Obat Penyakit Psikis
Hidup penuh tantangan, penuh rintangan. Tapi di situlah seni membangun kehidupan nan membuat hayati lebih hidup. Kadang kala hayati memang membuat kita lelah, letih, lesu, tidak berdaya. Pikiran terlalu berat sebab permasalahan hayati nan sudah begitu lama tidak terselesaikan. Merasa sendirian dalam menghadapi masalah tersebut. Inilah tanda-tanda penyakit psikis nan mulai mendatangi jiwa-jiwa nan sedang menggapai-gapai pegangan agar tidak jatuh. Lalu, bagaimana mengatasi penyakit psikis ini?
Penyakit Psikis - Hati-hati dan Waspadalah!
Perasaan tertekan monoton dapat berdampak negatif kepada kesehatan fisik. Kepala pusing separuh atau kepala terasa sangat berat. Tubuh lemas dan mudah terserang kantuk. Jangan-jangan beban psikis nan sudah terlalu lama dibiarkan telah berubah menjadi penyakit psikis.
Bila sudah berupa penyakit, maka donasi obat-obatan dapat saja dibutuhkan. Bila obat sudah digunakan, bukan tak mungkin akan menimbulkan masalah baru. Misalnya, rasa ketergantungan pada obat anti-depresan atau gangguan ginjal.
Bila telah merasa beban hayati terlalu banyak, ambil langkah nan membuat pikiran, hati, dan jiwa keluar dari lingkungan nan mungkin merupakan penyebab terjadinya banyak tekanan hayati tersebut. Hal ini bukannya lari dari masalah. Namun, rehat sejenak dari permasalahan tersebut dan melihat masalah-masalah nan ada di balik dinding luar loka masalah itu bersemanyam. Misalnya, seorang wanita tertegun dan tidak mengerti ketika harta nan dikumpulkannya selama bertahun-tahun lenyap begitu saja diambil oleh orang nan begitu dipercayanya.
Perasaan tersakiti, kesal, dan dendam tentunya bersemanyam begitu damai di hatinya. Alam bawa sadarnya pun empati goncangan jiwa nan begitu berat. Bila si wanita tetap berada di rumah loka ia dan orang nan pernah ia percaya itu tinggal bersama, pikiran si wanita akan mudah teringat dengan orang nan telah melarikan hartanya itu. Salah satu jalannya ialah si wanita keluar sejenak dari rumah itu tetapi bukan langsung menjual rumah tersebut. Dapat saja dia kembali ke rumah orangtuanya atau kalau masih mempunyai uang cukup, dia pergi umroh atau jalan-jalan melihat kehidupan orang lain nan mungkin saja mempunyai permasalahan nan lebih berat dari dirinya.
Setelah masa menenangkan diri usai, biasanya perasaan dan cara pandang terhadap masalah itu akan berbeda. Bila perasaan nan telah berbeda ini terus dipupuk dan diganti dengan pandangan nan lebih positif, maka kondisi kejiwaan nan sempat goncang itu tak akan berubah menajdi satu penyakit psikis nan berbahaya.
Tuhan memang tak pernah menjanjikan kemudahan dalam hidup. Bahkan Tuhan menjanjikan akan menguji manusia dengan kekhawatiran dan kegelisahan sebagai satu titik mengetahui apakah umatNya benar-benar telah beriman dan masih beriman atau tidak. Tapi Tuhan tidak akan pernah membiarkan umatNya bekerja sendirian dalam mengatasi berbagai permasalahan hayati tersebut. Tuhan menjanjikan setiap kesusahan niscaya ada kemudahan. Pertolongan Tuhan itulah nan akan menjadi obat penenang.
Setiap orang niscaya mempunayi masalah dan nan membedakan ialah cara memandang amsalah itu sendiri. Masalah akan tetap menjadi masalah ketika masalah itu monoton dipermasalahkan. Coba buat meletakkan masalah itu di loka nan higienis dari masalah, maka masalah itu itu jadi sumber masalah lagi.
Penyakit Psikis Bersumber dari Penyakit Fisik
Penyakit fisik juga dapat menjadi penyebab penyakit psikis. Pikiran nan selalu tertuju bagaimana mengobati penyakit fisik atau ketiadaan dana buat berobat dapat jadi membuat penyakit psikis semakin tumbuh fertile di dalam diri. Keputusasaan nan awalnya hanya benih kecil, dapat menjadi pohon raksasa nan akhirnya akan menjelma menjadi dorongan buat bunuh diri. Bila keputusasaan nan merupakan salah satu jenis penyakit psikis ini terus dibiarkan merambat dan melilit hati dan jiwa, depresi berkepanjangan membuat orang nan sakit fisik itu tidak dapat lagi emncerna makna kehidupannya.
Dia tidak dapat lagi mempunyai daya juang buat bertahan hayati nan menjadi salah satu karakteristik mahluk hidup. Dalam benaknya ialah bahwa sakit fisik nan ia alami tidak akan tersembuhkan dan hanya menjadi beban keluarganya. Ia tidak mampu mengembangkan pemikiran dan menyebarkan semangat hayati bagaimana mengatasi kesulitan dan kelemahan fisiknya. Kalau tidak ada orang-orang nan memberikan bimbingan, penderita penyakit psikis dan penyakit fisik ini akan lebih mudah membunuh dirinya perlahan-lahan.
Tidak mudah memang berhubungan dan memberikan semangat nan tidak pernah padam kepada orang nan menderita penyakit psikis sekaligus penyakit fisik. Mental nan lebih hebat dari mental baja sangat dibutuhkan. Janji pahala nan besar dengan memberikan keikhlasan merawat orang nan menderita penyakit psikis ini mungkin salah satu motivasi terhebat nan dapat membuat orang-orang tetap bertahan pada kondisi nan sulit tersebut.
Proses Perlahan Terjangkit Penyakit Psikis
Penyakit psikis memang tak langsung terlihat. Tapi secara perlahan dan niscaya dia akan menggerogoti fisik. Mata konkaf tidak bersinar dengan tatapan kosong ialah salah satu karakteristik penyakit psikis. Sakit lambung nan tak disebabkan oleh makanan eksklusif tapi hanya sebab merasa gugup atau sebab demam panggung, dapat menjadi penyebab penyakit psikis bila tak ditanggulangi secara tepat.
Stress, emosi nan tidak terkendali, sulit tidur, dan tak punya nafsu makan, ialah di antara tanda-tanda adanya gangguan pada psikis. Keadaan keluarga nan tak harmonis, beban pekerjaan nan terlalu berat, kenakalan anak, musibah nan menimpa, kehilangan orang-orang terkasih, juga dapat membuat hati dan pikiran tidak menentu.
Perasaan tidak mampu bertahan dengan keadaan ialah salah satu jalan penyakit psikis merentas kehidupannya dalam jiwa seseorang. Bila telah merasa sedikit tak mampu berpikir positif, carilah pertolongan dengan cara berdiskusi atau menenangkan diri dengan cara berdoa denga lebih spesifik dan meluangkan waktu spesifik buat mengadu kepada Sang Pencipta.
Obat Penyakit Psikis
Ketidakterarahan pikiran inilah nan membuat psikis sakit. Obatnya adalah:
- Jujurlah pada diri sendiri bahwa diri ini sedang menghadapi masalah. Katakan bahwa masalah ini cukup berat dan butuh donasi orang lain. Rengkuhlah masalah itu. Rasakanlah seperti merasakan dekapan kekasih nan begitu dirindu. Nikmatilah tekanan nan disebabkan oleh masalah tersebut.
- Menangislah. Menangislah di hadapan orang nan terpercaya. Ceritakanlah permasalahan nan sedang dihadapi. Pengungkapan rasa pahit ini bisa mengurangi beban mental.
- Dengarkanlah musik nan menenangkan. Misalnya lagu-lagu nan dinyanyikan oleh Sami Yusuf. Suaranya nan jernih dengan musik keindia-indiaan, cukup menyentuh qolbu. Bernyanyilah, menarilah, nikmatilah setiap alunan musiknya.
- Makan makanan nan bisa meringankan stress, seperti, pisang nan banyak mengandung potassium, coklat, teh hijau hangat, sup ayam kampung.
- Berolahragalah. Berkeringat dan perasaan lelah setelah olah raga bisa membuat tubuh terasa segar.
- Menulislah. Tuangkan semua rasa sedih, duka lara itu ke dalam tulisan. Buatlah artikel, puisi, cerita pendek atau apapun bentuknya.
- Bacalah buku atau Al-Qur’an.
- Jalan-jalanlah. Lihatlah kehidupan nan lebih pahit dari hayati Anda. Bersyukurlah akan keadaan Anda sekarang.
- Sibukkanlah diri Anda dengan berbagai kegiatan nan benar-benar Anda senangi.
- Berkumpullah dengan teman-teman nan baik.
- Yakinlah bahwa Anda tak sendirian dalam menghadapi masalah ini. Setiap mahluk niscaya mempunyai masalah.
- Pasrahkan semuanya kepada Sang Khalik. Tiada daya upaya nan akan sukses tanpa ijin-NYA.
Kepasrahan pada Yang Kuasa ialah obat mujarab terbaik bagi penyakit psikis. Carilah kedamaian dalam do’a. Rebahkanlah jiwa dalam kehangatan malam nan dipenuhi dengan harapan-harapan penuh sinar kenyataan. Belailah jiwa nan gelisah dengan air wudhu.
Sentuhlah mata-mata yang bersedih dengan lembutnya tangan-tangan tulus nan hangat. Yakinlah jiwa itu akan terarah lagi. Jiwa itu akan menjadi penuntun nan akan membuat emosi terkendali lagi. Jangan biarkan jiwa yang kudus itu terpeleset ke jurang yang curam hingga wafat terbenam dalam lumpur pekat kegelapan hati. Penyakit psikis itu dapat diatasi.