah kewanitaan. Namun justru sebab itulah dikhawatirkan kulit akan iritasi dan lembab bila korset dipakai selama berhari-hari.

Jika memang harus dipakai selama berhari-hari, hindari pemakaian korset dari bahan sintetis seperti nilon, polyester, latex, lace atau lycra. Sebaiknya pilih korset berbahan katun nan hanya menutupi paha dan perut.

Selain bahan katun, ada pula bahan terbaru nan disebut beech selulosa. Syahdan bahan hasil penemuan terkini ini memiliki daya serap 50 persen lebih tinggi dari bahan katun walaupun telah mengalami pencucian berkali-kali.